Fungsi Untuk mendapat suatu pattern. Pembuatan pattern tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses manipulasi wax. Hasil akhir dari restorasi sangat bergantung pada pattern yang telah didapatkan. (Anusavice : 2003)
• • • •
SIFAT DENTAL WAXES 1. MELTING RANGE Wax cenderung memiliki melting molekul & Berat Molekulnya bervariasi Contoh : Paraffin : TL 44 - 62 ºC
• •
daripada melting
point, sebab jenis
2. SOLID-SOLID TRANSITION TEMPERATURE (SUHU TRANSISI PADAT-PADAT) Wax dipanaskan è suhu di bawah titik lebur perubahan struktur kristal sifat malam : tidak menyerpih & robek, tidak stress Contoh : Malam gigi yg harus bersifat kaku di dalam rongga mulut SSTT > 37oC 3. THERMAL EXPANSION Wax Ekspansi Kontraksi Koef. Ekspansi wax Mempengaruhi ketepatan restorasi
• •
range
bila bila terbesar
dari
Bahan
suhu suhu KG
4. MECHANICAL PROPERTIES * Elastic modulus , Proportional limit, dan compressive strength rendah Dipengaruhi oleh temperatur Brittle materials, meski punya flow atau viscous properties bila di tekan di bawah proportional limit. 5. FLOW ( DAYA ALIR ) * Hasil slippage molekul satu dengan lain Pengukuran flow : Cair viskositas Di bawah TL degree of plastic deformation Flow tergantung : Suhu, Gaya yg diberikan, Waktu . 6. RESIDUAL STRESS ( INTERNAL STRESS ) Wax = Konduktor panas rendah Dipanaskan panas sukar merata Wax dibentuk tanpa pemanasan cukup. Stres internal wax dipanaskan pelepasan stress distorsi. (Power : 2006) Anusavice. Kenneth. J. 2003. Buku Ajar Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta. EGC
Power. J. M. dan Sakaguchi. R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materals. Twelfth Edition. Mosby Elsevier USA