Surau

  • Uploaded by: H Masoed Abidin bin Zainal Abidin Jabbar
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Surau as PDF for free.

More details

  • Words: 5,673
  • Pages: 72
H. Mas’oed Abidin bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo Lahir

:

Jabatan

: Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan Sumbar di Padang, Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Sekretaris Dewan Pembinan ICMI Orwil Sumbar. Direktur Eksekutif PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau).

Alamat

: Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401

Web-site

:

http://www.masoedabidin.web.id

Mail to

:

[email protected] [email protected]

08/16/08

11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi

H. Mas'oed Abidin

1

Program Kembali ke Surau Oleh

H. Mas’oed Abidin

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

2

Tuntutan Zaman Seiring perkembangan zaman, masyarakat memerlukan surau berkualitas. Dorongan keras memproduk SDM yang bisa dibeli pasar kerja dalam perubahan sosial yang kencang memerlukan itu. Pada awal maraknya surau di abad 17, para ulama pengasuh surau memiliki jalinan kuat dengan masyarakat, dalam satu hubungan saling menguntungkan (symbiotic relationship). Surau menjadi kekuatan perlawanan dinamis membisu (silent opposition) terhadap penjajah dan mendukung gerakan kemerdekaan bangsa dengan peran menyeluruh. Pekik kemerdekaan yang bergema dari surau menjadi respon pemimpin dan komunitas Muslim menentang penjajahan. Ini harus dijadikan kekuatan dalam memacu proses pembangunan ke depan. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

3

Di Minangkabau lebih bersifat akomodatif, sungguhpun lahir perlawanan terhadap dikotomi pendidikan umum dan surau. Merosotnya peran surau Minangkabau telah pula mendorong sebagian elit mengadopsi istilah pondok pesantren yang semula nyaris di identikkan dengan pendidikan tradisional di Jawa. Perhatian semestinya lebih banyak di berikan kepada kesamaan realitas perubahan sosial mendasar, bahwa perbedaan itu muthlak adanya.

ُ ‫قناك ُم م ن ذَكَر وأ‬ َ ‫ياأ‬ َ َ َ ُ ُْ ‫جعَلْنَاك‬ َ ‫م‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫ث‬ ‫ن‬ ْ ‫خل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫الن‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ َ ِّ ُ ّ ْ َ ٍ َ َ َ ّ َ ْ ِ ْ َ َّ َ َّ َِ ‫ل َلِتَعَاَرفُوا َإ‬ َُ ْ َ َِ ‫شعُوب ًَا َوَقَبَائ‬ ُ ِ َ‫م‬ ِ‫عنْد ََ الله‬ ْ ‫مك‬ َ ‫ن َأكَر‬ َّ َ َ‫أ‬ ُ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫خب‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫قاك‬ َ ‫ت‬ َ َ ِ ّ ِ ْ 4ْ َ ٌ ِ ٌ 08/16/08 H. Mas'oed Abidin

Nabi Muhammad SAW memesankan bahwa: “Perbedaan di tengah-tengah umatku adalah rahmat”. (Al Hadist).

َّ ِ ‫إ‬ ‫ستَدََر‬ َ ‫ما‬ ْ ِ ‫ن قَد ْ ا‬ َ ‫ن الَّز‬ “Bahwa sesungguhnya zaman berubah masa berganti”. (Al Hadist). Pawang biduak nak rang Tiku, Pandai mandayuang manalungkuik, Basilang kayu dalam tungku, Di sinan api mangko hiduik. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

5

Perubahan cepat di tengah arus globalisasi membawa akibat perilaku masyarakat, praktek pemerintahan, pengelolaan wilayah dan asset, serta perkembangan norma dan adat istiadat di banyak Nagari di ranah berluhak ini ikut terlalaikan. Perubahan perilaku yang tampak lebih mengedepan dalam perebutan “prestise materialistis dan individualistik”. Akibatnya, kepentingan bersama dan masyarakat sering di abaikan sehingga acapkali idealisme kebudayaan Minangkabau menjadi sasaran cercaan. Indikasinya tampak pada setiap upaya pencapaian hasil kebersamaan (kolektif bermasyarakat) menjadi kurang dibanding pencapaian individual

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

6

Nagari di Minangkabau seakan sebuah republik kecil yang memiliki sistim demokrasi murni, pemerintahan sendiri, asset sendiri, wilayah sendiri, perangkat masyarakat sendiri, sumber penghasilan sendiri, bahkan hukum dan norma-norma adat sendiri berdasar kepada kebersamaan. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

7

Menanamkan Syakhshiyah di Minangkabau Kita sedang menatap fenomena keumatan mencemaskan dan selalu menjadi sasaran perhatian segenap kelompok masyarakat karena sangat menentukan watak anak nagari. Ketidakberdayaan para murabbi menampilkan model keteladanan menjadi penghalang pencapaian hasil dalam membentuk watak beragama anak nagari, dan menjadi titik lemah penilaian para murabbi bersangkutan. Syakhshiyah (‫ شخصية‬bermakna (pribadi atau personality, yang menggambarkan sifat individu yang merangkum gaya hidup, kepercayaan, kesadaran beragama dan harapan, nilai, motivasi, pemikiran, perasaan, budi pekerti, persepsi, tabiat, sikap dan watak seseorang. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

8

Sikap murabbi (pemimpin/du’at) yang diminati umat dan penyabar)  Berkelakuan baik (penyayang            

Tidak berat sebelah Mampu menguraikan pelajaran dengan jelas Berdisiplin Adil dalam menerapkan aturan (pemarkahan) Suka menolong (membimbing) jamaah sepanjang hayat Memahami masalah umat Mampu menarik perhatian umat dan memotovasinya Amanah dan menunaikan janji Berupaya membuat penghukuman yang betul Mempunyai sahsiah yang dihormati Memiliki semangat dakwah, membina surau/masjid yang tinggi Mempunyai arahan yang jelas dan spesifik

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

9

Mampu memilah intan dari kaca Berkemauan yang kuat Berbakat kepimpinan yang tinggi Tidak menghina umat atas kesalahan mereka Mempunyai pengetahuan umum yang luas Suara yang baik merangkul dan mendidik Mengenal titik kuat dan lemah dari umat, Pandai memberi nasihat Pandai memilih kata-kata Memberi ruang penelaah dan pengulang kaji Tanggap dengan suasana umat di rumah Simpati terhadap permasalahan umat Membimbing kaedah pembelajaran dengan menarik (uswah)  Mengujudkan sikap kerjasama  Bersemangat riadah dan kedisiplinan             

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

10

Sifat dan ciri muslim merangkum A.Sifat Ruhaniah dan Akidah  Keimanan yang kental kepada Allah yang Maha Sempurna  Keyakinan mendalam kepada hari akhirat  Kepercayaan kepada Rasul dengan sifat dan asas keimanan B. Sifat-Sifat Akhlak (arkan al iman).  Benar dan jujur  Menepati janji dan Amanah  Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan  Merendah diri – tawadhu’ - Sabar, tabah dan cekatan  Lapang dada – hilm --, Pemaaf dan toleransi  Menyayangi murid, mengutamakan kepentingan orang banyak, pemurah, zuhud dan berani 08/16/08 H. Mas'oed Abidin bertindak. 11

C. Sifat Mental, Kejiwaan dan Jasmani Sifat Mental  Cerdas (Kepintaran teori, amali dan sosial)  Menguasai mata pelajaran takhassus  Luas pengetahuan umum  Cenderung kepada bidang akliah, dan ilmiah yang sehat  Mengenal ciri, watak, kecenderungan dan keperluan murid, Sifat Kejiwaan fasih, bijak dan cakap di dalam penyampaian  Tenang dengan emosi mantap terkendali  Optimistik dalam hidup, penuh harap kepada Allah dan tenang jiwa bila mengingatiNya.  Percaya diri dan mempunyai kemauan yang kuat  Lemah lembut dan baik dalam pergaulan  Berfikiran luas dan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 12

Sifat Jasmani  Sehat tubuh dan badan dari penyakit menular  Berperawakan menarik, bersih, rapi (kemas) dan menyejukkan.

Membangun Masyarakat Potensial

Interaksi

Jiwa Sadar

Iman

Amaliyah

Adat Istiadat 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

13

Etika Beragama di Nagari Etika Islam memiliki tanggung jawab yang diawali oleh kemauan dari dalam diri. Kemudian dapat ditukuk tambah dengan penghayatan khalayak ramai sebagai suatu etika profesi menghadapi setiap perubahan di Nagari

 Tanggungjawab Terhadap Allah

ُ َ ُ ‫ل َ تَزا‬ ‫ ل‬،ِ‫مر ِ الله‬ ‫بأ‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫قائ‬ ‫متى‬ ٌ َ ِ ٌ ‫ل طائِف‬ ْ ّ ‫من أ‬ ْ ‫ة‬ ‫ و هم‬،ِ‫مُر الل ه‬ َّ ‫خذَله ُم حت‬ َ ‫ن‬ ُ ‫ي‬ ْ ‫يأ‬ َ ‫م‬ ْ ‫ضُّره‬ َ ‫ى يأت‬ ْ ‫م‬ َّ ‫ن على الن‬ (‫س )متفق عليه‬ ‫ا‬ َ ‫ظاهِرو‬ ِ Akan selalu ada segolongan orang dari umat ku yang berdiri dengan seizin Allah. Orang yang mengecewakan mereka tidak akan memperdayakan mereka hingga datang perintah Allah,H.dan mereka tetap berada di tengah-tengah umat 08/16/08 Mas'oed Abidin 14 manusia – dengan bersungguh-sungguh memperjuangkan kebenaran --. (HR.

 Tanggungjawab Terhadap Diri

ُ َ‫ة‬ ْ َ ِ ْ‫مو‬ ِ ‫ل رب ّك بال‬ ِ ‫عظ‬ َ ‫أدْع ُ إلى‬ َ ‫مة وَ ال‬ َ ‫حك‬ ِ ‫سبِي‬ َ ‫ال ْحسنة و جادلهم بالتَي هي أ‬ ... ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ِ ّ ْ ُ ِ َ َ ِ َ َ َ ُ َ ْ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik …(QS.an Nahl : 125).

 Tanggungjawab Terhadap Ilmu

ُّ ُ َ ُ َ ُ ٌ ‫م‬ ِ ‫ن َر‬ ُ ‫ما‬ ْ ‫م‬ َ ِ ‫ فال‬،ِ‫عي ّتِه‬ َ ‫م‬ ْ ‫ و كلك‬،‫كلكم راٍع‬ ْ َ ‫سئول ع‬ ٌ ْ‫سؤُو‬ (‫ )متفق عليه‬.‫ه‬ ِ ‫ن َر‬ ِ ِ ‫عيَّت‬ ْ ‫م‬ َ َ‫ وِهُو‬،‫َراٍع‬ ْ َ‫ل ع‬ Setiap kamu adalah pemimpin – penggembala – dan setiap kamu akan ditanyai tentang rakyatnya, maka imam adalah pemimpin dan dia ditanyai tentang rakyat yang di pimpinnya. (HR.Muttafaq ‘alaihi dari Ibnu Umar R.’Anhuma.) 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

15

 Tanggungjawab Terhadap Profesi

َ ‫ ف َله أ‬،‫ة‬ َّ ‫س‬ ‫جُرهَا و‬ ً َ ‫سن‬ ً َّ ‫سن‬ ْ َ ‫ة‬ َ ‫ح‬ ُ ‫ن فى السلم‬ َ ‫من‬ َ َ َ َ َ ‫ص‬ ُ ْ ‫ن يَن‬ ِ ،ِ‫من بَعْد ِه‬ ِ ‫م ل بها‬ ِ َ ‫من ع‬ ْ ‫من غيَْر أ‬ ْ ‫أ‬ َ ‫جُر‬ َ ‫ق‬ ُ ‫من َأ‬ َ ‫ )رواه َمسَلم َو َأحمد َو‬.ٌ‫يء‬ ‫ش‬ َ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫جو‬ َِ ْ َِ ِ ْ ُ ْ (‫الترمذي و النسائي و ابن ماجة‬ Barangsiapa yang menyunnahkan suatu sunnah yang baik di dalam Islam, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sesudahnya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.( HR.Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah dari Jarir, Shahih al Jami’ ash Shaghir : 6305)

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

16

 Tanggungjawab Terhadap Masyarakat

َ َ َ ‫م‬ َّ َ ‫تب‬ َ َ ‫جر‬ ِ ‫جهِ أ‬ ُ ‫ماط‬ ٌ ‫صدَق‬ ْ َ‫ك ف ِى و‬ َ ‫ة ال‬ ُ ‫س‬ َ ِ ‫ و َ إ‬،‫ة‬ َ ‫خي ْك‬ ِ َ ‫ح‬ َّ ‫و ال‬ َ ْ َ َ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫ط‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ظ‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ك‬ ‫شو‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ َو‬،‫ة‬ ‫س‬ َ ٌ َ‫صدَق‬ ِ ْ ْ َ َ ِ َ ْ َ ْ ِ ِ ِ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫فى‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫ك‬ .‫ة‬ ٌ ‫صدَق‬ ُ ‫هَدْي‬ ّ ‫ض ال‬ ُ َ ‫ضللةِ لك‬ ْ ّ ِ (‫)رواه البيهقي‬ Senyummu didepan saudaramu adalah sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalanan manusia adalah sedekah, dan petunjukmu kepada orang yang tersesat jalan – agar kembali menemui jalannya yang benar – adalah sedekah bagimu. (HR.Baihagi)

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

17

 Tanggungjawab Terhadap Rekan Sejawat

َ ْ ‫ن َوَال‬ ْ ‫وَال‬ ْ ْ ‫ع‬ ‫ب‬ َُ َ ‫اء‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫َأ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ض‬ ‫ع‬ ‫َب‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫من‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ض‬ ِ َ ِ ُ ِ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َُ ُ ُ َُ ْ ٍ ْ ْ ْ َ ‫ن‬ َ ْ ‫ف وَيَنْهَو‬ ِ ‫معُْرو‬ َ ‫مُرو‬ َ ‫مو‬ َ ‫ن بِال‬ ُ ‫يَأ‬ ُ ‫منْكر ِ وَيُِقي‬ ُ ‫ن ال‬ ِ َ‫ن ع‬ َ َّ َ‫ه‬ َ ‫نَ َالَّزكَاةَََ وَيُطِيعُو‬ َ ‫صلة ََ وَيُؤْتُو‬ ُ ‫ه َوََر‬ ُ ‫سول‬ َ ‫نَ َالل‬ ََّ ‫ال‬ َّ َ َّ ُ َ َ ‫م‬ َ ‫ه عَزِيٌز‬ ّ ِ‫ه إ‬ َ ‫سيَْر‬ َ ‫أولئ ِك‬ ٌ ‫حكِي‬ َ ‫ن الل‬ ُ ‫م الل‬ ُ ُ‫مه‬ ُ ‫ح‬ Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadoi penolong bagi sebahagian yang lainnya. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.9, at Taubah : 71). 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

18

 Tanggungjawab Terhadap Rumah Tangga

ُ‫ل أ‬ َ ُ ْ ‫جوْر‬ ‫مث‬ ‫جر‬ ِ ِ ْ ‫من ال‬ ِ ‫ن له‬ ُ َ ‫من د َعا إلى هُدًى كَا‬ َ ُ َّ ‫من اتب‬ َ ً‫شيْئا‬ َ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫جو‬ ‫أ‬ ‫من‬ ‫ك‬ ‫ذل‬ ‫ص‬ ‫ق‬ ُ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ِ ِ ْ ُ َ َ ْ ِ ْ ُ ُ ْ َ Siapapun yang membawa seseorang kepada petunjuk hidayah Allah – kemudian di ikutinya petunjuk itu --, maka dia akan mendapatkan balasan sebagaimana balasan yang diterima oleh orang yang mengikutnya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh (H.R. Imam Muslim dan Ash-habus-Sunan)

 Tanggungjawab Terhadap Anak Nagari Mengutamakan keselamatan anak Nagari dan memfungsikan surau. Bersikap adil terhadap siapa saja, membimbing dan mengajar anak Nagari dalam menghadapi setiap perubahan secara ikhlas. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

19

Tazkiyah an Nafs Rasulullah SAW menganjurkan dalam menjaga kesuburan Nafs;  Ibadah yang teratur,  Amalan dikerjakan terus menerus sepanjang masa,  Bersungguh-sungguh sepanjang hayat,  Menghadiri majlis-majlis ta’lim,  Memperbanyak zikrullah setiap waktu,  Membaca al-Qur’an,  Sedia melakukan shalat sunnat malam (tahajjud), 08/16/08

 dan berpuasa sunat.

H. Mas'oed Abidin

20

Seorang yang berkeinginan melakukan tazkiyah nafs mesti didukung oleh himmah (minat dan cita) yang kuat. Himmah boleh dikatakan sebagai cita-cita. Tekad bulat dan kuat, yang di dorong oleh niat yang tulus. Dengan keyakinan yang benar, dan cara yang benar di dalam mencapai cita-cita itu. Melakukan tazkiyah nafs memerlukan

kawan yang sama

mengingatkan (tafahum) dan bantu-membantu dalam masalah yang dihadapi (ta’awun). Tidak boleh berdampingan dengan kejahatan pengikut hawa nafsu dan tidak beradab sopan. Ruh hayawani = ُ‫ال ّروْح‬ ‫الحَيَوَانِي‬

atau ُ‫النّفْسُ الحَيَوَانِيّة‬

dipunyai oleh manusia dan binatang.

Pencemaran jiwa terutama ُ‫ النّفْس ُ الحَ َيوَانِيّة‬yang mempunyai berbagai dorongan pemenuhan kehendak tubuh dan jasad lahiriyah semata. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

21

ُّ ‫ماَرة ٌ بِال‬ َّ َ ‫س ل‬ ِ‫سوء‬ ْ َّ ‫الن‬ َ ‫ف‬

ُ َ‫ن‬ ُ ْ َ ‫ما أبَّرِئ ن‬ ِ ‫ف‬ ّ ِ ‫سي إ‬ َ َ‫و‬

Dan aku tidaklah mampu membebaskan atau membersihkan diriku dari kesalahan ataupun dosa, karena sesungguhnya nafsu itu sangat-sangat menyuruh kepada kejahatan.

Alquran menegaskan bahwa dorongan nafsu hayawaniyah menyeret kepada kejahatan apabila tidak terkendali. Tuntutannya dapat melanggar batas-batas hukum Allah. Dorongan nafsu menjadi bertambah kuat apabila diperangkap syaithan. Godaannya menjadi sulit dikendali apabila diperdaya dunia dengan berbagai kesenangan di dalamnya. Memperturutkan keinginan hawa nafsu disebutkan oleh Allah sebagai hamba nafsu atau orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

22

َ َ ‫خذ َ إلَهه هَواه أ‬ َ ُ ً َ 3 :‫ن عَليْهِ وَكِيل الفرقان‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ف‬ َ َ ْ ُ ُ َ ُ َ ِ َ َّ ‫ن ات‬ َ ‫ت‬ َ ِ ‫م‬ Tidakkah engkau lihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya

Pengikut hawa nafsu terseret menjadi suka melanggar hukum Allah. Melakukan sifat ghaflah (lalai) dan maksiat kepada Allah SWT dalam berbagai bentuk dan rupa. Jalan menyucikan jiwa pada asasnya hanya dengan zikrullah. Hidayah warid intibah = ِ‫ وَارِدُ الِ نْتِبَاه‬menghilangkan sifat ghaflah dalam hati atau jiwa dan merubahnya menjadi sadar (intibah), karena hati telah bersih (yaqazah) dari segala sifat maksiat. Menghapus maksiat dari hati, hanyalah dengan bertaubat. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

23

Jiwa yang memerintah manusia (‫الرّوْحُ الَمْرِي‬disebut dengan ( kalbu atau hati (ُ‫) القَلْب‬ Suruhan dan larangan Allah ditujukan kepada jiwa natiq (ُ ‫ )النّفْس ُ النّاطِقَة‬atau jiwa yang jauhari (‫جوْهَرِي‬ َ ‫النفس ال‬lazim juga ,( disebut pikiran jernih (ُ‫ العَقْل‬.yang bersih, bijak berhikmah (

Pada hakikatnya, akal = ُ‫ العَقْ ل‬, hati = ُ‫ = القَلْ ب‬ruh ,ُ‫ ال ّروْح‬nafs , = ُ‫ النّفْس‬dan sirr = ُ‫ السّر‬adalah jiwa yang fithrah anugerah Allah, yang disebut pula ٌ‫ ُنوْرٌ لَطِيْفَةٌ رَبّا نِيّة‬.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

24

Pembedaan istilah-istilah karena peranan masing-masing komponen. Akal untuk menerima sesuatu yang munasabah, bermuara pada pikiran (‫ع ق ولت‬ ‫للم‬dan hati untuk memahami ,( (‫ للمفهومات‬serta ruh untuk (musyahadah (‫ للمشاهدة‬Sedangkan .(sirr = (‫ السر‬untuk menerima (tajalli (‫ للتجليات‬.( Menuju tazkiyah nafs memerlukan keteraturan di dalam manhaj suffiyah, memantapkan keyakinan iman dengan tauhid uluhiyah serta ibadah dengan menerapkan tauhid rububiyah yang jelas. Maka usaha kearah tazkiyah nafs dituntun dan dibimbing oleh hidayah terus menerus. Hidayah Allah adalah syarat penting tercapainya tujuan tazkiyah nafs. Menjadi orang yang benar-benar beriman beramal salih dan berzikrullah perlu ada ilmu yang benar. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

25

Mendapatkan ilmu perlu dicari guru yang ikhlas (syeikh atau al mursyid) yang dapat memberikan ta’lim pembelajaran, tarbiyah pendidikan, dan diiringi oleh tarqiyah pembimbingan. Kewajiban mendapatkan guru, belajar dan menuntut ilmu, termasuk dalam kaedah usul fiqh yang menyebutkan,

َ َ ‫ب‬ ٌ ‫ج‬ َ ‫ج‬ ِ ‫ب اِل ّ بِهِ فهُوَ وَا‬ ِ ‫الوَا‬

ُّ ِ ‫ما ل َ يَت‬ ‫م‬ َ

sesuatu perkara yang menyebabkan sesuatu kewajiban tidak akan dapat disempurnakan kecuali dengannya maka perkara tersebut adalah wajib juga hukumnya. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

26

Membawa Umat Menuju Allah Berjalan menuju Allah artinya berpindah dari jiwa yang kotor kepada jiwa yang bersih. Berpindah dari akal yang tidak mengikut syar’i kepada akal yang tunduk kepada syarak. Berpindah dari hati yang kafir, munafiq, fasiq, sakit dan keras (kesat) kepada hati yang tenang, damai dan salim (selamat). Beranjak dari ruh yang menyimpang dari pintu Allah kepada ruh yang mengenal Allah. Perjalanan kepada Allah dengan melaksanakan segala kewajiban peribadatan kepadaNya. Berjalan dari jasad yang tidak terkendali syara’ kepada jasad yang dikendalikan syari’at Allah ‘Azza Wa Jalla.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

27

Berjalan menuju Allah adalah berpindah dari zat yang kurang sempurna kepada zat yang lebih sempurna. Dari kelengahan kepada kesalihan mengikut Rasulullah SAW, dalam ucapan, perbuatan atau amalannya. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

28

Berjalan menuju Allah dengan ilmu dan zikir. Keduanya akan menyampaikan kepada tujuan (wusul). Dimaksud dengan ilmu ialah Alquran dan As-Sunnah yang diperlukan salik menempuh jalan menuju Allah. Dan zikir ialah zikir yang diwariskan dan dianjurkan dalam perintah Allah dan Rasulullah SAW. Jalan paling tepat adalah memperbanyak zikir, dengan kemestian disertai ilmu. Perjalanan menuju Allah (rihlah ilaa Allah) dicapai dengan ”al-qalb al-salim” yakni hati yang salim, tenteram dan sejahtera. Kebaikan hati awal langkah untuk mencapai kebaikan jiwa dan jasad

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

29

َ ‫ة إِذَا‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫س‬ ‫ج‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ٌ َ‫ضغ‬ ِ ّ ِ‫إ‬ ْ ُ ِ َ َ ُ ُّ ‫سدِ كُل‬ ُ ُ ‫ه وَإِذَا‬ ‫ج‬ ‫ال‬ ‫ح‬ ‫صل‬ ‫ت‬ ‫ح‬ َ َ ْ َ ‫صل‬ َ َ َ ََ‫ أل‬,‫فَسدت فَسد الجسد كُل ُّه‬ ِ َ َ َ َ ُ ْ َ َ Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal ْ mudhghah (benda darah), sehat baiklah ‫البخاري‬ ‫رواه‬jika ia‫ب‬ َ maka ‫ي ال‬ ُ ‫قل‬ َ ِ‫وَه‬ seluruh jasad, dan jika ia fasad maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

30

Kebaikan Hati, Titik Tolak Kehidupan Islami Bersih hati, peluang besar menerima perintah Allah. Generasi muda Islam, perlu membersihkan diri dari perangai kufur jahiliyyah dan munafik. Wajib mengikis habis sifat jahil, engkar, bohong, memfitnah, zalim, tamak dan membelakangkan musyawarah (demokratik). Menolak kufur jahiliyah akan menjadikan hati tetap bersih.

Jiwa atau ُ‫النّفْس‬

yang bersih

terhindar dari sifat ‫الرّوْحُ الحَ َيوَانِي‬

yakni ruh hewani yang menjadi

musuh paling sengit dan berbahaya bagi manusia dalam merebut keredhaan Allah. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

31

Jiwa atau ُ‫ النّفْس‬inilah yang perlu dijaga kesuburan pertumbuhannya agar manusia beroleh kebahagian di dunia maupun di akhirat. Yang dimaksud ‫ النفففس‬ialah nafsu jauhari ‫جوْهَرِي‬ َ ‫ ال ّنفْسُ ففال‬yang bercahaya, brilliant dan dapat mengetahui serta memahami. Jiwa sedemikian menjadi penggerak dan mendorong kepada motivasi.

َ َ َ ّ َ َ ْ ‫ساهَا‬ َ ْ ‫ وَقد‬.‫ن َزكاهَا‬ َ ‫خا‬ َ ‫قَد ْ أفل‬ ّ َ‫ن د‬ َ ‫ب‬ َ ‫ح‬ ْ ‫م‬ ْ ‫م‬ 10 - 9 :‫الشمس‬

Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

32

Seseorang yang di dalam hati dan jiwanya telah bertakhta keimanan kepada Allah (tauhid) mesti menjauhi sikap membabi buta. Menjauhi pak turut tanpa akal waras, karena dapat menghapus martabat dan menggugat kejernihan akal-budi. Maka, orang beriman wajib memiliki rasa takut, kasih dan sayang kepada Allah, yang dibuktikan dengan setia terhadap agamaNya. Seorang muslim yang beriman mesti mempunyai perasaan yakin, percaya, harap, tawakkal dan pasrah kepada ketentuan Allah. Membiasakan secara terus menerus zikrullah, yakni mengingati Allah dengan tauhid uluhiyah. Nafs al-Natiqah atau ruh manusia dalam jasad mudah dikotori oleh berbagai kotoran. Yang paling besar bahayanya ialah syirik atau menyekutukan Allah. Karena itu orang musyrikin itu dikatakan ruhaninya najis

28 :‫التوبة‬ 08/16/08

ْ َ ُ ْ ‫س‬ ‫ج‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫شر‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ما‬ َ َ ّ ‫إِن‬ ٌ َ َ ِ ُ H. Mas'oed Abidin

33

Selain dari syirik, maka maksiat dan dosa juga menyebabkan tercemarnya jiwa manusia. Bila jiwa telah dicemari berbagai maksiat maka berbagai sifat tercela akan muncul dan tidak dapat tidak akan terjauh dari sifat-sifat terpuji.

Kerusakan jiwa bermula dari hati yang mati atau ghaflah dan lalai. Langkah pertama kearah tazkiyah nafs adalah menghidupkan jiwa yang mati dengan zikrullah, muraqabah dan tafakkur. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

34

Muraqabah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan tauhid rububiyah, melalui ibadah. َ Melatih nafs an-natiqah = ‫ة‬ َ ِ ‫س النَّاط‬ ‫ف‬ ْ ُ ‫ق‬ ّ ‫الن‬ ُ menjadi jiwa yang jinak atau nafs al muthmainnah = ‫ة‬ yakni jiwa ْ َّ ‫ان‬ ُ َّ ‫مئِن‬ َ ْ ‫مط‬ ُ ‫س ال‬ ُ ‫ف‬ yang bersih dan terkendali dengan hidayah atau warid yang menyangkut sifat ُُ ‫مال‬ kesempurnaan Allah (‫ه‬ َ َ ‫ ك‬.( 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

35

Maka apabila sesorang mendapat kurnia al-warid dia akan memiliki kearifan atau dhawq, maknanya ia telah disampaikan Allah kepada sebagian dari rahasia hakikat keagungan dan kesempurnaan sifat-sifatNya. Insya Allah dia akan tumbuh menjadi insan yang memiliki visi duniawi dan ukhrawi.

Anugerah hikmah ini mesti di pelihara dengan ilmu dan zikrullah untuk merintis jalan menuju Allah (rihlah dakwah ilaa Allah). Perjalanan menuju Allah mustahil tanpa ilmu dan zikir. Tidak ada perjalanan menuju Allah tanpa ilmu. Tidak ada perjalanan menuju Allah tanpa zikir. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

36

Ilmu adalah yang menerangi jalan. Zikir adalah bekal perjalanan dan sarana pendakian. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

37

َ َ ُ َ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ِ ْ َ َ ْ ّ ‫ن أَراد َ الد‬ َ ‫َو‬ ْ ‫م‬ َ ْ ْ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫د‬ ‫را‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ , ِ َ ِ َ َ ْ َ َ ِ ِ ‫بِال‬ َ ْ ْ َ َ ‫ن أَراَد‬ ‫م‬ ‫و‬ , ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ِ ْ َ َ ِ َ ْ َ ِ Siapa yang menginginkan dunia dia peroleh dengan ilmu, sesiapa yang inginkan (kebahagiaan) akhirat juga dengan ilmu, bahkan yang menginginkan keduanya, juga hanya dengan ilmu"

ْ ‫ما بِالْعِل‬ َ َ َ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫ما‬ ‫ه‬ ْ َ َ ُ ِ ِ

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

38

Generasi Minangkabau, dengan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah berpandangan luas terhadap penghormatan hak-hak asasi manusia yang integratik dan ummatik sifatnya, yakni, • • • • 08/16/08

bermanfaat untuk semua, terbuka dan transparan, teguh dan bertanggung jawab, kesatria. H. Mas'oed Abidin

39

Kok di pakok urang banda sawah, Di aliehnyo lantak pasupadanan, Busuangkan dado padek-padek, Paliekkan buyuang laki-laki, Jan takuik tanah tasirah, Aso hilang duo tabilang, Sabalun aja bapantang mati,

Namun di dalam kabanaran, Satapak jan namuah suruik, Bago di pancuang lihie putuih.” 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

40

Pertarungan antara hati atau ruh ‫النفس الناطقة‬ = an nafs an-Natiqah yang dikendalikan iman dengan ‫ = النف س الحيوانية‬an nafs al hayawaniyah yang dikendalikan syahwat itu terus berlaku. Ada kalanya hati menang melawan kehendak nafsu. Ada kalanya hati kalah dan nafsu menjadi pemenang. Celaka orang yang hatinya dikalahkan oleh nafsunya. Berbahagia orang yang nafsunya dikawal oleh hati yang bertauhid. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

41

Senjata hati melawan godaan nafsu syaithaniyah adalah nur hidayah Allah. Sedangkan pasukan nafsu syaithaniyah bersenjatakan syahwati dalam berbagai kegelapan = ‫ ظلمات‬dan dosa maksiat. Pengaruh berbagai kehendak syahwat tidak dapat dikeluarkan dari ruang jiwa seseorang. Kecuali apabila hati telah dikurniakan Allah dengan warid iqbal = ‫ وارد القبال‬yang mendorong hilangnya keinginan kepada selain yang diredhai Allah, sehingga hati menjadi hudur ma’allah = ‫خضور‬ ‫ مع َالله‬yakni hidup dengan hati yang bertauhid, yakni hamba Allah yang bertakwa. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

42

Tauhid menumbuhkan rasa takut kepada keagungan Allah. Tauhid melahirkan mahabbah atau rasa kasih serta rindu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

43

Ketika kehidupan manusia kian bertambah modern dan peralatan teknologi makin canggih, tidak dapat dibantah bahwa, makin bertambah banyak masalah hati dan kejiwaan ma nusia yang tampil kepermukaan dan tidak mudah dapat disele saikan. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

44

Kebe rhasil an P embina an Um mat di Na gari Tantangan yang dihadapi zaman ini bukanlah suatu yang mudah. Karenanya sangatlah dituntut kepada setiap keluarga di dalam Nagari mesti ikut serta bersama-sama. Pemerintah semestinya peka dengan pembinaan generasi baru Minang. Masyarakat juga wajib menopang Imam Khatib adat di Nagari dalam upaya penanaman kesadaran beragama anak nagari. Tanpa kerjasama semua pihak proses pendidikan dan pembinaan ummat (anak nagari) tidak akan pernah berjaya menghasilkan generasi yang baik. Kaedah-kaedah adat bersendi syariat dan syariat yang bersendikan Kitabullah, memberikan pelajaranpelajaran dalam perilaku kehidupan. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

45

Mengutamakan prinsip hidup keseimbangan

َّ ُ ‫صوهَا‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫الل‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫وا‬ َ ِ ُ ِ ّ ‫ن تَعُد‬ ْ ِ ‫وَإ‬ َ ْ ُ ْ َّ َ َ ‫م‬ ُ َ‫ه لغ‬ ِ ‫فوٌر َر‬ ّ ِ‫إ‬ ٌ ‫حي‬ َ ‫ن الل‬

Dan jika kamu menghitung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi maha Penyayang” (QS.16, An Nahl : 18).

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

46

Rumah gadang gajah maharam, Lumbuang baririk di halaman, Rangkiang tujuah sajaja, Sabuah si bayau-bayau, Panenggang anak dagang lalu, Sabuah si Tinjau lauik, Birawati lumbuang nan banyak, Makanan anak kamanakan. Manjilih ditapi aie, Mardeso di paruik kanyang. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

47

Kesadaran kepada bagaimana luasnya bumi Allah

َّ ‫ت ََال‬ ‫شُروا‬ ِ َ ‫صلة َُ فَانْت‬ ِ ََ ‫ضي‬ ِ ُ‫فَإِذَا َق‬ َ ‫ن َف‬ ‫ر‬ ‫َال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ِ َ ‫ض َوَابْتَغُوا‬ َِ ْ َْ ‫م‬ ْ ِ َِ َ َ َ َّ َّ ُْ ‫ه َكَثِيًرا َلَعَل ّك‬ ُ ْ ‫م‬ ‫َالل‬ ‫روا‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫الل‬ َِ َ ُ َ ‫ن‬ ْ ُ‫ت‬ َ ‫حو‬ ُ ِ ‫فل‬ Maka berpencarlah kamu diatas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di samping itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu Al Jumu’ah : 10). 08/16/08 mencapai kejayaan. H.(QS.62, Mas'oed Abidin 48

Karatau madang dihulu babuah babungo balun. Marantau buyuang dahulu dirumah paguno balun. Ingek sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-ingek nan ka-pai, Agak-agak nan ka-tingga.

 Mencari nafkah dengan "usaha sendiri".

Kamu ambil seutas tali, dan dengan itu kamu pergi kehutan belukar mencari kayu bakar untuk dijual pencukupan nafkah bagi keluargamu, itu adalah lebih baik bagimu dari pada berkeliling meminta-minta. (Hadist).

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

49

Tawakkal dengan bekerja dan tidak boros. Tawakkal, bukan "hanya menyerahkan nasib" dengan tidak berbuat apa-apa, "Bertawakkal lah kamu, seperti burung itu bertawakkal" (Atsar dari Shahabat). Tak ada kebun tempat bertanam, tak ada pasar tempat berdagang. Tak kurang, setiap pagi terbang meninggalkan sarangnya dalam keadaan lapar, dan setiap sore kembali dalam keadaan "kenyang".

َ ّ ْ َ ‫جعَلْنَا‬ ‫و‬ (10) ‫سا‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ َ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫َالل‬ َ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫جعَل‬ ِ َ َ َ َ َْ َ َ‫و‬ ًَ َ َ ً ‫معَا‬ (11)‫شا‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ َ َ ّ ‫الن‬

Kami jadikan malam menyelimuti kamu (untuk beristirahat), dan kami 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 50 jadikan siang untuk kamu mencari nafkah hidup. (QS.78, An Naba’ : 10-11).

Ka lauik riak mahampeh, Ka karang rancam ma-aruih, Ka pantai ombak mamacah. Jiko mangauik kameh-kameh,

Jiko mencancang, putuih – putuih, Lah salasai mangko-nyo sudah

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

51

 Kesadaran kepada ruang dan waktu

َ ْ ّ ْ َ ‫جعَلنَا‬ ‫و‬ (10) َ ‫سا‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ َ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫َالل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫جعَل‬ ِ ََ َ َ َْ َ َ‫و‬ ًَ َ َ ً ‫معَا‬ (11) ‫شا‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ّ ‫الن‬ َ َ َ Kami jadikan malam menyelimuti kamu (untuk beristirahat), dan kami jadikan siang untuk kamu mencari nafkah hidup. (QS.78, An Naba’ : 10-11)

Ka lauik riak mahampeh, Ka karang rancam ma-aruih, Ka pantai ombak mamacah. Jiko mangauik kameh-kameh, Jiko mencancang, putuih – putuih, Lah salasai mangko-nyo sudah 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

52

Menghidupkan Jiwa Ummat Membangun Masyarakat Potensial

Interaksi

Jiwa Sadar

Iman

Amaliyah

Adat Istiadat 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

53

Susunan hidup berjama’ah diredhai Allah yang dituntut oleh “syari’at” Islam. • Ummat perlu dihidupkan jiwanya menjadi satu ummat yang mempunyai falsafah dan tujuan hidup (wijhah) yang nyata, memiliki identitas (shibgah), bercorak kepribadian terang (transparan) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. • Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’ basandi Kitabullah. • “satu aspek dari Social Reform”, yang tidak dapat diabaikan, yaitu berurat kehati masyarakat.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

54

Iman (Landasan Ketuhanan yg Maha Esa)

Ukhuwah (Wawasan Kesaudaraan & Kebangsaan)

Ta’aluf

Tafahum

(Kesatuan)

(Kesepahaman)

Tawazun

Ta’awun

Takaful

(Keselarasan)

(Kerjasama)

(Keterpaduan)

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

55

Program silaturrahmi saling memahami.

Pembinaan cita-cita menjelmakan tatacara hidup kemasyarakatan 2. 3. 4. 5. 6.

hidup dan memberi hidup (ta’awun) bukan falsafah berebut hidup, menanam tanggung jawab kesejahteraan lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai suatu kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful dan tadhamun); mengajarkan keragaman serta ketertiban dan disiplin jiwa dari dalam, bukan penggembalaan dari luar; menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, antara ketajaman akal dan ketinggian akhlak, antara amal dan ibadah, antara ikhtiar dan do’a.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

56

Upaya Menguatkan Akidah ummat NILAI AMAL Akidah / Nawaitu Masyarakat Muslim

Ukhuwwah

Social Support

Social Control

Amar Makruf

Nahyun ‘Anil Munkar

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

57

• • • • •

Besar kecilnya nilai amal terletak dalam niat/motif melakukannya. Tinggi rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu. Amal akan kering dan hampa, tatkala kulit luarnya di lakukan, tetapi tujuan nawaitu-nya hilang di tengah jalan. Kewajiban social control (nahyun ‘anil munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar masyarakat jangan berserak, Mengemukakan social support (amar makruf) secara jelas. Insya Allah masyarakat (dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf kembali. Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah dan badunsanak ) itu.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

58

PERAN PEMIMPIN • Seorang pemimpin pelopor penggerak pembangunan memikul beban menghidupkan dapur masyarakatnya dengan sungguh-sungguh. • Kebahagiaan tertinggi seorang pemimpin tatkala dapat menghidupkan salah satu dari ribuan dapur yang senantiasa berasap karena usahanya. Tak ada bahagia dalam kekenyangan sepanjang malam, bila sijiran setiap akan tidur diiringi lapar (al Hadist). 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

59

Menguatkan akidah Ummat

Potensi Ummatisasi

SDA/ ULAYAT

Iman

EFISIENSI Amaliyah

Interaksi Ukhuwah 08/16/08

Adat Istiadat

H. Mas'oed Abidin

60

Amanat bagi ummah 1. Serangan Salibiyyah moden di zaman IT amat berbahaya, Indonesia menjadi sasaran semenjak 1970. 2. Perlu mempercepatkan undang undang dgn. Takrif yang luas sebagai instrumen memberantas ancaman terbaru pada negara dan ummat.

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

61

Undang Undang Dan Perda Anti Maksiat (Pekat)

Instrumen Memberantas Ancaman Maksiat

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

62

Tauhid Uluhiyah Dasar Syarak Mangato Menurut asal usul kata Allah secara harfiyah (Etimologi) berasal dari Ilah - yakni Al Ma’bud, sesuatu yang dianggap berkuasa dan besar, mempunyai nilai yang pantas disembah dan ditaati sepenuh hati. Kata al Ma’bud, sesuatu yang disembah, maknawi (terminologis) adalah pengabdian hanya kepada Allah SWT. Hanya kepada Allah seorang hamba minta pertolongan. Realisasinya dipahamkan bahwa ;  Islam tidak mengenal ada “pengabdian kepada benda”. Pengabdian kepada benda apapun selain Allah adalah suatu sikap yang munafik dan syirik (musyrik). 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

63

 Seluruh Rasul diutus dengan Misi Tauhid. Maka, “paradigma tauhid” – Laa ilaaha illa Allah – sebagai satu misi risalah. Konsepsi Tauhid adalah konsepsi tertinggi dalam ajaran keTuhanan. Karenanya apabila syarak telah mengata, maka adat memakai.

Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagarruyuang pusek Tanah Data, Tigo luhak rang mangatokan. Adat jo syarak jiko bacarai, bakeh bagantuang nan lah sakah, tampek bapijak nan lah taban. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

64

 Apabila kedua sarana ini telah berperan sempurna, maka akan didapati di kelilingnya masyarakat yang hidup dengan memiliki akhlaq perangai yang terpuji dan mulia (akhlaqulkarimah) sesuai bimbingan syarak.  Ajaran Islam adalah Monotheisme berarti setiap Muslim menolak pengamalan semua bentuk ideologi dan falsafah di luar konsepsi tauhid tersebut. Dalam tatanan masyarakat Minangkabau dirakitkan dalam filosofi hidup anak nagarinya dengan adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah.  Konsepsi Tauhid Uluhiyah harus istiqamah terhadap hukum wahyu dalam gagasan keyakinan dan gerak pelaksanaan. Tanpa konsistensi keyakinan ini secara gagasan maupun gerak akan dinyatakan sebagai syirik (musyrik). 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

65

 Realisasi tauhid uluhiyah adalah pengabdian (ibadah) hanya kepada Allah, semata-mata dapat terwujud kepada di akuinya lembaga kedaulatan Allah di bumi (Mulkiyah Allah)

08/16/08

H. Mas'oed Abidin

66

Shadaqah Tangible

•Rukun/Zakat (diri/jiwa = zakat fitrah da (harta = zakat maal) •Wajib (infak) •Sunnah (shadaqah)

Shadaqah

•Tasbih, tahmid, tahlil & takbir •Senyum, tenaga dll Itangible •Membantu atau menolong orang kesusa •Membuat Kebaikan/kebajikan •Menahan diri dari kejahatan 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

67

Kesimpulan  Melakukan evaluasi serta kesediaan membuat sesuatu yang lebih baik di masa mendatang,  Membentuk generasi muslim yang semata-mata mengabdi (menyembah) hanya kepada Allah,  Memantapkan pembelajaran aqidah tauhidiyah kepada generasi Islam yang memiliki kekuatan muqarabah, kekuatan mujahid di jalan Allah, yhang mesti diwarisi generasi muda Islam, dimulai oleh Didikan Shubuh yang menjadi buah dari tauhid uluhiyah, sehingga tertanam di dalam hati dhawq yakni rasa kesadaran ruhani yang tumbuh sempurna menjadikan generasi selalu ingat akan garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah, 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

68

 Menanamkan ditengah generasi bangsa keteguhan pendirian mejauhi segala bentuk kemungkaran dan senantiasa berharap supaya dihindarkan dari azab neraka,  Memerankan didalam kehidupan sehari-hari anak manusia akhlak karimah sesuai dengan azab neraka,  Membentuk watak generasi yang akan memperoleh tempat kembali yang baik disisi Allah dengan sikap jiwa yang konsisten (Istiqamah) Sabar, tabah, tahan uji, intens Benar, jujur, amanah, shiddiq Patuh kepada Allah Menafkahkan hartanya dijalan kebaikan (Al Munfiqiina). Selalu memohon ampun kepada Allah (melakukan koreksi pada setiap tahapan pekerjaan hariannya). 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

69

 Membentuk watak generasi yang akan memperoleh tempat kembali yang baik disisi Allah dengan sikap jiwa yang konsisten (Istiqamah)

Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek Anak urang Koto Hilalang, Handak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso. 08/16/08

H. Mas'oed Abidin

70

Landasan Syarak, Akidah Tauhid, Ketuhanan yg Maha Esa,

Spiritual/Teologis mengutamakan bimbingan wahyu dan Sun Rasulullah didalam melaksanakan kehidupan anak nagari den pagar-pagar spritualitas dalam bernegara (Mu’malah ma’an k

Wawasan Ideologis, Ukhuwah kebangsaan esensi kesatuan

bernegara dalam ruang lingkap menghormati hak-hak asasi m dan kewajiban asasi berbangsa dan bernegara,berkorong kam taat undang-undang (law enforcement), (mua’malat ma’an na

Bina Surau Majlis Taklim Pemikiran strategis, gerakan amaliyah berprikemanusi yang beradab, mengedepankan integrasi bangsa, berkeadilan social, dan alam takambang jadikan guru, (good governance)

Tindakan-tindakan taktis, musyawarah mufakat, adil, juj

08/16/08

langsung, beradat, menghormati sesama, menjaga kerahas memelihara prinsip-prinsip demokrasi, konsisten, beradab dan menghormati perbedaan-perbedaan etnis dan lintas, loyal dalam beradat. H. Mas'oed Abidin 71

‫الحمد لله رب العالمين‬

‫‪72‬‬

‫‪H. Mas'oed Abidin‬‬

‫‪08/16/08‬‬

Related Documents

Surau]
April 2020 33
Surau
October 2019 43
Surau
October 2019 42
Ajk Surau
July 2020 25
Pemanfaatan Surau
October 2019 42

More Documents from "Ensiklopedia Pendidikan Malaysia"