Sudah Baikkah Kita?? Ada sebuah kisah sederhana tapi menurutku maknanya cukup dalam. Seorang pekerja bangunan sedang mencat sebuah gedung bertingkat, disaat sedang bekerja, tiba-tiba kuas yang dia pegang terjatuh, kemudian dia berfikir untuk meminta tolong kepada orang-orang yang lewat dibawah, kemudian dia mempunyai ide untuk melemparkan uang kebawah dengan harapan orang yang menemukan uang tesebut minimal akan menengok keatas dan pada saat itu dia akan meminta orang tesebut untuk melemparkan kuas yang terjatuh tadi, kemudian dia melemparkan uang lima ribu ke bawah, tidak lama kemudian ada orang yang melihat uang tesebut dan mengambilnya, tetapi dia terus berlalu tanpa menoleh kamana-mana, piker si pekerja bangunan mungkin jumlahnya kurang besar, akhirnya dia melemparkan uang lembaran sepuluh ribu, dan kejadian pun berulang seperti tadi. Akhirnya dia menyimpulkan mungkin aku harus melempar orang yang lewat dengan uang logam aja biar menarik perhatiannya, akhirnya dia melempar orang yang lewat berikutnya dengan uang logam tersebut dan tepat mngenai kepala orang yang lewat, sontak saja orang tersebut marahmarah karena kesakitan dilempar uang logam, tetapi misi si pekerja bangunan tersebut berhasil. Pertanyaannya, apakah kita selalu seperti orang-orang yang dipancing perhatiannya oleh si pekerja bangunan tersebut? Apakah kita sadar bahwa kesenangan, kekayaan adalah juga cobaan dari Allah..Justru cobaan yang paling berat itu disaat kita dicoba oleh kekayaan, jarang kita ingat akan kewajiban yang diperintahkan Allah kepada kita disaat kita sedang diliputi kekayaan, kita malah semakin berlomba untuk menumpuk kekayaan sudah tidak perduli lagi mau dengan jalan halal atau haram yang penting nafsu duniawi terpenuhi, naudzubillahmindzalik semoga kita tidak termasuk golongan tersebut, sebaliknya biasanya kita akan cepat menegadahkan tangan kita ke atas disaat kita dicoba oleh penderitaan, seperti orang yang dilempar dengan uang logam tersebut disaat sakit dia langsung melihat keatas “siapa yang nimpuk gue”, ilustrasi tersebut menggambarkan betapa tiba kemalangan kita langsung bermunajat kepada Allah semoga cepat-cepat diacabut cobaan ini dari kita, tetapi kita kadang lupa disaat senang kita selslu melupakan yang maha Memberi bagi kita..sudah saatnya kita selalu bertakwa baik disaat senang ataupun susah, karena hanya kita yang bisa
merubah takdir kita dengan jalan selalu berjalan diatas perintahNya dan selalu mawas diri dalam mengahadapi cobaan..