PEMANFAATAN SURAU DALAM PENINGKATAN PERAN GENERASI MUDA KEMBALI KEPADA AJARAN
“SYARAK MANGATO, ADAIK MAMAKAI”,
Oleh : H. Mas’oed Abidin 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
1
PEMANFAATAN SURAU DALAM PENINGKATAN PERAN GENERASI MUDA KEMBALI KEPADA AJARAN
“SYARAK MANGATO, ADAIK MAMAKAI”,
Oleh : H. Mas’oed Abidin
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
2
Mukadimah Generasi Muda adalah kelompok besar di tengah satu bangsa. Wajib mereka diberi amanah peran pelopor perubahan (agent of changes), Bekal utama dalam hidup, adalah keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT dan hidup beradat
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
3
Generasi Muda harus tumbuh menjadi kelompok
إنهم فتية آمنوا بربهم وزدناهم هدى Merekalah para pemuda yang penuh dengan keimanan kepada Allah dan Allah lengkapkan mereka lagi dengan hidayah. (QS.al Kahfi) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
4
Tantangan dan Perubahan Zaman di Sumatra Barat Gaya hidup globalisasi Sekularisasi dan gerakan yahudi Mulai menjauh dari adat budaya luhur Menghadapi tantangan Kontemporer Teguhkan tekad berjalan Menuju Allah Pertarungan Hati Nurani dengan Tazkiyah Nafs Tauhid Uluhiyah Dasar Syarak Mangato Memberi Peran Generasi Muda di Minangkabau H. Mas'oed Abidin 08/16/08
5
Tantangan dan Perubahan Zaman di Gaya hidup globalisasi Sumatra Barat
Sekularisasi dan gerakan yahudi Mulai menjauh dari adat budaya luhur Menghadapi tantangan Kontemporer Teguhkan tekad berjalan Menuju Allah Pertarungan Hati Nurani dengan Tazkiyah Nafs Tauhid Uluhiyah Dasar Syarak Mangato Memberi Peran Generasi Muda di Minangkabau Menampilkan Program Umatisasi Ba 08/16/08 H. Mas'oed Abidin
6
Perubahan dalam kehidupan beradat telah merambah Minangkabau. Adat ndak dipacik arek, agamo ndak dipagang taguah. Fakta menunjukkan bahwa adat tidak berdampak banyak terhadap generasi muda itu. Tempat bertanya tidak ada, Banyak yang tidak mengerti adat. Generasi muda di Nagari mulai kebingungan.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
7
Generasi Muda mesti jernih akal budi, membekali jati diri sesuai fitrah syarak mangato adaik mamakai, menghadapi ; Tantangan kontemporer ;
Infiltrasi budaya sekularis menjajah mentalitas manusia, The globalization life style meniru sikap yahudi, Suburnya budaya lucah (sensate culture) Pemujaan nilai rasa panca indera, Menonjolkan keindahan sensual, erotik, seronok, ganas, kesenangan badani, kebiasaan miras, pergaulan bebas, kecanduan madat dan narkoba.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
8
Generasi Muda mesti jernih akal budi, membekali jati diri sesuai fitrah syarak mangato adaik mamakai, menghadapi ; Tantangan kontemporer ;
Infiltrasi budaya sekularis menjajah mentalitas manusia, The globalization life style meniru sikap yahudi, Suburnya budaya lucah (sensate culture) Pemujaan nilai rasa panca indera, Menonjolkan keindahan sensual, erotik, seronok, ganas, kesenangan badani, kebiasaan miras, pergaulan bebas, kecanduan madat dan narkoba.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
9
Perlu Sikap Ikhlas
ْ َ ُ ُ ن ُ ْ ل َ يَكو،ن ٌ ما َ َ م َز ْ سيَأتِي عَليْك َ ُ َ َ َ َ م ه ر د ة ث ل ث ن م ز ع أ ء ٌ ي ش ه ي ف َ َ ِ ٍ ِ ِ ِ ّ ْ ْ ْ ْ ٍ ْ َ َ َ ٍَسن ّة َ ن أ ست ي خ أ و أ ل حل َ َ ُ َ ُ ْس بِهِ أو ْ ُ ْ ٍ ٍ “Akan datang padamu suatu masa yang masa itu ُ (هَاdi ب ل م ع ي ْ ُ ِ َ tidak akan lebih sulit dari tiga perkara: Dirham (uang) )رواه الطبراني عن خذيفة
yang halal, teman yang dipercayai kejujurannya, dan kebiasaan baik (sunnah) yang dikerjakan orang” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
10
Solusi ;
kembali ke surau membuatnya menjadi pendidikan informal 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
11
Solusi ;
kembali ke surau membuatnya menjadi pendidikan informal 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
12
Surau adalah suatu institusi yang khas dalam masyarakat Minangkabau. Minangkabau Fungsinya bukan sekedar tempat sholat. Juga sebagai tempat pendidikan dan tempat mendapat pengajaran bagi anak muda. Banyak tokoh-tokoh besar tanah air dan tokoh Nagari di Minangkabau lahir dari surau. Pengelolaan surau sekarang bisa dihidupkan kembali. Esensi dan semangatnya lewat menggerakkan kebersamaan anak Nagari.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
13
1.
2.
3.
4.
5.
Mesti ada kegiatan kembali ke surau, menjadi upaya pendidikan dan pembinaan karakter anak nagari. Menghadapi krisis identitas generasi muda Minagkabau, akibat perubahan dalam nilai – nilai adat. Karena itu, adat tidak memberi pengaruh yang banyak terhadap generasi muda Minangkabau. Generasi tua tidak pula memberikan suri teladan. Akibatnya, generasi muda menjadi bersikap apatis terhadap adat itu sendiri.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
14
Enam unsur membentuk ketahanan individu masyarakat dan generasi muda mandiri berprestasi
Kerukunan Ukhuwah Interaksi Ulayat Social Capital SDA Eko Teknologi 08/16/08
IMAN Adaik nan lazim Syarak nan kawi DOMAIN RUHIYAH
Akhlaq Moralitas Kekuatan Ruhiyah
Badunsanak Efisiensi Gotong royong Ta’awun ILMU H. Mas'oed Abidin
15
َ َ ُ َ ه ي ل ع ف ا ي ن ِ ْ َ َ ْ ّ ن أَراد َ الد َ َو ْ م َ ْ ْ ل ع ال ب ة ِ ِ ن أَراد َ ال ِ خَر ِ َ َ و,م ْ م ِ َ َما َ ْ ْ َ َ ه د را أ ن م و , م ل ع ال ب ه ي ل ع ف ِ ْ َ ُ ِ َ َ ْ َ َ ِ Siapa yang menginginkan dunia dia peroleh dengan ilmu, sesiapa yang inginkan (kebahagiaan) akhirat juga dengan ilmu, bahkan yang menginginkan keduanya, juga hanyaH.dengan ilmu" 08/16/08 Mas'oed Abidin
ْ ْ َ َ م ل ع ال ب ما ه ي ل ع ف ِ ْ َ ِ َ ِ ِ
16
Upaya dapat dilakukan dalam menyiapkan Generasi Muda berprestasi, dimulai dengan program pemanfaatan surau, dengan cara ;
08/16/08
memberikan pendidikan dan pelatihan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah terutama kepada generasi muda di Nagari. memberikan penyegaran pada tokoh-tokoh masyarakat melalui pelatihan dan workshop tentang adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah. mengevaluasi struktur kelembagaan surau dan pemeranan generasi muda pelopor di Nagari H. Mas'oed Abidin
17
Strukturisasi mental Fathanah (Ilmiah), FAST
Amanah (jujur), Amaliyah (transparan), Shiddiq (lurus), Shaleh (Yakin terhadap akhirat), Setia (ukhuwah mendalam), Tabligh (Dialogis), Tauhid (Percaya kepada Allah), Taat (Disiplin),
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
18
Pada beberapa Nagari yang sudah berdaya, dirasa perlu adanya dewan pendidikan nagari yang dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memajukan anak Nagari, di ataranya, ada perpustakaan Nagari, sebagai bagian dari upaya menghidupkan basurau melalui semangat pendidikan dan pengajaran bagi generasi muda. Pendidikan dapat dilaksanakan di berbagai tempat di lingkungan ba-korong ba-kampuang, ba-jorong atau ba-kaum. Kegiatan pemanfaatan surau dikelola oleh alim ulama dan cerdik pandai, yang disebut suluah bendang, adalah bagian seutuhnya dari tali tigo sapilin di dalam Nagari.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
19
Nagari, adalah satu sistem pemerintahan terendah, dalam struktur masyarakat Minangkabau, Sifatnya multi dimensi dan multi fungsi. Nagari mempunyai aspek formal dan informal. Secara formal, adalah bahagian integral dari pemerintahan nasional. Secara informal, unit kesatuan adat dan budaya Minangkabau.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
20
Filosofi Hidup Nagari-nagari di Minangkabau bersumber dari alam. Alam takambang jadi guru dan diberi ruh oleh Islam. Konsep ABS-SBK adalah kristalisasi ajaran hukum alam yang bersumber dari Islam. Yang diperlukan sekarang adalah pemantapan dan pengamalan. Maka, prinsip-prinsip ABS-SBK harus masuk ke dalam seluruh kehidupan secara komprehensif. Dengan perpaduan yang baik, kebudayaan Minangkabau akan berlaku universal.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
21
Wilayah Nagari adalah suatu aset dalam pemerintahan Nagari. Pemerintahan Nagari harus fokus menyiasati babaliak ka Nagari
sebagai suatu sistim berpemerintahan melaksanakan kehidupan anak Nagari dalam adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.
Analisis Nagari yang paling utama adalah mengelola pemerintahan. Bagaimana Nagari diatur dan dibangun. Nagari adalah jamak, bukan tunggal. Perbedaan sistem dalam Nagari membuat setiap Nagari mempunyai dinamika tersendiri. Dari sisi adatnya, adaik salingka nagari.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
22
Masyarakat Madani, adalah sebuah masyarakat demokratis. Anggota masyarakatnya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya. Pemerintahannya memberi peluang seluasluasnya bagi kreatifitas warga untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Masyarakat madani menjunjung nilai-nilai kemananan (sekuriti). Memikili tanggung jawab dan kebersamaan (responsibility) yang menjadi modal utama dalam mewujudkan program bernagari dan bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
23
Hakikat Tujuan Program SURAU dalam PKBM, penguatan dan peningkatan kualitas hidup agar masyarakat berdaya (empowerment)
Melakukan tuntutan secara aktif untuk membuat lingkungan baik dan sehat, Meningkatkan jumlah dan kualitas masyarakat nagari mampu mengelola SDA tersedia dan peduli lingkungan sehat lestari. Meningkatkan keberdayaan masyarakat nagari dalam pengelolaan SDA yang terbatas dalam memelihara lingkungan sehat lestari dengan pendekatan agama, adat dan budaya.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
24
Sikap Ibadah Ukhuwah
Network
Prestasi
Ide
Gerak 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
25
Menumbuhkan inisiatif menghadapi peningkatan mutu kehidupan masyarakat Merakit pola kemitraan erat di antara
berbagai unit lembaga komunitas masyarakat di nagari, Memasyarakatkan pembangunan berwawasan lingkungan sehat, Melindungi hak-hak adat dan ulayat pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup, Mengkaji sosial-ekonomi dan alur patut budaya masyarakat adat, Memanfaatkan kearifan lokal dalam perlindungan teknologi tradisional dan ramah lingkungan, Meningkatkan kepatuhan dan kesadaran 08/16/08 26 H. Mas'oed Abidin terhadap peraturan perundang-undangan,
Membangun Masyarakat Potensial
Jiwa Sadar
Iman Interaksi
Adat Istiadat 08/16/08
Amaliyah H. Mas'oed Abidin
27
Susunan hidup bersama menghidupkan jama’ah diredhai Allah dituntut oleh syara’.
Ummat perlu dihidupkan jiwanya menjadi satu ummat yang mempunyai falsafah dan tujuan hidup (wijhah) yang nyata, Memiliki identitas (shibgah), bercorak kepribadian transparan, ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’ basandi Kitabullah. “satu aspek dari Social Reform”, yang tidak dapat diabaikan, yaitu berurat kehati masyarakat.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
28
Generasi muda di Sumatra Barat memiliki tanggung jawab masa lalu yakni kewajiban terhadap budaya luhur para leluhur (cultural base).
Mempunyai tanggung jawab masa kini yaitu kewajiban terhadap diri dan masyarakat dengan menata kehidupan berlandaskan norma-norma adat dan syarak (religious base). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
29
Memiliki kewajiban masa depan yang hanya dapat diraih dengan keberhasilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge base). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
30
Ketiga basis itu, tampak dalam kualitas kepribadian generasi Minangkabau “Basilek di ujuang muluik, Malangkah di pangka karih, Bamain di ujuang padang. Tahan di keih kato putuih, Tahu di kilek dengan bayang, Tahu di gelek kato habih. Tahu di rantiang kamalantiang, Tahu di dahan nan ka mahimpok.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
31
Mengutamakan manhajukhuwah dengan bulek aie dek pambuluah bulek kato ka mupakaik. Mengamalkan budaya amal jama’i yaitu kok gadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik bahimbauan, tibo di kaba buruak bahambauan.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
32
Pendekatan gerakan masyarakat (social movement) yang kuat, sakali aie gadang, sakali tapian barubah, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa, terlaksana dengan tanggungjawab nan elok dipakai, nan buruak dibuang. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
33
Manyuruah babuek baik, Malarang babuek jahek, Mahirik mambantang, manunjuak ma-ajari. Managua manyapo. Tadorong mahelo, talompek manyentak, Gawa ma-asak, ma asak lalu ka nan bana. Tak ado karuah nan tak janieh. Tak ado kusuik nan tak salasai. 08/16/08 H. Mas'oed Abidin
34
Generasi muda masa kini mesti memiliki uti li ta ria n ilmu dengan akidah yang jelas Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah barubah 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
35
Generasi masa datang mesti memiliki pemahaman luas dengan ta saw wur (world view) Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah bakacau-kacau darah, tando sabana laki-laki. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
36
Rambu-rambu yang perlu di waspadai
Mesti dijaga, nilai kearifan budaya basilang kayu dalam tungku, di sinan api mangko ka iduik, • Penghormatan pada perbedaan dalam masyarakat yang menumbuhkan inisiatif dan kreatifitas. • Menjauhi prasangka dan permusuhan. • Kebersamaan dalam ikatan adaik salingka nagari, kearifan budaya dan potensi besar mengembangkan program bernagari, • Mewujudkan berat sepikul ringan sejinjing. • Elitisme dan ‘ujub mesti diganti dengan musyawarah yang menjadi modal utama merebut prestasi. • Masyarakat madani adalah masyarakat integratif (menyatu) secara sosial, politik 08/16/08 37 H. Mas'oed Abidin maupun ekonomi. •
Pelihara Kebersamaan
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, selama ini hidup dalam rukun dan damai. Antara lain disebabkan karena kebetulan mayoritas mutlaknya terdiri dari umat yang berakhlaq agama, yakni Islam. Akhlak ialah terpeliharanya hubungan baik dengan Allah dan baiknya hubungan dengan manusia. Lihat juga Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86. Umat Muslimin di mana-mana melakukan segala amaliahnya bertujuan mempertebal iman dan taqwa kepada Allah semata. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
38
Proses Pembangunan Umat (Ummatisasi)
Agama Iman
Efisiensi
Adat Istiadat
08/16/08
SDA Ulayat H. Mas'oed Abidin
Interaksi 39
Program silaturrahmi saling memahami.
Pembinaan tata-cara hidup kemasyarakatan
2. 3.
4.
5. 6.
hidup dan memberi hidup (ta’awun) bukan falsafah berebut hidup, menanam tanggung jawab kesejahteraan lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai suatu kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful dan tadhamun); mengajarkan keragaman serta ketertiban dan disiplin jiwa dari dalam, bukan penggembalaan dari luar; menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, antara ketajaman akal dan ketinggian akhlak, antara amal dan ibadah, antara ikhtiar dan do’a.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
40
Peran Generasi Muda Sumatera Barat Minangkabau
“Indak nan mer ah pado kundi , indak nan bul ek pado sago, Indak nan indah pado budi , indak nan el ok pado bas o. Anak ikan di makan ikan, gadang di tabek anak tanggi ri , ameh bukan pangkai k pun bukan, budi sabuah nan di haragoi . Dul ang ameh baok bal ai e, batang bodi baok pananti , utang ameh bul iah bababi e, utang H. budi di baok mati .” 08/16/08 Mas'oed Abidin
41
Gener as i Minangka bau m estin ya gen erasi dina mik yang tumbuh d enga n kej elian akal fik ir disertai k ejer nih an bud i peke rti.
“Pucuak pauah sadang tajelo, Panjuluak bungo galundi, Nak jauh silang sangketo, Pahaluih baso juo basi. Anjalai tumbuah di munggu, Sugi-sugi di rumpun padi, Nak pandai sungguah baguru, Nak tinggi naiak-kan budi.”
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
42
Hidayah Allah syarat penting menggapai tujuan madaniyah 1. Tauhid menumbuhkan rasa takut. 2. Tauhid melahirkan mahabbah 3. Tauhid mempersembahkan rindu. rindu 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
43
Keyakinan
Kepada Tuhan YME Wawasan Kebangsaan (Kekerabatan & Kesaudaraan)
Kesepahaman
Kesatuan
Kerjasama
Keterpaduan
Keselarasan 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
44
Agama Isl am mengaj ar ka n ti dak loba dan ti dak ri ya dengan hi dup duni a,
َ َ ُ َ ن م ذ خ أ ن م ،ا ه ل ه ل ا ي ن َ ِ ْ ِ ْ َ ّ دَعُوا الد َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ه َو ف َ حت ذ خ أ ه في ك ي ما ق و ف ا ي ن َ َ ْ ِ ِ ْ ْ َ َ َ ّ الد ُ َ ْ “Biarkanlah dunia itu untuk ahliر dunia. ْ َSiapa ل َ يyang ُُ شع َهُو
mengambil dari dunia ini lebih dari cukup, niscaya kelebihan itu akan menyebabkan matinya, sedang dia tiada sadar” (Hadist Diriwayatkan dari Anas RA.) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
45
Generasi muda mesti meniru kehidupan lebah; kuat persaudaraannya, kokoh organisasinya, berinduk dengan baik, terbang bersama membina sarang, baik hasil usahanya, dapat dinikmati oleh lingkungannya
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
46
Tantangan hidup mesti dijawab dengan "amal karya" dan kucuran keringat dengan perasan otak serta kuatnya hubungan hati dengan hati dalam menyubur tumbuhkan optimisme membangun nagari sebagai bukti kecintaan pada kampung halaman 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
47
•
•
•
•
•
Hakikat berpemerintahan Nagari = mematuhi UU Negara. Menghidupkan jati diri beradat, berNagari. Melahirkan kepeloporan dalam berbagai bidang. Menguatkan musyawarah anak Nagari yang dikuatkan oleh Wali Nagari dalam nilai keteladanan. Pemimpin Nagari adalah putra terbaik atau penghulu. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
48
•
•
•
Perlu dijaga nilai kesetaraan dan keterwakilan, dari ninik mamak, alim ulama,cadiak pandai, angkatan muda, dan tokoh – tokoh adat di dalam Nagari, Urusan Nagari adalah urusan bersama seluruh warga masyarakat Nagari. Kerjasama antar generasi, sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Nagari.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
49
1.
2.
3.
4. 5.
6.
Umat Islam wajib memelihara solidaritas sesama, bahwa seluruh manusia adalah keluarga Allah. Setiap diri wajib mempertahankan damai dan menyelesaikan setiap perselisihan secara damai. Umat Islam menyadari tugaspendukung risalah, mewujudkan kemashalahatan umat banyak. Umat Islam berkewajiban mulai dari diri sendiri. Kewajiban mesti harus lebih dahulu sebelum hak menjadi tuntutan. Wajib pelihara diri dan keluarga dari terjerumus ke dalam kekufuran. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
50
Jiwa Sadar
Ibadah Ukhuwah
Iman
Madani Mandiri Prestasi
Akhlaq
Ilmu 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
51
1. 2. 3. 4.
5.
Hubungan Kerabat di Nagari mesti berlangsung Harmonis dan Baik Karena ada perasaan malu, bila tidak membina hubungan dengan baik. Seseorang akan dihargai, apabila ia berhasil menyatu dengan kaumnya. Hubungan kekerabatan masyarakat Minangkabau yang kompleks terjaga dengan ”nan tuo di hormati, nan ketek di sayangi, pandai ba gaul samo gadang”. Nilai-nilai ideal kehidupan ini, mesti dihidupkan terus dalam kehidupan bernagari. rasa memiliki bersama, kesadaran terhadap hak milik, kesadaran terhadap suatu ikatan, kesediaan untuk pengabdian, Menjaga hubungan positif pernikahan.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
52
ْ َِإنّ فِى الجَسَدِ مُضْ َغةٌ إِذَا صَلُح ت ح الجَسَدِ كُّل ُه وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَ َد َ ُصَل () رواه البخاري
ُ ْي القَل ب َ ِ أَلَ وَه,ُالجَسَدِ كُلّه
Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal mudhghah (benda darah), jika ia sehat maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia fasad maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
53
– –
– – –
– –
Memelihara identitas dengan ketaatan. Ikatan kuat sikap kemajemukan. Rumah tangga harus menjadi benteng akidah dan menghormati hak privacy lingkungan. Agama Islam menekankan budi pekerti dan persaudaraan sebagai karunia Allah. Menghormati prinsip “kalimatin sawa”. Mesti membangun saling menghargai, dengan mendidik sifat dan mengembangkan cita-cita sesuai akhlaq rahmatan lil-‘alamin. Hilang rasa hormat >> kemajemukan lenyap. Penindasan hak-hak asasi, dan pemaksaan akan merusak kesatuan bangsa yang hidup dengan beragam budaya (multi kultur/religi). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
54
Khulasa Mengokohkan pegangan umat hdengan keyakinan dasar syara’
1.
(Islam) sebagai suatu cara hidup yang komprehensif. 2. Menyebarkan budaya (adat) berlandasan wahyu di atas kemampuan akal. 3. Memperluas penyampaian fiqh (cara-cara dan aturan hidup) dalam tatanan adat bersendi syara’ (Islam) dalam aspek-aspek sosio politik, ekonomi, komunikasi, 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
55
Menghidupkan semangat jihad kegotong-royongan merebut redha Allah.
Meningkatkan program menguatkan peran muslimat (bundo kanduang) dalam membentuk sejarah gemilang di zaman silam. • Menampilkan sistem pendidikan Islam melawan aliran pendidikan sekular. • Menggandakan bilangan ulama suluah bendang di nagari. • Melahirkan pendidik Rabbani melalui pembinaan pusat-pusat pengajian tinggi (ma’hadul ‘aliy) dan institut perkaderan Imamah 08/16/08 56 H. Mas'oed Abidin suluah bendang •
Penguatan suluah bendang di nagari, saat kembali ke surau •
•
•
Menjalin dan membuat kekuatan bersama untuk menghambat gerakan-gerakan yang merusak Islam. Menimbulkan keinsafan mendalam di kalangan rakyat tentang perlunya penghakiman yang adil sesuai tuntutan syara’ Islam. Meningkatkan program untuk melahirkan masyarakat penyayang yang tidak aniaya satu sama lain. Menanamkan tata kehidupan saling kasih mengasihi dan beradab sopan sesuai adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah. 08/16/08 57 H. Mas'oed Abidin
Ringkasnya, 2. Menghidupkan suasana ba-surau, membangun kembali masyarakat beradat sopan santun, dengan cara menhidupkan kembali peraturan bagi tiap suku untuk melengkapi kembali perangkat sukunya, dengan peran kekerabatan. 3. Memperkuat peran generasi muda dengan kualifikasi keilmuan, kejujuran, kesetiaan kepada negara, serta memiliki keahlian mengelola nagari dalam pemerintahan nagari. Mengusahakan tumbuhnya kesadaran akan kewajiban bagi para perantau untuk membantu mengembangkan kampung halamannya melalui sumbangan, bantuan, pemikiran dan lainnya, termasuk dalam penguatan perangkat pemerintahan Nagari. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
58
سبُلَنَا ُ ْوَاّلذِينَ جَا َهدُوا فِينَا َلنَ ْه ِد َينّهُم َسنِين ِ ْوَإِنّ اللّهَ لَمَعَ الْمُح “Dan orang-orang yang bekerja sungguh-sungguh pada (jalan) kami, sesungguhnya kami akan pimpin mereka di jalan-jalan kami: dan sesunggunya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Al-Ankabut, ayat 69) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
59
الحمد لله رب العالمين
صدق ال العظيم 60
H. Mas'oed Abidin
08/16/08
H. Mas’oed Abidin
bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo Lahir
:
11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi
Jabatan
: Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar, Wakil Ketua Dewan Penasehat MUI Sumbar
Alamat
: Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP 25146), Fax/Telepon 7052898, Tel: 7058401
Web-site :
http://www.masoedabidin.web.id
Mail to
[email protected] [email protected]
08/16/08
:
H. Mas'oed Abidin
61