1
BAB PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Kabupaten
Mojokerto
termasuk
dalam
kelompok
zona
kawasan pertambangan untuk kelompok batuan (komoditas : tanah urug, pasir dan batu (sirtu)), dimana keberadaan material pasir dan batu dijumpai dalam jumlah cadangan yang besar. Wilayah yang diindikasikan berpotensi sebagai lokasi pengolahan batu dan sirtu adalah disekitar lereng komplek Gunungapi ArjunoWelirang (dibagian selatan Kabupaten Mojokerto); yaitu pada daerah-daerah dijumpainya endapan lahar, lava dan batuan intrusif,
meliputi
wilayah
Kec.
Jatirejo, Kec. Gondang, Kec.
Dlanggu, Kec. Kutorejo, Kec. Mojosari, Kec. Pungging, Kec. Ngoro, Kec. Pacet dan Kec. Trawas. Dan wilayah yang diindikasikan berpotensi sebagai lokasi penambangan tanah urug adalah di wilayah utara (Kec. Jetis, Kec. Dawarblandong, Kec. Kemlagi dan Kec. Gedeg). Potensi batu sebagai bahan baku untuk industri pengolahan batu dijumpai dalam cadangan melimpah pada wilayah selatan Kabupaten
Mojokerto
tersebut.
Beberapa
perusahaan
stone
crusher telah didirikan untuk memenuhi permintaan pasar akan batu pecah untuk kegiatan pekerjaan sipil dan umum.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
1
CV. MUSIKA adalah merupakan salah satu perusahaan pengolahan batu dengan unit kerja berupa pemecah batu (stone crusher), AMP (Asphalt Mixing plant) dan paving stone. Sebelum melakukan investasi untuk usaha pengolahan batu tersebut maka perlu
dilakukan
Studi
Kelayakan
(Feasibility
Study)
tentang
kelayakan pengusahaan pengolahan batu tersebut. Kajian terhadap faktor-faktor teknis dan ekonomis yang berpengaruh didalam usaha
pengolahan
batu
perlu
dilakukan
dengan
mempertimbangkan berbagai hal. Dengan adanya kajian Studi Kelayakan ini maka akan didapatkan suatu gambaran tentang layak tidaknya usaha pengolahan batu tersebut untuk diusahakan secara teknis maupun ekonomis pada situasi dan kondisi saat ini. Lokasi pengolahan batu CV. MUSIKA didirikan di jalan Raya Jatirejo - Gondang, berada di wilayah Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan
Gondang,
Kabupaten
Mojokerto.
Didalam
unit
pengolahan batu ini terdapat unit industri pemecah batu (stone crusher), AMP (asphalt Mixing Plant) dan Paving Stone.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Studi Kelayakan ini dimaksudkan untuk mengkaji kelayakan usaha pengolahan batu CV. MUSIKA secara teknis dan finansial / ekonomis. Dari hasil kajian kelayakan ini akan dapat diketahui nilai investasi yang harus dianggarkan, lamanya umur investasi, periode
pengembalian
dan
break
event
point
(BEP),
laju
pengembalian, dan pemodelan kepekaan analisis. Keseluruhan hasil analisa didalam kajian ini akan menjadi pertimbangan bagi CV. MUSIKA untuk melakukan investasi usaha pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto ini. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
2
1.3. METODE KEGIATAN Studi Kelayakan pengolahan batu CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto ini dilakukan dengan melakukan kajian sebagai berikut : 1. Cadangan Bahan Baku, untuk mengetahui jumlah cadangan
bahan
baku
batu
yang
diperlukan
untuk
mampu memasok unit pemecah batu (stone crusher), lokasi pengambilan / pembelian bahan baku dan harga pembelian bahan baku batu tersebut. 2. Studi Kelayakan Finansial, yaitu melakukan kajian kelayakan dari aspek ekonomi usaha industri pengolahan batu.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
3
2
BAB URAIAN USAHA / KEGIATAN
2.1. NAMA USAHA DAN BATAS LOKASI 2.1.1. Nama Usaha / Kegiatan Usaha / kegiatan yang dilakukan oleh CV. MUSIKA adalah Industri Pemecah Batu, Asphalt Mixing Plant (AMP), dan Paving Stone. Kegiatan ini berlokasi di Jl. Raya Jatirejo - Gondang, Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
2.1.2. Batas Lokasi Lokasi usaha / industri pengolahan batu milik CV. MUSIKA adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Jl. Raya Jatirejo – Gondang dan Saluran Air.
Sebelah Timur
: Tanah Kosong (Kebun Tebu).
Sebelah Selatan : Tanah kosong, dan Sebelah Barat
: Pemukiman penduduk.
Koordinat lokasi : 70 35.543’ LS dan 1120 26.937’ BT
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
4
Lokasi Usaha
Gambar 2.1. Lokasi usaha pengolahan batu milik CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang , Kab. Mojokerto.
2.2. KONDISI SEKITAR LOKASI Pemukiman terdekat berada di sebelah Barat dari lokasi kegiatan. Kegiatan lainnya adalah persawahan terutama pada sebelah Timur, Selatan, dan Utara dari lokasi kegiatan.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
5
Gambar 2.2. Foto Lokasi dan Kegiatan Sekitar.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
6
2.3. SKALA USAHA / KEGIATAN CV. Musika berada pada lahan seluas 29.005 m2 yang terdiri dari lahan tertutup / kavling efektif seluas 12.768 m2 (44,02 %) dan lahan terbuka / prasarana lingkungan seluas 16.237 m2 (55,98 %). Industri Pemecah Batu dengan produk berupa Abu Batu dan Batu Pecah ukuran < 5 mm, 5 – 10 mm, 10 – 20 mm, dan 20 – 30 mm, sedangkan untuk kegiatan Asphalt Mixing Plant dengan produk berupa Asphalt Hot Mix dan kegiatan paving stone berupa paving stone. Kapasitas produksi untuk Abu Batu dan Batu Pecah adalah sebesar 182.261,76 Ton/Tahun, Asphalt Hot Mix sebesar 45.000 Ton/Tahun, dan paving stone sebesar 5.000 pcs/hari atau 10.000 kg/hari yang setara dengan 2.880 ton/tahun.
2.4. KESESUAIAN LOKASI DENGAN TATA RUANG Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto No. 9 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Mojokerto 2012 – 2032 dan RDTRK Kecamatan Gondang bahwa lahan yang digunakan untuk jenis kegiatan usaha adalah termasuk dalam kawasan perkotaan dengan salah satu fungsi utama kawasan diperuntukkan bagi pengembangan kawasan industri, dengan salah satu Zona Pengembangan Industri di sepanjang ruas Jalan Raya Jatirejo Gondang, salah satunya adalah Desa Tawar, Kecamatan Gondang (Paragraf Keenam : Kawasan Peruntukan Industri Pasal 46 Ayat 4 poin d), sehingga lokasi kegiatan telah sesuai peruntukannya.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
7
CV. MUSIKA
Gambar 2.3. Lokasi usaha pengolahan batu milik CV. MUSIKA didalam Rencana Tata Ruang Kabupaten Mojokerto.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
8
2.5. KETINGGIAN TAPAK LOKASI DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR Ketinggian tapak tanah adalah 0,2 m dari punggung jalan, sedangkan tinggi tapak lantai bangunan terhadap tanah sekitar lokasi adalah 5 - 10 cm.
2.6. STATUS LAHAN Dalam Buku Tanah tercatat sebagai berikut : Sertifikat tanah terdiri dari Sertifikat Hak Milik (SHM) :
Sertifikat No. 32 (Luas : 6.495 m2)
Sertifikat No. 33 (Luas : 5.690 m2)
Sertifikat No. 611 (Luas : 4.920 m2)
Sertifikat No. 612 (Luas : 6.210 m2), dan
Sertifikat No. 614 (Luas : 5.690 m2)
Dengan total luas tanah adalah = 29.005 m2.
2.7. PENGGUNAAN LAHAN Luas tanah yang untuk kegiatan adalah ± 29.005 m2 dengan komposisi lahan tertutup / kedap air seluas 12.768 m2 (44,02 %) dan lahan terbuka / prasarana lingkungan sebesar 16.237 m2 (55,98 %).
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
9
Tabel 2.1. Luas Bangunan dan Pemanfaatan Lahan. NO.
JENIS PENGGUNAAN
LUAS (M2)
LUAS (%)
A. Lahan Tertutup / Kedap Air 1
Kantor & Gudang
145.00
0.50
2
Batching Plant ( 2 unit)
180.00
0.62
3
Gudang Bahan / Stockyard & Produk Hasil
11,250.00
38.79
4
Pos Satpam
16.00
0.06
5
Area Penimbangan
124.00
0.43
6
Bengkel Crusher (2 unit)
30.00
0.10
7
Bengkel Bubut
14.00
0.05
8
Kantor & Bengkel Kendaraan
180.00
0.62
9
Kantor & Bengkel Alat Berat
120.00
0.41
10
Kantor AMP
16.00
0.06
11
Gudang AMP
150.00
0.52
12
Los Kerja AMP (2 unit)
90.00
0.31
13
Bengkel AMP
20.00
0.07
14
Musholla
12.00
0.04
15
Laboratorium
9.00
0.03
16
Kolam Air
12.00
0.04
17
Kandang Sapi (2 unit)
400.00
1.38
12,768.00
44.02
Jumlah A B. Lahan Terbuka / Prasarana Lingkungan 1
Taman / RTH
3,200.00
11.03
2
Area Parkir
2,285.00
7.88
3
Halaman/Ruang Terbuka & Jalan
10,752.00
37.07
Jumlah B
16,237.00
55.98
TOTAL PENGGUNAAN LAHAN
29,005.00
100.00
Sumber : CV. Musika , 2014.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
10
Gambar 2.4. Layout pengolahan batu milik CV. MUSIKA.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
11
2.8. WAKTU OPERASIONAL DAN JUMLAH SHIFT a. Waktu Operasional -
Dalam satu hari
: 8 jam ( termasuk istirahat 1 jam ) / shift
-
Dalam satu minggu
: 6 hari kerja (Hari Minggu Libur)
b. Jumlah Shift Tenaga Kerja
1
2
3
lainnya
Keterangan Shift Kerja : = 08.00 – 16.00 WIB. Kelebihan jam kerja akan dihitung sebagai lembur. 2.9. FASILITAS PENUNJANG a. Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa fasilitas yang dibangun meliputi :
Unit penangkal petir;
Alat Pelindung Diri (APD) standar (dan penggantian secara berkala) untuk karyawan dan tamu yang beraktivitas di ruang produksi / los kerja berupa pakaian kerja, masker, sepatu, kaus tangan, penutup kepala/topi kerja,dll.
Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada setiap unit kegiatan sesuai dengan luas bangunan dan kerentanan potensi kebakaran.
Tabel 2.2. Jenis Alat Pemadam Api. Jenis Alat 1. Tabung CO2 2. Tabung CO2 Sumber : CV. Musika , 2014.
Jumlah Unit 8 2
Kondisi (%) 90 90
Kapasitas / Volume 3 kg 6 kg
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
12
b. Jalan Lingkungan Jalan lingkungan adalah jalan dalam Kompleks CV. Musika di dalam tapak kegiatan yang juga difungsikan sebagai tempat turn over kendaraan pengangkut (aktivitas bongkar muat). Konstruksi jalan
meliputi
tanah
urugan
sirtu
yang
dipadatkan
dengan
ketebalan 1 meter dari level tanah existing, diatas lapisan ini urugan pasir 15 cm, kemudian pemasangan paving block, sehingga masih dapat meresapkan air yang jatuh di atasnya sekaligus menjaga kuantitas air tanah. Beberapa area merupakan jalan aspal dengan
dilengkapi
saluran
air
di
sepanjang
jalan
untuk
menanggulangi potensi genangan air di badan jalan.
c. Saluran Lingkungan, Septic Tank, dan Saluran Air Limbah Saluran air/drainase antar bangunan terhubung ke saluran pembuangan, berfungsi sebagai saluran hujan dan terpisah dengan saluran air limbah domestik yang berupa sistem perpipaan / tertutup. Saluran drainase ini menggunakan saluran terbuka yang merupakan
saluran
pembuangan.
Air
limbah
domestik
akan
ditampung dalam septic tank dan sumur resapan septic tank. Beberapa hal perlu diperhatikan antara lain :
Untuk membuang limbah cair hasil penguraian limbah domestik dari septic tank perlu dibuatkan daerah peresapan;
Dinding septic tank hendaknya dibuat dari bahan yang kedap air (misal: fiber);
Jarak sumur resapan septic tank dengan sumur bor minimal 10 meter;
Septic tank ini direncanakan untuk membuang kotoran dengan jumlah limbah cair sekitar 100 liter/orang/hari.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
13
Waktu tinggal limbah cair di dalam tangki pengurai limbah diperkirakan minimal 24 jam;
Besarnya ruang lumpur untuk menampung limbah padat dari KM/WC
yang
dihasilkan
di
septic
tank
dengan
patokan
banyaknya tinja sebesar 30 liter/orang/tahun, sedangkan waktu pengambilan sisa tinja diperhitungkan minimal selama 4 tahun;
Lantai dasar septic tank harus dibuat miring ke arah ruang penampungan tinja;
Pipa air masuk ke dalam septic tank lebih tinggi ± 2,5 cm dari pipa air keluarnya;
Septic tank dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian limbah padat dari KM/WC secara mikrobiologi. Untuk menambah kuantitas dari air tanah di sekitar lokasi
kegiatan, maka untuk rencana ke depannya akan dibangun juga sumur resapan type biopori yang berfungsi meresapkan air hujan sekaligus meminimalisir terjadinya genangan air/banjir di sekitar lokasi kegiatan. Jumlah biopori menyesuaikan aturan yang berlaku dan kondisi di lapangan yaitu pada titik – titik terjadinya genangan air yang sulit meresap.
Gambar 2.5. Desain Tipikal Biopori
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
14
d. Fasilitas TPS Pengelolaan limbah padat (tempat dan perlakuan) akan disesuaikan
dengan
volume
sampah
yang
dihasilkan
saat
operasional, termasuk faktor cadangan kapasitas daya tampung sampah untuk mengantisipasi kapasitas lebih (over capacity) sampah. Sampah di setiap bangunan dikumpulkan dalam Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebelum diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah padat yang dihasilkan saat operasional terdiri dari sampah domestik hasil aktivitas karyawan, kantor dan limbah padat yang berasal dari proses produksi serta kegiatan pemeliharaan fasilitas dan lingkungan. Tabel 2.3. Jenis Limbah Padat yang Dihasilkan. Jenis Limbah
Berat
1. Limbah Padat Domestik (40 orang @1,5 liter/hari*)
18 kg/hari
2. Ceceran / Sisa Bahan
56,46 kg/hari
3. Abu Sisa Pembakaran Batubara
100 kg/bulan 5 kg/bulan
4. Kegiatan Perkantoran 5. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Non B3
10 pcs/bulan
6. Kegiatan Penggantian Peralatan Terkontaminasi B3 termasuk (Sparepart bekas, Lampu TL, Cartridge, Kemasan Tinta, dll.)
6 pcs/bulan
Sumber : Analisis, 2014. *) Sumber Perhitungan: SNI 19-3964-1994 (1 liter ∞ 0,3 kg).
Limbah
padat
domestik
dikumpulkan
pada
Tempat
Penampungan Sampah (TPS) untuk kemudian diangkut oleh pihak ketiga. Limbah dari operasional produksi berupa ceceran/sisa bahan tak terpakai akan dikumpulkan dan dipakai sebagai bahan pelengkap untuk produksi Asphalt Hot Mix, sedangkan untuk abu sisa pembakaran akan dikumpulkan pada TPS Limbah B3 untuk kemudian dijual sebagai bahan baku ready mix pada perusahaan yang mempunyai ijin pengelolaan limbah B3 dari KNLH RI. Limbah Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
15
dari kegiatan perkantoran akan dikelolakan pada pihak ketiga. Limbah padat dari kegiatan pemeliharaan akan dipisahkan menjadi sampah B3 dan non B3. Sampah non B3 dari kegiatan perkantoran akan dikelolakan kepada pihak ketiga atau langsung dibuang ke TPS, sedangkan untuk sampah B3 dan bekas kemasan B3 akan disimpan di TPS Limbah B3 dan secara berkala akan diambil pihak ketiga yang mempunyai ijin pengelolaan limbah B3 dari KNLH RI untuk melakukan kegiatan pengangkutan ataupun pengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkan. Tabel 2.4. Neraca Limbah yang Dihasilkan. NO 1
JENIS
LIMBAH
PENANGANAN
Domestik
0.6
m3/hari
Batu Bara
0.5
Ton/bulan
Septik Tank Abu sisa Pembakan disimpan dalam TPS Limbah, diambil dan diolah Pihak ke tiga
20
Liter/bulan
Diambil pihak ke tiga
182.28
Ton/tahun
Sisa batu Dikumpulkan di pecahlagi secara manual, dan di masukkan stone crusher
Agregar Kasar
15
Ton/Tahun
Agregat Halus
12.5
Ton/Tahun
Filler
7.5
Ton/Tahun
Aspal
10
Ton/Tahun
45
Ton/ tahun
2 3
Pelumas Produksi Batu Pecah
4 Batu Galian Produksi Asphalt 5 6 7 8
Sisa agregat mixing Sisa agregat mixing Sisa agregat mixing Sisa agregat mixing
dikumpulkan dan di dikumpulkan dan di dikumpulkan dan di dikumpulkan dan di
(ceceran sisa adukan dan produk gagal dimanfaatkan sebagai material urugan/timbunan)
Produksi Paving stone Abu batu
1.296
Ton /tahun
Sisa di kumpulkan dan di Cetak
10
Pasir
0.144
Ton/Tahun
Sisa di kumpulkan dan di Cetak
11
Semen
1.44
Ton/Tahun
Sisa di kumpulkan dan di Cetak
2.88
Ton/Tahun
(ceceran sisa adukan dan produk gagal dimanfaatkan sebagai material urugan/timbunan)
9
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
16
e. Ruang Terbuka Hijau Taman / RTH yang ada saat ini masih sangat kurang, sehingga perlu penambahan penanaman pepohonan hijau, baik sebagai peneduh, pereduksi polutan, maupun menambah estetika lingkungan. Jenis tanaman yang direkomendasikan untuk ditanam antara lain pohon Flamboyan (Delonix regia), Kiara Payung (Filicium decipiens), Dadap Merah (Erythryna eudophyla), Mangga (Mangifera tanaman
indica), semak
Kersen
yang
(Muntingia
bernilai
estetis
calabura), yang
juga
dan
jenis
berfungsi
menambah rembesan air ke dalam tanah, sehingga volume air tanah dapat terjaga. Sistem penghijauan menjadi tanggung jawab pemrakarsa, untuk mengupayakan penghijauan dengan sistem tanaman dalam pot untuk di dalam ruangan dan di luar kegiatan sebagai pembatas dengan jalan serta lingkungan sekitar (green belt). Tanaman penghijauan berfungsi untuk mengurangi tingkat polusi udara/kebisingan, meningkatkan estetika lingkungan dan menjaga kualitas serta kuantitas airtanah tersimpan, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup, khususnya bagi lingkungan tapak kegiatan dan lingkungan sekitarnya.
2.10. PENGGUNAAN ENERGI Energi yang digunakan saat operasional produksi adalah energi listrik dengan kapasitas terpasang 197 kVA dengan rata – rata penggunaan sebesar 20.000 kWH, dengan back up dari genset berbahan bakar solar sebanyak 1 unit kapasitas 400 kVA untuk menjamin
stabilitas
administrasi
perusahaan.
Genset
yang
dioperasionalkan akan dilengkapi dengan logbook untuk mencatat Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
17
penggunaan genset dalam satu tahun operasional, sehingga dapat ditentukan perlu tidaknya uji emisi dari genset dilakukan sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Tabel 2.5. Penggunaan Energi Saat Operasional Jenis Energi
Kapasitas Terpasang
Pemakaian / Bulan
197 kVA 400 kVA
20.000 kWH Standby
1. Listrik 2. Listrik
Sumber (Perum/Captive) PLN Genset
Sumber : CV. Musika , 2014.
2.11. PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS Tabel 2.6. Jenis Bahan Bakar dan Pelumas yang Digunakan. 1. 2.
Jenis Bensin Solar
Kebutuhan per bulan 200 liter 1.000 liter
3.
Batubara
4.
Oli/Pelumas
10 Ton
50 liter (sisa pelumas = ± 20 liter/bulan)
Penangan Sisa Habis Terpakai Habis Terpakai Abu sisa pembakaran disimpan dalam TPS Limbah B3 untuk kemudian dijual kepada pihak ketiga yang mempunyai ijin pengelolaan limbah B3 dari KNLH RI sebagai campuran ready mix Oli bekas pelumas mesin ditampung dalam drum, disimpan dalam TPS Limbah B3 untuk kemudian dikelolakan kepada pihak ketiga yang mempunyai ijin pengelolaan limbah B3 dari KNLH RI
Sumber: CV. Musika , 2014.
2.12. TENAGA KERJA Tenaga kerja mayoritas berasal dari daerah sekitar lokasi kegiatan yaitu Desa Tawar dan sekitarnya yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Jumlah tenaga kerja saat operasional penuh sebanyak 40 orang dan dipimpin oleh 1 (satu) orang direktur, sedangkan penanggung jawab lapangan dijabat oleh kepala plant. Dalam waktu mendatang sesuai
dengan
perundangan
yang
berlaku
tenaga
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
kerja 18
diikutsertakan dalam program BPJS. Komposisi tenaga kerja dan struktur organisasi CV. Musika yang berada di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, secara ringkas tersaji pada tabel dan gambar berikut : Tabel 2.7. Komposisi Tenaga Kerja. Jenis Kelamin Jabatan
L
1. Direktur
P
Jml
1
1
Daerah Asal WNI WNA L K 1
Pendidikan SD
SMP
SMA
2. Manager
2
1
3
2
3. Staff
6
8
14
14
7
4. Operator
15
15
15
15
5. Satpam
3
3
3
3
6. Sopir
2
2
2
2
7. Cleaning
2
2
2
2
Total
30
10
Diploma & Sarjana 1
1
3 7
40
Sumber : CV. Musika , 2014.
DIREKTUR Hj. FATIMAH
Manajer Pemasaran
Penagihan
Manajer Operasional
Penjualan
Bengkel
Plant
Manajer Keu & Adm
Adm
Sopir
Kasir
Personalia
Satpam
Cleaning
Gambar 2.6. Struktur Organisasi CV. Musika. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
19
2.13. KEGIATAN PENGANGKUTAN DAN BONGKAR MUAT Kegiatan pengangkutan dan bongkar muat dilaksanakan oleh supplier,
sedangkan
kegiatan
pengangkutan
hasil
produksi
dilaksanakan oleh Armada Pengangkutan CV. Musika maupun oleh rekanan yang ditunjuk. Pengangkutan bahan baku & penolong dan pengiriman produk dilakukan menggunakan truk yang dilengkapi dengan bak tertutup dan/atau truk tangki. Kendaraan pengangkut bahan baku dan bahan penolong yang datang akan diparkir pada tempat parkir kendaraan tersendiri di dalam lokasi pabrik (tidak diparkir di pinggir Jl. Raya Jatirejo - Gondang), untuk kemudian diperiksa administrasinya oleh bagian administrasi dan dilakukan penimbangan pada Jembatan Timbang, demikian juga untuk kendaraan pengangkut hasil produksi. Secara garis besar, kegiatan pengangkutan dan bongkar muat meliputi :
Penerimaan bahan baku/penolong untuk produksi yang diangkut menggunakan truk, dump truck, atau tangki dan ditampung di gudang penyimpanan bahan atau storage tank yang berbedabeda sesuai kelompok dari bahan baku/penolong ataupun pada stockyard material. Bahan baku/penolong yang diterima harus melalui proses uji kualitas (quality control), jembatan timbang (volume barang), dan kesesuaian order lainnya (jenis barang dan administrasi). Rata – rata penerimaan bahan baku dan bahan penolong adalah 50 – 70 unit/hari.
Pengangkutan hasil produksi yang diangkut menggunakan dump
truck
tertutup
menuju
keluar
pabrik.
Sebelum
pengangkutan hasil produksi akan dilaksanakan pemeriksaan kelayakan kendaraan pengangkut, pengecekan hasil produksi yang akan diangkut, dan kelengkapan administrasi. Rata – rata pengangkutan hasil produksi adalah 50 – 70 unit/hari. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
20
Kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak polusi udara, kebisingan,
bangkitan
lalu
lintas/kemacetan,
dan
potensi
kerusakan Jl. Raya Jatirejo - Gondang (depan lokasi pabrik) bersumber dari kendaraan pengangkut, selain kegiatan tersebut, juga terdapat kegiatan yang berpengaruh terhadap bangkitan lalu lintas yang bersumber dari aktivitas tenaga kerja, pengangkutan limbah domestik dan pemeliharaan, sebagaimana tertera pada tabel berikut : Tabel 2.8. Jenis Kendaraan dan Frekuensi Penggunaan 1. Bahan Baku/Penolong 2. Hasil Produksi 3. Tenaga Kerja 4. Limbah Domestik 5. Limbah Pemeliharaan Sumber : CV. Musika , 2014.
Jenis Kendaraan Dump Truk Dump Truk Sepeda Motor dan Mobil Kendaraan Angkutan Sampah Truk Tertutup
Volume 50 - 70 unit/hari 50 - 70 unit/hari 40 unit/hari 1 kali/hari 1 kali/ 3 bulan
2.14. NERACA PENGGUNAAN AIR Kegiatan operasional CV. Musika memerlukan air bersih yang berasal dari sumur. Total kebutuhan air bersih saat operasional 6.400
liter/hari
atau
6,40
m3/hari
dengan
perincian
penggunaan pada tabel berikut. Tabel 2.9. Kebutuhan Air Bersih Saat Operasional. No.
Jenis Kegiatan
Keperluan Air Bersih Sumber
Liter/hari
m3/hari
1
Tenaga Kerja (40 orang) @ 60 lt/hari *)
Sumur
2.400
2,40
2
Produksi Paving Stone
Sumur
2.000
2,00
3
Penyiraman Lahan & Tanaman
Sumur
2.000
2,00
4.400
6,40
Jumlah Sumber: Analisis dan Survey Lapangan, 2014.
Keterangan : *) = Morimura : Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, 1993.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
21
Limbah domestik (25 % dari kebutuhan domestik) akan masuk ke septic tank beserta resapannya dan sebagian lainnya langsung
dialirkan
ke
saluran
pembuang,
sedangkan
untuk
penyiraman lahan dan tanaman akan langsung meresap kedalam tanah bersama dengan air untuk pembasahan bahan untuk mencegah dispersi debu dan mempermudah produksi. Jumlah limbah cair yang dibuang ke saluran pembuang sebesar 1,80 m3/hari sebagaimana tersaji pada gambar berikut.
Septic Tank Domestik Karyawan 2,40 m3/hari
0,60 m3/hari Saluran Pembuang 1,80 m3/hari
SUMUR 6,40 m3/hari
Produksi Paving Stone 2,00 m3/hari Penyiraman Lahan & Tanaman 2,00 m3/hari
Terikut Produk 2,00 m3/hari Meresap ke Tanah 2,00 m3/hari
Gambar 2.7. Neraca Air Saat Operasional
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
22
2.15. JENIS DAN KAPASITAS PRODUKSI Tabel 2.10. Jenis dan Kapasitas Produksi. Kapasitas / tahun Jenis Produk Batu Pecah : Abu Batu Batu Pecah uk. 5 – 10 mm Batu Pecah uk. 10 – 20 mm Batu Pecah uk. 20 – 30 mm Asphalt Hot Mix
Paving Stone
Kapasitas Terpasang
Dalam Proses Pengurusan
Kapasitas Riil
Sifat Produk Bahan baku ½ Jadi jadi
Jenis Alat angkut
182.261,76 Ton/tahun
V
-
Dump Truck
45.000 Ton/tahun
V
-
Dump Truck
5.000 Pcs/Hari atau 10.000 kg/hari setara dengan 2.880 ton/tahun
-
V
Truk
Sumber: CV. Musika , 2014.
2.16. JENIS BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Jenis bahan baku yang digunakan semua didapatkan dari lokal Jawa Timur, terutama batu galian yang didapatkan di area Kabupaten Mojokerto, sedangkan untuk kebutuhan air didapatkan dari sumur milik sendiri di lokasi kegiatan. Berikut adalah jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan saat operasional.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
23
Tabel 2.11. Jenis Bahan Baku dan Bahan Penolong Jenis Bahan
Kapasitas / Tahun
BAHAN BAKU BATU PECAH 1. Batu Galian 182.280 ton BAHAN PENOLONG BATU PECAH 2. BAHAN BAKU ASPHALT HOT MIX 3. Agregat Kasar 15.000 ton 4. Agregat Halus 12.500 ton 5. Filler 7.500 ton 6. Aspal 10.000 ton BAHAN PENOLONG BATU PECAH 7. BAHAN BAKU PAVING STONE 8. Abu Batu 1.296 ton 9. Pasir 144 ton 10. Semen 1.440 ton BAHAN PENOLONG PAVING STONE 11. Air 2 m3/hari
Bentuk Fisik
Asal Bahan
Sifat Bahan
Cara Simpan
Neraca Bahan % % Produk Sisa
Padat
Lokal
Non B3
Gudang
99,999
0,001
-
-
-
-
-
-
Padat Padat Butir Cair
Lokal Lokal Lokal Lokal
Non B3 Non B3 Non B3 Non B3
Gudang Gudang Gudang Gudang
99,999 99,999 99,999 99,999
0,001 0,001 0,001 0,001
-
-
-
-
-
-
Padat Padat Butir
Lokal Lokal Lokal
Non B3 Non B3 Non B3
Gudang Gudang Gudang
99,999 99,999 99,999
0,001 0,001 0,001
Cair
Lokal
Non B3
Tandon
100
0
Sumber: CV. Musika , 2014.
2.17. JENIS PERALATAN OPERASIONAL Jenis peralatan yang digunakan saat operasional mayoritas menggunakan energi penggerak utama berupa listrik dari PLN sebagaimana tabel berikut.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
24
Tabel 2.12. Jenis Peralatan yang Digunakan Jumlah Kondisi Negara Unit (%) Pembuat PRODUKSI BATU PECAH 1. Stone Crusher 3 70 RRC 2. Mesin Las 1 50 Indonesia 3. Whell Loader Lx 150 2 70 Jepang 4. Conveyor 80 cm x 1.000 cm 3 70 Indonesia 5. Conveyor 80 cm x 1.100 cm 3 70 Indonesia 6. Conveyor 40 cm x 1.200 cm 8 70 Indonesia 7. Conveyor 40 cm x 1.100 cm 4 70 Indonesia 8. Conveyor 60 cm x 600 cm 5 70 Indonesia 9. Vibrating Screen 150 cm x 400 cm 3 70 Indonesia 10. Vibrating Screen 120 cm x 300 cm 2 70 Indonesia PRODUKSI ASPHALT HOT MIX 11. Cold Bin uk 1-1 2 90 RRC 12. Cold Bin uk 0-5 2 90 RRC 13. Cold Bin uk abubatu 2 90 RRC 14. Cold Bin uk pasir 2 90 RRC 15. Conveyor 4 90 RRC 16. Drayer 2 90 RRC 17. Elevator 2 90 RRC 18. Screen 2 90 RRC 19. Hot Bin 2 90 RRC 20. Timbangan 2 90 RRC 21. Mixer / Mixing 2 90 RRC 22. Pugmill 2 90 RRC PRODUKSI PAVING STONE 23. Mesin Molen / Mixer 2 90 Lokal 24. Mesin Cetak Paving 2 90 Lokal ALAT BANTU 25. Genset 1 95 RRC 26. Forklip 1 95 RRC 27. Excavator 1 95 Korea 28. Buldozer 1 95 Korea 29. Exavator hammer breaker 1 95 Korea 30. Dump Truck 10 95 Jepang 31. Mobil Operasional 1 95 Jepang Jenis Alat
Energi Penggerak
Jenis Dampak / Cemaran
Listrik Listrik Motor Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik
Bising Panas Bising Bising Bising Bising Bising Bising Bising Bising
Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Batubara Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik Listrik
Bising Panas, Fly ash Bising Bising Panas Bising Bising
Listrik Listrik
Bising,Getar Bising,Panas
Solar Solar Solar Solar Solar Solar Bensin
Bising,getar Bising Bising,getar Bising,getar Bising,getar Bising Bising
Sumber : CV. Musika , 2014.
2.18. KEGIATAN OPERASIONAL PRODUKSI Kegiatan operasional dimulai dengan penerimaan bahan baku dan bahan penolong dari supplier untuk kemudian disimpan di gudang dengan perlakuan tertentu untuk masing-masing jenis Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
25
bahan setelah memenuhi kualitas standar perusahaan. Secara ringkas proses produksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
A. PROSES PRODUKSI BATU PECAH Bahan Baku berupa batu galian yang datang akan disimpan dalam gudang penyimpanan bahan baku dan dikeluarkan sesuai perencanaan produksi. Batu galian ini kemudian di masukkan dalam hooper / feeder untuk kemudian dipecah menggunakan mesin stone crusher dan dialirkan menuju proses selanjutnya menggunakan conveyor. Dari conveyor ini akan dialirkan menuju ayakan
batu
(screen)
untuk
pemilahan
ukuran
batu
yang
didapatkan secara bertingkat, sehingga didapatkan produk batu pecah dengan ukuran batu pecah ukuran 10 – 20 mm dan batu pecah ukuran 20 – 30 mm, sedangkan untuk mendapatkan batu pecah ukuran 5 – 10 mm dan abu batu, maka batu pecah yang lolos screen bertingkat ini akan dimasukkan diproses kembali dalam stone crusher untuk kemudian ditransport menggunakan conveyor menuju ayakan (screen). Batu dengan ukuran produk abu batu otomatis akan dipilah pada screen secara bertingkat, sedangkan yang berukuran lebih besar akan dimasukkan ke produk batu pecah ukuran 5 – 10 mm. Produk yang dihasilkan akan disimpan di gudang produk sesuai ukurannya masing – masing untuk selanjutnya dikirim menuju konsumen pemesan. Untuk mencegah dispersi debu, secara berkala akan dilakukan pembasahan terhadap baik bahan baku maupun produk yang dihasilkan.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
26
BAHAN BAKU BATU GALIAN
DImasukkan Hopper/Feeder
Bising, Limbah Padat, Debu
Proses Crusher
Bising, Limbah Padat, Debu
Conveyor
Conveyor
Produk Batu Pecah
Bising, Limbah Padat, Debu
Pemilahan / Screen (Bertingkat)
Tidak
Oversize
Ya PRODUK BATU PECAH (uk. 10-20, & 20-30 mm)
Proses Crusher
Bising, Debu
Bising, Limbah Padat, Debu
Pemilahan / Screen
Lolos PRODUK ABU BATU
Tidak Lolos PRODUK BATU PECAH (uk. 5-10 mm)
Gambar 2.8. Alur Proses Produksi Batu Pecah.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
27
B. PROSES PRODUKSI ASPHALT HOT MIX Pada dasarnya peralatan utama yang digunakan disebut Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terdiri atas beberapa bagian alat. Pada tahap pertama, bahan baku berupa batu pecah dimasukkan kedalam cold bin yang merupakan bagian dari AMP. Cold bin memiliki pintu untuk tempat keluarnya material dengan bukaan pintu yang telah diatur, adapun tujuan dari diaturnya tinggi bukaan pintu disesuaikan dengan persentase komposisi agregat sesuai job order. Batu pecah (agregat kasar dan agregat halus) ini, kemudian dikirim menuju drayer melalui conveyor untuk dipanaskan dengan suhu maksimum 160 0C. Drayer yang digunakan berbahan bakar batubara yang dilengkapi cerobong asap yang bermuara ke dust collector untuk mengumpulkan debu dan fly ash yang dihasilkan. Bahan yang sudah dipanaskan, kemudian ditransfer menggunakan elevator untuk
kemudian
berdasarkan
di
saring
ukurannya.
dengan
Bahan
screen
yang
untuk
masih
dipisahkan
oversize
akan
dimasukkan kembali dalam hoper/coldbin pada proses selanjutnya, sedangkan bahan yang sudah sesuai ukurannya (lolos screen) dikumpulkan ke dalam hotbin yang berfungsi menampung agregat sementara dengan dipanaskan kembali dengan suhu mencapai 155 0C
sebelum agregat itu dikirim ke timbangan, disinilah aspal
ditimbang dan ditentukan jenis hotmix yang akan diproduksi karena
berpengaruh
pada
volume
aspal
yang
ditambahkan,
kemudian dari hotbin masuk ke mixer untuk dicampur dengan aspal cair/aspal curah yang sudah ditimbang terlebih dahulu sampai tercampur secara homogen. Untuk bahan tambahan yaitu filler, di masukkan ke mixer melalui elevator tersendiri dan selanjutnya ke timbangan sendiri dan langsung ke mixer untuk tercampur bersama aspal dan agregat yang lain. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
28
Setelah campuran agregat kasar, agregat halus, aspal, dan filler homogen, maka selanjutnya campuran aspal tersebut ke pugmill. Pugmill itu sendiri berfungsi sebagai tempat pembuangan aspal ke kendaraan pengangkut yang akan mengirim asphalt hot mix ke konsumen pemesan.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
29
Bahan Baku Batu Pecah (uk.0.5,1.1,1.2)
Coldbin / Hoper
Bising, Debu
Panas, Fly Ash
Conveyor
Tidak
Drayer
Elevator
Bising, Debu
Screen
Oversize
Ya Panas
Hotbin Aspal curah Timbangan Filler
Bising, Debu, Limbah Padat
Mixer
Asphalt Hot Mix
Debu, Limbah Padat
Pugmill
Kendaraan Pengangkut
Gambar 2.9. Alur Proses Produksi Asphalt Hot Mix .
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
30
C. PROSES PRODUKSI PAVING STONE Bahan Baku berupa abu batu, pasir, dan semen dicampur dengan perbandingan 45 % : 5 % : 50 %, kemudian ditambahkan air pada mesin mixer/molen sampai tercampur merata dan siap dicetak. Adonan siap cetak tersebut, kemudian ditempatkan dalam mesin pencetak paving untuk dicetak menjadi paving dengan system press/tekan sampai padat dan rata menjadi bentuk paving. Paving stone mentah yang tercetak, kemudian dikeluarkan dan dikeringkan dengan cara dikeringanginkan atau dijemur di bawah sinar matahari, sampai menjadi kering sempurna. Paving stone yang sudah jadi, kemudian akan diuji kualitasnya meliputi pengujian fisik (ukuran dan tampak luar), pengujian daya serap, dan pengujian kuat tekan untuk menentukan level kekuatan paving stone yang dipasarkan. Produk pavingstone yang sudah jadi tersebut, kemudian ditumpuk dalam gudang terbuka untuk selanjutnya dipasarkanke konsumen.
Kekuatan
paving
dapat
diubah
–
ubah
dengan
mengubah komposisi bahan yang digunakan tergantung dari permintaan konsumen.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
31
Abu Batu : Pasir : Semen (45% : 5 % : 50 % )
Bising, Getar
Mesin Mixer/Molen
Bising, Panas
Mesin Pencetak Paving
Air (2 m3/hari)
Dikeringanginkan / Dijemur
Uji Kualitas
Produk Reject
Ya Rusak/gagal Ditata dalam Gudang Terbuka LImbah/bahan urugan Dipasarkan
Gambar 2.10. Alur Proses Produksi Paving Stone.
2.19. KEGIATAN PEMELIHARAAN FASILITAS Kegiatan
yang
dilakukan
meliputi
pemeliharaan
dan
perbaikan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses produksi
dan
fasilitas
penunjangnya,
perawatan
jalur
pipa
distribusi air bersih, perawatan kendaraan pengangkut produk, pemeliharaan gedung perkantoran dan bangunan lainnya serta penghijauan lahan terbuka. Kegiatan pemeliharaan pada umumnya ditujukan untuk mencegah kerusakan akibat proses produksi berlangsung, memperbaiki peralatan yang mengalami penurunan kapasitas dan mengganti peralatan yang rusak. Dalam kegiatan Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
32
maintenance, perbaikan atau renovasi fasilitas produksi dan infrastruktur pabrik. Memberi peluang kepada perusahaan lokal yang telah memiliki ijin dari pemerintah daerah setempat. Kegiatan pemeliharaan fasilitas akan dilaksanakan dengan periode 1 bulan sekali atau tergantung dari manual setiap peralatan yang berbeda – beda waktu pemeliharaannya. Intensitas pemeliharaan yang dilakukan
pemrakarsa
akan
berpengaruh
terhadap
persepsi
masyarakat serta peningkatan limbah padat B3 dan Non B3 akibat kegiatan pemeliharaan fasilitas yang dilakukan.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
33
3
BAB ANALISA INVESTASI SERTA KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMI USAHA / KEGIATAN PENGOLAHAN BATU A.
ANALISIS TEKNIS Analisa aspek teknis dari pengolahan Batu (stone Crusher,
AMP dan Paving Stone) di dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, akan memcakup beberapa aspek, yaitu :
Cadangan dan Lokasi bahan kaku Material utama yang dibutuhkan dari stone crusher adalah
batu andesit yang berukuran diameter 10 cm hingga 50 cm. Untuk memperoleh bahan baku terutama yang berupa batu CV. MUSIKA menggandeng beberapa pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan
batuan
yang
mempunyai
lokasi
tambang
di
Kabupaten Mojokerto. Pengusaha pertambangan batuan yang sudah menjadi supplier dari CV.MUSIKA yaitu diantaranya: 1. Sholeh Abidin, luas lahan tambang 12,874 ha dengan volume cadangan batuan 566.860 m3 atau sekitar 1,24 Juta Ton, yang berlokasi di Dusun Mrisen , Desa Jatirejo, Kecamatan Jatirejo. 2. Pardi P. Sunar luas lahan tambang 6,047 Ha, dengan volume batu 122.456 m3 atau sekitar 0.318 Juta ton, Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
34
berlokasi di Dusun Gempol, Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang. 3. Beta Mangku Alam, luas lahan tambang 8,4 Ha dengan volume cadangan batu 139.496 m3 atau sekitar 0,304 juta
ton,
berlokasi
di
Dusun
KLegen,
Desa
Talok,
Kecamatan Dlanggu
Asal Bahan Baku
Bahan baku Produksi Abu Batu dan Batu Pecah (diameter 5 – 10 mm) adalah Batu Galian (Andesit) berukuran diameter 10 cm s/d 50 cm. Untuk bahan baku dari produksi Abu batu dan Batu pecah berasal dari daerah Jatirejo, Gondang dan Dlangggu Kabupaten Mojokerto. Bahan
Baku
Produksi
Asphalt
Hot
Mix
adalah
Bahan
baku
batupecah (agregat kasar, Agregat halus,Asphalt dan Filler). Bahan Agregat kasar, agregat halus, dan filler berasal dari produk stone Crusher CV.Asphalt berasal dari supplier Aspal. Bahan Baku Produksi Paving Stone terdisri dari Abu batu, pasir dan semen. Untuk bahan abu batu merupakan produk CV.MUSIKA , Pasir berasal dari pengusahan tambang pasir dari daerah Dlanggu dan Semen berasal dari distributor pabrik semen. Sistem
Sistem Transportasi Transportasi
untuk
pengadaaan
bahan
baku
dan
pendistribusian produksi yang dihasikan. CV. MUSIKA bekerja sama dengan pengusaha transportasi dan pengusaha tambang batuan. Pengusaha tambang batuan yang mengantar bahan baku batuan dari lokasi tambang batuan sampai Lokasi Pengolahan batu Di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang. Sedang kan untuk disribusi Hasil produksi baik APM atau Paving Stone menggunakan jasa perusahaan Transportasi. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
35
B.
ANALISIS EKONOMI
Untuk melihat kelayakan dari usaha pengolahan batu CV. MUSIKA selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, juga dilakukan kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian tambang. Analisis
keuangan
dan
keekonomian
ini
dilakukan
berdasarkan konsep aliran kas dosconto (discounted cash flow analysis). Sebagai dasar analisis, masukan (input) utama adalah berupa komponen-komponen biaya jual dan biaya produksi. Selain itu laju/kapasitas produksi batu dan perkiraan harga jual batu merupakan faktor penting lainnya. Analisis ini dibuat berdasarkan pola kerja yang ditetapkan untuk melakukan pengolahan batu oleh CV. MUSIKA. Digunakan 4 (empat)
alternatif
/skenario
investasi
untuk
operasional
pengolahan batu yang kemungkinan dapat dilaksanakan, yaitu : A. Investasi Alat, komposisi modal : 40% modal sendiri, 60% modal pinjaman (hutang bank) B. Sewa Alat, komposisi modal : 40% modal sendiri, 60% modal pinjaman (hutang bank) C. Investasi Alat, komposisi modal : 100% modal sendiri D. Sewa Alat, komposisi modal : 100% modal sendiri Untuk mengetahui skenario investasi mana yang paling menguntungkan dan paling sesuai untuk dipilih oleh CV. MUSIKA untuk melakukan kegiatan pengolahan batu ini, maka skenario² masing-masing tersebut akan dianalisa kelayakan investasinya. Studi Kelayakan ini didasarkan pada perhitungan² parameter yang
terkait
penyederhanaan
dengan
kegiatan
pendekatan
pengolahan
menggunakan
batu
dengan
asumsi-asumsi.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
36
Beberapa
asumsi
yang
digunakan
untuk
menganalisa
aspek
keuangan dan keekonomian pengolahan batu CV. MUSIKA adalah : a. Target produksi / kapasitas produksi untuk abu
batu
dan batu pecah adalah sebesar 182.261,76 Ton/tahun, asphalt hot mix sebesar 45.000 Ton/tahun, dan paving stone sebesar 5.000 pcs/hari (setara 10.000 kg/hari, yang
setara
dengan
2.880
Ton/tahun).
Konversi
kedalam satuan jumlah per hari (asumsi : 1 tahun = 300 hari kerja)adalah menjadi : Abu
Batu
dan
Batu
Pecah,
sejumlah
182.261,76 Ton/tahun (607,54 Ton/hari) Asphalt hot mix, sejumlah 45.000 Ton/tahun (150 Ton/hari). Paving stone, sejumlah 5.000 pcs/hari (10 Ton/hari) b. Dalam Studi Kelayakan pengolahan batu CV. MUSIKA ini digunakan jangka waktu investasi selama 15 tahun, yaitu mengikuti jangka waktu maksimum untuk perijinan
pengolahan
batu
di
wilayah
Kabupaten
Mojokerto. c. Pengolahan batu dilakukan selama 8 jam per-hari dan berlangsung selama 300 hari per-tahun. d. Rate rupiah (bunga bank) atas pinjaman adalah 12% per-tahun dengan masa pengembalian 5 (lima) tahun. e. Asumsi sistem ekuisitas digunakan 2 sistem, yaitu :
Komposisi ekuisitas adalah adalah 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman
Komposisi ekuisitas adalah 100% modal sendiri
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
37
f. Faktor eskalasi yang dipergunakan adalah 10% pertahun untuk komponen biaya dan 5% per-tahun untuk pendapatan. g. Discounted rate : 18% h. Harga jual batu split / batu pecah mesin adalah (asumsi : konversi dari ukuran M3 ke Ton adalah 1 M3 = 2 Ton) : 1. Ukuran 5 – 10 mm Rp. 205.260,-/Ton 2. Ukuran 10 – 20 mm Rp. 202.180,- /Ton 3. Ukuran 20 – 30 mm Rp. 196.020,- /Ton 4. Ukuran 30 – 50 mm Rp. 180.000,- / Ton 5. Abu Batu per M3 Rp. 120.000,-/Ton
Berat jenis batu = 2 i. Harga jual Asphalt hot mix Rp. 450.000,- per-Ton j. Harga jual paving stone Rp. 500 per pcs, 5.000 pcs = 10.000 kg = 10 Ton 5.000.000 per hari Rp. 500.000,-/Ton k. Pemasaran hasil tambang dilakukan kontrak kerja dengan perusahaan transportasi. l. Kurs rupiah terhadap US$ yang ditetapkan adalah = Rp. 13.500,m. Metode perhitungan Depresiasi dan Amortisasi adalah linier (garis lurus). Studi kelayakan ini diperlukan untuk menjelaskan kebutuhan akan besarnya nilai investasi yang paling ideal serta skenario sistem
operasional
yang
akan
dipakai
dalam
penambangan
tersebut. Dalam menilai kelayakan keuangan perlu dilakukan analisis terhadap kondisi keuangan, meliputi : Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
38
a. Sumber Pendanaan Sumber pendanaan yang diharapkan untuk mendanai investasi Pengolahan batu CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar Kecamatan Gondang tersebut berdasarkan 2 (dua) skenario besar, yaitu : 1. Pendanaan dengan Full Investasi 2. Pendanaan dengan cara 40% Modal sendiri dan 60% pinjaman ke pihak ketiga (bank). b. Jangka Waktu Pengembalian Jangka waktu pengembalian tergantung umur proyek yang terdiri dari : Umur ekonomis, jumlah tahun selama pemakaian asset tersebut dapat menimbulkan biaya tahunan Umur teknis, kesesuaian waktu dengan berpedoman pada batas waktu ketahanan teknis atau dalam hal ini jangka waktu pengolahan batu pada areal stone crusher & batching plant. Sesuai dengan masa manfaat ekonomis untuk kendaraan operasional yaitu 10 tahun, dan masa manfaat ekonomis untuk alat stone crusher dan batching plan adalah 5 tahun, maka semua proyeksi kas masuk dan kas keluar diperhitungkan
selama
investasi tersebut dapat
15
tahun
dan
diharapkan
kembali sebelum selesainya
umur ekonomis selama 10 tahun.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
39
c. Perkiraan Pendapatan Perkiraan pendapatan diperoleh dari hasil penambangan yang berupa Batu Pecah, Abu batu, Asplhat Hot Mix, dan Paving Stone. Adapun jenis Pendapatan meliputi : Penjualan Batu Pecah Mesin/Split all variant Penjualan Abu Batu Penjualan Asphalt hot mix Penjualan paving stone d. Perkiraan
Pengeluaran
Operasional
dan
Pemeliharaan Sedangkan mengenai proyeksi biaya pengeluaran rutin pada proses pengolahan batu CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang meliputi : 1) Proyeksi
Biaya
Operasional
Langsung,
meliputi; -
Mobilisasi Peralatan dan Personil
-
Pembersihan dan pembentukan / desain topografi lahan
-
Pembangunan
unit
:
stone
crusher,
batching plant dan unit paving stone. 2) Proyeksi Biaya Operasional Tidak Langsung, meliputi; -
Community Development
-
Retribusi Desa
-
Gaji Karyawan bonus dan reward
-
Biaya Program K3
-
BBM Alat Berat
-
BBM Dumptruk
-
BBM Genset
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
40
Langkah
–
-
Oli, minyak pelumas
-
Sparepart Peralatan Operasional
-
Air
-
Biaya Operasional Kantor
langkah
dalam
analisis
ekonomi
dilakukan
berdasarkan urutan / sistematika proses seperti dalam gambar 3.1 berikut.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
41
PRODUCTION SCHEDULE Cost Source
Cost Database
Purchase & Replacement Schedule
Purchase & Replacement Schedule
Operating Hours
Labour Numbers
Eguipment Operating Cost
Labour Hours
Total Capital Cost
Revenue & Cash Inflow
Tax, Escalation, Intersest, Risk, Depreciation, Amortiation, DCFROR Analysis
Total Operating Cost
Cash Outflow
Economic Evaluation
Keterangan : Revenue didapat dari penjualan bahan tambang Evaluasi ekonomi menggunakan metode Discounted Cash Flow Rate of Return Analysis (DCFROR), Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV)
Gambar 3.1. Tahapan penyusunan analisis ekonomi untuk kegiatan pengolahan batu.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
42
3.1.
KONSEP DASAR INVESTASI DAN ANALISIS KEUANGAN
3.1.1.
Penilaian Kelayakan Investasi
Keputusan dilakukan
mengenai
dengan
cermat.
dilakukannya Upaya
investasi
yang
harus
ini
harus
dilakukan
memerlukan penilaian pada situasi dan kondisi dimasa yang akan datang dan pada kurun waktu investasi selama 10 (sepuluh) tahun ke depan. Ketidakpastian situasi dan kondisi ini dapat dipengaruhi
oleh
beberapa
hal,
yaitu
diantaranya
seperti
:
perkembangan teknologi, perubahan kondisi sosial – ekonomi global dan sebagainya. Persoalan bagi kebijakan investasi proyek pengolahan batu CV. MUSIKA adalah estimasi pengeluaran dan penerimaan uang selama 10 (sepuluh) tahun kedepan. Estimasi ini merupakan aliran kas perusahaan (future cash flow) selama jangka waktu investasi yang ditetapkan (yaitu untuk 10 tahun investasi). Hal ini akan dipakai sebagai pedoman kebijaksanaan investasi karena hasil perhitungan yang dilakukan merupakan informasi yang bermanfaat bagi CV. MUSIKA untuk menilai kelayakan proyek investasi
pengolahan
batu
di
Dusun
Tlasih,
Desa
Tawar,
Kecamatan Gondang tersebut adalah bernilai ekonomis atau tidak. Penilaian kelayakan proyek investasi pengolahan batu yang dilakukan oleh CV. MUSIKA dilakukan dengan metode estimasi analisis aliran kas keluar (cash flow). Aliran kas (cash flow) tersebut dibentuk dari beberapa parameter, yaitu nilai penjualan (sales) batu, biaya operasi pengolahan (operating cost) batu, depresiasi, amortisasi, pajak dan lain-lain.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
43
3.1.2. Prosedur Analisis Keuangan Prosedur yang akan digunakan dalam melakukan analisis keuangan (financial analysis) dalam rangka kajian ekonomi pada rencana investasi proyek pengolahan batu tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menentukan parameter dasar 2. Menghitung proyeksi pendapatan (revenue) 3. Menghitung biaya produksi (production cost) 4. Menghitung biaya investasi 5. Membuat model cash flow 6. Menghitung depresiasi dan amortisasi 7. Menyusun kriteria penilaian finansial
3.1.2.1.
Menentukan Parameter Dasar
Sebagai titik awal dari analisis keuangan pada rencana investasi adalah hasil kajian teknis dan pemasaran. Kajian teknis pengolahan batu oleh CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang , Kabupaten Mojokerto ini akan menghasilkan parameter-parameter dasar dalam perhitungan nilai-nilai investasi proyek, seperti :
Jumlah stok bahan baku batu
Kapasitas produksi pengolahan batu
Jenis dan jumlah peralatan produksi
Jenis dan jumlah peralatan pendukung
Infrastruktur didalam area stone crusher dan batching plan
Segmen pasar batu
Harga jual batu, dan lain-lain
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
44
3.1.2.2.
Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue)
Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang masuk atau diterima oleh CV. MUSIKA sebagai hasil penjualan (sales) produksi batu yang dihasilkan sesuai dengan jadwal produksi dan harga batu yang direncanakan.
3.1.2.3.
Menghitung Biaya Produksi (Production Cost)
Perhitungan
ongkos
produksi
(production
cost)
adalah
perkiraan dana yang dikeluarkan oleh CV. MUSIKA sebagai akibat dari kegiatan produksi untuk menghasilkan produk batu yang siap dijual ke pasar. Beberapa komponen biaya operasi produksi yang perlu dimasukkkan dalam perhitungan ongkos / biaya produksi antara lain : Biaya Langsung pengolahan batu :
Biaya pembelian batu
Biaya pengolahan batu
Biaya pengangkutan batu
Biaya peralatan pendukung batu
Biaya Tidak Langsung pengolahan batu :
Pajak penjualan
Retribusi daerah
Community Development
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
45
3.1.2.4.
Menghitung Biaya Investasi
Perhitungan biaya investasi adalah perkiraan dana yang akan dikeluarkan oleh CV. MUSIKA sebagai akibat realisasi kegiatan² dalam masa persiapan stone crusher dan batching plant (yang mencakup kegiatan Feasibility Study / Studi Kelayakan, Studi Lingkungan
(AMDAL
/
UKL-UPL),
biaya
pengembangan
masyarakat/daerah (community development), biaya konstruksi infrastruktur baru, pembelian atau pengadaan peralatan, dll) sampai dengan kegiatan produksi siap dilakukan. Untuk memudahkan melakukan perhitungan, biaya investasi ini dikelompokkan menjadi : 1. Biaya Investasi Eksplorasi (Tahap Persiapan), yang terdiri dari : a. Biaya Ijin Prinsip (IPPT), HO, IMB b. Biaya Studi Kelayakan (Feasibility Study) c. Biaya Studi Lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) 2. Biaya
Investasi
Pengembangan
(development),
yang
terdiri dari : a. Biaya ganti rugi untuk pembebasan lahan dan stockpile b. Biaya pembuatan jembatan timbang 3. Biaya Investasi Infrastruktur unitt produksi (stone crusher dan batching plant), terdiri dari : a. Biaya pembangunan perkantoran b. Biaya pembangunan fasilitas jembatan timbang 4. Biaya Investasi Peralatan, yang terdiri dari : Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
46
a. Investasi peralatan utama operasional pengolahan batu b. Investasi peralatan pendukung operasi pengolahan batu c. Investasi kendaraan operasional d. Investasi peralatan pengolah batu (stone crusher plan, batching plan, alat paving stone dan sumber electricity = genset) 5. Biaya Modal Kerja Modal
kerja
(work
capital)
adalah
dana
yang
dikeluarkan oleh CV. MUSIKA sebagai akibat keharusan pemenuhan biaya sebelum produksi, biaya operasional pengolahan batu dan penjualan batu.
3.1.2.5.
Membuat Model Cash Flow
Model analisis yang digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial investasi proyek pengolahan batu adalah model aliran kas (cash flow) selama produksi pengolahan batu dilakukan, yaitu untuk jangka waktu investasi 10 tahun. Aliran kas tersebut dikelompokkan menjadi aliran kas pada awal proyek, selama tahap operasional dan pada titik akhir proyek. Dalam perhitungan cash flow ini juga dimasukkan faktor perhitungan depresiasi, amortisasi, pengembalian modal pokok dan bunga pinjaman dana investasi, faktor eskalasi, dan lain-lain.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
47
3.1.2.6.
Menghitung Depresiasi dan Amortisasi
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menyusun aliran kas tersebut
adalah
amortisasi
depresiasi
bukanlah
dan
pengeluaran
amortisasi. kas
tetapi
Depresiasi suatu
dan
metode
perhitungan akuntasi yang mempunyai maksud membebankan biaya perolehan aset berwujud dan aset tidak berwujud dengan distribusi selama periode tertentu, dimana aset tersebut masih berfungsi. Depresiasi dan amortisasi dianggap sebagai pengeluaran yang dapat dipotong dari bagian yang akan kena pajak, maka perlu diupayakan agar mendepresiasikan aset dalam periode sesingkat
mungkin
dalam
batas-batas
yang
diijinkan
oleh
peraturan. Upaya ini akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan pada tahun awal operasi sehingga aliran kas yang masuk dapat meningkat dan akan mempercepat pengembalian biaya perolehan aset. Metode depresiasi yang digunakan adalah metode depresiasi garis
lurus
(straight
line
depreciation)
dimana
perhitungan
depresiasi adalah merata sepanjang periode aset masih berfungsi. Dalam melakukan perhitungan depresiasi perlu diketahui terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
A. Jenis Perhitungan Modal (modals) atau Biaya Pertama adalah nilai yang sesuai dengan prosedur pajak. Untuk aset tertentu, umumnya terdiri dari harga perolehan ditambah dengan pengeluaran yang dikapitalkan. Misalnya : biaya pengangkutan dan pemasangan alat sampai siap pakai. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
48
B. Periode Recovery Periode Recovery atau umur depresiasi adalah masa dimana aset diperkirakan dapat beroperasi pada tingkat efisiensi yang diharapkan. Setelah umur itu aset dihapuskan dalam perhitungan akuntasi tetapi mungkin saja aset tersebut masih laku dijual. C. Kecepatan atau Laju Depresiasi Jumlah
(dalam
%)
dari
suatu
aset
yang
harus
didepresiasikan atau dikeluarkan dari nilai buku perusahaan per-tahun. D. Depresiasi Dalam
metode
depresiasi
garis
lurus
(straight
line
depreciation), bila nilai sisa dianggap nol maka depresiasi per-tahun dari suatu aset dirumuskan sebagai berikut :
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 =
3.1.2.7.
nilai depresiasi awal / umur depresiasi (tahun) (biaya perolehan + biaya pakai)/ umur depresiasi (tahun)
Menyusun Kriteria Penilaian Finansial
Kriteria penilaian finansial adalah pokok yang digunakan dalam perhitungan dan analisis finansial ini mengacu pada konsep ekuivalen yang pada dasarnya memberikan bobot parameter waktu terhadap nilai yang diinventasikan, seperti bunga (interest) dan laju pengembalian (rate of return). Kriteria
penilaian
finansial
merupakan
alat
bantu
bagi
manajemen untuk membandingkan dan memilih alternatif investasi Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
49
yang dilakukan. Ada beberapa macam kriteria penilai finansial yang dianggap baku, yang mana diantaranya memperhitungkan konsep ekuvalen seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR).
Sedangkan
kriteria
penilaian
yang
tidak
memperhitungkan konsep ekuivalen yang biasanya digunakan adalah metode peroide pengembalian / payback periods (PBP).
A. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) Kriteria nilai sekarang bersih (net present value = NPV) didasarkan pada konsep mendiskonto seluruh aliran kas (cash
flow)
ke
nilai
sekarang.
Dengan
mendiskonto
(discounted) semua aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) selama umur proyek (investasi) ke nilai sekarang, kemudian menghitung nilai sekarang bersih dengan memakai dasar yang sama, yaitu harga saat ini. Dengan demikian dalam kriteria penilaian nilai sekarang bersih (NPV) memperhatikan dua hal sekaligus, yaitu faktor nilai waktu dari uang dan selisih besarnya aliran kas masuk dank as keluar. Dengan kata lain nilai sekarang bersih (NPV) dapat menunjukkan jumlah (lumpsum) dengan arus diskonto (discounted) tertentu dan memberikan berapa besar uang pada saat ini. Pada aliran kas proyek investasi pengolahan batu CV. MUSIKA dalam perhitungan nilai sekarang bersih (NPV) yang akan dikaji adalah meliputi seluruh aspek penerimaan kas dan seluruh aspek pengeluaran kas, yang secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
50
𝑛
𝐧
𝑡=0
𝐭=𝟎
(𝐶)𝑡 (Co)t 𝑁𝑃𝑉 = ∑ – ∑ (1 + 𝑖)𝑡 (1 + i)t dimana : NPV = nilai sekarang bersih (net present value) (C)t = Aliran kas masuk tahun ke-t (Co)t = Aliran kas keluar tahun ke-t n = umur investasi (tahun) i = arus pengembalian (discounted) t = tahun
Dengan menggunakan kriteria penilaian nilai sekarang bersih (NPV) dalam analisis finansial ini akan diperoleh beberapa kelebihan, yaitu :
Telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang
Telah mempertimbangkan semua aspek aliran kas proyek
Dilakukan perhitungan besaran absolute dan bukan relatif
B. Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return = IRR) Laju pengembalian internal (IRR) adalah laju pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas keluar. Pada metode NPV, analisis dilakukan dengan menentukan
terlebih
dahulu
besarnya
laju
pengembalian
(discounted), kemudian dihitung nilai sekarang bersih (NPV) dari aliran kas masuk. Besarnya IRR atau laju pengembalian (discounted) yang dicari adalah yang memberikan kondisi NPV = 0 (nol). Perhitungan secara matematis adalah sebagai berikut : Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
51
Dalam menganalisis investasi dengan IRR ini ditentukan aturan sebagaimana berikut :
IRR > (lebih besar) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return = ROR)
IRR < (lebih kecil) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return = ROR)
C. Periode Pengembalian (Payback Periods = PBP) Periode pengembalian (payback periods = PBP) adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih. Aliran kas bersih adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per-tahun. Dalam
menganalisis
periode
pengembalian
dapat
juga
dimasukkan faktor-faktor seperti modal kerja, depresiasi dan atau pajak. Hal ini akan menghasilkan angka yang lebih realistis. Tetapi banyak pihak berpendapat bahwa langkah demikian akan mengurangi kesederhanaan dan kemudahan periode pengembalian sebagai alat analisis pendahuluan. Keuntungan
dari
metode
periode
pengembalian
atau
payback periods (PBP) adalah :
Sederhana, menghitung tidak sulit, dan memberikan pengertian yang mudah tentang waktu pengembalian modal (capital recovery).
Bagi proyek yang memiliki resiko tinggi, atau proyek yang peka terhadap masalah likuidasi pada masa awal investasi, dengan mengetahui kapan pengembalian modal selesai, akan membantu untuk memutuskan disetujui
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
52
tidaknya proyek tersebut. Jadi berlaku seperti indeks bagi investor.
Investasi yang menghasilkan produk dengan model yang relatif cepat berubah, perlu diketahui kapan dicapai periode pengembalian.
Adapun keterbatasan dari metode ini adalah :
Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode pengembalian selesai.
Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, berarti tidak mengikuti prinsip dasar analisis aspek ekonomisfinansial
dalam
mengkaji
kelayakan
suatu
proyek
(investasi).
Tidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek.
Untuk pengambilan keputusan pada suatu proyek investasi, dilakukan perbandingan antara payback periods maksimum yang ditetapkan dengan payback periods investasi yang akan dilaksanakan. Apabila payback periods investasi yang akan dilaksanakan lebih singkat waktunya dibandingkan payback maksimum yang akan disyaratkan maka investasi itu akan dilaksanakan, tetapi jika lebih lama waktunya dibandingkan payback
periods
maksimum
investasi
ditolak.
Dengan
yang
demikian
disyaratkan dalam
maka
penyusunan
penilaian keuangan pada investasi proyek pengolahan batu CV. MUSIKA ditentukan kriteria penilaian sebagai berikut :
Payback Periods (PBP)
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
53
D. Analisa Kepekaan (sensitivity Analiysis) Kajian
aspek
teknis
dan
aspek
pemasaran
dalam
studi
kelayakan investasi proyek pengolahan batu oleh CV. MUSIKA dibuat
berdasarkan
disusun
dengan
beberapa
asumsi.
mempertimbangkan
Asumsi-asumsi banyaknya
ini
faktor
ketidakpastian situasi dan kondisi di masa yang akan datang (10 (sepuluh) tahun kedepan). Asumsi yang digunakan, dipilih dari alternatif –alternatif yang dianggap paling baik menurut data dan perhitungan yang ada. Analisis sensitifitas bertujuan untuk mengkaji sejauh mana perubahan
parameter
dalam
aspek
finansial-ekonomi
berpengaruh terhadap keputusan yang dipilih. Disini akan terlihat sensitif atau tidaknya keputusan yang diambil terhadap perubahan
parameter
tertentu.
Bila
parameter
tertentu
berubah dengan variasi yang relatif besar tetapi tidak berakibat terhadap keputusan, maka dikatakan keputusan itu tidak sensitive terhadap unsur yang dimaksud. Sebaliknya, apabila terjadi perubahan kecil saja pada suatu parameter, dan ternyata mengakibatkan perubahan pada keputusan yang diambil, maka dikatakan keputusan tersebut sensitif terhadap parameter. Dengan memahami arti sensitif di atas, maka parameter-parameter
dapat
dipilih
sesuai
dengan
yang
diperlukan untuk dianalisis sensitifitasnya sebelum diambil keputusan akhir.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
54
3.2.
IMPLEMENTASI INVESTASI DAN ANALISIS KEUANGAN
3.2.1. ANALISA ASPEK KEUANGAN Studi kelayakan Pengolahan batu CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto
mutlak diperlukan untuk menjelaskan kebutuhan akan besarnya nilai investasi yang paling ideal serta system operasional yang akan dipakai dalam pengolahan batu tersebut. Dalam menilai kelayakan keuangan perlu dilakukan analisis terhadap kondisi keuangan, meliputi : a. Sumber Pendanaan Sumber pendanaan yang diharapkan untuk mendanai investasi Pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar Kecamatan
Gondang
tersebut
berdasarkan
2
(dua)
skenario besar, yaitu : 1. Pendanaan dengan Full Investasi (100% Modal sendiri) 2. Pendanaan dengan cara 40% Modal sendiri dan 60% pinjaman ke pihak ketiga (bank). Dari 2 (dua) bentuk komposisi pendanaan tersebut, maka analisis kelayakan ekonomi tambang CV. MUSIKA ini dapat
dibuat
menjadi
4
(empat) skenario
investasi
tambang sebagai berikut : 1. Skenario-A Investasi alat, komposisi 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank. 2. Skenario-B Sewa alat, komposisi 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
55
3. Skenario-C Investasi alat, komposisi 100% modal sendiri. 4. Skenario-D Sewa alat, komposisi 100% modal sendiri. b. Jangka Waktu Pengembalian Jangka waktu pengembalian tergantung umur proyek yang terdiri dari : Umur ekonomis, jumlah tahun selama pemakaian asset tersebut dapat menimbulkan biaya tahunan Umur teknis, kesesuaian waktu dengan berpedoman pada batas waktu ketahanan teknis atau dalam hal ini jangka waktu penglahann raw materials batu pada wilayah perencanaan. Sesuai dengan masa manfaat ekonomis untuk kendaraan operasional 10 tahun, maka semua proyeksi kas masuk dan kas keluar diperhitungkan selama 10 tahun dan diharapkan investasi tersebut dapat
kembali sebelum
selesainya umur ekonomis selama 10 tahun. c. Asumsi Investasi Rate rupiah (bunga bank) atas pinjaman adalah 12% per-tahun dengan masa pengembalian 5 (lima) tahun. Asumsi sistem ekuitas digunakan 2 sistem / cara, yaitu : 1. komposisi ekuisitas adalah 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman, 2. Komposisi ekuitas adalah 100% modal sendiri. Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
56
Faktor eskalasi yang dipergunakan adalah 10% pertahun untuk komponen biaya dan 5% per-tahun untuk pendapatan. Discounted rate : 18%. Harga Jual Batu split/batu pecah mesin adalah : Ukuran 5 – 10 mm Rp. 205.260,-/Ton Ukuran 10 – 20 mm Rp. 202.180,- /Ton Ukuran 20 – 30 mm Rp. 196.020,- /Ton Ukuran 30 – 50 mm Rp. 180.000,- / Ton Abu Batu Rp. 120.000,-/Ton
Harga jual Asphlat Hot Mix Rp. 450.000,-/Ton Harga jual paving blok Rp. 500.000,-/Ton Pemasaran Hasil Tambang dilakukan kontrak kerja dengan perusahaan transportasi Kurs rupiah terhadap US$ yang ditetapkan adalah = Rp. 13.500 Metode
perhitungan
Depresiasi
dan
Amortisasi
adalah linier (garis lurus). d. Perkiraan Pendapatan Perkiraan pendapatan diperoleh dari hasil pengolahan yang berupa Batu Pecah, Hot Mix dan paving stone. Adapun jenis Pendapatan meliputi : Penjualan Batu Pecah Mesin/Split all variant Penjualan Abu Batu Penjualan Asphalt Hot Mix Penjualan paving stone Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
57
Dari uraian diatas estimasi jumlah pendapatan selama umur penambangan 10 tahun untuk seluruh alternatif pembiayaan adalah sama. Dimana secara detail dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini :
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
58
Tabel 3.1. Perkiraan pendapatan CV. MUSIKA dari pengolahan batu selama umur investasi pengolahan 10 tahun. (Berlaku untuk semua Skenario Investasi : (A,B,C dan D))
0,67
0,5 0,5
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
59
0,5 0,5
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
60
e. Perkiraan
Pengeluaran
Operasional
Dan
Pemeliharaan Sedangkan mengenai proyeksi biaya pengeluaran rutin pada proses pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar meliputi : 3) Proyeksi
Biaya
Operasional
Langsung,
meliputi; Mobilisasi Peralatan dan Personil Pembersihan
dan
Penataanan
Rencana
Lahan 4) Proyeksi Biaya Operasional Tidak Langsung, meliputi; Community Development Retribusi Desa Gaji Karyawan bonus dan reward Biaya Program K3 BBM Alat Berat BBM Dumptruk BBM Genset Oli / minyak pelumas Sparepart Peralatan Operasional Air Biaya Operasional Kantor
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
61
Tabel 3.2.A. Estimasi biaya CV. MUSIKA dari pengolahan batu selama umur investasi 10 tahun. (Berlaku untuk Skenario Investasi-A : Investasi alat, komposisi 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
62
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
63
Tabel 3.2.B. Estimasi biaya CV. MUSIKA dari pengolahan batu selama umur investasi 10 tahun. (Berlaku untuk Skenario Investasi-B : Sewa alat, komposisi 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
64
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
65
Tabel 3.2.C. Estimasi biaya CV. MUSIKA dari pengolahan batu selama umur investasi 10 tahun. (Berlaku untuk Skenario Investasi-C : Investasi alat, komposisi 100% modal sendiri)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
66
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
67
Tabel 3.2.D. Estimasi biaya CV. MUSIKA dari pengolahan batu selama umur investasi 10 tahun. (Berlaku untuk Skenario Investasi-D : Sewa alat, komposisi 100% modal sendiri)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
68
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
69
f. Sensitivitas dan Resiko Analisis sensitivitas (Sensitivity Analysis) adalah cara untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dari hasil analisis
proyek
bila
terjadi
suatu
kesalahan
atau
perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit. Dalam analisis sensitivitas setiap kali harus dilaksanakan analisis kembali, karena analisa didasarkan pada asumsi dan
proyeksi-proyeksi
yang
mengandung
banyak
ketidakpastian. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah : a. Terdapatnya
cost
over-run
terutama
pada
kenaikan biaya pengolahan batu b. Mundurnya waktu implementasi c. Perubahan harga Dengan diketahuinya variabel-variabel yang sensitive, maka dapat dibuat analisis resiko (Risk Analysis), dan ditentukan langkah-langkah berikutnya.
g. Kebutuhan Dana Investasi Dalam
melihat
dari
suatu
investasi
yang
perlu
diperhatikan adalah seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan dan bagaimana mendapatkan benefit dari kegiatan investasi tersebut. Dalam menghitung biaya maupun
benefit
biasanya
dapat
dilakukan
dengan
menghitung secara ekonomi atapun secara finansial. Biaya ekonomi dari sebuah investasi adalah biaya keseluruhan yang harus ditanggung baik yang terkait langsung dengan kegiatan investasi maupun biaya sosial dan biaya lingkungan. Dimana dalam perhitungan biaya Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
70
sosial dan biaya lingkungan adalah biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat atau keadaan lingkungan sekitar
terkait
dengan
kegiatan
investasi
tersebut.
Sedangkan biaya yang terkait langsung dengan sebuah investasi adalah segala biaya yang dikeluarkan dalam kaitannya keberadaan investasi, yang biasanya disebut dengan biaya finansial. Biaya
ekonomi
yang
akan
dikeluarkan
berdasarkan
investasi yang akan dilakukan dalam kegiatan pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto terdiri dari : 1. Biaya Finansial a. Biaya terkait dengan pembebasan lahan. b. Biaya terkait dengan pengadaan infrastruktur. c. Biaya terkait dengan pengadaan Peralatan Produksi (unit stone crusher, unit batching plant dan unitpaving stone). 2. Biaya Sosial a. Biaya terkait dengan produktivitas lahan. b. Biaya
terkait
dengan
produktivitas
sumberdaya manusia. 3. Biaya Lingkungan Adapun biaya/dana yang dibutuhkan pada saat persiapan sampai dengan pengoperasion unit pengolahan batu Di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang yaitu : 1. Biaya Pembangunan, meliputi: Biaya Persiapan, merupakan pembebasan tanah dan perijinan;
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
71
Biaya
perencanaan,
pengawasan
dan
umum
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan perencanaan, pengawasan, dan umum; Biaya Konstruksi dan Peralatan, biaya untuk pembangunan meliputi : pembangunan gedung, penyediaan
fasilitas,
peralatan,
pembangunan
fasilitas; Biaya tak terduga (contingencies), adalah biaya yang harus ditambahkan pada biaya konstruksi akibat perubahan atau kesalahan perhitungan. 2. Biaya Ekonomis, meliputi: Biaya Modal Kerja, adalah modal yang digunakan dan terkait dengan kegiatan; Biaya Angsuran hutang dan bunga bila dilaksanakan dana pinjaman; Penyusutan, adalah pengalokasian biaya investasi kegiatan
pada
setiap
tahun
sepanjang
umur
ekonomis dan menjamin biaya operasional yang dimasukkan dalam neraca laba-rugi tahunan dapat mencerminkan adanya modal yang dipergunakan; Biaya operasi - pemeliharaan, merupakan biaya rutin yang dikeluarkan setiap tahunnya selama proyek mempunyai nilai ekonomis, meliputi gaji dan upah, biaya-biaya lain; 3. Biaya pembaharuan atau pengganti, merupakan tambahan
biaya
yang
diperlukan
selama
proyek
tersebut berjalan, penggantian peralatan, perbaikan
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
72
unit pengolah batu, perbaikan bangunan / gedung, dsb.
Tabel 3.3.A. Estimasi kebutuhan dana investasi CV. MUSIKA. (Berlaku untuk Skenario Investasi - A & C : Investasi alat)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
73
Tabel 3.3.B. Estimasi kebutuhan dana investasi CV. MUSIKA. (Berlaku untuk Skenario Investasi - B & D : Sewa alat)
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
74
3.2.2. ANALISA ASPEK EKONOMI Kelayakan Ekonomi untuk pekerjaan yang bersifat profitable adalah sebagai berikut :
Dari segi pendapatan, penerimaan pendapatan dari hasil tambang pada cash flow haruslah menunjukkan trend positif sehingga dari sisi pendapatan haruslah lebih besar penerimaannya jika dibandingkan dengan keseluruhan biaya yang timbul akibat aktivitas pengolahan batu.
Peningkatan kesejahteraan sosial, dengan keberadaan Pengolahan
batu
pada
Dusun
Tlasih,
Desa
Tawar
Kecamatan Gondang ini diharapkan kesejahteraan sosial masyarakat
minimal
di
sekitar
lokasi
tempat
unit
pengolahan batu berada dapat meningkat yaitu dengan menumbuhkan lapanganan kerja, usaha baru, sehingga dapat
meredam
gejolak
sosial
dan
memberikan
kesempatan dan lapangan kerja baru.
Adanya pemasukan untuk pendapatan perusahaan dari usaha pengolahan.
3.2.3. ANALISA KELAYAKAN EKONOMI Kelayakan
aspek
ekonomi
diharapkan
dapat
memberi
keuntungan (profitabilitas), pertumbuhan dan pemerataan serta kesempatan kerja, sedangkan kelayakan aspek keuangan dilihat dari besarnya pendapatan, biaya dan nilai
NPV ( Net Present
Value ) serta Nilai Internal Rate of Return ( IRR ). Bila nilai NPV positip atau nol artinya proyek Pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang ini feasible untuk dilaksanakan, Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
75
kalau negatif Pengolahan batu di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang ini tidak feasible. Untuk bisa menentukan besarnya pendapatan dan biaya dibuatlah asumsi koefisien atas
masing –masing variabel tersebut (tabel
3.4).
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
76
Tabel 3.4. Asumsi Koefisien Pendapatan dan Biaya
NO A
URAIAN PENDAPATAN 1. Penjualan Paving Stone 2. Asphalt Hot Mix 3. Penjualan Batu Pecam Mesin 10-20 mm 4. Penjualan Batu Pecam Mesin 20-30 mm 5. Penjualan Batu Pecam Mesin 30-50 mm 6. Penjualan Abu Batu 7. Eskasi Pendapatan
B
BIAYA a. Mobilisasi Peralatan dan Personil b. Persiapan lahan d. Biaya Jaminan Reklamasi e. Community Development f. Gaji karyawan, bonus dan reward g. Biaya program K3 h. Eksasi Biaya Operasional Alternatif Investasi Peralatan Operasi a. BBM alat berat b. BBM Dumptruk c. BBM Genset d. Olie e. Sparepart f. Air g. Biaya Operasional Kantor h. Penyusutan : Alat Tambang Angkutan Bangunan Inventaris Kecil Alternatif Sewa Peralatan a. Sewa buldoser b. Sewa Excavator c. Sewa Excavator Hammer Breaker d. Sewa Dumptruk e. Sewa Stone Crusher f. Sewa Genset g. BBM alat berat h. BBM Dumptruk i. BBM Genset j. Olie k. Air l. Biaya Operasional Kantor
ASUMSI
KETERANGAN
16.155.895,34 Ton 40% dari potensi Quarry 2.130.424,07 Ton 2.560.170,88 Ton 2.319.986,57 Ton 1.474.494,71 Ton 408.205,62 Ton 5%
60% potensi quarry X 19,78% hasil crusher 60% potensi quarry X 23,77% hasil crusher 60% potensi quarry X 21,54% hasil crusher 60% potensi quarry X 13,69% hasil crusher 60% potensi quarry X 3,79% hasil crusher dari pendapatan
500.000.000,00 3.500.000,00 45.000.000,00 2.000.000.000,00 720.000.000,00 21.000.000,00 10%
lumpsum per Ha 46,11 Ha dalam waktu 11 tahun per tahun per tahun dari biaya operasional
792.000.000,00 1.584.000.000,00 237.600.000,00 118.112.000,00 400.000.000,00 18.000.000,00 200.000.000,00
per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun
12,5% 20% 10% 20% 567.000.000,00 280.800.000,00 756.000.000,00 4.536.000.000,00 1.486.800.000,00 1.386.000.000,00 792.000.000,00 1.584.000.000,00 237.600.000,00 118.112.000,00 18.000.000,00 200.000.000,00
waktu 8 tahun waktu 5 tahun waktu 10 tahun waktu 5 tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun per tahun
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
77
Dari data dan asumsi koefisien biaya dan pendapatan sesuai dengan analisis keuangan maka dibuatlah proyeksi pendapatan selama 10 tahun dan proyeksi biaya, proyeksi laba-rugi, dan penilaian
kelayakan
keuangan;
penilaian
kelayakan
dengan
menggunakan Discount Factor 18%. Hasil kalkulasi investasi menunjukkan proyeksi data – data keuangan sebagai berikut :
Proyeksi Laba Rugi Jika operasi yang diperkirakan tercapai maka kondisi LabaRugi akan terlihat dari rekapitulasi laba setelah pajak seperti
terlampir
berdasarkan
asumsi
dan
sekenario
pelaksanaan.
Proyeksi Net present Value
(NPV), Internal Rate of
Return (IRR) dan Pay Back Period Net Present Value ( NPV ) merupakan nilai sekarang dari investasi
yang
telah
dilakukan
sebelumnya.
Nilai
ini
digunakan untuk menilai investasi yang telah dilakukan dengan memperhitungkan nilai waktu uang (bunga). Nilai NPV dibandingkan dengan nilai investasi, bila NPV lebih besar dari nilai investsi maka proyek itu menguntungkan dan sebaliknya
bila
lebih
kecil
maka
proyek
itu
tidak
menguntungkan. Nilai NPV dapat dihitung dengan rumus: I CF NPV = ________ + __________ (1+ r ) ( 1 + r )N Dimana : NPV = Net Present Value ( Rp ) R = Tingkat Bunga ( % ) CF = Cash Flow tiap tahunnya ( Rp ) N = Tahun ke n
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
78
Internal rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga yang menyamakan atau tingkat bunga yang dihasilkan oleh proyek bila NPV sama dengan Nol. IRR akan dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian yang diekspetasikan. Bila nilai IRR lebih rendah dari tingkat bunga yang diekspektasikan, maka investasi itu tidak meguntungkan dan sebaliknya bila nilainya lebih tinggi maka investasi itu menguntungkan. IRR bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I CF 0 = __________ + ____________ ( 1 + IRR ) ( 1 + IRR )N Dimana : R = Tingkat Bunga ( % ) CF = Cash Flow tiap tahunnya ( Rp ) N = Tahun ke n
Hasil
perhitungan
analisa
dari
masing-masing
skenario
menunjukkan besaran sebagai berikut (table 3.5) :
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
79
Tabel 3.5. Perbandingan Analisa Ekonomi dari masing-masing skenario investasi pengolahan batu CV. MUSIKA
Uraian
SKENARIO - A
SKENARIO - B
SKENARIO - C
Net Present Value
Rp. 58.244.935.487,00
Pay Back Periode
3 Tahun 1 Bulan
6 Tahun 1 Bulan
2 Tahun 5 Bulan
2 Tahun 9 Bulan
39,93%
19,26%
55,70%
42,31%
Rp. 21.209.485,00
Rp. 10.677.035.000,00
Rp. 21.209.485,00
Rp. 10.677.035.000,00
LAYAK
LAYAK
LAYAK
LAYAK
Modal Sendiri 40% ; Pinjam Bank 60% Investasi Alat
Modal Sendiri 40% ; Pinjam Bank 60% Sewa Alat
Modal Sendiri 100%
Modal Sendiri 100%
Investasi Alat
Sewa Alat
Internal
Rate
Of
Return Dana Investasi
Skenario
Keterangan :
Rp. 6.576.782.281,00 Rp. 72.325.052.293,00
SKENARIO - D
Skenario investasi yang paling direkomendasikan.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
80
Rp. 17.580.465.163,00
4
BAB KESIMPULAN
Berdasarkan data-data dan hasil analisa ekonomi tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan berikut : a. NPV (Net Present Value) yang merupakan selisih antara uang masuk dan uang keluar selama umur penambangan yang diperkirakan 15 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa NPV dari semua opsi menunjukkan nilai positif (+). Apabila perusahaan memiliki kemampuan dana yang cukup tentunya Skenario C yang dipilih dikarenakan pada skenario tersebut menghasilkan
NPV
terbesar
jika
dibandingkan
dengan
skenario lainnya yaitu sebesar + Rp. 72.325.052.293,00 dengan
nilai
investasi
yang
ditanam
sebesar
Rp.
21.209.485.000,00. Berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan metode NPV tersebut menunjukkan bahwa proyek masih feasible. b. Pay Back Periode (PBP) dengan discounted cash flow, hasilnya
menunjukkan
menunjukkan
hasil
bahwa yang
masing-masing
bervariasi
dimana
skenario waktu
pengembalian tercepat pada skenario C yaitu selama 2 tahun 5 bulan. Berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan metode PBP tersebut,
hasilnya
menunjukkan
bahwa
proyek
masih
feasible karena lebih cepat dari umur ekonomis 10 tahun.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
81
c. Internal Rate of Return (IRR) bahwa
masing-masing
skenario
hasilnya menunjukkan
menunjukkan
hasil
yang
bervariasi pada besaran nilai IRR yang dihasilkan, nilai IRR terbesar berada pada Skenario C sebesar 55,70%. d. Berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan metode IRR semua menunjukkan nilai IRR lebih besar dari nilai Discount Factor sebesar 18%, maka berdasarkan kriteria penilaian investasi dengan metode IRR, proyek masih feasible. Berdasarkan hasil analisa teknis dan ekonomis, maka rencana investasi untuk proyek pengolahan batu oleh CV. MUSIKA di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto ini dapat disimpulkan bahwa Rencana Investasi pengolahan batu tersebut adalah layak secara teknis maupun ekonomis DAPAT DITERIMA dan LAYAK
untuk
dioperasikan
dengan
tetap
mengacu
pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
82
LAMPIRAN
1
ANALISA EKONOMI PENGOLAHAN BATU (UNIT STONE CRUSHER, UNIT BATCHING PLAN (AMP), DAN PAVING BLOCK)
Skenario Investasi-A Skenario Investasi-B Skenario Investasi-C Skenario Investasi-D
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
83
Skenario Investasi – A (Investasi Alat, Komposisi Modal 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank)
A-1 : Estimasi Biaya Investasi A-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan A-3 : Estimasi Laba-Rugi A-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
84
A-1 : Estimasi Biaya Investasi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
85
A-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
86
A-3 : Estimasi Laba-Rugi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
87
A-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
88
Skenario Investasi – B (Sewa Alat, Komposisi Modal 40% modal sendiri dan 60% utang / pinjaman bank)
B-1 : Estimasi Biaya Investasi B-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan B-3 : Estimasi Laba-Rugi B-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
89
B-1 : Estimasi Biaya Investasi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
90
B-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
91
B-3 : Estimasi Laba-Rugi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
92
B-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
93
Skenario Investasi – C (Investasi Alat, Komposisi Modal 100% modal sendiri)
C-1 : Estimasi Biaya Investasi C-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan C-3 : Estimasi Laba-Rugi C-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
94
C-1 : Estimasi Biaya Investasi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
95
C-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
96
C-3 : Estimasi Laba-Rugi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
97
C-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
98
Skenario Investasi – D (Sewa Alat, Komposisi Modal 100% modal sendiri)
D-1 : Estimasi Biaya Investasi D-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan D-3 : Estimasi Laba-Rugi D-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
99
D-1 : Estimasi Biaya Investasi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
100
D-2 : Analisa Perhitungan Investasi – Biaya - Pendapatan
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
101
D-3 : Estimasi Laba-Rugi
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
102
D-4 : Proyeksi Cash Flow, NPV, PBB dan IRR
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
103
DAFTAR PUSTAKA
1.
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Peta Rupabumi Indonesia, edisi tahun 2004.
2.
Hasil studi dan eksplorasi tahun 2014 CV. MUSIKA dan data-data pendukung lainnya.
3.
Ridle. R, L “Mining Engineering Handbook’ vol. Third Edition, John Willey & Sons, Inc. New York, 1956.
4.
Edward. L. Hartman, “Introductory Mining Engineering”, John Willey & Sons, Inc. New York, 1987.
5.
Franklin. J. Stermole., “Economic Evaluation and Investment Decision Methods”, Investment Evaluation Coorporation, Colorado, 2000.
Studi Kelayakan Pengolahan Batu (Stone Crusher, AMP dan Paving Stone) di Dusun Tlasih, Desa Tawar, Kecamatan Gondang – Kab. Mojokerto, Jawa Timur (2014) CV. MUSIKA
104