ANALISIS AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS / RCA) DAN PEMBELAJARAN
No. Dokumen RS TK.III 03.06.01 CIREMAI CIREBON
SPO/ 08.06.01/
/I/2015
No. Revisi
Halaman
-
1/3
Ditetapkan Kepala Rumah Sakit Ciremai Tanggal terbit SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
dr. Handy Hernandy, Sp.M Letnan Kolonel Ckm NRP 11930098810770 Analisis akar masalah adalah upaya untuk mempelajari dan memahami penyebab dasar terjadinya suatu masalah, dalam hal ini masalah yang menyangkut insiden keselamatan pasien yang termasuk KTD dan sentinel. Pembelajaran adalah proses belajar dari pengalaman yang telah terjadi sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. 1. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah 2. Menjadi masukan bagi Kepala RS dan mempermudah dalam menentukan rencana tindak lanjut terhadap suatu masalah. 3. Menghindari terjadinya insiden yang dapat berakibat kejadian yang tidak diharapkan pada pasien dan kejadian sentinel. 4. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien 1. Permenkes nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit 2. Kebijakan Kepala RS Ciremai Nomor: Kep / 01.08.01.01/ / XII / 2014 tentang Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RS Tk. III 03.06.01 Ciremai
1. Kumpulkan fakta dengan acuan kronologis dan wawancara sehingga
PROSEDUR
2. 3. 4. 5.
mengerti apa yang terjadi Identifikasi akar masalah Susun rencana tata kelola risiko Nilai efektifitas tindakan Pembelajaran Insiden dilaksanakan oleh Komite Keselamatan Pasien RS dan Komite PMKP dengan menyelenggarakan forum diskusi serta menghadirkan petugas yang terlibat dan narasumber yang terkait dalam suatu KTD atau KNC.
ANALISIS AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS / RCA) DAN PEMBELAJARAN
RS TK.III 03.06.01 CIREMAI CIREBON
No. Dokumen SPO/08.06.01/ ..../I/2015
No. Revisi -
Halaman 2/3
6. Alur Pelaksanaan RCA :
PROSEDUR
Input : KKPRS menerima laporan insiden Langkah 1. KKPRS menunjuk fasilitator Langkah 2. Fasilitator mengumpulkan data dan menyusun tim pembahas Langkah 3. Pembahasan insiden Output : Pelaporan dan Saran 7. RCA dilaksanakan apabila ada laporan insiden yang berasal dari semua pihak (input) : a. Laporan Dokter / perawat / petugas RS / penggerak KPRS. b. Kesalahan medis. c. Komplain / keluhan pasien dan keluarganya. d. Komplain / keluhan manajemen RS. 8. KKPRS menunjuk satu orang fasilitator sebagai pelaksana RCA, dengan syarat : a. Tidak terlibat langsung dalam insiden b. Tidak memiliki kepentingan dengan akar masalah c. Memahami RCA d. Memiliki kredibilitas di RS e. Terlatih dengan penjaminan mutu 9. Tim Pembahas adalah multi-disiplin yang meliputi : a. Personil yang terlibat dalam insiden b. Narasumber yang terkait dari dokter c. Narasumber yang terkait dari keperawatan d. Narasumber yang terkait dari penunjang umum/ medis e. Pendukung Administrasi f. Setiap peserta mempunyai kedudukan yang sama 10. Kegiatan pengumpulan fakta meliputi : a. Risalah perjalanan penyakit yang terkait dengan insiden : catatan medik, laporan insiden b. Hasil wawancara dengan petugas yang terlibat c. Hasil wawancara dengan narasumber d. Standar pelayanan dan SPO yang berlaku terkait insiden e. Pengamatan prosedur khusus 11. Wawancara oleh fasilitator : a. Didasarkan atas rasa percaya pada semua yang terlibat dalam kejadian b. Membantu memilah data yang penting untuk pembahasan c. Mencegah gosip, spekulasi dan perselisihan bila dilakukan segera setelah terjadinya insiden
ANALISIS AKAR MASALAH (ROOT CAUSE ANALYSIS / RCA) DAN PEMBELAJARAN
RS TK.III 03.06.01CIREMAI CIREBON
No. Dokumen SPO/ 08.06.01 / ...... / I /2015
No. Revisi
Halaman 3/3
12. Pelaksanaan pembahasan pada RCA harus mengikuti hal-hal mendasar : a. Fokus pada system dan bukan pada personal/ petugas Membahas dari penyebab khusus ke hal-hal penyebab umum b. Sering mempertanyakan : Mengapa? Mengapa ? Mengapa? c. Mengenali perubahan dan memperbaiki serta menerapkan SPO yang baru untuk meminimalisir risiko terjadinya KTD atau cedera pada pasien d. Setiap orang adalah professional, setara kedudukan dan saling menghargai e. Menggunakan banyak masukan untuk perbaikan, namun tetap berpegang pada acuan/standar f. Berusaha selalut erbuka, terus terang, jujur dan iklas / sukarela g. Konfidensial: apa yang dibicarakan tentang siapa dan yang dikerjakan, cukup sampai dalam ruangan itu saja PROSEDUR
UNIT TERKAIT
13. Minimalisir hal-hal yang sering menjadi akar masalah, yaitu : a. Komunikasi b. Minimnya sumber informasi c. Personil terkait d. Masalah terkait pasien e. Pengorganisasian transfer ilmu pengetahuan f. Pola kepegawaian / alur kerja staf g. Kegagalan teknis h. Ketidaktersediaan kebijakan dan SPO terkait masalah 14. Pelaporan kepada Karumkit dilaksanakan setelah pembahasan insiden dengan memberikan rekomendasi serta solusi atas insiden yang terjadi. Tim Investigator terdiri dari : 1. Komite Medik / Komite Keperawatan / Ka Instalasi / Ka Dep / Ka Bid/ KaPol / Ka Unit masing-masing tempat terjadinya Insiden Keselamatan Pasien (IKP) 2. Semua area yang terkait harus terwakili (profesi, penunjang, dll) 3. Macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda harus terwakili (dokter, perawat, personalia, manajemen, penunjang, dll) 4. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS