TUGAS PENGGANTI UJIAN MANAJEMEN RISIKO (TAHUN AKADEMIK 2011)
DOSEN : Dr. Ir. Suntana S. Djatnika, SE, MM, MT
OLEH : AHMAD TOHIR NIM : 75.101.0.0415
PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA MT- 15 / 2010
PEMBANGUNAN PERUSAHAAN PELAPISAN BAJA ANTI KOROSI (selaku sebagai kategori A, konsulta/kontraktor)
Sebuah perusahaan yang di bangun untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bergerak dibidang konstruksi baja, tower telekomunikasi, tower PLN, Jembatan dan sejenisnya. Karena pembangunan yang di kerjakan di jln. By Pass Krian, yang notabene tempanya sekitar 200 meter dari pemukiman penduduk dan berdekatan dengan irigasi persawahan, maka ada beberapa hal yang harus di perhatikan kendala yang akan terjadi baik pada kelangsungan pembangunan, dampak lingkungan serta dampak social penduduk sekitarnya, Mesin peralatan yang digunakan untuk operasional produksi dan kegiatan untuk mendukung adalah seperti alat berat untuk angkat barang berat termasuk crane, forklift, truk dan sebagainya. Hal ini harus di waspadai karena mesin mesin ini apabila beroperasi akan menimbulkan polusi udara dan kebisingan, bahkan menimbulkan getaran tanah, memang jarak dari pemukiman penduduk cukup jauh dan aman tetapi tidak boleh di anggap tidak masalah karena dampak social masyarakat bisa timbul apabila tidak ada pendekatan dengan penduduk setempat. Sebagian dari proses produksi ada yang menggunaan bahan kimia seperti HCl, Zinc chloride, dan Amunium chloride. Hal ini sungguh bisa menjadikan masalah besar untuk di jadikan alasan yang berakibat merusak kondisi lingkungan di sekitar, seperti kondisi PH air, pencemaran udara, merusak tumbuhan dan mematikan hewan di sekitar. Walaupun untuk dampak lingkungan sudah sesuai prosedur pemerintah untuk pengetesan kondisi lingkungan lewat lembaga yang di tunjuk seperti KLH Sidoarjo, yang mengukur kondisi lingkungan perusahaan telah menyatakan kelayakan perusahaan ini beroperasi.
Bangunan yang terdiri dari konstruksi baja dan bangunan civil yang letak bangunan dekat dengan irigasi yang besar maka perlu perhatian khusus dengan kondisi tanah yang labil di bibir sungai, serta di depan bangunan terdapat jalan
raya, sehingga potensi getaran yang di hasilkan oleh kendaraan bermotor di jalan raya menghasilkan getaran yang dapat mempengaruhi kondisi bangunan, hal ini terjadi terus menerus, apabila tidak di perhitungkan kekuatan bangunan tidak mustahil umur bangunan lebih pendek dari pada yang di rencanakan, hal ini sangat merugikan terhadap pemilik perusahaan. 1. Mengidentifikasi Risiko a. Penyebab Risiko Risiko dari pembangunan ini yang harus di perhatikan yang mengakibatkan kegagalan dalam pelaksanaan proyek harus di identifikasi lebih awal, karena dengan tindakan identifikasi awal maka akan bisa mengambil tindakan menghindari risiko, memperkecil dampak dari risiko, bahkan dapat menghilangkan dari dampak risiko, apabila sebuah risiko dapat di identifikasi dan dianalisa dari awal dan jauh-jauh hari bahwa risiko itu akan terjadi. Adapun risiko yang kemungkinan akan terjadi dalam pelaksanaan pembangunan ini adalah;
Bangunan Pecah di akibatkan getaran yang di timbulkan kendaraan di jalan raya. Bangunan Longsor karena berada berdampingan dengan sungai utama setempat. Ada gangunguan warga karena suara mesin produksi dan bau bahan kimia. Merusak lingkungan karena pencemaran dari bahan kimia industry.
b. Jenis Risiko Risiko External : Risiko ini di akibatkan dari dampak yang timbul dari gejolak atau respon dari luar proyek, dalam pelaksanaan proyek ini adalah yang termasuk risiko external yaitu Respon masyarakat sekitar karena getaran kendaraan untuk pengurukan tanah.
Komplain dari Pengairan yang mengelola sungai karena tercemar atau kotor kena tanah ujukan yang ikut masuk ke sungai. Komplain dari Binamarga jalan karena dan pembangunan akses yang di gunakan untuk masuk ke lokasi proyek biasanya kotor terkena runtuhan tanah urukan yang mengakibatkan jalan menjadi becek dan licin saat terkena air hujan.
Risiko Internal : Risiko ini risiko yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan proyek, dan risiko ini baik meliputi pekerjaan proyek maupun dalam birokrasi manajemen proyek, hal ini sangat penting karena teknis lapangan harus di dukung penuh oleh manajemen, dalam proyek ini yang termasuk risiko internal adalah: Pekerjaan pengurukan di lakukan di malam hari agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat sekitar. Mengatur system antrian truk uruk masuk ke dalam lokasi, agar tidak terjadi penumpukan truk dalam lokasi. Penyediaan dana untuk alokasi proyek yang baik.
Risiko Dalam Proyek : risiko ini terjadi dalam pelaksanaan di lapangan, sehingga kecepatan pengambilan keputusan untuk penyelesaian sangat di perlukan, hal ini akan berpengaruh besar terhadap biaya yang akan di keluarkan dengan memperhitungakan risiko yang akan atau telah di hadapi. Adapun bentuk risiko dalam proyek ini adalah; Terjadi kelangkaan tanah urug yang diperlukan. Terjadi kerusakan truk yang di gunakan dalam pengurukan. Terjadi longsor saat pengurukan di pinggir sungai. Terjadi hujan terus menerus. Penghentian kegiatan oleh warga yang merasa terganggu.
c. Dampak Risiko Dampak dari risiko yang di identifikasi di atas adalah perlu antisipasi dengan penanganan yang jeli dan akurat sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan, yang mengakibatkan semakin parah atau berat
dalam penyelesaian kendala yang terjadi dalam pelaksanaan proyek ini. Adapun dampak yang akan terjadi apabila tidak di antisipasi penyelesaianya maka kurang lebih seperti di jelaskan di bawah ini. Dampak risiko External yang mempunyai dampak. Dinding bangunan pecah. Bangunan longsor masuk ke dalam sungai. Bangunan menjadi ambruk. Akses masuk ke proyek di tutup oleh binamarga jalan. Dampak risiko Internal Mengganggu aktifitas masyarakan maka timbul demo masyarakat. Alur truk terganggu dan pekerjaan menjadi terhambat Pendanan yang tidak baik membuat pelaksanaan proyek terhambat. Dampak risiko dalam proyek Tidak dapat melakukan pengurukan. Pengurukan terlambat atau terhambat. Pembersihan sungai yang memakan waktu pelaksanaan proyek. Tidak dapat melaksanakan pekerjaan karena hujan. Demo warga karena terganggu oleh kegiatan proyek.
2. Identifikasi Risiko Sesuai Tingkat Probabilitas Pengelompokan tingkat risiko adalah sangat penting karena akan menentukan urutan penyelesaian risiko tersebut. Hal ini umum di lakukan oleh kontraktor karena penyelesaian risiko berkaitan erat dengan biaya yang akan di keluarkan untuk penyelesaian tersebut, dan keuntungan apabila risiko tersebut di selesaikan dengan baik, akan berakibat menguntungkan atau tidak. Hal ini
pasti harus di perhintungkan oleh kontraktor agar kontraktor tidak dalam kondisi merugi. Pengelompokan tingkat risiko seperti di bawah ini NO 1 2 3 4 5
KRETERIA RISIKO Demo masyarakat Kekurangan tanah urug Terhenti Karena Hujan Bangunan pecah karena dekat jalan raya Bangunan ambruk karena Longsor
NILAI RISIKO 10% 30% 50% 70% 90%
3. Identifikasi Dampak Risiko Dari Aspek Biaya, Mutu dan Waktu Dampak risiko untuk dari aspek biaya juga perlu di perhitungkan karena, risiko yang di anggap kecil teryata berakibat risiko lainya, sehingga mengakibatkan penyedotan biaya yang sangat besar untuk penyelesaian proyek, dan apabila tidak di selesaikan kemungkinan juga berakibat kegagalan terhadap perwujudan sebuah proyek, maka perhatian ini sangat di fokuskan agar penyelesaian masalah atau risiko tidak salah sasaran. Adapun risiko dalam proyek ini adalah seperti tampak pada table di bawah ini; NO 1 2 3 4 5
KRETERIA RISIKO Demo warga Terhenti pekerjaan karena hujan Kekurangan tanah urug Bangunan retak-retak Bangunan longsok masuk ke sungai
TINGKATAN Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
4. Lima Jenis Risiko dan Alternatif Penanggulangnya
Untuk penanganan risiko sangat di butuhkan dan untuk mengurai risiko dan penyelesaianya dapat di lihat dengan jelas pada table di bawah ini;
N0 1
RISIKO Demo warga
PENANGANAN Mengadakan pendekatan
2
Terhenti pekerjaan karena hujan
3 4 5
Kekurangan tanah urug Bangunan retak-retak Bangunan longsor masuk ke sungai
Pembuatan jalan alternative yg padat Mencari lebih sumber lebih dari satu Menaikan mutu beton Pemasang paku bumi yang baik
Dalam penangan ini sangat di pelukan sekali, karena dengan adanya identifikasi risiko pelaksana proyek dapat menekan biaya pelaksanaan proyek.