LAPORAN KASUS PORTOFOLIO
TUBERKULOSIS PARU Pembimbing : dr. Moh. Yamin, Sp.PD Pendamping dr. Kenangan, MARS Disusun Oleh: dr. Suciyanti Apriliana
RSUD BauBau Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Bagian Pengembangan & Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 2016
IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Agama Alamat Suku Tanggal periksa
: : : : : : :
Ny. WI 51 tahun Perempuan Islam Lakudo Buton 07 Desember 2016
ANAMNESIS • Keluhan Utama :
• Sesak sejak 2 bulan
Riwayat Penyakit Sekarang : Putih kekuningan
Batuk berdahak
Berat badan menurun
2 bulan Keringat malam
Darah (-)
Demam
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, Riwayat OAT (-),Riw. Penyakit Asma(-), Riw. Penyakit jantung (-), Riwayat Hipertensi (-), Riw.DM (-), Riw.alergi (-),
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
Riwayat Pengobatan : Pasien Tidak pernah berobat sebelumnya
Riwayat Psikososial : Riwayat kontak dengan penderita batuk lama disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan Umum : Tampak sakit sedang. • Kesadaran : Compos mentis, GCS 456 • Tanda Vital : • Tensi : 120/70 mmHg • Nadi : 128 x / menit • Pernafasan : 44 x /menit • Suhu : 38,1oC
K/L : anemis +|+, ikterik -|Thorax : Simetris, pulmo (vesikuler +|+, rh +|+, wh -|-), Cor (S1S2 tunggal, reguler) Abdomen : Supel, BU (+) peristaltik normal, timpani, nyeri tekan (-) Ekstremitas : akral hangat, edema -|Genitalia : dbn
PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Lengkap : 07 Desember 2016 Hasil Tes
Unit
Nilai Normal
1. WBC
12.61
4.0/12.0
2. LYM
0.04
103/µl 103/µl
3. MON
0.20
103/µl
0.1/1.0
4. NEU
12.3
103/µl
2.0/7.50
5. LYM%
0.3
%
25.0/50.0
6. MON%
1.6
2.0/10.0
7. NEU%
96.2
% %
400.0/75.0
8. RBC
3.62
106/µl
4.00/6.20
9. HB
8.9
g/dl
11.0/17.0
10. HCT
27.5
µm3
35.0/55.0
11.PLT
218
103/µl
150/400
1.0/5.0
• Pemeriksaan Sputum BTA 3x (08 Desember 2016) Ditemukan (positif) • Foto Thorak PA (09 Desember 2016) Kesan :Tuberkulosis Paru
RESUME • Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 2 bulan dan dirasakan makin memberat, batuk (+) ± 2 bulan,lendir (+) warna putih kekuningan, darah (-), nyeri dada (-), demam (+), keringat malam (+), mual (+), muntah (-), berat badan dirasakan menurun sejak sakit, nafsu makan kurang, BAB biasa, BAK lancar, Riwayat berobat (-).
• Dari hasil pemeriksan fisik : KU tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD: 120/70 mmHg, Nadi 128x/menit, RR 44x/menit, dan suhu axial 38,10C. • Head To Toe : Mata: anemis +/+ ,thorax : pulmo : vesikuler +|+, rh +|+, wh -|-. Ekstremitas : Akral hangat +|+ • Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan : Leukosit 12.600, hemoglobin 8,9 g/dl, sputum BTA (+) • Hasil Foto thorax PA TB paru
PROBLEM LIST • • • • •
Sesak Batuk Demam (Suhu axila 38,10C) Keringat malam Berat badan menurun
DIAGNOSIS
• Tuberkulosis Paru
TATALAKSANA Awal masuk (07/12/2016): • O2 Nasal Canul 3-4 Lpm (bila sesak) • IVFD NaCl 0,9% 20 tpm (makro) • Injeksi Ceftriaxone 1 gr / 12 jam/ iv • Injeksi Farmavon 4 mg/12j/iv • Injeksi dexamethasone 5 mg/12j/iv • Injeksi Ranitidin 50 mg/12j/iv • Paracetamol tablet 3x500 mg
FOLLOW UP
TANGGAL 7/12/2016
INSTRUKSI DOKTER
PERJALANAN PENYAKIT S
:Sesak
(+)
,
Batuk
lendir(+),darah(-)
(+)
P/ IVFD
Demam
NaCl 0,9%20 tpm
makro
(+),Mual (-), muntah (-), BAB :
O2 3-4 LPM nasal kanul
biasa, BAK : lancar
Ceftriaxone 1 gr/12jam /iv
O:
Ranitidin 1amp/8jam/iv
Ku: CM/Sakit sedang Mata: Anemis +/+, ikterus -/-,
Farmavon 4 mg/12j/iv
Thorax: BP Vesikuler, BT : Rh +/+,
Dexamethasone 5 mg/12j/iv
wh -/-
Paracetamol tab 500 mg 3x1
BJ : I/II murni regular Abd: Peristaltik (+)kesan N,
Anjuran :
H/L tidak teraba
-
sputum BTA 3x
-
Foto thorax PA
Ext : Edema -/-, peteki -/-
A : Dispneu ec susp.TB Paru
08/12/2016
S : Sesak napas (+) Batuk P/ IVFD (+)lendir
(+)darah (-)
NaCl 0,9%20 tpm
makro
Demam (-)
O2 3-4 LPM nasal kanul Ceftriaxone 1 gr/12jam /iv
O:
Ranitidin 1amp/8jam/iv Ku: CM/SS
Farmavon 4 mg/12j/iv
Anemis +/+, ikterus -/BP : vesikuler, Rh
Dexamethasone 5 mg/12j/iv +/+
Paracetamol tab 500 mg
wh -/-, BJ : I/II murni regular A : Dispneu ec susp.TB paru
3x1(K/P) Anjuran : -
sputum BTA 3x
-
Foto thorax
09/12/2016 S : Sesak napas (+) P/ IVFD NaCl 0,9%20 tpm berkurang,Batuk
makro
(+)lendir(+)
O2 3-4 LPM nasal kanul
Demam (-)
Ceftriaxone 1 gr/12jam /iv
O:
Ranitidin 1amp/8jam/iv Farmavon 4 mg/12j/iv
Ku: CM/SS
Anemis +/+, ikterus -/BP : vesikuler, Rh +/+ wh -/-, BJ : I/II murni
regular A : Dispneu ec TB paru
Dexamethasone 5 mg/12j/iv
Paracetamol tab 500 mg 3x1 (K/P) Hasil Sputum: ditemukan
(+) Anjuran: Foto thorax PA
10/12/2016 S : Sesak napas (-) Batuk P/ IVFD
NaCl 0,9%20 tpm
(+)lendir (+) Demam (-
makro
), nyeri ulu hati (+)
O2 3-4 LPM nasal kanul (K/P)
O:
Ceftriaxone 1 gr/12jam /iv Ku: CM/SS
Ranitidin 1amp/8jam/iv
Anemis +/+, ikterus -/BP : vesikuler, Rh
Farmavon 4 mg/12j/iv Dexamethasone 5 mg/12j/iv
+/+
wh -/-, BJ : I/II murni
Antasida sirup 3x2 cth
regular A : Dispneu susp.TB paru
Hasil Foto thorax PA: -
TB paru Rencana OAT
11/12/2016 S : Sesak napas (-) Batuk P/ Boleh Pulang (+)lendir (+) Demam Obat Pulang:
(-), O:
-
Ambroxol tab 30 mg 3x1
-
Dexamethasone tab 0,5 mg 2x1
Ku: CM/SS
Anemis +/+, ikterus -/-
-
Ranitidin tab 150 mg 2x1
-
Antasida sirup 3x2 cth
BP : vesikuler, Rh +/+ wh -/-, BJ : I/II murni
regular A : Dispneu ec TB paru
Pengantar OAT (diambil di Puskesmas terdekat)
DISKUSI
DISKUSI
Tuberkulosis Paru • ADALAH penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis • Etiologi bakteri Mycobacterium tuberculosis bakteri batang tipis lurus berukuran sekitar 0,4 x 3 µm, bersifat tahan asam, aerob.
CARA PENULARAN
Pasien TB paru BTA (+)
Batuk/Bersin
Droplet
KLINIS
• Batuk (3 mnggu atau lebih), batuk darah • Sesak, nyeri dada • Demam, nafsu makan turun, BB turun,malaise, keringat malam walau tanpa kegiatan
Pem.fisik
• Konjungtiva anemis • Suhufebris/subfebris • Auskultasi thorax Rh (+) (terutama pada Apex paru)
Radiologi
• Awalbercak seperti awan dgn batas tidak tegasapex • Lanjut infiltrat, garis fibrotik, cavitas, kalsifikasi, atelektasis, emfisema
Lanjutan
Bakteriologik Sputum Positif dua dari tiga pemeriksaan dahak (SPS) hasil (+)
Tes tuberkulin Darah Terutama pada TB anakdiagnosis LED meningkat,leukosit Dewasasedang meningkat, HB atau pernah menurun (anemia) mengalami infeksi
M. tuberculosis
KLASIFIKASI
Kasus baru • Belum pernah diobati dgn OAT • Konsumsi OAT < 1 bulan (4 minggu)
Kambuh (relaps)
Putus obat (default)
• Pernah mendapat pengobatan TB (OAT) dan dinyatakan sembuh, kembali berobat dengan BTA (+)
• sudah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.
Gagal (failure) • pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan kelima atau lebih selama pengobatan
Pada kasus ini, Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi yang dilakukan, hal-hal bermakna dalam menegakkan diagnosis TB paru antara lain: Sesak yang ditandai dengan Respiratory rate 44x/menit Adanya bunyi nafas tambahan berupa ronkhi pada kedua lapangan paru pada pemeriksaan auskultasi thorax Ditemukannya Sputum BTA (+) pada pemeriksaan Sputum BTA 3x (SPS) Hasil laboratorium berupa leukositosis dan penurunan HB pada pemeriksaan darah Hasil foto thorax yang menunjukkan kesan Tuberkulosis Paru
Untuk klasifikasi, Kasus pasien ini termasuk kasus baru karena belum pernah mendapat pengobatan OAT.
PENATALAKSANAAN
TAHAPAN PENGOBATAN TB
Awal
Lanjutan
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Kategori pengobatan
Pasien TB
Kombinasi
Kasus baru : TB paru dahak
2 HRZE / 4 H3R3
TB
I
positif; kasus baru TB paru dahak negatif dengan kelainan luas di paru; kasus baru TB ekstrapulmonal berat
II
Relaps/kambuh : pernah dapat
2 HRZES / 1 RHZE / 5
OAT dan dinyatakan sembuh
R3H3E3
atau pengobatan lengkap, lalu kembali berobat dengan hasil pemeriksaan
dahak
BTA
positif (hapusan atau kultur) Kegagalan pengobatan : BTA positif
yang
masih
tetap
2 HRZES / 1 RHZE / 5 R3H3E3
positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 atau lebih. Atau penderita degan BTA negative menjadi positif pada akhir bulan ke-2 Kembali ke default : kembali 2 HRZES / 1 RHZE / berobat, dengan hasil 5R3H3E3 bakteriologi positif, setelah berhenti minum obat 2 bulan atau lebih
Resistensi Ganda (Multi Drug Resisten) Monoresistance
• resisten terhadap salah satu jenis OAT lini pertama saja
Poly-resistance
• kekebalan terhadap lebih dari satu OAT lini pertama, selain kombinasi isoniazid dan rifampisin secara bersamaan
Multidrugresistance (MDR)
• kekebalan terhada sekurangkurangnya isoniazid dan rifampicin
Extensive drugresistance (XDR) • TB- MDR ditambah kekebalan terhadap salah satu obat golongan fluorokuinolon, dan sedikitnya salah satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin, dan amikasin).
Penatalaksanaan Pada Kasus ini Oksigen (O2) Ceftriaxon dan Dexamethasone Farmavon Paracetamol tablet
Ranitidin
• Mengatasi sesak
• Anti biotik spektrum luas dan kortikosteroid untuk mengatasi infeksi • Obat batuk mukolitik untuk mengencerkan dahak agar mudah dikeluarkan
• Untuk mengatasi demam
• Untuk mengatasi mual yang diduga akibat stress ulcer
• Pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) diberikan setelah pasien terdiagnosis pasti menderita Tuberkulosis paru berdasarkan hasil pemeriksaan sputum BTA dan foto thorax yakni OAT kategori I
Prognosis • prognosis pasien baik apabila pasien minum Obat Anti Tuberkulosis secara teratur selama 6 bulan pengobatan
TERIMA KASIH