Terapi Artemisin (ACTs) Terapi kombinasi artemisin diberikan selama tiga hari. Berikut adalah pilihan terapi kombinasi Artemisin (ACTs): Artemeter + Lumefantrin Artemeter + lumefantrin tersedia dalam bentuk tablet 20/120 mg dan 40/240 mg. artemeter + lumefantrin diberikan 2 kali sehari selama 3 hari dengan 2 dosis pertama sebaiknya berjarak 8 jam. Dosis obat yang diberikan berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut: 5-15 kg: 20/120 mg 2 kali sehari, selama 3 hari 15-25 kg: 40/240 mg 2 kali sehari, selama 3 hari 25-35 kg: 60/360 mg 2 kali sehari, selama 3 hari >35 kg: 80/480 mg 2 kali sehari, selama 3 hari Artesunat + Amodiakuin Artesunat + amodiakuin tersedia dalam bentuk tablet 25/67.5 mg, 50/135 mg, dan 100/270 mg. Dosis obat yang diberikan berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut:
4.5-9 kg: 25/67.5 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 9-18 kg: 50/135 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 18-36: 100-270 mg 1 kali per hari, selama 3 hari >36: 200/540 mg 1 kali per hari, selama 3 hari Artesunat + Meflokuin Artesunat + meflokuin tersedia dalam bentuk tablet pediatrik 25/55 mg dan tablet dewasa 100/220 mg. Dosis obat yang diberikan berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut: 5-9 kg: 25/55 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 9-18 kg: 50/110 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 18-30 kg: 100/220 mg 1 kali per hari, selama 3 hari >30 kg: 200/440 mg 1 kali per hari, selama 3 hari Dihidroartemisinin + Piperakuin
Dihidroartemisinin + piperakuin tersedia dalam bentuk tablet pediatrik 20/160 mg dan tablet dewasa 40/320 mg. Dosis obat yang diberikan berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut: 5-8 kg: 20/160 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 8-11 kg: 30/240 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 11-17 kg: 40/320 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 17-25 kg: 60/480 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 25-36 kg: 80/640 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 36-60 kg: 120/960 mg 1 kali per hari, selama 3 hari 60-80 kg: 160/1280 mg 1 kali per hari, selama 3 hari >80 kg: 200/1600 mg 1 kali per hari, selama 3 hari Artesunat + Sulfadoksin-Pirimetamin Artesunat + sulfadoksin-pirimetamin tersedia dalam bentuk terpisah berupa tablet artesunat 50 mg dan tablet sulfadoxine-pirimetamin 500/25 mg. Dosis obat yang diberikan berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut:
Berat badanDosis artesunatDosis sulfadoksin-pirimetamin5-10 kg25 mg 1 kali per hari selama 3 hari250/12.5 mg diberikan sebagai dosis tunggal pada hari 110-25 kg50 mg 1 kali per hari selama 3 hari500/25 mg diberikan sebagai dosis tunggal pada hari 125-50 kg100 mg 1 kali per hari selama 3 hari1000/50 mg diberikan sebagai dosis tunggal pada hari 1 >50 kg 200 mg 1 kali per hari selama 3 hari1500/75 mg diberikan sebagai dosis tunggal pada hari 1 Pengobatan Malaria Plasmodium falciparum Tanpa Komplikasi Pada malaria yang disebabkan Plasmodium falciparum tanpa komplikasi, obat yang diberika adalah kombinasi dihidroartemisinin + piperakuin. Obat ini boleh diberikan pada anak dan dewasa, kecuali pada wanita hamil semester pertama. Dosis yang diberikan Pengobatan Malaria selain P. falciparum yang Sensitif Chloroquine Pada berat 60 kg atau lebih, berikan chloroquine fosfat dengan dosis berikut: Dosis pertama: chloroquine fosfat oral 1 gram Dosis kedua (6-8 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral 500 mg Dosis ketiga (24 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral 500 mg
Dosis keempat (36 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral Total dosis: 2.5 gram dalam 3 hari Pada berat kurang dari 60 kg, dosis chloroquine adalah sebagai berikut: Dosis pertama: chloroquine fosfat oral 16.7 mg/kgBB Dosis kedua (6-8 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral 8.3 mg/kgBB Dosis ketiga (24 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral 8.3 mg/kgBB Dosis keempat (36 jam setelah dosis pertama): chloroquine fosfat oral 8.3 mg/kgBB Total dosis: 41.7 mg/kgBB dalam 3 hari Pengobatan Malaria selain P. falciparum yang Resisten Chloroquine Pada malaria yang resisten chloroquine, berikan dihidroartemisinin + piperakuin, artesunat + meflokuin, atau artemeter + lumefantrin. Pengobatan Infeksi Mixed Malaria
Pada daerah endemik, umumnya malaria yang terjadi merupakan gabungan dari beberapa spesies Plasmodium. Untuk itu, dapat diberikan terapi kombinasi artemisin. Pengobatan terhadap Hipnozoit Stadium Hati Infeksi P. vivax dan P. ovale Berikan primaquine dosis 0,25 mg/kgBB per hari selama 14 hari dengan catatan pasien tidak menderita defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), dan tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Pada orang dengan defisiensi G6PD, primaquine diberikan sekali seminggu, selama 8 minggu, dengan dosis 0,75 mg/kgBB. Pemberian obat pada orang dengan defisiensi G6PD perlu disertai dengan monitor ketat fungsi hati terhadap potensi efek samping hematologis. Malaria Berat/Serebral Pada anak <20 kg, berikan artesunat parenteral dengan dosis 3 mg/kgBB. Pada anak yang lebih besar dan dewasa, berikan dosis 2.4 mg/kgBB. Setelah kondisi membaik dan pasien dapat menggunakan terapi oral, ganti obat dengan terapi kombinasi artemisin. Pada kondisi ketidaktersediaan artesunat parenteral, artemeter intramuscular dapat diberikan dengan dosis awal 3.2 mg/kgBB dan rumatan sebesar 1.6 mg/kgBB. Persiapan Rujukan
RIsiko kematian tertinggi pada malaria berat/serebral terjadi pada 24 jam pertama. Untuk itu, pasien dengan waktu rujukan >6 jam perlu diberikan penanganan prarujukan terlebih dahulu. Penanganan yang dapat diberikan berupa artesunat intramuskular atau rektal, artemeter intramuskular, dan kuinin intramuskular. Artesunat rektal hanya direkomendasikan pada anak usia < 6 tahun di mana artesunat intramuskular tidak tersedia. Terapi Cairan Terapi cairan pada malaria berat harus dinilai secara individual. Orang dewasa dengan malaria berat rentan mengalami kelebihan cairan sedangkan anak-anak cenderung dehidrasi. Untuk itu, diperlukan evaluasi tekanan vena jugular, perfusi perifer, turgor kulit, capillary refill time, dan output urin. Transfusi Darah Anemia berat umumnya terjadi pada anak. Untuk itu, transfusi darah direkomendasikan dilakukan pada hemoglobin di bawah 5 gram/100mL darah. Follow Up Pasien dengan malaria berat memerlukan perawatan intensif, jika tersedia sebaiknya ditempatkan di ICU. Pemantauan mencakup tanda vital, kesadaran, dan output urin. Glukosa darah perlu dipantau setiap 4 jam, terutama pada pasien yang tidak sadar. Antipiretik
Antipiretik seperti paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid dapat digunakan untuk meredakan demam dan meningkatkan kenyamanan pasien. Walau demikian, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid harus berhati-hati jika pasien dicurigai mengalami hemolisis. Antiemetik Antiemetik yang dapat digunakan untuk malaria adalah Metoclopramide 10 mg atau ondansetron 4 mg diberikan 3 kali sehari bila perlu.[21,22]