PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) No. Dokumen
RSIA DWI SARI LUBUKLINGGAU
/RM/2018
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1
2/2
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
2 Juni 2018 S PO dr. H. Jasman Syukur, Sp.Og Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Persetujuan tindakan medis adalah persetujuan oleh pasien atau keluarganya atau dasar informasi/penjelasan tindakan medic yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Tindakan medic adalah tindakan diagnotik terapentin atau invasive. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat dijadikan acuan oleh seluruh staf medis fungsional dalam melaksanakan tindakan medis di RSIA Dwi Sari Kota Lubuklinggau, sehingga tercapai keserasian keharmonisan dan ketertiban dalam hubungan dokter dan pasien. SK Direktur RSIA DWISARI LubukLinggau No / KPTS/RSIADS. /2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rekam Medis pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Dwi Sari Kota Lubuklinggau Tahun 2018
Prosedur 1. Setiap pasien yang mendapatkan tindakan medis sebelumnya harus memperoleh informasi/ penjelasan dari dokteer yang bersangkutan/ dokter lain dengan sepengetahuan dokter yang bersangkutan. 2. Informasi yang diberikan kepaada pasien/ keluarga pasien yang berisikan hal-hal sebagai berikut: Tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang akan dilakukan. Tata cara tindakan medis yang akan dilakukan. Resiko dan komplikasi yang akan mungkin terjadi. Alternatif tindakan medis hal yang tersedia dan resikonya. Prognosis penyakit apabila tindakan medis tersebut dilakukan. Diagnosa.
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) No. Dokumen
RSIA DWI SARI LUBUKLINGGAU
/RM/2018
No. Revisi 1
Halaman 21 / 2
Prosedur
Unit Terkait
3. Informasi diberikan secara lisan, jika diberikan dalam bentuktulisannya hanya sebagai pelengkap dari informasi yang telah diberikan secara lisan. 4. Setelah mendapatkan informasi/ penjelasan pasien atas pihak keluarga dapat memberikan persetujuan atau penolakan terhadap tindakan medis yang akan dilakukan. 5. Persetujuan atas penolakan terhadap tindakan medis yang berisiko tinggi harus diberkian pasien/ pihak keluarga secara tertulis dengan mengisi format yang telah ditentukan. Untuk tindakan medis yang tidak berisiko tinggi persetujuan atau penolakan cukup dengan pernyataan lisan dari pasien atau pihak keluarga. 6. Pihak yang berlaku menyatakan informed consent atau penolakan adalah sebagai berikut: Pasien sendiri, umur ≥ 21 tahun atau sudah menikah. Ayah/ Ibu/ saudara kandung jika umur pasien ≤ 21 tahun, pasien dewasa gangguan mental. Ayah/ Ibu angkat/ Saudara kandung/ majikan, jika umur pasien < 21 tahun, tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir. Suami/ Istri/ ayah/ ibu kandung/ saudara kandung/ jika pasien dewasatelah menikah. - Seluruh tindakan medis yang berlaku dan dilaksanakan oleh SMF di RSIA Dwi Sari Lubuklinggau.