Tata Ruang Perkotaan 1.docx

  • Uploaded by: Gita Umboh
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tata Ruang Perkotaan 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,180
  • Pages: 14
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat limpahan Rahmat dan KaruniaNya sehingga saya dapat menyusun laporan ini dengan judul “RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURABAYA.” Untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini, tentunya dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak. Manado, Maret 2019

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1 BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................3 BAB 2 PEMBAHASAN / ISI.................................................................................4 A. Rencana Struktur Kota Surabaya .................................................................4 B. Central Business District di Surabaya ...........................................................5 C. Rencana Transportasi .....................................................................................7 BAB 3 PENUTUP.................................................................................................13 A. Kesimpulan ......................................................................................................13 B. Saran .................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

2

BAB 1 PENDAHULUAN

Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota Surabaya yang merupakan bagian dari Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila ditetapkan sebagai kawasan yang berfungsi sebagai PKN di Propinsi Jawa Timur. Selain itu, Kota Surabaya merupakan kawasan andalan dari Propinsi Jawa Timur dengan sektor unggulan berupa pertanian, perikanan, industri dan pariwisata.

3

BAB 2 PEMBAHASAN / ISI

A. Rencana Struktur Kota Surabaya Berdasarkan RTRW Kota Surabaya Tahun 2009-2029, Kota Surabaya terbagi atas 12 Unit Pengembangan (UP) dengan masing-masing fungsi kegiatan sebagai berikut : No.

Unit Wilayah (Kecamatan) Pengembangan

Fungsi Kegiatan

permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa, lindung terhadap alam dan industri permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa, lindung 2 UP I Rungkut Kecamatan Gunung Anyar terhadap alam dan industri Kecamatan Tenggilis permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa, lindung 3 UP I Rungkut Mejoyo terhadap alam dan industri permukiman, perdagangan, pendidikan, dan lindung 4 UP II Kertajaya Kecamatan Mulyorejo terhadap alam permukiman, perdagangan, pendidikan, dan lindung 5 UP II Kertajaya Kecamatan Sukolilo terhadap alam UP III Tambak permukiman, perdagangan jasa, rekreasi dan lindung 6 Kecamatan Bulak Wedi terhadap alam UP III Tambak permukiman, perdagangan jasa, rekreasi dan lindung 7 Kecamatan Kenjeran Wedi terhadap alam UP IV 8 Kecamatan Tambak Sari permukiman, perdagangan, pendidikan dan kesehatan Dharmahusada UP IV 9 Kecamatan Gubeng permukiman, perdagangan, pendidikan dan kesehatan Dharmahusada pelabuhan, kawasan militer, kawasan industri strategis, UP V Tanjung 10 Kecamatan Semampir perdagangan dan jasa, dan lindung terhadap bangunan dan Perak lingkungan cagar budaya pelabuhan, kawasan militer, kawasan industri strategis, UP V Tanjung Kecamatan Pabean 11 perdagangan dan jasa, dan lindung terhadap bangunan dan Perak Cantikan lingkungan cagar budaya 1

UP I Rungkut

Kecamatan Rungkut

4

No. 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Unit Wilayah (Kecamatan) Pengembangan

Fungsi Kegiatan

pelabuhan, kawasan militer, kawasan industri strategis, UP V Tanjung Kecamatan Krembangan perdagangan dan jasa, dan lindung terhadap bangunan dan Perak lingkungan cagar budaya UP VI Kecamatan Simokerto permukiman, pemerintahan, dan perdagangan dan jasa Tunjungan UP VI Kecamatan Bubutan, permukiman, pemerintahan, dan perdagangan dan jasa Tunjungan UP VI Kecamatan Genteng permukiman, pemerintahan, dan perdagangan dan jasa Tunjungan UP VI Kecamatan Tegalsari permukiman, pemerintahan, dan perdagangan dan jasa Tunjungan UP VII permukiman, perdagangan dan jasa, dan kawasan khusus Kecamatan Sawahan Wonokromo (kawasan militer) UP VII permukiman, perdagangan dan jasa, dan kawasan khusus Kecamatan Wonokromo Wonokromo (kawasan militer) UP VIII Dukuh permukiman, perdagangan dan jasa, industri, dan kawasan Kecamatan Dukuh Pakis Pakis militer UP VIII Dukuh Kecamatan permukiman, perdagangan dan jasa, industri, dan kawasan Pakis Sukomanunggal militer B. Central Business District di Surabaya Kota Surabaya sebagai salah satu kota di Jawa Timur memiliki peran strategis pada skala nasional sebagai pusat pelayanan kegiatan Indonesia Timur, dan pada skala regional sebagai kota perdagangan dan jasa yang memiliki simpul transportasi (darat, udara dan laut) nasional dan internasional sehingga memberi peluang bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan perannya sebagai Pusat Kegiatan Nasional. Dalam kaitannya dengan kondisi tersebut, Kota Surabaya memiliki kawasan strategis yang dapat dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu : 1.

Kawasan Industri dan Pergudangan Ditinjau dari aksesbilitas karena letaknya berdekatan dengan pelabuhan Tanjung Perak dan Jalan Tol Sidoarjo – Surabaya – Gresik, Kawasan industri dan pergudangan Margomulyo merupakan kawasan strategis untuk dioptimalisasi dan dikembangkan dengan

5

orientasi pada industry smart and cleandengan didukung oleh infrastruktur yang memadai. 2.

Kawasan Segi Empat Emas Tunjungan dan sekitarnya Sebagai kawasan pusat perdagangan dan perkantoran, kawasan Segi Empat Emas Tunjungan memerlukan penanganan dan pengelolaan yang optimal untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya.

3.

Kawasan Kaki Jembatan Wilayah Suramadu – Pantai Kenjeran Merupakan kawasan strategis ditinjau dari lokasinya yang berada di persimpangan kaki jembatan dan rencana jalan lingkar luar timur. Disamping itu, kawasan ini memiliki potensi sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala regional. Keberadaan Jembatan Suramadu memberikan peningkatan potensi dan peran Kota Surabaya, sebagai pusat kegiatan regional, tidak hanya dalam lingkup Kawasan Gerbangkertosusila (Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, kabupaten dan Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan), namun juga hingga kawasan

kepulauan

madura

secara

keseluruhan

(Kabupaten

Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep). 4.

Kawasan Waterfront

City yang

terintegrasi

dengan

rencana

pengembangan Pelabuhan Teluk Lamong Kawasan ini akan dikembangkan dengan konsep mixed use antara hunian dan komersial yang didukung oleh rancang kota yang baik yang terintegrasi dengan rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Lamong. Kedepannya kawasan pelabuhan dan waterfront city dapat terintegrasi dalam konteks sebuah kesatuan kawasan strategis 5.

Kawasan Terpadu Surabaya Barat Kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu yang pusatnya

akan

dikembangkan

di

Stadion

Bung

Tomo

sebagaikawasan pusat olahraga berskala nasional yang akan

6

terintegrasi dengan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di sekitarnya. Selain kawasan strategis ekonomi juga terdapat pusat-pusat kegiatan yang berorientasikan

kegiatan perdagangan

dan jasa, industri dan

pergudangan, maupun fasilitas umum. 1.

Pusat kegiatan yang berorientasikan kegiatan perdagangan dan jasa, diantaranya yaitu TP, JMP, BG Junction, Pasar Turi, PGS, Galaxy Mall, PTC, Ciputra World, SUTOS.

2.

Pusat kegiatan yang berorientasikan kegiatan industry yaitu Kawasan Industri SIER.

3.

Pusat

kegiatan

yang

berorientasikan

kegiatan

pergudangan,

diantaranya yaitu Pergudangan Margomulyo, Pergudagan Banyu Urip, dan Pergudangan Mastrip. 4.

Pusat Kegiatan yang berorientasikan kegiatan fasilitas umum, diantaranya yaitu RS Dr.Soetomo, RS BDH, Kampus ITS, Kampus Unair, Kampus UNESA, dan Gelora Bung Tomo.

C. Rencana Transportasi Kota Surabaya selalu mengalami perkembangan dari waktu kewaktu, sejalan dengan dinamika masyarakatnya. Hal ini karena perkembangan ruang kota ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu masyarakat, kegiatan masyarakat dan pola pergerakan antar pusat kegiatan masyarakat satu dengan lainnya. Perkembangan

penduduk

di

Kota

Surabaya

akan

diiringi

dengan

perkembangan kebutuhan akan fasilitas dan sistem prasarana wilayah. Dalam naskah akademis RTRW Kota Surabaya Tahun 2009-2029, terdapat beberapa strategi pengembangan sistem prasarana wilayah kota yang meliputi pengembangan sistem jaringan transportasi yang terpadu. Strategi pengembangan sistem transportasi tersebut meliputi : 1.

Rencana Sistem Jaringan Transportasi Darat Rencana sistem jaringan transportasi darat dikembangkan secara berhirarki dan terkoneksi antar moda meliputi jaringan jalan,

7

terminal, angkutan, kereta api, angkutan sungai dan penyeberangan. Rencana Pengembangan sistem jaringan jalan,meliputi : a.

Rencana Struktur Jaringan Jalan Arahan struktur jaringan jalan berbentuk linier selatan-utara sehingga terkonsentrasinya pada koridor tengah kota, dan kurangnya akses timur-barat kota. Arahan pengembangan struktur jaringan jalan adalah sistem grid melalui :  Membuka, meningkatkan, dan memecah akses selatan-utara sehingga tidak terkonsentrasi pada koridor tengah kota. Arahan pengembangan jalan akses selatan-utara kota, yaitu : 1) Jalan lingkar timur tengah (Middle East Ring Road). 2) Jalan ruas Gunung Anyar – Tambak wedi (jalan Lingkar Luar Timur/Outer East Ring Road). 3) Jalan lingkar barat tengah (Middle West Ring Road). 4) Jalan ruas Lakarsantri-Romokalisari (Jalan lingkar barat luar / Outer West Ring Road) 5) Jalan tol Gempol (Sidoarjo) -Perak. 6) Jalan pendamping (frontage road) di Jl. A. Yani sebagai pemisah antara lalu lintas lokal dengan lalu lintas menerus atau jarak jauh. 7) Jalan di koridor barat (Jl. Mastrip-Jl. Gunung Sari). 8) Jalan di koridor timur (Jl. Jemursari-Jl. Menur-Jl. Kenjeran).  Meningkatkan dan membuka akses timur-barat kota, yaitu : 1) Jalan di bagian utara luar (ruas Jl. Tambak Oso Wilangun-Jl. Kenjeran). 2) Jalan bebas hambatan Surabaya-Gresik. 3) Jalan di bagian utara tengah (ruas Jl. Benowo-Jl. Kertajaya). 4) Jalan di bagian tengah (Citra Land- Wonorejo). 5) Jalan di bagian selatan tengah (Jl. Wiyung-Jl. Rungkut).

8

6) Jalan tol Surabaya-Mojokerto. 7) Jalan di bagian selatan luar (Jl. Taman-Pondok Candra-MERR). b.

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Kota Surabaya  Jalan bebas hambatan  Jalan arteri primer  Jalan arteri sekunder  Jalan kolektor primer  Jalan kolektor sekunder

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Rencana Jalan ruas Gunung Anyar – Tambak wedi (jalan Lingkar Luar Timur/Outer East Ring Road) Jalan lingkar timur tengah (Middle East Ring Road) Jalan ruas Lakarsantri-Romokalisari (Jalan lingkar barat luar / Outer West Ring Road) Jalan ruas Menanggal-Tanjung Perak Jl. Baru (koridor menanggal – Balas Klumprik) Jl. Ruas Waru Gunung – Kalianak (Jalan Lingkar Dalam Barat) Jl. Dr. Ir. Soekarno (Jalan Lingkar Dalam Timur) Jalan baru (lewat Jl. Jemur Gayungan 1) Jl. Baru (koridor Jl. Raya Darmo Permai II – Jl. Raya Satelit Indah) Jalan akses Stadion Gelora Bung Tomo dan LPA Benowo Jalan Baru (lewat kawasan Lontar) Jalan Baru (lewat Perum Pakuwon & Citraland) Jalan Baru (lewat jl.Bumiarjo) Jalan lingkar barat (Sidoarjo – Surabaya – Gresik) Jalan tol Surabaya – Mojokerto Jalan ruas Lakarsantri-Romokalisari (jalan Lingkar Luar Barat) Jalan ruas Gunung Anyar – Tambak wedi (jalan Lingkar Luar Timur) Jalan ruas Menanggal-Tanjung Perak c.

Rencana Pengembangan Terminal Secara berhirarki meliputi :

9

Rencana Jaringan Jalan Arteri Primer Arteri Primer Arteri Primer Arteri Primer Arteri Primer Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Arteri Sekunder Kolektor Primer Jalan Tol Jalan bebas hambatan Jalan bebas hambatan Jalan bebas hambatan

 Terminal tipe A : Terminal Purabaya, Terminal Tambak Oso Wilangon  Terminal tipe B : Terminal Benowo, Terminal di sekitar Made, Terminal di sekitar Tambak Wedi  Terminal tipe C : Terminal Joyoboyo, Terminal Bratang, Terminal Keputih, Terminal Manukan, Terminal Dukuh Kupang, Terminal di sekitar Kendung, Terminal di sekitar Pesapen, Terminal di sekitar Gununganyar, Terminal di sekitar Mastrip, Terminal di sekitar Pagesangan dan Terminal di sekitar Kalianak. d.

Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Kereta Api Transportasi

perkeretaapian,

dikembangkan

secara

terkoneksi antar moda meliputi dengan jaringan jalan, angkutan laut dan angkutan udara. Rencana pengembangan angkutan massal dalam kota dengan alternatif pengembangan yang berbasis rel yang didukung dengan angkutan yang berfungsi sebagai pengumpan, dilengkapi dengan penyediaan sarana pejalan kaki serta jalur untuk kendaraan tidak bermotor. Rencana pengembangan angkutan massal kota berbasis rel, dengan alternatif pengembangan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit(LRT), meliputi rute :  Koridor utara – selatan kota  Koridor timur – barat. Pengembangan sistem jaringan kereta api meliputi :  Mengembangkan jaringan double track pada jalur regional meliputi : 1) Surabaya – Sidoarjo – Bangil – Malang – Blitar – Kediri 2) Surabaya – Mojokerto – Madiun – Surakarta – Yogyakarta – Bandung – Jakarta

10

3) Surabaya – Krian – Mojokerto – Jombang – Kertosono – Kediri – Blitar 4) Surabaya – Gresik – Lamongan – Bojonegoro – Semarang – Jakarta 5) Surabaya – Sidoarjo – Pasuruan – Jember – Banyuwangi 6) Surabaya – Waru – Bandara Juanda  Mengembangkan kereta komuter yang meliputi : 1) Jalur Wonokromo – Gubeng -Pasar Turi – Kandangan – Benowo, yang tersambung dengan jalur Waru – Sidoarjo – Bangil dan jalur ke Lamongan 2) Jalur Wonokromo – Gubeng – Pasar Turi – Kandangan – Benowo, yang tersambung dengan jalur Krian – Mojokerto dan jalur ke Lamongan.  Mengembangkan Light Rapid Transit (LRT) pada jalur Terminal Joyoboyo – Jalan Darmo – Jalan Urip Sumoharjo – Jalan Basuki Rachmad – Jalan Embong Malang – Jalan Bubutan – Jalan Tugu Pahlawan  Mengembangkan stasiun kereta api Gubeng, Semut, Pasar Turi, Wonokromo dan pemberhentian sementara (shelter) angkutan massal berbasis rel pada pusat – pusat pelayanan kota.  Mengembangkan angkutan massal kota berbasis Rel.  Memanfaatkan stasiun sebagai salah satu fasilitas penunjang pusat kegiatan ekonomi kota.  Mengembangkan jaringan infrastruktur perkeretaapian secara di atas tanah (elevated) maupun di bawah tanah (underground) untuk menghindari terjadinya perlintasan sebidang dengan jaringan jalan.

11

e.

Rencana

Pengembangan

Sistem

Transportasi

Sungai

&

Penyeberangan  Mengembangkan angkutan sungai dalam kota sebagai angkutan umum dan angkutan pariwisata yang dilengkapi dengan dermaga pada pusat-pusat pelayanan di sungai Kali Mas dan Kali Wonokromo  Mengembangkan

penyeberangan

Ujung–Kamal

yang

berfungsi sebagai penunjang pariwisata bahari. f.

Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut  Memanfaatkan dan mengembangkan sarana Pelabuhan Tanjung Perak sebagai sarana transportasi laut yang melayani angkutan kapal penumpang dan barang dalam skala regional, nasional, maupun internasional.  Mengembangkan pelabuhan terminal peti kemas dan kargo berskala

internasional

beserta

fasilitas

penunjangnya

termasuk kawasan strategis ekonomi di kawasan Teluk Lamong. g.

Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara  Mendukung pengembangan transportasi udara dengan memanfaatkan Pelabuhan Udara Internasional Juanda untuk pelayanan angkutan penumpang dan barang baik nasional maupun internasional.  Menetapkan kawasan di sekitar Bandar Udara Juanda sebagai

Kawasan

Keselamatan

Operasi

Penerbangan

meliputi kawasan yang berada di wilayah UP I Rungkut, UP II Kertajaya, UP VII Wonokromo dan sebagian wilayah UP IV Darmahusada, UP VI Tunjungan dan UP X Wiyung; dan mengatur batas kawasan dan batas-batas ketinggian bangunan dan non bangunan sebagaimana dimaksud pada huruf b, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan 

B. Saran 

13

DAFTAR PUSTAKA

https://rukanahep.wordpress.com/2016/04/22/rencana-tata-ruang-kota-surabaya/ https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/23387/perda-kota-surabaya-no-12-tahun -2014

14

Related Documents


More Documents from "Nardi Dinar"