ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH “TB PARU”
A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS
Nama
: Ny.S
Umur
: 67 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Alamat
: Desa Sokaraja Kulon RT 04/06
Status Pernikahan
: Kawin
Diagnosis Medis
: TB Paru
Penanggung Jawab Pasien
: Tn. A
Umur
: 70 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Alamat
: Desa Sokaraja Kulon RT 04/06
Hubungan
: Suami
Tgl
: 28 Februari 2019
Jam
: 08.00 WIB
2. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama Pasien mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang. Pasien mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat dingin pada malam hari, nafsu makan menurun dan demam, kemudian pasien dibawa ke IGD RS Margono pada tanggal 27 Februari 2019 pukul 08.00 WIB. Saat diperiksa oleh
perawat IGD didapatkan hasil TD 130/80 mmhg, N 88x/m, RR 32x/m, S 38,4˚C. Terdengar suara tambahan ronchi disetiap lobus dan pasien tampak lemas. Pada pukul 12.00 WIB pasien dipindahkan ke ruang Asoka. c.
Riwayat Kesehatan Dahulu . Pasien mengatakan batuk disertai sesak sejak 3 bulan yang lalu dan pernah menjalani pengobatan di puskesmas Sokaraja I kemudian di bawah ke RS Margono dan sebelumnya sudah pernah menderita penyakit seperti yang di deritanya saat ini.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan tidak ada anggota keluaraga yang menderita penyakit seperti yang di deritanya pasien saat ini.
Genogram :
Tn.A 70th
Ny.S 67th
Nn.C 42th
Tn.D 38th
3. POLA FUNGSI KESEHATAN a. Riwayat psikologi dan spiritual 1) Psikologi.
Rumah : Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya baik.
RS
: Pasien berhubungan baik dengan keluarga yang
mendampinginya Tetapi kurang tanggap terhadap informasi yang di berikan. 2) Spiritual
Rumah : Pasien beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu.
RS
: Pasien tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya
masih lemah dan hanya dapat berdo’a agar cepat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang. b. Pola aktivitas sehari-hari. 1) Pola Nutrisi
Rumah : Pasien makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur, nasi, dan lauk-pauk serta tidak ada pantangan, pasien minum 5-6 gelas air dalam 24 jam/hari 1200 liter.
RS
: Pasien hnx menghabiskan ½ porsi makan dari jatah rumah
sakit karena nafsu makan menurun dan pasien merasa sesak, pasien minim habis 4 gelas/hari ± 800 liter dan mendapat terapi infus D5 drip amino 21 tetes. 2) Aktifitas kerja dan Latihan
Rumah : Pasien mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah sebagai IRT, biasanya pasien di rumah melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah sebelum akhirnya masuk rumah sakit.
RS
:
ADL
0
1
2
3
4
Keterangan
Makan/Minum
√
0 : mandiri
Toileting
√
1 : dengan alat Bantu
Berpakaian
√
2 : dibantu orang lain
Mobilisasi Dari Tempat Tidur
√
3 : dibantu orang lain dengan alat
√
Berpindah
4 : tergantung total
√
Ambulasi
3) Pola Istirahat
Rumah : Pasien tidur ± 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan sebelum tidur pasien mempunyai kebiasaan menonton TV dan minum susu.
RS
: Pasien tidur ± 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB,
terbangun jika pasien merasa haus dan mendengar suara keluarga pasien lain 4) Pola Eliminasi
Rumah : - Pasien mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.
RS
: - Pasien mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.
5) Pola kebersihan diri
Rumah : Pasien mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.
RS
: Pasien hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari
sekali, belum kramas dan gosok gigi. 6) Pola Seksualitas
Rumah : Pasien biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak pernah mengalami gangguan seksual.
RS
: Pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena
keadaan yang tidak memungkinkan. 7) Pola Nilai Keyakinan Pasien dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai keyakinan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan.
8) Manajemen Koping
Rumah : Pasien biasanya menyelesaikan masalah dengan anak & istrinya dengan musyawarah
RS
: masalah diselesaikan oleh keluarga.
9) Kognitif Perceptual
Rumah : Pasien menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada yang mengatur
RS
: Pasien cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-
sembuh.
4. Pengkajian Fungsional a. KATZ Indeks Mandiri dalam makan Mandiri dalam kontinensia (BAB/BAK) Mandiri menggunakan pakaian Mandiri pergi ke toilet Mandiri mandi Mandiri dalam berpindah
Kesimpulan : Klien termasuk katagori ( A ) b. BARTHEL Indeks DENGAN NO
KRITERIA
BANTUA N
MANDI RI
KETERANGAN
Frekuensi: 3 x Jumlah : 1 porsi 1
Makan
5
10
sedang Jenis
:
nasi,
Frekuensi:
6
lauk/tahu
gelas/hr 2
Minum
5
10
Jumlah : 1080 cc Jenis : air putih
Berpindah dari kursi 3
roda ke tempat tidur atau sebaliknya
5
15
Personal toilet (cuci 4
muka, menyisir
0
5
rambut, gosok gigi) Keluar masuk toilet 5
(mencuci pakaian,
5 10
menyikat tubuh, menyiram)
6
7
Mandi
Jalan di permukaan datar
5
15
0
5
8
Naik turun tangga
5
10
9
Mengenakan pakaian
5
10
Frekuensi:
2x
(
pagi, sore)
Frekuensi:110 10
Kontrol bowel (BAB)
5
2x/mgg Konsistensi
:
lembek dan warna kuning Frekuensi: 4 – 5 x / 11
Kontrol blendder (BAK)
hari 5 10
Warna
:
kuning
jernih Frekuensi: semaunya 12
Olah raga / latihan
5
10 Jenis
:
latihan
gerak sendi 13
Rekreasi /
5
10
Frekuensi:
1
pemanfaatan waktu
minggu 1x
luang
Jenis : jalan-jalan Total
130
Mandiri
Keterangan : 130 : Mandiri 60-125 : Ketergantungan sebagian 55 : Ketergantungan total 5. Pengkajian Status Mental Gerontik Pengkajian status mental gerontik Ny. UK, yaitu sebagai berikut : a. Short Partable Mental Status Quisioner (SPMSQ) BENAR SALAH NO
PERTANYAAN
√
1
Tanggal berapa hari ini ?
2
Hari apa sekarang ?
3
Apa nama tempat ini ?
4
Di mana alamat anda ?
5
Berapa umur anda ?
6
Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir )
7
Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ?
8
Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya ?
9
Sebutkan nama ibu anda ?
10
Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun
= 10
=0
Kesimpulan
Fungsi intelektual utuh
Keterangan : Salah 0-3 Fungsi Intelektual Utuh Salah 4-5 Kerusakan intelektual ringan Salah 6-8 Kerusakan intelektual sedang Salah 9-10 Kerusakan intelektual berat
b. MMSE ( Mini Mental Status Exam) NO
1
ASPEK
NILAI
NILAI
KOGNITIF
MAK
PASIE
S
N
5
4
Orientasi
KRITERIA
Menyebutkan dengan benar : Tahun √ Musim (kemarau) √ Tanggal √ Hari √ Bulan √
Orientasi
5
5
Di mana sekarang kita berada ? Negara Indonesia √ Propinsi Jawa Barat √ Kab. Cirebon √ Kec. Jamblang √ Desa bakung Lor √
NO
2
ASPEK
NILAI
NILAI
KOGNITIF
MAK
PASIE
S
N
3
3
Registrasi
KRITERIA
Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) mengatakan
1
detik
untuk
masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan pada pasien ketiga obyek tadi. ( Untuk disebutkan ) Obyek (Gelas) √ Obyek (jam) √ Obyek (pulpen √)
3
Perhatian
5
5
Minta pasien untuk memulai dari
dan
angka 100 kemudian dikurangi 7
Kalkulasi
sampai 5 kali / tingkat. 93 √ 86 √ 79 √ 72 √ 65 √
4
Mengingat
3
3
Minta pasien untuk mengulangi ketiga obyek pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila benar 1 point untuk masing-masing obyek.
5
Bahasa
9
2
Tunjukkan pada pasien suatu benda dan tanyakan namanya pada pasien. Gelas √ Lemari √
Minta pasien untuk mengulang
1
kata-kata berikut “tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar nilai 1 point. Pernyataan benar 2 buah :
tak ada , tetapi. √ Minta pasien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : 3
“Ambil kertas di tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai”. Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua Taruh di lantai
Perintahkan pada pasien untuk hal berikut ( bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point ) 1
“Tutup mata anda “
Perintahkan pada pasien menulis
satu
kalimat
untuk dan
menyalin gambar. Tulis satu kalimat Menyalin gambar
2 TOTAL NILAI
29
Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Keterangan :
>23
: Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22
: Kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17
: Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
6. PEMERIKSAAN FISIK a.
Umum KU
: Pasien tampak lemah, gelisah, tegang.
Kesadaran
: Compos metis.
GCS
: E4-V5-M6
BB
: 47 kg
TB
: 162 cm
TD
: 130/80 mmhg.
N
: 88 x/mnt
RR
: 32 x/mnt
S
: 38,4o C
b. Kepala Inspeksi
: pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak
beruban, kulit kepala kotor. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.
c. Mata Inspeksi
: kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-),
pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata kehitaman. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak
mudah rontok. d. Hidung Inspeksi
: kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak
2 liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
e. Telinga Inspeksi
: tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut
Inspeksi
: Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang, tidak
ada pembesaran tonsil. g. Leher Inspeksi
: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak
simetris. Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.
h. Thorax Paru – Paru Inspeksi
: bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi,
jumlah 32x/menit. Palpasi
: saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Perkusi
: terdapat suara sonor
Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi pada setiap lobus paru Jantung Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5. Palpasi
: terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi
: batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra
klavikula sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V midklavikula sinistra. Auskultasi
: terdengar suara lup dup
i. Abdomen Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar. Auskultasi
: terdengar peristaltik usus 15x/menit.
Perkusi
: terdengar suara timpany.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
j. Integumen Inspeksi
: kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.
Palpasi
: turgor kulit baik, teraba panas.
k. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Laboratorium Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.
Pada pemeriksaan darah lengkap Hasil
Nilai Normal
Hb
10 gr/dl
12-14
Leukosit
11.000 /ul
10.000/ul
pCO²
28,6 mmHg
35-45
pO²
76,6 mmol/L
80-100
Sat O²
95,5 %
94-100
b. Pemeriksaan Radiologi Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ). Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus. Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).
B. ANALISA DATA
No 1
Data Ds : -
Etiologi
Masalah
Mycobacterium TB
Bersihan jalan nafas tidak
Pasien mengatakan sesak nafas
-
efektif Infeksi saluran nafas
Pasien mengatakan batuk berdahak sejak 3 bulan
Filtrasi sel radang
yang lalu -
Pasien mengatakan berkeringat dingin pada
Penumpukan sputum pada saluran nafas
malam hari -
Penyempitan lumen indo bronkus
Do : - Terdengar suara tambahan
wheezing
ronchi - Pasien tampak lemas - TTV: TD : 130/80 mmHg RR : 32x/menit N : 88x/menit 2
Ds :
Sesak
- Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
kurang dari kebutuhan Perubahan status kesehatan
- Pasien mengatakan mual dan muntah
Ancaman kematian
- Keluarga pasien mengatakan pasien menghabiskan
Ansietas
setengah porsi makanan dari RS
Ketidakseimbangan nutrisi
Cemas
tubuh
Do :
Peningkatan asam lambung
- Pasien tampak lemah Mukosa bibir tampak kering.
Mual/muntah
Anoreksia
Intake in adekuat 3
Ds :
Infeksi saluran nafas
Hipertermi
- Pasien mengatakan demam sejak 2 hari yang lalu
Filtrasi sel radang
- Keluarga pasien mengatakan pasien menggigil saat tidur
Gangguan termoregulasi
Do : - Akral teraba hangat
Panas
TTV: S : 38,4˚C.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum pada saluran nafas 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake in adekuat 3. Hipertermi berhubungan dengan infeksi saluran nafas
D. RENCANA KEPERAWATAN
No No
Tujuan
Intervensi
Rasional
Dx 1
I
O: Setelah dilakukan asuhan
1)
keperawatan selama 2x24,
pernafasan, dada,
dan
2)
Observasi
produksi
sputum,
muntahan, atau lidah jatuh ke melaporkan
sesak berkurang
3)
berhubungan dengan obstruksi jalan napas
2) Untuk menentukan intervensi yang tepat dan mengidentifikasi derajat kelainan pernafasan
Pantau tanda-tanda vital terutama
3) Merupakan indikasi dari kerusakan jaringan otak
abnormal N: 1) Berikan posisi semifowler jika
tidak ada
(16-24)x/menit
pernafasan
suara nafas, perhatikan bunyi nafas
simetris
- frekuensi nafas normal
kelainan
frekuensi pernapasan Auskultasi
- ekspandi dinding dada
- sputum berkurang atau
mengidentifikasi
belakang
- pernafasan teratur
- ronchi tidak ada
1) Untuk
keteraturan
kriteria hasil : - pasien
usaha
pengembangan
diharapkan bersihan jalan napas pasien efektif dengan
Monitor
1) Untuk mengetahui keadaan umum pasien
tidak ada kontraindikasi 2)
Lakukan fisioterapi dada sesuai indikasi
2) Meningkatkan ekspansi paru optimal
3)
Lakukan suction bila perlu
3) Batuk efektif akan membantu dalam pengeluaran
-
secret sehingga jalan
nafas
klien
kembali
efektif 4)
Lakukan
pemasangan
selang
orofaringeal sesuai indikasi
4) Fisioterapi dada terdiri dari postural drainase, perkusi dan fibrasi yang dapat membantu dalam pengeluaran sekret klien sehingga jalan nafas
E:
klien kembali efektif
1) Ajarkan klien napas dalam dan
1) Membantu dalam pengeluaran sekret klien
batuk efektif jika dalam keadaan
sehingga jalan nafas klien
sadar
secara mekanik
kembali
efektif
C: 1) Berikan O2 sesuai indikasi 2) Berikan
obat
sesuai
1) Membantu membebaskan jalan napas indikasi
misalnya bronkodilator, mukolitik, antibiotik, atau steroid
2) Membantu membebaskan jalan napas secara kimiawi
II 2
Setelah diberikan tindakan keperawatan
1.
1. Kaji ulang pola diet pasien yang 1) Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah
diharapkan nutrisi
O:
kebutuhan
adekuat,
dengan
disukai/tidak disukai.
dan intervensi yang tepa
2. Monitor intake dan output secara 2) Membantu intervensi kebutuhan yang spesifik,
kriteria hasil:
periodik.
meningkatkan intake diet
- Menunjukkan berat badan N : meningkat tujuan
mencapai dengan
1. Catat status nutrisi paasien: turgor 1) Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan.
nilai
kulit, timbang berat badan, integritas
laboratoriurn normal dan
mukosa mulut, kemampuan menelan,
bebas tanda malnutrisi.
adanya
- Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan
bising
usus,
riwayat
mual/rnuntah atau diare. 2. Catat
adanya
dan mempertahankan berat
muntah,
dan
badan yang tepat.
hubungannya
anoreksia,
mual, 2) Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi
tetapkan
jika
ada
dengan
medikasi.
pemecahan masalah untuk meningkatkan intake nutrisi.
Awasi frekuensi, volume, konsistensi Buang Air Besar (BAB). 3. Lakukan perawatan mulut sebelum 3) Membantu menghemat energi khusus saat demam dan sesudah tindakan pernapasan.
terjadi peningkatan metabolik.
E: 1. Anjurkan bedrest. 2. Anjurkan
makan
sedikit
dan
sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat.
Mengurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-
C:
obat yang digunakan yang dapat merangsang 1.
Rujuk
ke
ahli
gizi
untuk
menentukan komposisi diet.
muntah. 4) Memaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster. 5) Memberikan bantuan dalarn perencaaan diet dengan nutrisi adekuat unruk kebutuhan metabolik dan diet.
3
III
Setelah dilakukan tindakan 1. O:
1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
keperawatan
1. Pantau TTV
2. Untuk mengetahui peningkatan suhu tubuh pasien
2. Observasi suhu kulit dan catat
3. Untuk menanggulangi terjadinya syok hipovolemi
selama
1x24
jam diharapkan hipertermi dapat diatasi, dengan kriteria hasil :
keluhan demam N:
- Pasien melaporkan panas
masukan
kebutuhan
perhari,
cairan
sesuai
kecuali
ada
kontraindikasi.
- Kulit tidak merah. dalam
5. Untuk menanggulangi terjadinya syok hipovolemi
1. Berikan
badannya turun.
- Suhu
4. Untuk menurunkan suhu tubuh
rentang
normal : 36,5-37,70C.
2. Berikan kompres air biasa/hangat C: 1. Kolaborasi pemberian cairan IV. 2. Kolaborasi
pemberian
obat
6. Untuk menurunkan suhu tubuh yang bekerja langsung di hipotalamu
antipiretik
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Waktu
No. Dx
Implementasi
1 Maret 2019
1
1.
Evaluasi
Memonitor
usaha
pernafasan,
pengembangan dada, dan keteraturan 2.
Mengobservasi
produksi
sputum,
muntahan, atau lidah jatuh ke belakang 3.
Memantau
tanda-tanda
vital
terutama frekuensi pernapasan Auskultasi suara
nafas,
perhatikan
bunyi
nafas
abnormal N: 5) Berikan posisi semifowler jika tidak ada kontraindikasi 6)
Lakukan
fisioterapi
dada sesuai
indikasi 7)
Lakukan suction bila perlu
8)
Lakukan
pemasangan
selang
orofaringeal sesuai indikasi
E: 2) Ajarkan klien napas dalam dan batuk efektif jika dalam keadaan sadar C: 3) Berikan O2 sesuai indikasi 4) Berikan
obat
sesuai
indikasi
misalnya bronkodilator, mukolitik, antibiotik, atau steroid
2 Maret 2019 3 Maret 2019
Paraf
F. EVALUASI HASIL
No
Hari/Tanggal
Dx.
EVALUASI
Kep 1
Minggu
I
03-03-2019
S : - pasien mengatakan sesak nafas berkurang O : - RR : 24 - batuk jarang dengan seputum encer A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. 2.
2
Minggu
II
03-03-2019
S : - pasien mengatakan nafsu makan bertambah O : - pasien tampak lebih segar - pasien tampak menghabiskan ¾ porsi makan A : masalah teratasi P : hentikan intervensi
3
Minggu 03-03-2019
II
S: - pasien mengatakan sudah tidak menggigil - pasien mengatakan demam menurun O : S: 36.5°c A : masaalah teratasi P : hentikan intervensi
Paraf