Suka Duka Mengagumimu.docx

Karya : Layly N H (14)

Hai, namaku Layly Nur Hariadi, aku cukup dipanggil Layly, Aku sekarang bersekolah di SMAN 1 Mejayan kelas X. Baru 9 bulan lebih aku menjadi anak SMA, hmm cukup menyenangkan bisa mengenal teman-teman baru, kelas baru, guru-guru baru dll. Tentunya aku tak akan melewatkan masa-masa putih abu-abu yang kata orang sangatlah indah, dan sepertinya aku sudah membuktikan hal itu, ya aku telah mengagumi seseorang yang tak lain adalah kakak kelasku sendiri. Dia salah satu siswa di kelas XII IPS 2 yang sebentar lagi akan meninggalkan SMA ini. Aku mengaguminya karena dia keren, pintar, kulitnya agak item sih tapi manis, postur tinggi, dan wajahnya banyak jerawat. Wajarlah kalau banyak gadisgadis yang suka padanya. Aku berusaha untuk mendekatinya, menarik perhatiannya tapi entahlah aku tidak punya nyali untuk melakukan hal tersebut. Ya.. karena sekalipun aku cari perhatian terhadapnya mungkin aku kalah dengan gadis-gadis lain yang lebih cantik, pintar dan bertalenta dariku. Aku tidaklah cantik, bahkan aneh lebih tepatnya, dan itu salah satu faktor kenapa aku harus mengalah dengan gadis-gadis lain yang lebih sempurna dariku. Cuaca di pagi hari ini sangatlah cerah, aku berangkat menuju sekolah dengan semangat. Ya.. semangat, karena aku akan bertemu seseorang yang membuatku kagum selama ini. Ternyata dugaanku tak salah, aku memang bertemu dengannya di parkiran motor, seperti biasa aku memperhatikannya dari jauh, tapi apa aku salah lihat atau tidak, dia menoleh kepadaku dari ujung sana, ya tuhan, mimpi apa aku semalam, dia tahu kalau aku sedang memperhatikannya, aku segera mengalihkan pandanganku dan pura pura tidak tahu dan aku berjalan menuju kelas sambil menundukkan kepalaku karena aku takut kalau dia melihat wajah merahku ini yang salah tingkah karenanya. Semenjak saat itulah ia mulai tahu kalau aku mengaguminya. Awalnya ku pikir dia akan marah dan malah membenciku, tapi ternyata tidak. Dua hari setelah kejadian itu sorenya tiba-tiba aku mendapat pesan di BBM (blackberry messenger) dari kakak impianku itu. Perasaan seneng, bingung, dan takut pun bercampur. Aku bingung karena kenapa tiba-tiba dia menghubungiku? Padahal dia kan tidak mengenalku. Dan aku takut kalau dia akan menertawakan ku nanti. Tapi akhirnya ku putuskan untuk membalas pesannya, kami pun mulai sedikit akrab. Kami sering saling kirim pesan, itu membuat ku semakin dekat dengannya. Tapi jangan kira kalau sudah begini akan lanjut berjalan lancar. Tentu saja tidak, karena saat aku bercerita pada sahabat-sahabat ku, mereka malah melarangku mendekati kakak itu. Aku pun tak tau pasti mengapa mereka melarangku mendekati kakak itu, tapi mereka bilang mereka tidak suka saja dengan teman-temannya kakak itu, aneh kan! Itu membuatku semakin bingung, aku sayang dengan sahabat-sahabatku, tapi aku sangat menyukai kakak itu. akhirnya aku memutuskan untuk terus membalas pesan-pesan dari kakak itu. Sampai saat ini aku masih sesekali saling kirim pesan, aku hanya berharap agar aku bisa semakin dekat lagi dengan kakak itu, dan sahabat-sahabatku pun setuju dengan pilihan ku ini.

Kami pun semakin akrab dan semakin dekat. Kami sering saling bertukar pikiran tentang apapun, kami saling memberi motivasi dan akhirnya aku merasa semakin nyaman dengannya. Seiring berjalannya waktu dia pun menyatakan kalau ;

NFO357÷œ…∑˚∂µ¬j6b