SOLUSIO PLASENTA OLEH : KELOMPOK 2
DEFINISI Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. Yang terjadi pada kehamilan 22 minggu atau berat janin di atas 500 gr (Rustam 2002 ). Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada fundus uteri/korpus uteri sebelum janin lahir (PB P OGI,1991).
MACAM-MACAM SOLUSIO PLASENTA 1. SOLUSIO PLASENTA RINGAN
Luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25% tetapi atau ada yang menyebutkan kurang dari 1/6 bagian. Jumlah darah yang keluar biasanya kurang dari 250 ml. 2. SOLUSIO PLASENTA SEDANG Luas plasenta yang terlepas telah melebihi 25%, tetapi belum mencapai separuhnya (50%). Jumlah darah yang keluar biasanya kurang dari 250 ml tetapi belum mencapai 1.000 ml. 3. SOLUSIO PLASENTA BERAT Luas plasenta yang terlepas telah melebihi 50%, dan jumlah darah yang keluar telah mencapai 1.000 ml atau lebih. Pertumpahan darah bisa terjadi ke luar dan kedalam bersama-sama.
ETIOLOGI
Penyebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi.
1.
Faktor kardio-reno-vaskuler
2.
Faktor trauma
3.
Faktor paritas ibu
4.
Faktor usia ibu
5.
Leiomioma uteri (uterine leiomyoma)
6.
Faktor pengunaan kokain
7.
Fakor kebiasaan merokok
8.
Riwayat solusio plasenta sebelumnya
9.
Pengaruh lain
PATOFISIOLOGI
Terjadinya solusio plasenta di picu oleh perdarahan ke dalam desidua basalis yang
kemudia terbelah dan meningkatkan lapisan tipis yang melekat pada mometrium. Sehingga terbentuk hematoma desidual yang menyebabkan pelepasan. Kompresi dan ahirnya penghancuran plasenta yang berdekatan dengan bagian tersebut.
Ruptur pembuluh arteri spiralis desidua menyebabkan hematoma retro plasenta
yang akan memutuskan lebih banyak pembuluh darah, hingga pelepasan plasenta makin luas dan mencapai tepi plasenta, karena uterus tetep berdistensi dengan adanya janin, uterus tidak mampu berkontraksi optimal untuk menekan pembuluh darah tersebut. Selanjutnya darah yang mengalir keluar dapat melepaskan selaput ketuban.
MANIFESTASI KLINIS 1.
Perdarahan pervaginam disertai rasa nyeri diperut yang terus-menerus, warna darah merah kehitaman.
2.
Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah
yang berkumpul dibelakang plasenta hingga rahim teregang (wooden uterus) 3.
Palpasi janin sulit karena rahim keras
4.
Fundus uteri makin lama makin naik
5.
Auskultasi DJJ sering negatif
6.
Sering terjadi reniatan (hipvolemik dan neurogenik)
7.
Pasien kelihatan pucat, gelisah dan kesakitan
KOMPLIKASI Pada Ibu : 1.
2.
Pada janin : 1.
Fetal distress
intrapartum, maupun post – partum
2.
Gangguan pertumbuhan/perkembangan
Koagulopati konsumtif, DIC ; solusio
3.
Hipoksia
plasenta
penyebab
4.
Anemia
koagulopati konsumtif yang tersering
5.
Kematian janin
6.
Kelainan susunan saraf pusat
Perdarahan
baik
merupakan
pada kehamilan 3.
Utero- urinal reflex
4.
Ruptur uteri
anterpartum,
PEMERIKSAAN PENUNJANG a)
Pemeriksaan umum Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi akan turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok. Nadi cepat dan kecil
b)
Pemeriksaan laboratorium
Urin : Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit.
Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia
c)
Pemeriksaan plasenta. Plasenta biasanya tampak tipis dan cekung di bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter.
d)
Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG) Pada pemeriksaan USG yang dapat ditemukan antara lain :Terlihat daerah terlepasnya plasenta, Janin dan kandung kemih ibu, Darah, Tepian plasenta.
ASUHAN KEPERAWATAN SOLUSIO PLASENTA