1. PENGERTIAN Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari sarana pelayanan primer kepada sarana kesehatan. Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas daan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun horizontal, maupun struktural, dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan. Kegiatan rujukan mencakup : - Rujukan pasien Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam suatu rumah sakit. Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit dengan mengikuti sistem rujukan yang ada. - Rujukan pengetahuan dan tekhnologi, termasuk peningkatan kemampuan tenaga kesehatan ( dana, alat dan sarana ) - Rujukan manajemen Dapat berupaa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan kepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri 2. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan dan tenaga kesehatanya. Harus ada koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat pertolongan dan tidak merugikan pasien. Mudah, cepat dan tepat adalah utama. Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan didalam rumaah sakit dan mekanisme kerja dibagian/instalasi anak dan obstetric dan ginekologi. Rujukan eksternal mengikuti mekaanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan. 1. Persiapan rujukan pasien : - Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien - Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk ke rumah sakit - Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume medic pasien meliputi : riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat saat kasus diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telah diberikan dan keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan kondisi pasien. 2. Di rumah sakit
- Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya. - Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah jika butuh - Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan / perawatan yang akan dilaksanakan
3. SKEMA RUJUKAN
RS KELAS A / B
Pelayanan medik spesialistik dan subspesialistik terbatas
RS KELAS C
Pelayanan medik dasar dan spesialistik terbatas
RS KELAS D
PUSKESMAS PONED
BIDAN
POLINDES
MASYARAKAT/KADE R/BUMIL/POSYANDU
Pelayanan medik dasar dan spesialistik terbatas
Pelayanan medis dasar
Pelayanan komunitas dasar
Pelayanan komunitas dasar
Keterangan :
Rujukan
Untuk rumah sakit diutamakan RS PONEK
Untuk puskesmas diutamakan pukskesmas PONED
Standar Prosedur Operasional
MEMBERI PELAYANAN PONEK RUMAH SAKIT Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman 1/1
RSUD KOTA PADANG PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Pelayanan obstetri yang pokok dan terpadu yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Tujuan
Sebagai penerapan langkah langkah dalam penerapan : 1. Memberikan pelayanan secara menyuluruh kepada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL secara maksimal 2. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi 3. Meningkatan mutu pelayanan rumah sakit
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Melaksanakan penapisan ANC dan KB di pol keb 2. Menapis kasus-kasus resiko tinggi kehamilan dan KB 3. Menangani partus aman baik normal maupun patologi secara cepat dan tepat 4. Penanganan kegawat daruratan obstetri secara cepat dan tepat 5. Ruang operasi melakukan operasi obstetri 6. Ruang nifas penanganan pasien post partum baik normal maupun patologi, memberikan penyuluhan, melatih senam nifas 7. Ruang perinatologi, merawat neonatus patologis
Uni terkait
IRI,IRJ,IGD
MELAKSANAKAN METODE KANGGURU RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
1/1
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Merupakan perawatan untuk bayi BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dan kulit ibu atau skin to skin contac
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam melaksanakan metode kangguru
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Perkenalkan diri 2. Memberi salam kepada orang tua bayi dan penjelasan yang akan diberikan 3. Berikan bayi topi, dan kaos kaki 4. Letakkan bayi didada
ibu, dengan posisi tegak dan
bersentuhan langsung dengan kulit ibu 5. Pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu 6. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak (frog position) 7. Ibu dapat mengenakan baju khusus PMK atau baju dengan ukuran besar, sehingga posisi bayi bisa diletakkan diantara payudara ibu 8. Ikatan tali baju PMK atau kenakan selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh 9. Selama melakukana metode kangguru ini, ibu sambil dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walaupun
berdiri, duduk, berjalan, makan dan mengobrol. 10. Metode ini dapat juga dilakukan oleh ayah atau orang lain 11. Metode ini dapat juga diterapkan sampai bayi tidak ingin menjalani jenis perawatan ini lagi, atau biasanya sekitar usia koreksi 37 minggu, atau menunggu sampai berat badan bayi sampai 2000 gram. 12. Setelah hasil pemeriksaan menunjukan kondisi baik ditambah dengan kenaikan berat badan, maka bayi sudah siap dirawat di rumah ( dipulangkan) Uni terkait
Ruang perinatalogi
MERUJUK PASIEN KEBIDANAN DAN BAYI SECARA TIMBAL BALIK KE TEMPAT PERUJUK Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman 1/1
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Suatu
kegiatan
merujuk
penanganan dirumah sakit
pasien
yang
telah
mendapat
kembali ke tempat perujuk untuk
pemantauan selanjutnya. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam meningkatkan pelayanan maternal dan neonatal dalam menurunkan AKI/AKB
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Register, buku KIA/ surat rujukan untuk merujuk kembali 2. Jelaskan pada keluarga dan pasien tempat kontrol ulang ditempat periksa awal untuk mendapatkan pelayanan lanjutan 3. Tulis terapi dan tindakan tyang telah diberikan selama dorawat di rumah sakit 4. Melakukan periksa ulang dengan teliti dan jelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga
dan pasien bahwa pasien
sudah dalam kondisi baik dan boleh pulang 5. Memberikan hasil pemeriksaan penunjang, bila ada/sudah dilakukan 6. Lakukan pendokumentasian dan ingatkan pasien untuk kontrol ketempat semula 7. Rujuk kembali pada instalasi yang merujuk baik dari : BPM, puskesmas, maupun RS Uni terkait
IRJ, IRI
MEREFERAL (MERUJUK) PASIEN MATERNAL DAN NEONATAL Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman ½
RSUD KOTA PADANG PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Pasien yang telah dilakukan pemeriksaan secara medis perlu dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi untuk mendapatkan tindakan dan atau perawataan yang lebih intensif.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam : petugas dapat mereferal pasien dengan benar dan aman, agar pasien mendapat perawatan lebih intensif sesuai dengan kebutuhan kasusnya.
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Periksa catatan medik pasien 2. Ber salam dan perkenalkan diri 3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang maksud dan tujuan pasien direferal rujuk 4. Beri kesempatan pada pasien atau keluarga pasien untuk bertanya 5. Pastikan rumah sakit yang dituju siap untuk menerima referal/rujukan 6. Hubungi sopir ambulan dan siapkan alat-alat merujuk 7. Sarankan keluarga untuk menyelesaikan administrasi dan catat dalam buku register 8. Observasi
keadaan
umum
pasien
lakukan
pendokumentasian selanjutnya buat kronologi pasien
selama dirawat 9. Periksa kebenaran dan kelengkapan surat refferal/rujukan 10. Jelaskan dan berikan sisa obat pasien kepada keluarga pasien 11. Perawat mengantar pasien kerumah sakit yang dituju dengan
ambulance,
sertakan
hasil
pemeriksaan
penunjang seperti labolatorium, rontgen serta lampiran kronologi
pasien
selama
dirawat
bersama
surat
referal/rujukan 12. Dampingi pasien selama proses rujukan , sampai selesai serah terima pasien dengana petugas ditempat rujukan. Uni terkait
IRI,IRJ
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman 1/1
RSUD KOTA PADANG PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
Ditetapkan
PROSEDUR
Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam : 1. Mempererat
kontak
antara
ibu
dan
bayi
sehingga
mempercepat hubungan kasih sayang ibu pada bayi, dan bayi mendapatkan kehangatan serta kenyamanan 2. 3.
Mempercepat produksi dan pengeluaran ASI dari buah dada. 3. Berguna untuk menguatkan kontraksi uterus sehingga tidak terjadi perdarahan.
4. Kebijakan
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Inisiasi menyusui dini (IMD) dilakukan pada bayi yang dilahirkan normal (tanpa operasi ), berat badan ≥2500 gram, bayi segera menaangis, tidak cacat pada rahang, ibu tidak mengidap penyakit menular. 2. Setelah bayi lahir, letakan bayi diatas perut ibu, bayi dibersihkan (kecuali tangan) dan selimut, supaya bayi tidak kedinginan 3. Jepit tali pusat dengan kedua klem lalu potong tali pusat diantara kedua klem dan ikat 4. Letakkan bayi temgkurap didada ibu, kepala bayi berada diantara payudaraibu tapi lebih rendah dari puting susu 5. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan menutupi kepala bayi.
6. Biarakan bayi tetap melakukan kontak kulit kekulit didada ibu paling sedikit satu jam. 7. Hindari menyeka/membasuh payudara ibu sebelum bayi menyusui. 8. Selama inisiasi menyusui dini (IMD), bayi dapat disuntik vitamin K 9. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusui. 10. Menunda semua asuhan BBL hingga bayi selesai menyusui. 11. Segera setelah BBL selesai menghisap dan melepas puting susu, lakukan perawatan BBL normal ( ukur BB,PB,LK,LD, beri salep mata, pakaian atau bedung untuk menghangatkan bayi. 12. Beri imunisasi hepatitis B 1 jam kemudian. 13. Lakukan rawaat gabung Uni terkait
Ruang VK,IBS
MEMFASILITASI KEGIATAN MENYUSUI DIRUMAH SAKIT RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
1/1
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Kegiatan memberikan ASI langsung kepada bayi dalam kondisi khusus
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam memberikan ASI kepada bayi diruang perawatan bayi khusus
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Buat jadwal kegiatan menyusui secara tertulis sesuai kebutuhan bayi 2. Laksanakan jadwal menyusu seseuai waktu 3. KIE ibu tentang : - Manfaat ASI - Cara memberikan ASI baik langsung atau melalui sendok pipet/cangkir - Kepatuhan dalam melaksanakan jadwal menyusui
Uni terkait
IRI,IRJ
MEMONITOR PERDARAHAN MASA NIFAS Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman 1/2
RSUD KOTA PADANG PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Mengawasi perdarahan pada masa nifas
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mencegah perdarahan post partum primer dan sekunder 1. Memberi bantuan emosional 2. Meningkatkan penggunaan ASI dan laktasi 3. Meningkatkan pengetahuan ibu tentanag ASI dan perawatan bayi 4. Memudahkan pengawasan kesehatan ibu dan bayi 5. Mencegah infeksi dan mempercepat involusi 6. Memperpendek hari rawat
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Pakai alat pelindung diri 2. Beri salam dan perkenalkan diri 3. Jelaskan tujuan dan prosedur kerja 4. Siapkan alat dan lingkungan 5. Cuci tangan 6. Pakai sarung tangan 7. Lihat perdarahan pervaginam, sambil memasase uterus 8. Lakukan pulva hygiene 9. Buka sarung tangan 10. Cuci tangan 11. Ukur tekanan darah 12. Hitung denyut nadi
13. Periksa tinggi fundus uteri dan kontraksi 14. Periksa kontraksi uterus 15. Monitor tanda-tanda anemia - Periksa HB - Periksa mukosa mata - Kaji keluhan pasien 16. Bereskan alat-alat 17. Cuci tangan dengan antis 18. Lakukan pendokumentasian
IRI,IRJ
MELAKUKAN PENATALAKSANAAN PADA PERSALINAN IBU DENGAN HIV Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman 1/1
RSUD KOTA PADANG PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Persalinan pasien dengan infeksi HIV
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah : 1. Petugas mampu mengenali ibu yang terinfeksi HIV dan diperlakukan dengan benar dan aman 2. Mencgah transmisi virus dari ibu ke bayi 3. Mencegah penularan infeksi ibu ke petugas kesehatan
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Periksa catatan medik pasien 2. Beri salam dan perkenalkan diri 3. Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan 4. Fasilitas pasien dalam inform consent 5. Bila HIV terdiagnosis saat persalinan : - Rujuk ke sentral penanganan HIV terpadu - Persalinan direncanakan dengan SC 6. Setelah melahirkan, ibu dikonseling untuk tidak menyusui bayinya dengan ASI dan diberikan terapi untuk menekan laktasi 7. Anjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi
Uni terkait
Ruang bersalin, ruang operasi, ruang perinatologi, rawat inap, klinik merpati
MELAKUKAN PENATALAKSANAAN PADA PROLAPSUS TALI PUSAT RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
½
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Persalinan dengan tali pusat terletak di jalan lahir di bawah bagian terendah janin dan teraba saat pemeriksaan dalam
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah menevakuasi bayi segera untuk mencegah hipoksia janin
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
A. tali pusat terkemuka ( pada saat ketuban masih utuh ) 1. tekanan tali pusat pada bagian terendah janin dapat diminimalisasi
dengan
posisi
knee
chest
atau
tendenlenberg 2. observasi denyut jantung bayi dan his dengan ketat. Bila terjadi tanda-tanda gawat janin lakukan sectio caesaria B. tali pusat menumbung bila ketuban sudah pecah 1. perhatikan apakah tali pusat masih berdenyut atau idak 2. jika sudah tidak berdenyut, artinya janin telah mati, dan sebisa mungkin pervaginaam tanpa tindakan agresif, sementara tali pusat yang masih berdenyut berarti keadaan darurat yang mengancam kehidupan janin. 3. Oksigenasi 4-6 liter per menit dengan masker atau kanula nasal 4. Posisi ibu tendenlenberg, diusahakan mendorong bagian terbawah janindan memasukkan tali pusat 5. Pada persalianan kala I terapinya adalah sectio
caesaria segera 6. Sebelum operasi penanganan yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut : a. Reposisi
dengan
memakai
sarung
tangan
steril/DDT melalui vagina, dorong bagian terendah janin keatas b. Tangan yang lain menahan bagian terendah di supra simpisis dan nilai keberhasilan reposisi c. Jika bagian terendah janin telah terpegang kuata diatas rongga panggul, keluarkan tangan dai vagina dan letakkan tangan diatas abdomen sampai opersai dimulai 7. Pada persalinan Kala II a. Persentasi kepala , lakukan ekstraksi vakum atau cunam forcep dengan episotomi b. Presentasi sungsang lakukan ekstaksi bokong ataua kaki lalu gunakan forcep piper atau panjang untuk mengeluarkan kepala c. Letak lintang segera siapkan untuk sectio caesaria Uni terkait
IGD, ruang bersalin, ruang oprasi, ruang perinatologi
MELAKUKAN PENATALAKSANAAN PADA RETENSIO PLASENTA RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
1/1
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Retensio plasenta ( plasental retension) merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin lahir.
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah : 1. Melahirkan
plasenta
secra
lengkap,
bila
terdapat
perdarahan 2. Melakukan drip uterustonika bila tidak ada perdarahan 3. Segera konsultasikan dengan SpO 4. Manual plasenta diperlukan bila terjadi perdarahan 5. Plasenta tidak lahir dan kamar operasi siap bila terjadi HPP lanjut 6. Mencegah terjadinya kehilangan darah yang lebih banyak Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur Uni terkait
IGD, farmasi, semua poliklinik, semua rawat inap
MELAKUKAN PENATALAKSANAAN PADA SOLUSIOPLASENTA RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
1/1
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Kehamilan dengan umur kehamilan di atas 20 minggu yang disertai dengan terlepasnya plasenta dari tempat imolantasinya yang normal pada uterus sebelum fetus dilahirkan
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah : mengevakuasi bayi dan mencegah pasien kehilangan banyak darah
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Menilai keadaan umum ibu, kedaran pasien dan vital sign 2. Memasang infuse untuk restorasi cairan - Bila terjadi tanda-tanda syok berikan cairan NS/RL sampai TD 90/ dalam 15 menit pertama dan 2 liter dalam 2 jam pertama - Bila tidak ada tanda-tanda syok, berikan cairan NS/RL untuk profilaksis dengan tetesan maintenance 40 tetes per menit 3. Mengevaluasi perdarahan anemia - Perdarahan yang tersembunyi, bila darah yang keluar sedikit tapi keadaan umum ibu jelek 4. Meenyiapkan darah segar atau packed red cell (PRC) untuk transfuse sesuai dengan kadar haemoglobin 5. Mengevaluasi kesejahteraan janin - Bila DJJ ditemukan 120-160x/menit regular, segera lakukan tindakan section caesaria - Bila DJJ ditemukan <120 x/menit atau >160x/menit irregular, nilai pelviks skor. Bila pelvic skor tidak
memadai untuk kelahiran normal (<5), segera lakukan tindakan section caesaria. - Bila DJJ tidak ditemukan, kondisi serviks kaku, pembukaan 1, dan penurunan HII-III, segera lakukan sectio - Bila DJJ tidak ditemukan, kondisi serviks lunak, pembukaan >3 cm, penurunan HIII-IV, segera lakukan amniotomi dan akselerasi persalinan dengan drip oksitosin 6. Melakukan indakan sesuai dengan indikasi obstetri Uni terkait
VK,IBS,bank darah
PENATALAKSANAAN PERSALINAN YANG BERSIH DAN AMAN RSUD KOTA
Nomor dokumen
No.Revisi
Halaman
PADANG
1/1
PANJANG
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Ditetapkan Direktur RSUD Kota Padang Panjang
OPERASIONAL
dr. Ardoni NIP. 19720513 200501 1 009
Pengertian
Suatu tatanan / system pelayanan perawatan rumah sakit umum daerah padang panjang dimana bayi dan ibu yang baru melahirkan dirawat ditempat yang sama
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam : 1. Memberi bantuan emosional 2. Meningkatkan penggunaan ASI dan laktasi 3. Meningkatkan pengetahuan ibu tentanag ASI dan perawatan bayi 4. Memudahkan pengawasan kesehatan ibu dan bayi 5. Mencegah infeksi dan mempercepat involusi 6. Memperpendek hari rawat
Kebijakan
SK direktur RSUD Kota Padang Panjang No. 37 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi Di RSUD Kota Padang Panjang
Prosedur
1. Dikamar bersalin secrening rawat gabung total/parsial 2. Setelah 30 menit bayi baru lahir tetekan bayi secara dini 3. Bidan cuci tangan 4. Membantu bayi netek dini 5. Kontak ibu selama dikamar bersalin 6. KIE ibu tentang manfaat ASI dan rawat gabung - Cara menyusui yang benar dana cara merawat bayi - Perawatan payudara dan KB 7. Setelah 2 jam post partum mengantar pasien dan bayi keruangan rawat gabung 8. Memberikan dukungan tentang cara merawat bayi dan
cara menyusui 9. Merawat payudara/perawatan puting dan rangsangan payudara 10. KIE mobilisasi dini, perwatan bayi sehari-hari, imunisasi dasar - Memberi
kesempatan
ibu,
untuk
mempraktekan
memandikan bayi dan perawatan massage payudara - Mengamati kelainan-kelainan pada bayi - Melaporkan
kelainan-kelainan
secepatnya 11. Melakukan pendokumentasian Uni terkait
IRI,IGD
yang
ditemukan