RUJUKAN EKSTERNAL GAWAT DARURAT / RUJUKAN EMERGENCY No. Dokumen : SOP
No. Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
: dr. Reza Prima Muharama NIP. 197911212010011012
UPTD PUSKESMAS CILACAP SELATAN II
1. Pengertian
Rujukan adalah suatu proses pengalihan pasien dari fasilitas kesehatan awal kepada fasilitas rujukan lanjut karena berbagai sebab. Pasien gawat darurat adalah pasien dengan kondisi dimana pasien menderita penyakit dan cidera yang dapat menimbulkan kecacatan permanen dan mengancam nyawa pasien bila tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Kriteria pasien yang dirujuk harus memenuhi salah satu atau beberapa dari : a. Hasil anamnesa sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi b. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. c. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi. d. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap. e. Apabila
telah
diobati
dan
dirawat
ternyata
memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu. 2. Tujuan
Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan proses pelaksanaan rujukan pasien emergency yang tidak bisa ditangani di puskesmas untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas nomor 440/005/SK/KaPusk/2018 tentang Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Cilacap Selatan II.
4. Referensi
Permenkes Nomor 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur
a. Pasien datang ke ruang tindakan gawat darurat. b. Petugas RGD menerima pasien. c. Petugas memeriksa kesadaran pasien (GCS). d. Apabila sadar petugas menganamnesa pasien, apabila tidak sadar langsung alloanamnesa terhadap keluarga pasen dan cek A B C (Airway Breathing Circulation).
e. Petugas memeriksa vital sign pasien. f. Petugas mengkonsulkan kepada dokter yang jaga. g. Dokter jaga memeriksa pasien, melakukan pemeriksaan fisik. h. Dokter menemukan tanda tanda kegawatan. i. Dokter
memberian
advice
kepada
petugas
RGD
untuk
menstabilkan pasien dengan advice pemberian obat obatan emergency dahulu ataupun alat bantu pernafasan, pemberian cairan infus. j. Dokter menyampaikan informed consent tentang kondisi pasien kepada keluarga pasien dan menyampaikan kalau pasien perlu dirujuk ke rumah sakit karena kondisi pasien yang gawat, perlu penanganan segera. k. Dokter memberikan blangko informed consent untuk ditanda tangani keluarga pasien
tentang
persetujuan
rujuk
dan
dilakukan tindakan medis. l. Dokter menginformasikan daftar rumah sakit rujukan dan meminta pasien/keluarga memilih rumah sakit yang dituju. m. Petugas
RGD
menghubungi
rumah
sakit
rujukan
dan
memastikan ketersediaan tempat. n. Dokter membuatkan surat rujukan o. Sambil menunggu pasien stabil, petugas RGD menghubungi petugas ambulance dan meminta petugas ambulance untuk menyiapkan ambulance. p. Petugas RGD dengan membawa perlengkapan emergency dan buku ekspedisi rujukan saat merujuk pasien dengan ambulance ke rumah sakit rujukan. q. Petugas Medis / Paramedis pendamping rujukan adalah petugas yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien. r. Petugas selama merujuk memonitor kondisi pasien dan menulis di Resume Medis s. Petugas tetap menunggu di IGD sarana rujukan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan lebih lanjut, serta komunikasi dengan petugas penerima di sarana rujukan (serah terima dengan perawat UGD ) dengan buku ekspedisi. 6. Diagram Alir
-
7. Unit Terkait
Ruang Tindakan Gawat Darurat
8. DokumenTerkait
1. Blangko Rujukan 2. Blangko Informed Consent 3. Rekam Medis
9. Rekam histori perubahan No
Yang diubah
Isi perubahan
Tanggal diberlakukan Perubahan