Tahapan Keluarga.docx

  • Uploaded by: Sandy Tklk
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tahapan Keluarga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,212
  • Pages: 7
BAB II PEMBAHASAN

A. Tahap Perkembangan Keluarga dan Tugas Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap I : Keluarga Pemula / Tahap Pernikahan Merupakan perkawinan sepasang insan, dimana terjadi perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Tugas-tugas anggota keluarga pada tahap ini antara lain: a. Membangun perkawinan baru yang saling memuaskan, pasangan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan peran dan fungsi masing-masing. b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, melalui pernikahan akan diperoleh anggota keluarga yang baru yang berasal dari suami ataupun istri yang akan menjadi bagian keluarga besar dalam keluarga. c. Merencanakan program keluarga berencana. Terkait dengan keputusan untuk hamil yang harus direncanakan, sehingga keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua lebih siap.

2. Tahap II : Keluarga Yang Sedang Mengasuh Anak Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Masalah yang sering muncul pada tahap ini adalah : a. Suami merasa diabaikan, karena waktu istri lebih banyak digunakan untuk mengurus dan memperhatikan anak. b. Terdapat peningkatan perselisihan argumen antara suami dan istri. c. Interupsi dalam jadwal yang kontinu (lelah sepanjang waktu). d. Kehidupan sosial dan seksual yang terganggu dan menurun. Tugas-tugas pasangan suami-istri pada tahap ini antara lain: a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap. b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga. c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

d. Memperluas hubungan persahabatan dengan keluarga besar dengan pertambahan peran-peran orangtua – kakek dan nenek.

3. Tahap III : Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 - 5 tahun, pada tahap ini dapat pula keluarga terdiri dari 3-5 orang, kelurga menjadi lebih majemuk. Pada tahap ini banyak keluarga yang mengalami kegagalan. Tugas pasangan suami-istri pada tahap ini adalah: a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : rumah, ruang bermain, privasi dan keamanan. b. Mensosialisasikan anak dengan lingkungannya. c. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anakanak yang lain. Coba yakinkan anak yang paling tua bahwa mereka masih disayang dan dicintai setelah kehadiran adaiknya. d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (anak dengan orangtua) dan diluar keluarga (keluarga besar dengan komunitas). Pada tahap ini ikatan perkawinan melemah atau mulai tidak memuaskan, sehingga sering mengalami keguncangan, seperti: a. Peran orangtua membuat peran perkawinan semakin sulit. b. Terjadi perubahan-perubahan negatif, diantaranya: 1) Kurang puas dengan keadaan rumah 2) Pembicaraan pribadi (suami-istri) lebih sedikit, berpusat lebih banyak pada anak 3) Kehangatan yang diberikan pada anak lebih banyak daripada yang diberikan satu sama lain (suami-istri) 4) Tingkat kepuasan seksual rendah.

4. Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah Dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai masuk SD) sampai usia 13 tahun (awal dari masa remaja). Pada tahap ini biasanya kebahagian keluarga mulai menurun. Tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain:

a. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat. b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. c. Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga, biasanya kecacatan anak dapat diketahui pada tahap ini. Fungsi utama peran perawat pada tahap ini adalah : Sebagai fungsi rujukan, mengajar dan memberikan konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut, membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.

5. Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja Dimulai ketika anak pertama usia 13 tahun sampai 19 atau 20 tahun. Tahap ini dapat lebih singkat atau lebih lama, berlaku selama anak masih tinggal dirumah, adanya persiapan anak menjadi dewasa muda bagi remaja mengakibatkan hubungan keluarga menjadi lebih longgar. Tahap perkembangan ini merupakan tahap yang paling sulit dan banyak tantangan karena tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar. Tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain: a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab semakin dewasa dan mandiri b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan c. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak Tiga aspek proses perkembangan remaja menurut Adam’s tahun 1971: a. Emasipasi : pembagian peran yang meningkat b. Budaya orang muda : perkembangan hubungan teman sebaya c. Kesenjangan antar generasi : adanya perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orangtua dan remaja.

6. Tahap VI : Kelurga Yang Melepaskan Anak Usia Dewasa Muda. Pada tahap ini anak pertama meninggalkan rumah orangtua dan berakhir dengan ”rumah kosong” tergantung berapa banyak anak. Pada tahap ini suami-istri berganti peran menjadi kakek - nenek. Tugas suami - istri pada tahap perkembangan ini , antara lain:

a. Memperluas siklus kelurga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatnya nilai perkawinan anak-anak b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan c. Membantu orangtua dari suami maupun istri yang sakit. Tahap ini merupakan tahap yang sulit bagi wanita, penyebabnya antara lain : a. Hilangnya peran ibu karena anak telah pergi atau menikah. b. Perasaan kehilangan feminitas akibat monopouse (usia 45 – 55 tahun) c. Tanda ketuaan mulai tampak mulai hilangnya kecantikan.

7. Tahap VII : Orangtua Usia Pertengahan Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan, biasanya pada usia 45 tahun sampai 55 tahun. Pasangan suami-istri ini disebut sebagai pasangan prenatal yaitu pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan rumah. Pada tahap ini situasi keluarga atau pernikahan lebih baik dan merupakan kehidupan yang paling baik. Tugas-tugas suami-istri pada tahap perkembangan ini, antara lain : a. Menyediakan lingkungan yang meningkatka kesehatan b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak. c. Memperkokoh hubungan keluarga. Tahap perkembangan keluarga ini memilki dampak-dampak yang menonjol diantaranya adalah sebagai berikut: a. Penyesuain perkawinan lebih baik b. Distribusi kekuasaan suami-istri lebih merata. c. Peran suami atau istri meningkat d. Penurunan kemampuan seksual e. Timbulnya masalah penuaan f. Hilangnya anak g. Merasa gagal membesarkan anak atau kerja keras.

8. Tahap VIII : Keluarga Dalam Masa Pensiun & Lansia Merupakan tahap terakhir siklus kehidupan keluarga, dimulai dengan salah satu pasangan memasuki masa pensiun, yang terus berlangsung hingga salah satu meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya yang meninggal. Masalah mayoritas yang sering dihadapi oleh para lansia, antara lain : a. Ekonomi, biasanya tergantung pada kelurga atau pemerintah. b. Perumahan, terkadang kondisi perekonomian mereka mendorong mereka untuk pindah ketempat yang lebih kecil. c. Sosial : kehilangan saudara, teman dan pasangan. d. Pekerjaan : hilangnya peran dan perasaan produktivitas. e. Kesehatan : menurunnya fungsi fisik, mental, dan kognitif dalam hal pemberian perawatan bagi peran yang kurang sehat. Tugas-tugas yang penting untuk dilaksanakan pada tahap ini, antara lain : a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan b. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun c. Mempertahankan hubungan perkawinan d. Menyesuaikan diri tehadap kehilangnya pasangan e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelahan & integrasi hidup).

B. Bentuk Dukungan Keluarga

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan Keluarga merupakan hubungan antar individu yang terikat dalam suatu kelompok kecil dari masyarakat. Dalam interaksinya dengan lingkungan maupun dengan sesamanya manusia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan keluarga melalui berbagi tahapan yang terjadi secara berurutan mulai dari awal pernikahan hingga kehilangan dan kematian pasangan. Dalam setiap masa perkembangannya baik yang berperan sebagai istri maupu suami memilki suatu tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan keluarga mereka yang dipenuhi dengan pelaksanaan masing-masing peran secara maksimal berdasarkan tugas-tugas yang telah dibebankan.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. Marilyan. 1998. Family Nursing Research, Theory, Practice. Stamford: Appleton & Lange. Friedman, M. Marilyan. 1998. Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC. Kozier, Erb. Berman Snyder. 2004. Fundamental of Nursing: concept, process, and practice. 7 Edition. New Jersey: Perason Education Inc.

Related Documents


More Documents from "Sandy Tklk"

Makalah Phc.docx
May 2020 9
Pathway Addison.docx
May 2020 11
Makalah Komkel.docx
May 2020 10
Tahapan Keluarga.docx
May 2020 12
Etika & Moral.ppt
May 2020 15
Actividad Ingles.docx
December 2019 36