Skripsi Universitas Raharja.docx

  • Uploaded by: Ridha Arifti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skripsi Universitas Raharja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 15,122
  • Pages: 107
ALARAM PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN ARDUINO BERSASIS SMS GATEWAY PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA SKRIPSI

Disusun Oleh : NIM : 1331475896 NAMA : Elviro Garcia Pinto JURUSAN SISTEM KOMPUTER KONSENTRASI COMPUTER SISTEM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA TANGERANG 2018/2019 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ALARAM PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN ARDUINO BERBASIS SMS GATEWAY PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA Disusun Oleh : NIM : 1331475896 Nama : Elviro Garcia Pinto Jenjang Studi : Strata Satu Jurusan : Sistem Komputer Konsentrasi : Computer System (COS) Disahkan Oleh : Tangerang, ...Januari 2019 Ketua STMIK RAHARJA

Kepala Jurusan Jurusan Sistem Komputer

(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM) NIP : 000594

(Diah Aryani, S.T.,M.Kom)) NIP : 010413

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ALARAM PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN ARDUINO BERSASIS SMS GATEWAY PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA Dibuat Oleh : NIM : 1331475896 Nama : Elviro Garcia Pinto

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer Sistem Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh : Tangerang,...Januari 2019 Pembimbing I

Pembimbing II

( Ir. Supardi Sigit, MM) NID : 11002

( Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd.,M.TI)) NID : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALARAM PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN ARDUINO BERBASIS SMS GATEWAY PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA Dibuat Oleh : NIM : 1331475896 Nama : Elviro Garcia Pinto Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System (COS) Tahun Akademik 2018/2019 Disetujui Penguji : Tangerang,...Januari 2019 Ketua Penguji Penguji I Penguji II

() NID :

() NID :

() NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ALARAM PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN ARDUINO BERSASIS SMS GATEWAY PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA Dibuat Oleh : Nama : Elviro Garcia Pinto NIM : : 1331475896 Jenjang Studi : Strata Satu Jurusan : Sistem Komputer Konsentrasi : Computer Sistem Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar. Tangerang,...Januari 2019

(Elviro Garcia Pinto) NIM : 1331475896 )*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI Di zaman Teknologi sekarang ini masih kita jumpai kebakaran yang terjadi dalam lingkungan masyarakat, Dalam bidang elektronika, perlahan-lahan peralatan-peralatan manual mulai digantikan dengan peralatan elektronik yang dapat bekerja secara otomatis, contohnya dalam bidang keamanan. Pada Perguruan Tinggi Raharja sistem informasi kebakaran sangatlah penting, terutama pada gedung yang sudah melebihi dari 4 lantai.Pada Gedung Perguruan

Tinggi Raharja akan di buat sebuah sistem pendeteksi kebakaran dengan arduino berbasis SMS. Dimana Sistem akan mengirimkan peringatan dalam bentuk SMS ketika sensor membaca kepekatan gas dan suhu panas ruangan masuk dalam level bahaya. Ada 3 (tiga) level bahaya yang diterapkan pada sistem. Sistem ini diawali dengan pembacaan kepekaan asap oleh sensor MQ-2 apabila nilai kepekatan asap mencapai nilai ADC 100 maka format sms yang dikirimkan “Terdeteksi Asap“, pada pembacaan sensor LM35D mempunyai 2 (dua) level yakni level 1 (satu) bekerja ketika sistem membaca suhu ruangan > 41°C sampai dengan <45°C maka format SMS yang dikirimkan “Waspada Kebakaran”. Level 2 dua) bekerja ketika sistem membaca suhu ruangan >60°C maka sistem akan mengirimkan peringatan SMS dengan format “Terjadi Kebakaran” dan setiap SMS yang dikirimkan diiringi dengan bunyi buzzer. Sistem pendeteksi kebakaran pada gedung Perguruan Tinggi Raharja dengan SMS mengaplikasikan sensor asap (MQ-2) untuk mendeteksi asap dan sensor suhu (LM35) untuk mendeteksi suhu dalam ruangan. Dari pengujian fungsionalitas disimpulkan komponen-komponen yang terhubung dengan prototipe sistem telah berfungsi dengan baik. Dari pengujian usability disimpulkan sistem mudah digunakan dan dapat mendeteksi kebakaran dengan efesien. Kata Kunci : Sensor MQ-2, LM35D , dan SMS

KATA PENGANTAR Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan waktu yang telah di tentukan sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari penulisan ini adalah sebagai berikut:“Alaram Pendeteksi Kebakaran dengan Arduino Berbasis SMS Gateway Pada Perguruan Tinggi Raharja” Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Sarjana jurusan Sistem informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Sebagai bahan penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan Skripsi ini.. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moral maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja. 3. Ibu Diah Aryani, S.T.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja. 4. Bapak Ir. Supardi Sigit, MM selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta masukan bahkan motivasi kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. 5. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd.,M.TI. selaku dosen pembimbing IIyang juga telah banyak meluangkan waktu, pikiran, kesabaran dan tenaganya untuk membantu, serta memberikam bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini. 6. Bapak Ir. Mukti Budiarto, MTI selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis mendapatkan data selama penulis melakukan riset di Bagian Umum Perguruan Tinggi Raharja.. 7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami. 8. Teman – teman seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan dan motivasi. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka.

Tangerang,...Januari 2019

Elviro Garcia Pinto NIM. 1331475896

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.Blok Diagram Sistem Komputer Gambar 2.2. Flowchart Program Gambar 2.3. Simbol Flowchart Proses Gambar 2.4. Flowchart Proses Gambar 2.5. Rangkaian Catu DayaDC Gambar 2.6. Arduino Uno Gambar 2.7. Blok diagram ATmega328 Gambar 2.8. Papan Arduino Gambar 2.9. Tampilan SoftwareIDE Arduino Gambar 2.10. IComSat v1.1 SIM900 GSM/GPRSshield Gambar 2.11. Sensor MQ-2 Gambar 2.12. Sensor Api Gambar 2.13. LM35D Gambar 2.14. Buzzer Gambar 2.15. Struktur sederhana Relay Gambar 3.1. Flowchart Sistem Berjalan Gambar 3.2. Blok Diagram Perancangan Alat Gambar 3.3. Rancangan Fisik Gambar 3.4. Posisi Sensor Pada Rumah Gambar 3.5. Rangkaian GSM Shield Gambar 3.6. SkematikCatu Daya Gambar 3.7. Rangkaiansensor MQ-2 Gambar 3.8. RangkaianSensorLM35D Gambar 3.9. Skematik Buzzer Gambar 3.10. Pin Mikrokontroler Gambar 3.11. Hubungan Pin Arduino Gambar 3.12. Flowchart Cara kerja perangkat

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Pengkodean Modul GSM Shield Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja Tabel 3.3 Struktur Organisasi STMIK Raharja Tabel 3.4. Koneksi Pin dari GSM ShieldkeArduino Tabel 3.5. Koneksi Pin dari MQ-2 keArduino Tabel 3.6. Koneksi pin LM35D dengan arduino Tabel 3.7. Pin Mikrokontroler yang Digunakan Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi Tabel 4.12. Pengukuran SensorLM35D Tabel 4.13. Hasil Pengukuran Sensor MQ-2 Tabel 4.14. Pengukuran Pada Rangkaian Buzzer Tabel 4.15 Tegangan Output Gsm Shield Tabel 4.16. Pengujian Alat Secara Keseluruhan Tabel: 4.17. Pengolahan Jadwal proses pembuatan alat Tabel: 4.18. Pengolahan jadwal penerapan Tabel 4.19. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL Tabel 1 Simbol Flowchart

Tabel 2 Simbol Elektronika

Daftar isi [sembunyikan]



1 BAB I o 1.1 Latar Belakang o 1.2 Rumusan Masalah o 1.3 Ruang Lingkup Penelitian o 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian





 1.4.1 Tujuan Penelitian  1.4.2 Manfaat Penelitian o 1.5 Metode Penelitian  1.5.1 Metode System Development Life Cycle (SDLC) o 1.6 Sistematika Penulisan 2 BAB II o 2.1 Teori Umum  2.1.1 Definisi Sistem  2.1.2 Karakteristik Sistem  2.1.3 Konsep Dasar Sistem Komputer  2.1.4 Konsep Dasar Kendali / Kontrol  2.1.5 Konsep Dasar Prototype  2.1.6 Konsep Dasar Flowchart o 2.2 Teori Khusus  2.2.1 PowerSupply  2.2.2 Arduino Uno  2.2.3 Software Arduino  2.2.4 StrukturArduino  2.2.5 Elemen Format Penulisan  2.2.6 Variabel  2.2.7 IComSatv1.1SIM900 GSM/GPR Sshield  2.2.8 SensorAsapMQ 2  2.2.9 Sensor Api  2.2.9.1 Aplikasi  2.2.9.2 Spesifikasi :  2.2.9.3 Wiring :  2.2.10 SensorLM35D  2.2.11 Buzzer High Decibel  2.2.12 Relay o 2.3 Literatur Review 3 BAB III o 3.1 Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja  3.1.1 Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja  3.1.2 Visi, Misi Dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja  3.1.2.1 Visi Perguruan Tinggi Raharja  3.1.2.2 Misi Perguruan Tinggi Raharja  3.1.2.3 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja  3.1.3 Struktur Organisasi  3.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab o 3.2 Tata Laksana Sistem Berjalan  3.2.1 Sistem Prosedur Berjalan  3.2.1.1 Flowchart Sistem Berjalan o 3.3 Rangkaian Sistem Usulan  3.3.1 BlokDiagram o 3.4 Prinsip Kerja Sistem o 3.5 Perancangan Hardware  3.5.1 Perancangan Fisik Sistem  3.5.2 Rangkaian GSM Shield Sim 900  3.5.3 SkematikCatuDaya (Power Supply)  3.5.4 SkematikSensorMQ-2  3.5.5 SkematikLM35D  3.5.6 Skematik Buzzer  3.5.7 Pin Mikrokontroler o 3.6 Perancangan Softwere

 3.6.1 Flowchart 3.7 Cuplikan Program 3.8 Spesifikasi Peralatan 3.9 Cara Pengoperasian Alat 3.10 User Requirement  3.10.1 Elisitasi Tahap I  3.10.2 Elisitasi Tahap II  3.10.3 Elisitasi Tahap III  3.10.4 Final Draft Elisitasi 4 BAB IV o 4.1 Pengujian Alat o 4.2 Pengujian Hardware dan Software o 4.3 Pengujian dananalisa  4.3.1 Pengujian dan analisa Rangkaian Catu daya  4.3.2 Pengujiandan Analisa Sensor LM35D  4.3.3 pengujiandananalisa Sensor MQ-2  4.3.4 Pengujiandan Analisa Rangkaian Buzzer  4.3.5 Pengujian dananalisa Rangkaian GSM Shield  4.3.6 Pengujian Software ( Perangkat Lunak) o 4.4 pengujianalat Secara Keseluruhan o 4.5 Hak Akses o 4.6 Testing o 4.7 Evaluasi o 4.8 Implementasi o 4.9 Schedule o 4.10 Penerapan o 4.11 Estimasi Biaya 5 BAB V o 5.1 Kesimpulan o 5.2 Saran 6 DAFTAR PUSTAKA 7 DAFTAR LAMPIRAN o o o o





 

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Pada era yang maju ini dimana kesadaran akan besarnya dampak yang timbul akibat kebakaran sangat penting. Di indonesia umumnya pengumpulan data ini masih belum mendapatkan perhatian yang khusus, kalau diperhatikan selain dampak ekonomis yang ditimbulkan maka dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan jauh lebih besar dari yang terlihat selama ini. Kebakaran yang timbul pada daerah miskin dan padat penduduk kebakaran benar-benar meninggal jejak trauma yang sangat mendalam dimana asuranasi bukan merupakan suatu kebutuhan pada masyarakat tersebut.

Data-data yang didapat ini digunakan untuk membangun lagi sistem pemadaman kebakaran yang lebih handal baik dari segi regulasi yang berlaku maupun dari segi teknis aplikasi dan penerapannya, sehingga para perencana berikutnya dapat lebih tajam memperhatikan untuk spesifikasi bangunan tertentu, lokasi, tempat dan resiko yang timbul sehingga didapat suatu disain sistem perlindungan kebakaran yang lebih handal. Apabila sistem pendeteksi kebakaran dibuat secara profesional yakni menyesuaikan dan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih maka akan menciptakan suatu efektifitas yang tinggi dan informasi yang disampaikan akurat tanpa adanya Kesalah pahaman. Sistem informasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan sehari-hari, seperti sistem informasi kebakaran..Oleh karna itu peristiwa kebakaran tidak bisa kita anggap hal yang sangat sepele. Kebakaran terjadi karna banyak sebabnya baik dari konsletting listrik maupun kerusakan perangkat elektronik. Informasi kebakaran sangat telat jika kita terima pada saat terjadi kebakaran, oleh karna itu untuk menghindari hal tersebut harus di buat sebuah alat yang dapat mendeteksi terjadi kebakaran dan lansung memberi informasi kepada petugas atau pemilik rumah dan gedung. Pada Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki 2 gedung dan kurang lebih 50 ruangan yang sangat efektif dalam penggunaanya. Dan juga sudah memiliki ISO 9001:2015 oleh karna itu sistem pelayanan dan keamanan pasilitas sangat di harapkan dan dibutuhkan oleh karna itu untuk menunjang semua itu sistem yang sangat dibutuhkan harus dibuat, mengingat peristiwa kebakaran tidak di ketahui oleh petugas. Dengan adanya sistem Alarm Pendektesi kebakaran yang canggih dan dapat dipercaya diharapkan dapat mengetahui informasi. Mengatasi hal itu, maka dibutuhkanlah suatu sistem alat yang dilengkapi dengan sistem bunyi dan memberikan informasi berupa sms terhadap pemilik hak akses, agar benar-benar memiliki informasi kebakaran yang tepat. Salah satu sistem perangkat yang dapat digunakan ialah pendekteksi kebakaran, karena dengan sistem pendekteksi kebakaran alat dapat

menghidupkan sinyal informasi berupa bunyi dan member sms secara otomatis ke setiap petugas. Dan hanya petugas yang dapat di-inputkan oleh pemilik hak akses, jadi dalam hal ini dapat di input data nomer handphone para petugas, agar sistem alat memberikan informasi kebakaran dengan keterangan waktu , ruangan dan tanggal. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk sistem Alarm Pendektesi Kebakaran dengan Arduino Berbasis SMS Gateway yang mampu member informasi keluaran suara dan mengirim sms ke setiap user petugas. Dengan demikian, penulis mengambil judul, “Alarm Pendeteksi Kebakaran dengan Arduino Berbasis SMS Gateway Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah Rumusian masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang Arduino agar valid untuk memberikan informasi Kebakaran ? 2. Bagaimana cara merancang sistem Alarm Pendektesi Kebakaran menggunakan Arduino berbasis sms gateway ?

Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini adalah bagaimana membuat sistem Alarm Pendektesi Kebakaran dengan Arduino Berbasis SMS Gateway Pada Perguruan Tinggi Raharja, sehingga para petugas (satpam) dapat memperoleh informasi yang cepat

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut 1. Tujuan Individual

a. Persyaratan untuk kelulusan S1 b. Menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama perkuliahan 2. Tujuan Fungsional a. Merubah sistem informasi dari yang masih menggunakan informasi telepon ke pihak pimpinan untuk informasi kebakaran menjadi menggunakan suara dan sms gateway b. Membuat perangkat informasi Alarm Pendektesi Kebakaran yang dapat bekerja secara otomatis dan baik 3. Tujuan Operasional a. Membantu menyelesaikan masalah yang ada pada lingkungan divisi umum b. Memberi kemudahan kepada staf teknisi listrik/ satpam untuk dapat cepat mengetahui informasi Alarm Pendektesi Kebakaran

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Individual a. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan b. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi 2. Manfaat Fungsional a. Mendapatkan informasi yang cepat,sehingga petugas dapat mengamankan kebakaran dengan alat APAR

b. Dapat mengetahui lokasi kebakaran yang terjadi di tiap ruangan mana saja secara cepat sehingga dapat di lakukan pemadaman kebakaran 3. Manfaat Operasional a. Diharapkan kebutuhan informasi untuk para satpam dapat tercapai dan terpenuhi dengan baik b. Sistem Alaram Kebakaran pada ruangan dapat bekerja secara efektif sehingga dapat mempermudah dalam memberi informasinya

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut :

Metode System Development Life Cycle (SDLC) Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap - tahap: rencana ( planning), analisis ( analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Proses Tahapan SDLC yang digunakan adalah : 1. Perencanaan Mempelajari konsep sistem kemanan dan permasalahan yang hendak diselesaikan. apakah sistem keamanan yang baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem keamanan yang ada sekarang. 2. Analisis Sistem Menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan yang hendak dibuat. 3. Desain

Mendesain sistem teknologi baru untuk permasalahan yang sama. 4. Testing Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. 5. Implementasi alat yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna / sudah siap diterapkan.

Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembuatan laporan Skripsi ini, maka penulisan laporan ini terdiri beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab I menjelaskan tentang informasi umum seperti latar belakang penelitian ini dibuat, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab II berisikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam proses pembuatan sistem dan beberapa pengertian yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan sebuah karya ilmiah yang memiliki daya guna. BAB III PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang gambaran dan sejarah singkat struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah, berikut pembahasannya. BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini berisikan hasil Implementasi alat yang sudah dibuat sehingga dapat dijalankan,beserta sistem kerjanya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab IV membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan penulisan laporan Skripsi ini dan saran-saran yang diberikan oleh peneliti agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama melakukan penelitian yang dihasilkan LAMPIRAN Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Umum Definisi Sistem Istilah sistem sering digunakan untuk menggambarkan hubungan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Darmawan, dkk (2013:4), [1] “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”. Menurut Marshall B.Romney (2014:3), [2] Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai satu tujuan.

Karakteristik Sistem Tohari (2013:2) [3] menyatakan bahwa karakteristik suatu sistem adalah sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang Sali.ng berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batasan Sistem (Boundary System) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Adanya batas sistem, maka sistem dapat membentuk suatu kesatuan, karena dengan sistem ini, fungsi dan tugas dari subsistem satu dengan yang lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Dengan kata lain, batas sistem merupakan ruang lingkup atau scope dari sistem atau subsistem itu sendiri. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan.Lingkungan luar sistem yang menguntungkan Sedangkan, lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan supaya tidak mengganggu operasi dari sistem. 4. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung merupakan suatu media (penghubung) antara satu subsistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesauan, sehingga sumber-sumber daya

mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi subsistem lainnya. 5. Masukan (Input) Input adalah energi atau sesuatu yang dimasukkan ke dalam suatu sistem yang dapat berupa masukkan yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi atau masukkan sinyal yang merupakan energi yang di proses untuk menghasilkan suatu luaran. 6. Luaran (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah da dilasifikasikan menjadi luaran yang berguna, juga merupakan luaran atau tujuan akhir dari sistem. 7. Pengolah (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output. 8. Sasaran (Objective) Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Konsep Dasar Sistem Komputer Menurut Ikhsan, dkk (2015:13), "Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu seperti menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentu informasi dan juga bisa diartikan elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktivitas dengan menggunakan komputer.

Gambar 2.1. Blok Diagram Sistem Komputer a. Input Device Input device merupakan hardware yang berfungsi untuk memberikan atau mengirimkan intruksi kedalam sistem komputer. Contoh dari perangkat keras masukan adalah keyboard, scanner, Mikrofon, kamera, Pointing Device seperti mouse, joystick, light pen, touchpad, touchscreen, dan trackball b. Proces Proses merupakan hardware yang berfungsi untuk mengolah data sesuai dengan intruksi yang diterima dari input hardware dan kemudian hasilnya akan dikirimkan ke output hardware untuk ditampilkan atau dicetak. Contoh dari perangkat keras pemrosesan adalah CPU (Central Processing Unit). c. Output Device Output device merupakan hardware yang berfungsi untuk menampilkan atau mencetak hasil dari pengolahan data oleh process hardware. Contoh dari perangkat keras keluaran adalah monitor, printer, speaker, webcame, dan plotter.

Konsep Dasar Kendali / Kontrol Menurut Erinofiardi (2012:261), [4] “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”. Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata dasar kontrol.Kata kontrol berarti adalah pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Sedangkan pengontrolan adalah proses mengontrol (mengawasi, memeriksa), untuk pengawasan, pemeriksaan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengontrolan adalah proses kerja mengendalikan sesuatu yang sudah diberikan inisialisasi agar dapat berkomunikasi sesuai perintah. Jenis-jenis Pengontrolan,sbb : a. Sistem Kontrol Loop Terbuka Menurut erinofiardi, dkk (2016:261), [4] sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan.Dengan demikian pada sistem kontrol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.” Dalam sistem tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya kealat terkendali. b. Sistem Kontrol Loop Tertutup Menurut Erinofiardi (2012:261), [4] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik.Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Konsep Dasar Prototype Menurut Darmawan (2013:229), [1] "Prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai." Menurut Vega Nataya, dkk (2016:196), [5] Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya. Pada pengembangan sistem seringkali terjadi keadaan dimana pengguna sistem sebenarnya telah mendefinisikan secara umum atau tujuan perangkat lunaknya meskipun belum mendefinisikan secara rinci masukan, proses dan keluaran. Sementara itu dalam proses pengembangan sistem tidak jarang menghadapi keraguan mengenai efektifitas, efisiensi dan kualitas algoritma yang sedang dikembangkan kemampuan adaptasi sistem terhadap sistem operasinya atau tampilan yang sedang dirancangnya.

Konsep Dasar Flowchart 1. Definisi Flowchart Menurut Fuad (2014:398), Flowchart merupakan suatu cara untuk menggambarkan langkah-langkah kerja program yang meliputi input, proses, dan input. Menurut Sagita (2014:33), Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarlan langkah-langkah urutan dan hubungan antar proses berserta instruksinya yang meliputi input, proses, dan output. 2. Jenis¬-Jenis Flowchart Menurut Tri (2015:2), “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu: a. Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur¬prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur¬prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. b. Flowchart Dokumen (Document Flowchart) Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan. c. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart) Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skemantik ini bukan hanya menggunakan simbolsimbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral,form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional.Pemakaian

gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang symbol-simbol yang digunakan.Gambargambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian. d. Flowchart Program (Program Flowchart) Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem.Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.Programmer menggunakan flowchart

program

untuk

menggambarkan

urutan

instruksi

dari

program

komputer.Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

Gambar 2.2. Flowchart Program e. Flowchart Proses (Process Flowchart) Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah¬langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima symbol khusus, yaitu :

Gambar 2.3. Simbol Flowchart Proses Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam

mempelajari dan

mengembangkan prosesproses manufacturing.Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

Gambar 2.4.Flowchart Proses

Teori Khusus PowerSupply Praktisnya segala instrumen elektronik memerlukan sumber daya DC sebelum dioperasikan.Ada kalanya sumbernya berupa baterai, namun yang lebih umum daya diperoleh dari suatu unit yang mengubah tegangan jala-jala AC suatu fasamen jadi tegangan DCy ang berlainan. Power supply merupakan suatu bagian yang terpenting dari suatu rangkaian dimana powersupply dengan namalain catu daya merupakan suatu sumber tegangan penggerak dari rangkaian. Dimana juga powersupply berasal dari sumber tegangan jala-jala PLN dengan arus AC (Alternating Current), sedangkan pada powersupply telah menjadi arus DC. Fungsi pencatu daya (PS) memberikan tegangan dan arus DC yang diperlukan dengan level ripple AC yang rendah,stabilitas dan regulasi yang baik.Persyaratan penting dalam catu daya modern adalah kemampuannya dalam membatasi arus keluaran pada saat terjadi beban lebih (sehingga pembatasarus) dan juga membatasi tegangan keluaran maksimum. Rangkaian catudaya DC dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 2. 5.Rangkaian Catu Daya DC

Arduino Uno Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya adalah suatu papanel ektronikyang menganduk mikrokontroler ATmega328 (sebuah keeping yang secarafungsional bertindak sebagaikomputer).Peranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkanrangkaian elektronik dari yang sederhana hingga yang kompleks.Pengendalian LEDsampai pengontrolan robot dapat diimplementasikan dengan menggunakan apa yang berukuran relatif kecil ini.Bahkan dengan menambahkan komponen tertentu,peranti ini dapat digunakan untuk pemantauan jarak jauh melalui internet.

Gambar 2.6.Arduino Uno

ArduinoUno menganduk mikroprosessor (berupaAtmelAVR) dan dilenkapi dengan oscillator 16 MHz (yang memungkinkan operasi berbasis waktu dilaksanakan dengan tepat), dan regulator (pembangkit tegangan) 5 Volt. Sejumlah pinter sedia dipapan.Pin0hingga 13 digunakan untuk isyarat digital yang hanya bernilai1dan0.PinA0hinggaA5 digunakan untuk isyarat analog. Arduino Unodi lengkapi dengan staticrandom-accessmemory (SRAM) berukuran 2KB untuk memegang data, flash memory berukuran 32KB, dan erasableprogrammablereadonly memory (EEPROM)untukmenyimpan program. Adapun spesifikasidariArduino Uno adalah sebagai berikut : A.InputVoltage ArduinoUno

inidapatberoperasipadateganganeksternaldari7-12volt.Jika

diberikan

tegangan kurang dari 7 V, maka arduino ini mungkin akan menjaditidakstabil.Jika menggunakandiatas12V,regulatorvoltage panasdanmerusak board. B. Memori ATmega328

ini

memiliki

memori

sebesar32KB(0,5KB

digunakan

untuk

bootloader)serta memiliki memori 2KBdari SRAM danIKBdari EEPROM. C. InputdanOutput Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input atauoutput,dengan digitalRead().Setiappin

menggunakan dapat

fungsipin

memberikan

atau

Mode(),digitalWrite(), menerima

maksimum40

dan mA

dan

memilikiresistor pull-upinternal(terputussecara default) dari20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus. D. Komponen

Komponen utama didalam papan Arduinoa dalah sebuah mikrokontroler8 bit dengan merkATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda- beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328. Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah mikrokontroler,

padagambar

11

contoh

diagram

blok

sederhana

dari

adalah

antar

mikrokontrolerATmega328 (dipakai padaArduino Uno).

Gambar 2.7.Blok diagram ATmega328 Blok-blok padagambar11di atas dijelaskan sebagai berikut: a.

Universal

Asynchronous

Receiver/Transmitter

(UART)

mukayangdigunakanuntukkomunikasiserialsepertipadaRS-232,RS-422dan RS485. b. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat dayadimatikan), digunakanoleh variable-variabel didalam program. c. 32KBRAM flash memory bersifatnon-volatile,digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flashmemory juga menyimpan bootloader.Bootloader

adalah

program

inisiasi

yang

ukurannya

kecil,dijalankan

oleh

CPU

saat

daya

dihidupkan.Setelah boot loader selesai dijalankan,berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi. d. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan.Tidak digunakan pada papan Arduino. e. Central ProcessingUnit(CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program. f. Portinput/output,pin-pinuntuk menerima data(input)digital atau analog, dan mengeluarkan data(output) digital atau analog. E. BagianPapanArduino

Gambar 2.8.Papan Arduino Adapun penjelasan darigambar12 adalah sebagaiberikut: a. 14 pin input/outputdigital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk6buahpin3,5,6,9,10dan11,dapat

juga

berfungsi

sebagai

pin

analog

output

dimanategangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin outputanalog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan0 sampai 5V.USB Berfungsi untuk: 

Memuat program dari computer kedalam papan.



Komunikasi serialantarapapan dan komputer.



Memberi dayalistrik kepadapapan.

b. Sambungan SV1 Sambungan atau jumper untuk memilihsumber daya papan,apakahdari sumber eksternal atau menggunakanUSB.Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USBdilakukan secaraotomatis. c. Q1 – Kristal (quartzcrystaloscillator) Jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnyakarena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak- nya.Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali perdetik (16MHz). d. T0 Tombol Reset Untuk me-reset papan sehingga program akanmulai lagi dari awal. Perhatikanbahwa tombol resetini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler. e. In-Circuit Serial Programming(ICSP) Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya penggunaArduino tidak melakukan ini sehingga ICSPtidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

f. IC 1 – MikrokontrolerAtmega Komponen utama dari papan Arduino,didalamnya terdapat CPU,ROM dan RAM. g. 6 pin Analog(0-5) Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkanolehsensor analog,sepertisensorsuhu.Program dapat membaca nilai sebuah pin inpu tantara0 – 1023, dimanahal itu mewakili nilai tegangan 0– 5V. h. X1-Sumber DayaEksternal Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal,papan Arduino dapat diberikan tegangan DCantara9-12V.

Software Arduino Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan Arduino.IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java.IDE Arduino terdiri dari: a. Editorprogram, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing. b. Compiler,sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)menjadikode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner.Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. c. Uploader,sebuahmodulyang memuat kodebiner dari komputer ke dalam memorydi dalam papanArduino.

Gambar 2.9.Tampilan SoftwareIDE Arduino Perangkat

lunak(software)

merupakan

komponen

yang

membuat

sebuah

mikrokontroller dapat bekerja. Arduino board akan bekerja sesuai dengan perintah yangada dalam perangkat lunak yangditanamkan padanya. Bahasa Pemrograman Arduino adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan untuk membuat program untuk arduino board.

StrukturArduino Setiap program Arduino (disebut sketch) mempunyai dua buahfungsi yang harus ada. a. void setup( ){ } Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketikaprogram Arduino dijalankan pertama kalinya. b. void loop(){ } Fungsi

iniakan dijalankan setelah setup

(fungsi

voidsetup)selesai.

Setelah

dijalankansatu kali fungsi ini akan dijalankan lagi,dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

Elemen Format Penulisan

a. //(komentar satu baris) Kadang diperlukan untuk member catatan pada diri sendiriapaartidari kode-kodeyang dituliskan.Cukup menulis kandua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program. b. /* */(komentar banyakbaris) Jikaanda punya banyakcatatan,maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar.Semua hal yang terletak diantara dua symbol tersebut akan diabaikan oleh program. c. {}(kurungkurawal) Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan jugapada fungsi dan pengulangan). d. ;(titk koma) Setiap baris kode harus di akhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

Variabel Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas.Variabel Inilah yang digunakan untuk memindahkannya. a. int(integer) Digunakan untukmenyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767. b. long(long)

Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32bit) Dari memori (RAM)dan mempunyai rentang dari-2,147,483,648 dan 2, 147, 483, 647.b. boolean (boolean)Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar)atau FALSE (salah). Sangat berguna Karena hanya menggunakan1 bitdari RAM. d. float (float)Digunakan untuk angka decimal (floatingpoint). Memakai 4 byte(32 bit)dari RAM dan mempunyai rentang dari-3.4028235E +38 dan3.4028235E +38.e. char (character)Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya'A'=65). Hanya memakai 1 byte(8 bit)dari RAM.

IComSatv1.1SIM900 GSM/GPR Sshield GSM Shield atau GPRS (General Packet Radio Service) Shield merupakan produk untuk keperluan wireless Arduino Anda. Beroperasi pada frekuensi GSM/GPRS 850/900/1800/1900MHz untuk keperluan pengiriman suara,SMS, dan data dengan konsumsi data yang rendah. Shield GPRS ini dikendalikan menggunakan ATcommands (GSM 07.07,07.05

dan

SIMCOM

enhanced

ATCommands).Kompatible

dengan

board

ArduinoUNO, Duemilanove, Seeeduino, dan Mega, dan Arduino kompatiblelainnya. 1. Fitur IComSatv1.1 SIM900 GSM/GPRSshield a. Memiliki 4 tingkat frekuensi jaringan 850/900/1800/1900MHz b. Paket data GPRSkelas 10/8 c. Di kontrol dengan AT commands (GSM 07.07, 07.05 dan SIMCO MenhancedATCommands). d. SMS(Short messageservice) e. PowerON/OFFdan fungsi reserdi dukungoleharduino 2. SpesifikasiIComSatv1.1SIM900 GSM/GPRSshield Spesifikasi IComSatv1.1 SIM900 GSM/GPRS shield sebagai berikut :

a. Ukuran board IComSat memiliki ukuran board dengan 77.2 mm X 66.0 mmX 1.6 mm b. Indikator yang terdapat pada IComSat yaitu PWR,status LED, net status LED. c. Power supply IComSat dapat di jalankan dengan power supply9-20 volt yang sesuai dengan arduino. d. Protokol komunikasi dalam IcomSat mengunakan protokol UART.

Gambar 2.10.IComSat v1.1 SIM900 GSM/GPRSshield. 3. ShortMessageService(SMS) SMS

merupakan

fasilitas

umum

dariGSMyang

dikembangkan

dan

distandarisasi oleh European Telecommunication Standard Institute (ETSI). Fasilitas ini dipakai untuk mengirim dan menerima pesan dalam bentuk teks ke dan dari sebuah ponsel/modem.Pada saat mengirim SMS dari sebuah ponsel, pesan tersebut tidak langsung dikirim ke ponsel tujuan, akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip store and forward¸ setelah itu dikirimkan ke ponsel

yang dituju. Artinya SMSC berperan sebagai penghubung antara pengirim dan penerima. Terdapat dua mode dalam pengiriman dan penerimaan SMS,yaitu mode teks dan mode Protocol Data Unit (PDU). Mode teks merupakan format teks asli yang dituliskan pada saat akan mengirim pesan, sedangkan mode PDU adalah format esan dalam bentuk octet heksadesimal dan octet semi decimal dengan panjang mencapai 160 (7bit) atau 140 (8bit) karakter. DiIndonesia tidak semua operator GSM ataupun ponsel mendukung mode teks, sehingga mode yang digunakan adalah mode PDU 4. PengkodeanUntuk SMS Modul Arduino GSM Shield SIM900, mendukung dua keadaan yakni bisa menggunakanATCommand

dan

library

Arduino.Untuk

modulGSM shield maka libraryter lebih dahulu Tabel 2.1.Pengkodean Modul GSM Shield.

SensorAsapMQ 2

dapat

menggunakan

Gambar 2.11 .Sensor MQ-2. ModuleMQ-2 adalah sensor gas yang ekonomis untuk mendeteksi kandungan gas hidrokarbon yang mudah terbakar seperti isobutana(C4H10/ isobutane),propana (C3H8/ propane), metana (CH4/methane), etanol(ethanol alcohol, CH3CH2OH), hidrogen (H2 / hydrogen), asap (smoke), dan LPG (liquid petroleum gas).

Sensor Api Dari namanya kita sudah tahu fungsi dari flame sensor ini yaitu untuk mendeteksi api. Sensor ini bisa digunakan untuk mendeteksi api jarak dekat dan dapat digunakan untuk memantau barang tertentu sebagai salah satu perangkat keamanan dengan sistem on/off atau lainnya. Sebelum kita menggunakan sensor ini, kita harus tahu spesifikasi dari sensor tersebut. a. Flame sensor ini sangat sensitive terhadap infrared yang panjang gelombang cahaya nya 760 – 1100 nm. b. Analog output (A0): Real-time sinyal tegangan output pada tahan panas. Dengan pin Analog Output ini kita bisa memperkirakan letak api karena pembacaan sensor ini yaitu 60

derajat. Dengan memasang sensor secara parallel, kita bisa memperkirakan kira – kira posisi ap dimana, meskipun tidak terlalu akurat. c. Digital output (D0): Jika suhu mencapai batas tertentu, output akan tinggi dan rendah ambang sinyal disesuaikan melalui potensiometer. Dengan pin Digital Output kita hanya bisa tahu ada api atau tidak namun kita tidak bisa mengetahui letak api. d. tegangan input untuk pin Analog adalah 5V dan jika menggunakan pin digital bisa menggunakan tegangan 3.3V.

Gambar 2.12 Sensor Api Untuk jarak pembacaan hanya sekitar kurang dari 80 cm, namun dari beberapa refrensi yang ada di internet bisa sampai 3 feet atau sekitar 91 cm. Diharapkan jangan pembacaan sensor jangan terlalu dekat dengan api karena membacaan range pembacaan sensor akan semakin kecil ditambah lagi merusak sensor, dan kalau gak sengaja nanti sensornya bisa kebakar . Aplikasi

Gassensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya kebocoran gas dirumah/pabrik,misalnya untuk membuat rangkaian elektronika pendeteksi kebocoran elpiji.

Cara kerja: Sensor gas MQ-2 mengandung bahan sensitif Timah Oksida(SnO2)yang dalam udara bersih(normal)memiliki konduktifitas yang rendah.Ketika lingkungan sekitar mengandung gasyang mudah terbakar, konduktifitas sensor akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi gasmudah terbakar dalam udara. Dengan menggunakan rangkaian sederhana untuk mendeteksi terjadinya perubahan dalam konduktifitas akibat konsentrasigas diudara, maka didapatkan lah sinyal output. a. Menggunakan desain dual panel berkualitas dengan lampu indikator dan instruksi berupasinyal outputTTL. b. Sinyal outputdapat berupa DO (TTL) dan analog AO.Sinyal output TTLrendah (sinyal rendah dapat dihubungkan langsung dengan microcontrollerataurelay). c.

Output

analogberupa

tegangan

tinggi

saat

konsentrasi

tinggi.Lebih

sensitive

dengangasalam yang dipakai diperkotaan Terdapat 4 lubang bautuntuk kemudahan instalasi d. Ukuran produk: 32 (L)x20 (W) x22 (H) Memiliki stabilitas dan daya tahanyanglama, mampumerespon dan kembalinormal secara cepat. Spesifikasi :

a. Tegangan input: 5V DC b. Konsumsidaya: 150 mA Output digital:TTL0dan 1 (5V) c.

Output

analog:

0.1V

s/d0.3V

padakonsentrasimaximum) Wiring :

a. VCC: positive power supply(5V) b. GND : egative power supply c. DO : sinyal output TTL d. AO : sinyal output Analog

(tergantung

konsentrasi

gas,

maximum

4V

SensorLM35D

Gambar 2.13.LM35D. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan1volt.Sensorini mempunyai pemanasan diri (self heating)kurang dari0,1°C,dan dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antarmuka (interface) rangkaian control yang sangat mudah.ICLM35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu.Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisik suhu kebesaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar10mV/°Cyang berarti

bahwa

kenaikansuhu1°Cmakaakanterjadi kenaikan tegangan sebesar10 mV. ICLM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celciusp ada temperature ruang.Jangka sensormulaidari–55°Csampaidengan150°C.IC LM35 penggunaannya dapat dikatakan sangat mudah, dapat dialiri arus sebesar60 μ A dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurangdari 0 ° C didalam suhu ruangan.

Adapun keistimewaan dariICLM 35adalah : a. Kalibrasi dalam satuan derajat celcius. b. Lineritas +10 mV/ º C. c. Akurasi 0,5 º C pada suhu ruangan. d. Range +2 º C – 150 º C. e. Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V. f. Arus yang mengalir kurang dari 60 μ. Dalam prakteknya proses antar muka sensorLM35 dapat dikatakan sangat mudah.Pada IC sensorLM35 ini terdapat tiga buah pin kaki yakniVs,Voutdan pinground. Dalam pengoperasiannya pin Vs dihubungkan dengantegangan sumber sebesar antara 4– 20voltsementara pin Ground dihubungkan dengan grounddanpinVoutmerupakan keluaran yang akan mengalirkan teganganyang besarnyaakan sesuai dengan suhu yang diterimanya dari sekitar. Prinsip kerja alat pengukur suhu ini,adalah sensor suhu di fungsikan untuk mengubah besaran

suhu

menjadi

tegangan,

dengan

kata

lain

panas

yang

ditangkapolehLM35sebagaisensor suhu akan diubah menjadi tegangan. Sedangkan proses berubahnya panas menjadi tegangan dikarenakan di dalam LM35 ini terdapat termistor berjenis PTC (PositiveTemperature Coefisient), yang mana thermistor inilah yang menangkap adanya perubahan panas.Prinsip kerjadari PTC ini adalah nilai resistansinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya temperature suhu.Resistansi yang semakin besar tersebut akan menyebabkan tegangan output yang dihasilkan semakin besar.

Buzzer High Decibel Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat

audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper. Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880.Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-an. a. Cara Kerja Piezoelectric Buzzer Seperti namanya, Piezoelectric Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator. Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah Piezoelectric Buzzer.

Gambar 2.14 Buzzer Jika dibandingkan dengan Speaker, Piezo Buzzer relatif lebih mudah untuk digerakan. Sebagai contoh, Piezo Buzzer dapat digerakan hanya dengan menggunakan output langsung dari sebuah IC TTL, hal ini sangat berbeda dengan Speaker yang harus menggunakan penguat khusus untuk menggerakan Speaker agar mendapatkan intensitas suara yang dapat didengar oleh manusia. Piezo Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound.Tegangan Operasional Piezoelectric Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt.

Relay Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet

5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. 1. Prinsip Kerja Relay Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu : a. Electromagnet (Coil) b. Armature c. Switch Contact Point (Saklar) d. Spring

Gambar 2.15 Struktur sederhana Relay Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu : a. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup) b. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. 1. Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah : a. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function) b. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function) c. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah. d. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

Literatur Review Literature review ini dilakukan oleh peneliti dalam upaya melengkapi dan menyempurnakan penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Bambang Tri Wahjo Utomo,dkk (2016), [6] Dari Jurnal Ilmiah teknologi

Informasi

Asia (JITIKA)yang berjudul “Simulasi

Sistem

Pendeteksi Polusi Ruangan Menggunakan Sensor Asap Dengan Pemberitahuan Melalui SMS ( Short Message Service ) Dan Alarm Berbasis Arduino”. Penelitian ini membahas tentang Penerapan memantau polusi ruangan dengan menggunakan SMS, sehingga memudahkan para pengguna untuk mengetahui keadaan ruangannya. Dengan teknologi yang semakin maju maka kita dapat mengatur dan memantau dengan jarak jauh, maka dengan kecepatan jaringan GSM dapat memudahkan proses tersebut. Polusi udara yang dihasilkan langsung oleh manusia adalah kandungan asap yang beruba gas CO ( Carbon Monoksida ) yang terdapat pada rokok dan dihisap manusia setiap harinya, pria maupun wanita yang menjadi perokok aktif adalah penyumbang dari gas tersebut sehingga manusia lain sebagai perokok pasif ( yang tidak merokok ) dapat terkena imbasnya begitu pula dengan alam sekitar karena tidak hanya gas CO yang dihasilkan, melainkan masih banyak kandungan lain yang dihasilkan oleh asap rokok tersebut.. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dendy Handy Saputra ,dkk(2016), [7] Dari PROSIDING

SEMINAR

NASIONAL

FISIKA

(E-JOURNAL)

yang

berjudul “PEMBUATAN MODEL PENDETEKSI API BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN KELUARAN SMS GATEWAY”. Penelitian ini Kami telah berhasil membuat model pendeteksi kebakaran berdasarkan arduino uno dengan output SMS Gateway. Alat ini dibantu menggunakan dua sensor yaitu sensor MQ-2 dan sensor Api inframerah. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian tentang sensor nyala sensitivitas inframerah dengan menggunakan alat seperti Lux Meter untuk mengukur intensitas cahaya pada sumber api. Penelitian ini menggunakan jarak untuk menentukan sensitivitas Lux Meter dan sensor api. Jarak ini digunakan mulai dari 10

cm hingga 110 cm dengan perbedaan 10 cm dan sumber api yang digunakan adalah 2 lembar lilin. Pada percobaan pertama menggunakan Lux Meter, hasil yang diperoleh berada pada jarak 10 cm jumlah intensitas cahaya 132 lux tetapi jika jaraknya lebih jauh besarnya intensitas cahaya semakin turun, seperti jarak 100 cm dan 110 cm maka besarnya hanya 0 lux. Pada percobaan kedua menggunakan sensor Flame, hasil yang didapat adalah pada sudut 00 dengan jarak 10 cm hingga 90 cm sensor ini dapat mendeteksi api, tetapi pada jarak 100 cm dan 110 cm sensor tidak dapat mendeteksi api. Sedangkan pada sudut 300 hingga 600 sensor hanya bisa mendeteksi pada jarak 10 cm. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Safrina Dewi (2017), [8] Dari Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berjudul “Prototipe Sistem Informasi Monitoring Kebakaran Bangunan Berbasis Google Maps dan Modul GSM”. Penelitian ini menjelaskan mengenai Bencana kebakaran merupakan salah satu bencana yang kerap terjadi di Indonesia. Kebakaran sering kali terjadi khususnya di kawasan padat penduduk yang rata-rata dipengaruhi oleh adanya korslet listrik dan kebocoran gas dari dapur rumah tangga. banyak kasus kebakaran diketahui pada saat sudah terjadi kebakaran dan sedikit dapat dideteksi lebih awal. Berdasarkan sistem informasi berbasis masyarakat yang telah dilakukan saat ini, maka diperlukan sebuah sistem informasi bencana kebakaran yang dapat memberikan notifikasi dan informasi secara real-time dalam bentuk informasi dari awal kondisi sumber kebakaran dan lokasinya kepada pihak petugas pemadam kebakaran maupun masyarakat secara efektif dan efesien. Tujuan penelitian adalah perancangan prototipe sistem informasi kebakaran gedung berbasis Google Map dengan menggunakan jalur komunikasi modul GSM. Prototipe dibangun menggunakan sensor suhu DHT11, Sensor Asap MQ2, Arduino Uno, modul GPS dan modem GSM SIM9000. Penelitian menghasilkan sistem

informasi monitoring kebakaran dalam dua sistem yaitu sistem deteksi kebakaran dan sistem informasi lokasi kebakaran yang berbasis Google Maps. Kedua sistem telah berjalan sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan sehingga menghasilkan informasi data lokasi terjadinya kebakaran beserta data kondisi adanya asap dan suhu/temperatur. Dan diharapkan dengan penelitian pengembangan prototipe ini maka masyarakat atau pihak terkait dengan bencana kebakaran dapat terbantu untuk mengantisipasi bencana yang lebih besar dan memakan banyak korban. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Haeridhayanti Haeridhayanti,dkk(2015), [9] dalam jurnal eProceedings of Engineering yang berjudul “Perancangan Dan Realisasi Pendeteksi Asap Rokok Dan Kebakaran Serta Penetralisir Udara Dengan Memanfaatkan Sensor Sht-11 Dan Mq-7 Berbasis Sms Gateway”. Penelitian ini bertujuan untuk membahas masalah asap rokok pada tempat umum masih menjadi hal yang menjadi persoalan dikalangan masyarakat. Tidak adanya sanksi yang tegas dan kebanyakan orang justru takut untuk menegur para perokok menjadi penyebab masih banyaknya oknum yang merokok pada ruangan bebas asap rokok. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada Tugas Akhir ini akan dirancang dan direalisasikan sebuah alat yang mampu untuk mendeteksi adanya asap rokok dan kebakaran yaitu dengan menggunakan sensor SHT - 11 dan MQ-7. Alat yang akan dirancang tidak hanya mendeteksi , tetapi juga memberikan keluaran berupa alar m saat terdeteksi asap rokok atau kebakaran yang berbeda. Jika terdeteksi adanya asap rokok maka alarm ini akan berbunyi suara manusia untuk menegur oknum yang merkokok dan jika terdeteksi adanya kebakaran maka alarm yang berbunyi berupa sirine . Selain itu, juga akan mengaktifkan sirkulator dan pewangi ruangan dan pesan kepada petugas melalui sms gateway untuk menertibkan pengunjung yang sedang merokok atau melakukan tindakan pertolongan saat terjadi kebakaran. Dengan

demikian, alat ini telah dapat mendeteksi asap rokok dengan resistansi minimum 30ppm dan presentasi keakurasian sebesar 80% dan bahaya kebakaran dengan akurasi 99.89%. selain itu juga dilengkapi dengan penetralisir udara sehingga meberikakan layanan baru untuk menciptakan rasa nyaman dengan ruangan yang bebas asap rokok dan memberikan rasa aman bagi setiap pengunjung yang datang terhadap bahaya kebakaran Kata kunci : Asap rokok, kebakaran, SHT-11, MQ-7, mikrokontroller, sms gateway 5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurromianto,dkk (2015), [10] Universitas Jember Dalam

Digital

Repository

yang

berjudul “RANCANGAN

PROTOTIPE

PENDETEKSIAN DINI LOKASI KEBAKARAN BERBASIS WIRELESS DENGAN FUZZY LOGIC DAN PEMBERITAHUAN VIA SMS”. Penelitian ini membahas kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat kehidupan manusia menjadi semakin mudah dan praktis. Dampak kemajuan teknologi ini yang tak kalah penting adalah adanya pengembangan berbagai alat yang dapat membantu dan meringankan beban manusia untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian secara materi jika terjadi bencana, salah satunya adalah bencana kebakaran. Rancangan Prototipe Pendeteksian Dini Lokasi Kebakaran Berbasis Wireless Dengan Fuzzy Logic Dan Pemberitahuan Via SMS, merupakan alat yang dapat memberikan peringatan jika terjadi kebakaran. Dengan menggunakan media prototipe dua ruangan yaitu ruangan 1 dan ruangan 2. Sensor yang digunakan adalah sensor LM35 untuk mendeteksi suhu dan sensor MQ2 untuk mendeteksi asap. Sensor suhu LM35 digunakan untuk mengolah suhu sebesar 20 ºC sampai 40 ºC dan sensor asap menggukan range 0 ppm sampai 17000 ppm untuk mambaca asap. Pada alat pendeteksi kebakaran ini menggunakan logika fuzzy dalam menentukan bahwa ruangan terjadi indikasi adanya kebakaran. Pada fuzzyfikasi suhu menggunakan 3

himpunan yaitu normal, hangat dan panas. Pada fuzzyfikasi asap menggunakan 3 himpunan yaitu baik, sedang, dan tidak sehat. Sedangkan pada fuzzyfikasi output menggunakan 2 himpunan aman dan terbakar. Sebagai keluaran atau tanda kebakaran menggunakan buzzer, SMS dan webcam sebagai capture. Alat ini juga menampilkan monitoring suhu dan asap pada tiap ruangan dengan menggunakan interface pada laptop dengan software borland delphi 7. Monitoring juga dilakukan pada tempat yang berbeda dengan menggunakan display pada LCD, dengan menggunakan Xbee Pro sebagai media pengiriman data secara wireless. Pengiriman data secara wireless dapat terkirim dengan jarak maksimal 260 m. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzan (2017), [11] Universitas Gunadarma dalam juran elektronik berjudul “PROTOTYPE SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN

BERBASIS

SMS

GATEWAY

MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER ARDUINO UNO”. Penelitian ini membahas Keamanan merupakan hal yang penting dalam lingkungan masyarakat. Bertambahnya tingkat populasi masyarakat membuat suatu daerah yang kosong menjadi padat terisi dengan perumahan. Jika salah satu rumah terjadi korsleting listrik dan mengakibatkan kebakaran, maka api akan mudah menyebar ke rumah lainnya. Untuk menghindari hal itu dibutuhkan alat pendeteksi api dan asap agar dapat meminimalisir dampak kerugian yang diterima pemilik rumah. Pada penelitian ini, dibuat prototype sistem penanggulangan kebakaran berbasis SMS gateway yang dapat melakukan penanggulangan dini jika terjadi kebakaran dan mengirimkan notifikasi SMS peringatan saat terdeteksi api dan atau asap. Sistem ini menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi gas dan asap, flame sensor untuk mendeteksi api, mini pump sebagai motor penggerak untuk mengalirkan air pemadam api, serta SIM800L untuk mengirimkan notifikasi SMS kepada pengguna. Seluruh komponen tersebut dikontrol

menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Prototype sistem penanggulangan kebakaran berbasis SMS gateway ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif sistem keamanan rumah. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Ikrar Nusa Bhakti Perwira,dkk (2017) [12] universitas Pancasila Jakarta dalam PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (EJOURNAL) SNF2017 yang berjudul “PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI API DAN ASAP BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO DAN SENSOR MQ-2 KELUARAN SMS GATEWAY”. Penelitian ini membuat Alat pendeteksi api merupakan suatu alat yang dapat mendeteksi adanya perubahan atau kenaikan temperature yang tidak normal dalam ruangan. Untuk mengatasi masalah kenaikan temperature yang signifikan, telah berhasil membuat model pendeteksi api berbasis arduino uno dan MQ-2 dengan keluaran berupa SMS gateway. Alat ini dilengkapi dengan 2 sensor yaitu sensor api infrared dan sensor asap MQ-2. Dalam percobaan dilakukan penelitian kepekaan pada sensor api infrared dengan bantuan alat Lux meter untuk mengukur intensitas cahaya pada sumber api. Percobaan ini menggunakan jarak untuk mengukur dan mengetahui kepekaan sensor api infrared dan Lux meter. Serta menggunakan 2 ilin sebagai sumber api dan jarak 10 cm sampai 110 cm dengan selisih 10 cm. Percobaan pertama dengan Lux meter, besar intensitas cahaya yang di dapat pada jarak 10 cm adalah 132 lux. Jika jarak semakin jauh maka besar intensitas cahaya semakin turun, contoh jarak 110 cm dan 100 cm intensitas cahaya hanya 0 lux. Percobaan kedua dengan sensor api di dapatkan pada jarak 10 cm dengan sudut 00 sampai jarak 90 cm sensor masih dapat mendeteksi api, tapi pada jarak 100 cm dan 110 cm sensor tidak bisa mendeteksi adanya api. Lalu pada sudut 300 sampai 600 sensor hanya dapat mendeteksi pada jarak 10 cm.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Rohpandi ,dkk (2017) [13] di STMIK Tasikmalaya

dalam

Jurnal

berjudul ”PENDETEKSI BERBASIS

ARDUINO

VOI

BAHAYA DI

(Voice

Of

KEBAKARAN DINAS

Informatic) RUANG

KEPENDUDUKAN

yang

SERVER KOTA

TASIKMALAYA”. Dalam penelitian ini membahas tentang pentingnya menjaga keberadaan ruang server dari bahaya kebakaran yang dapat berakibat fatal, hal ini dapat terjadi tidak mengenal tempat dan waktu, bisa terjadi dimana saja. Permasalahan yang muncul dari bagian administrator ruang server selaku penanggungjawab ruangan yang tidak mungkin mengawasi atau memantau keberadaan ruang server selama 24 jam karena waktu kerja yang sangat terbatas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perangkat yang mampu memonitoring ruang server secara optimal. Perangkat yang digunakan untuk memantau keberadaan ruang server yaitu memanfaatkan sensor asap dan sensor api yang dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Uno R3. Sehingga perangkat ini dapat membantu secara maksimal selama 24 jam memantau ruang server apabila terjadi kebakaran, maka perangkat ini akan mengirimkan informasi kepada pihak yang bertanggung jawab dalam mengawasi ruangan tersebut berupa SMS (Short Message Service). Metode yang digunakan yaitu melakukan rekayasa menggunakan prototipe yang dapat diimplementasikan dalam bentuk nyata. 9. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Sasmoko,dkk (2017) [14] di STEKOM dalam Jurnal SIMETRISyang berjudul ”RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS IOT DAN SMS GATEWAY MENGGUNAKAN ARDUINO”. Dalam penelitian ini membahasKeadaan alam di daerah PTPN IX memang berada di dataran tinggi sehingga memiliki kontur permukaan tanah yang berbukit beberapa kali terjadi kebakaran hutan yang tidak dapat di tanggulangi karena

kurang nya informasi oleh karena itu di perlukan sistem yang mampu mengirim data yang di peroleh sensor dari jarak jauh.Metode pengiriman data dilakukan menggunakan metode Internet Of Things (IoT).Dengan memakai Arduino yang terhubung sensor suhu, asap ,api dan temperature yang di koneksikan dengan internet melualui SIM 900.Pengiriman data melalui IoT ini mempercepat pengiriman data kebakaran sehingga informasi kebakaran dapat di ketahui lebih cepat . Sistem lama membutuhkan waktu hingga ±30 menit untuk melakukan penanganan kebakaran, sedangkan pada sistem baru yang penulis lakukan hanya membutuhkan waktu beberapa menit (≤5 menit) untuk menginformasikan ke pihak-pihak terkait dan keadaan hutan dapat terpantau setiap waktu karena menggunakan sistem real-time. 10. Penelitian

yang

dilakukan

oleh

UniversitasMuhammadiyahJakartadalam

Dodon

Yendri,dkk

(2017) [15] di

jurnal.umj.ac.id

yang

berjudul ”PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN RUMAH PENDUDUK

PADA

DAERAH

PERKOTAAN

BERBASIS

MIKROKONTROLER”. Dalam penelitian ini membahasDaerah perkotaan memiliki perumahan yang padat penduduk sehingga berpotensi menimbulkan masalah apabilaterjadi kebakaran. Kebakaran ini dapat disebabkan oleh faktor kelalaian manusia dan faktor alam. Permasalahan yang sering terjadi adalah saat kebakaran terjadi, satuan pemadam kebakaran sering datang terlambat, sehingga kerugian akibat kebakaran terbut menjadi lebih besar. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang bekerja secara otomatis ketika kebakaran itu terjadi. Pada penelitian inisistem yang dirancang adalah sistem pendeteksi kebakaran yang bekerja secara realtimedan sekaligus mengetahui lokasi kebakaran terjadi. Sistem ini menggunakan sensor suhu (LM35) dan sensor asap (MQ-9) berbasis mikrokontroler untuk mengukur suhu dan asap kebakaran. Data yang diterima dari kedua sensor akan

dikirimkan ke server menggunakan modul wifi (ESP8266).Sistem ini memanfaatkan aplikasi mobile danweb sebagai interface untuk memberikan informasi lokasi kebakaran kepada satuan pemadam kebakaran terdekat dengan menampilkannya pada Google Maps. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat error pembacaan sensor suhu sebesar 1,48% dan sensor asap sebesar4,85%. Modul mampu terkoneksi ke internet dengan stabil pada jarak 10 m. Sistem pendeteksi kebakaran ini mampu bekerja secara realtime, menampilkan notifikasi pada aplikasi mobile dan web pada saat bersamaan dengan data yang diterima dan menampilkan rute menuju lokasi pada Google Maps.

BAB III PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja Perguruan Tinggi Raharja pada mulanya untuk suatu lembaga kursus komputer dan dinamai dengan LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan Tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja sudah terdaftar resmi dari suatu Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga ini inilah yang mempelopori penggunaan dari operating system windows dan aplikasi yang ada di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal itu mendapat respon sebuah positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat bersamaan dengan kerjasama yang dilaksanakan oleh lembaga ini dalam Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang. Karena semakin pesat sebuah perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat di Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999

LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 diserahkan secara langsung dari Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Tanggal 2 Februari 2000, diselengarakan jurusan Manajemen Informatika. Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999. Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi. Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya. Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas

KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA. Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A. 2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B. 3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B. 4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AKVIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AKX/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B. 6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/DplIII/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B. 7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A. 8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. 9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional

Perguruan

Tinggi

(BAN-PT)

dengan

Nomor

025/BAN-PT/Ak-

XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. 1. Jurusan Program Studi pada STMIK Raharja Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja

Visi, Misi Dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah dengan menjadikan sebuah perguruan tinggi swasta untuk secara berkesinambungan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya dengan memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan

mempunyai daya saing tinggi pada era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informatika dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia yang terampil, ahli, serta mampu bersaing di dalam dunia bisnis dan non bisnis, menciptakan tenaga intelektual dan professional, mampu turut serta untuk berkembang dalam cakrawala yang lebih luas. Misi Perguruan Tinggi Raharja

1. Menyelenggarakan sebuah pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan juga Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif, serta mempunyai suatu daya saing tinggi pada bidang pengetahuan dan teknologi informasi. 2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan dengan tujuan untuk menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan pada industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi terhadap segala sesuatu yang terus berubah dengan cepat. 3. Menjalankan dan mengembangkan program pengabdian masyarakat sosial dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademik dan mampu menerapkan, mengembangkan, memperluas informatika dan komputer yang profesional dan meningkatkan sumber manusia daya. 2. Menghasilkan lulusan yang dapat berpikir secara indisipliner dengan mengadakan sebuah penelitian yang menyangkut bidang informatika dan komputer, untuk selanjutnya sebagai hasilnya diharapkan dapat di implementasikan untuk sebuah kebutuhan masyarakat di lapangan.

3. Menghasilkan

lulusan

yang

mampu

mengabdikan

ilmu

pengetahuan

dan

keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional, dan dapat memahami situasi yang terjadi di masyarakat.

Struktur Organisasi Tabel 3.3 Struktur Organisasi STMIK Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab A. Presiden Direktur 1. Wewenang a. Menyelenggarakan program kerja dengan berpedoman pada suatu visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja. b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan bagi pendidikan, dan juga penel itian serta untuk pengabdian di lapisan masyarakat.

c. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan administrasi. d. Menyelenggarakan suatu kegiatan-kegiatan yang akan menunjang tercipta Tri Darma (pengabdian di masyarakat) Perguruan Tinggi.

e. Menetapkan kebijakan umum berdasarkan kebijakan pemerintah dan juga berdasarkan arahan dalam suatu badan penyelenggaraan. 2. Tanggung Jawab Memimpin suatu penyelenggaraan, pembangunan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada suatu masyarakat. Pembinaan aktivitas kepada semua pegawai di akademik. B. Direktur 1. Wewenang a. Merupakan wakil presiden direktur. b. Pembantu (Bidang Akademik) 2. Tanggung Jawab Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan. C. Penasehat Pimpinan (Asisten Direktur Akademik) 1. Wewenang a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses mengajar dan proses-proses dari kebijaksanaan akademik. b. Mengusulkan kepada Direktur pada pengangkatan/ pemberhentian staf binaannya sesuai dalam kebijaksanaan yang telah digariskan. c. Mengusulkan kepada Direktur dari naiknya honor staf binaannya. d. Memberikan kebijakan pelaksanaan pelayanan dalam bidangnya. e. Mengusulkan kepada Direktur uni layanan baru yang diperlukan

f. Memberikan sangsi terhadap staf binaannya disaat melanggar tata tertib pegawai guna membina dan mengembangkan kelembagaan. g. Mengusulkan mengenai pengangkatan dan pemberhentian dosen. 2. Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien. b. Pelaksanaan dalam pengimplementasian proses belajar mengajar. c. Kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan. d. Bertanggung jawab atas kelancaran pada proses belajar mengajar. D. Pembantu Direktur 1 (Bidang Akademik) 1. Wewenang a. Menjalankan sebuah program terhadap kebijaksanaan akademik. b. Mengawasi, membina serta mengembankan suatu program studi sesuai dengan kebijaksanaan terhadap apa yang telah digariskan. c. Membina serta mengembangkan kegiatan penelitian, Tri Dharma (Pengabdian Masyarakat) dengan berbagai kegiatan yang positif. d. Mengadakan afiliasi, membina dan meningkatkan kelembagaan. 2. Tanggung Jawab Membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan, pendidikan, dan penelitian, Tri Dharma Perguruan Tinggi Raharja dalam masyarakat. E. Pembantu Direktur II (Bidang Administrasi) 1. Wewenang a. Menyelenggarakan sebuah kegiatan pengembangan administrasi.

b. Melaksanakan, mengelola semua kegiatan administrasi/keuangan. c. Membina dan mengembangkan kepegawaian. Membina dan mengembangkan sarana, prasarana kepegawaian. F. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan) 1. Wewenang a. Membina kegiataan mahasiswa. b. Membina mahasiswa sehingga dapat mengembangkan penalaran. c. Membina kegiataan lembaga dan unik kegiatan khusus mahasiswa. 2. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan. G. Kepala Jurusan 1. Wewenang a. Mengusulkan pada Assisten Direktur Akademik dalam perubahan mata kuliah, materi kadaluarsa dan perubahan kurikulum jurusan. b. Mengusulkan kepada Asdir dari kenaikan honor dosen binaannya. c. Mengusulkan kepada Asdir dalam pengadaan seminar, pelatihan, tambahan kelas perkuliahan, pengangkatan/ pemberhentian dosen. d. Memberikan kebijakan Administratif Akademik, seperti cuti kuliah, pindah jurusan, ujian susulan, serta pembukaan semester pendek. e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik mengenai suatu pembukaan peminatan dan konsentrasi baru di dalam jurusannya.

f. Memberikan sebuah sanksi Akademik terhadap mahasiswa ketika melanggar suatu tata tertib yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. 2. Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring absensi dosen di dalam suatu perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan kepada dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa, dan penambahan mahasiswa pada jurusannya. H. Asisten Direktur Finansial 1. Wewenang a. Mengusulkan kepada Direktur dalam prosedur pembuatan bugdet terhadap tiaptiap bagian dan pelaksanaan dalam pemakaian dana. b. Mengusulkan kepada Direktur mengenai kenaikan sebuah honor terhadap pengangkatan atau pemberhentian dalam staf binaannya. c. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi untuk staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan. 2. Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab terhadap penyusunan bugdeting yang dikelola dari dalam setiap bagian, serta tersedianya dana budget yang telah disetujui. b. Bertanggung jawab dalam sebuah kemajuan untuk pengembangan terhadap kualitas pendanaan dengan kebutuhan dan aktifitas yang berkesinambungan. c. Bertanggung jawab pada suatu kelancaran di dalam proses belajar mengajar bagi perkuliahan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

I. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM) 1. Wewenang a. Mengusulkan suatu prosedur pelayanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial. b. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisten Direktur Finansial. 2. Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa. b. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa. J. Asisten Direktur Operasional (ADO) 1. Wewenang a. Mengusulkan kepada Direktur dari prosedur pelaksanaan layanan proses belajar mengajar. b. Mengusulkan kepada Direktur terhadap suatu pengangkatan serta pemberhentian staf binaannya. c. Mengusulkan kepada Direktur terhadap suatu pengangkatan serta pemberhentian staf binaannya. d. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya. e. Mengusulkan kepada Direktur mengenai unit layanan baru yang dibutuhkan. f. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang sudah melanggar tata tertib karyawan. 2. Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan. b. Bertanggung jawab dalam pengimplementasian pada pelaksanaan dan kualitas pelayanan secara berkesinambungan bagi bidangnya. c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses belajar mengajar. K. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU) Registrasi Perkuliahan dan Ujian terdiri dari (2) bagian, antara lain: 1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM) a. Wewenang 1. Berwenang untuk memberikan kebijakan dalam berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa. 2. Memberikan sebuah kebijakan pelaksanaan pelayanan dalam bidangnya. 3. Memberikan suatu sanksi terhadap staff binaan kepada yang telah melanggar tata tertib karyawan. b. Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab dalam sebuah pelaksanaan registrasi. POM mulai pada persiapan sampai penutupan terhadap semesternya. 2. Bertanggung jawab atas seluruh informasi yang menyangkut tentang registrasi-registrasi yang terkait dengan mahasiswa. 2. Perkuliahan dan Ujian (PU) a. Wewenang 1. Mengusulkan terhadap ADO pada suatu prosedur pelaksanaan untuk proses belajar mengajar dan untuk kebijakan yang diambil.

2.

Mengusulkan

terhadap

ADO

tentang

suatu

pengangkatan

serta

pemberhentian staf binaannya. 3. Memberikan sanksi pada staf binaannya yang dianggap sudah melanggar tata tertib karyawan. 4. Mengusulkan pada kepala jurusan untuk kelas dari perkuliahan yang dapat dibuka. b. Tanggung Jawab Bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pendokumentasiperkuliahan serta ujian.

Tata Laksana Sistem Berjalan Prosedur yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja dalam informasi kebakaran adalah sebagai berikut: 1. Pertugas menerima telpon atau informasi dari lingkuangan gedungyang mengalami kebakaran. 2. Petugas mengambil kunci ruangan yang terbakar,dan lansung mengambil APAR yang sudah di siapkan di tiap depan ruangan. 3. Jika Api membesar segera menghubungi pihak Pemadam

Sistem Prosedur Berjalan Flowchart Sistem Berjalan

Prosedur penanganan kebakaran pada Perguruan Tinggi Raharja. Berikut flowchart sistem yang berjalan:

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Berjalan Berdasarkan gambar 3.1 Flowchart sistem berjalan diatas terdapat: 1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian informasi yang berjalan 2. 2 (dua) simbol Data yang menyatakan proses input output tanpa tergantung jenis, yaitu : mengetahui kebakaran, Dan tidak berkepentingan segera meninggalkan lokasi ke zona berkumpul. 3. 2 (Dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses tindakan. 4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: jika terjadi kebakaran ? ,petugasmemadamkan api dengan APAR, dan jika api lebih membesar hub Petugas Pemadam.

Rangkaian Sistem Usulan BlokDiagram

Perancangan secar aumum dari Sistem Pendeteksi Kebakaran Pada Rumah Dengan ShortMessageService (SMS)dapat dilihat pada blok diagram pada gambar berikut :

Gambar 3.2.Blok Diagram Perancangan Alat KeteranganBlok Diagram : 1. SensorAsap (MQ-2) Sensor Asap (MQ-2) adalah sensor berfungsi untuk mendeteksi asap,sensor ini sebagai input yang mana memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap asap,apabila sensorMQ-2mencapai nilai ppm(partpermillion) Maka data akan dikirimkan keArduino. 2. SensorLM35D SensorLM35D adalah sensor suhu, pada sistem ini sensor suhu bertindak sebagai input, yang akan mengukur suhu dari keadaan sekitar, sensor ini sangat sensitif da nmemiliki waktu respon yang cepat,apabila suhu mencapai>40˚C-<45 ˚C maka sensor akan mengirimkan data ke Arduino dan apabila suhu naik drastis >60˚C maka data akan dikirimkan kembali. 3. PowerSupply

PowerSupply merupakan suatu sumber tegangan dari rangkaian, rangkaian tidak akan dapat beropeasi jika tidak ada suplai dari Arduino, power suplaipada sistem ini berfungsi untuk menyediakan tegangan dan arus untuk rangkaian. 4. Arduino Uno Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroller untuk mengendalikan sistem,seluruhdata akan diproses oleh Arduino tersebut, kemudian dari Arduino akan mengirimkan kepadaoutput dari sistemyakni Arduino GSM Shield. 5. Arduino GSM Shield Merupakan sebuah modul GSM,dimana fungsi modul GSM disini adalah sebagai modul komunikasi antara modul GSM shield dengan handphone, pengiriman pesan melalui modul GSM, untuk instruksi program modul GSM mendukung 2 instruksi program, yakni AT Command dan langsung librarydari Arduino. 6. Handphone Handphone pada sistem ini berfungs isebagai output darisistem, pesan nanti dapat dibaca melalui handphone,pada sistem inipesan yang dikirimkan oleh modulGSM,pesan dapat dibaca pada seluruh jenis tipe Handphone.

Prinsip Kerja Sistem Perancangan sistem yang akan dibuat adalah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan dari orang banyak yang tinggal pada pemukiman atau perumahan,perancangan ini sangat efektif jika terjadi kebakaran maka pesan atau pemberitahuan akan disampaikan secara otomatis melalui SMS, perancangan sistem seperti ini akan secepat mungkin meninformasikan kepada pengguna (user),unit pemadam kebakaran dan pihak–pihak yang berwenang lainnya, yang mana format sms ini nantinya akan berisikan lengkap dengan alamat, nomor,jalan dan nama pemilik rumah sehingga informasi seperti ini nantinya dapat

memudahkan unit pemadam kebakaran menujulokasi kejadian. Serta sistemini juga dilengkapi dengan indikasi alarm sehingga dapat meninsyaratkan kepada orang sekitar bahwa rumah tersebut dalam bahaya kebakaran.Sistem pendeteksi kebakaran ini mengambil data dari alat dengan suhu normal ruangan yang digunakan berkisar26°C- 30°Cdan keluaran(Vout)sensor tergantung pada nilai resistan sisensor yang akan mengalami perubahan seiring adanya kepulan gas dan kenaikan suhu didalam ruangan,prosedur dari sistem ini. Adalah SMS akan dikirimkan tiga kali dilengkapi dengan alamat,nomor dan pemilik rumah. Prinsip kerja dari alat inia dalah awalnya Sensor Asap(MQ-2)mendeteksi asap sebagai bahaya kebakaran, keluaran dari sensor ini dapat menentukan tingkat keadaan apabilater deteksi kepulan asap maka SMS yang dikirim “TERDETEKSI ASAP”,kemudian sensor suhu(LM35D) akan mendeteksi suhu disekitar ruangan apabila terdeteksi suhu berkisar40˚C45˚C maka SMS yang dikirim “WASPADA BAHAYAKEBAKARAN” pada saat inilah pemilik dan pihak pemadam kebakaran bergegas menuju tempat kejadian bedasarkan dengan formatSMS yang dikirimkan. Sedangkan jika suhu dalam ruangan tersebut meningkat nilainya>60˚C maka SMS yang dikirim“TERJADIKEBAKARAN”, pengiriman SMS tersebut di iringi dengan bunyi alarm yang akan meninsyaratkan kepada orang sekitar.

Perancangan Hardware Perancangan Fisik Sistem Alat yang dibuatakan diterapkan pada rumah yang mana ditempatkan pada ruang tamu dan dapur yang kemungkinan besar menjadi titik terjadinya kebakaran. Rancanganfisik dari alat dapat dilihat pada gambar .Dan posisi sensorSHT11 padabantal dapat dilihat,sbb:

Gambar3.3. Rancangan Fisik

Gambar 3.4. Posisi Sensor Pada Rumah

Rangkaian GSM Shield Sim 900 GSM Shield atau GPRS(GeneralPacket Radio Service) Shield merupakan produk untuk keperluan wireless Arduino,data darisensor akan dikirimkan melaluiGsm Shield.Dalam hal ini,pin STXDmodulGSM dihubungkan ke pin2 diArduino dan pin SRXD modul GSM dihubungkan kepin3di Arduino, sedangkan pinground dimodulGSM dihubungkan dengan

ground diArduino. Keempat pin tersebut terhubung dengan pin header yang menghubungkan langsung dengan arduino. Rangkaian sensor GSM Shield dapat dilihat pada gamabr,sbb:

Gambar 3.5. RangkaianGSM Shield Tabel 3.4. Koneksi Pin dari GSM ShieldkeArduino

SkematikCatuDaya (Power Supply) Powersupply digunakan untuk mensupply daya bagi mikrokontroler. Rangkaian ini menggunakan IC regulator 7809 untuk menghasilkan teganan output menuju mikrokontroler sebesar9V.Gambar rangkaian powersupply ini dapat dilihat pada gambar,sbb:

Gambar 3.6 SkematikCatu Daya

SkematikSensorMQ-2 Pada modulMQ-2 meiliki3 sampai 4 pin,yakni pin analog, digital,vcc dan ground.Pin analog terhubung keA1,untuk pinvcc dan ground dihubungkan pada pin di Arduino Rangkaiansensor MQ-2 dapat dilihat pada gambar,sbb:

Gambar3.7. Rangkaiansensor MQ-2

Tabel 3.5. Koneksi Pin dari MQ-2 keArduino

SkematikLM35D LM

35D

digunakan

sebagaisensor

pendeteksisuhu,

kenaikan

suhu

akan

dapatdideteksisecara konstan.LM35D.Vout(teganganoutput)dihubungkanke pin A0 pada Arduino, sedangkan vcc dan ground dihubungkan ke Arduino. Sensor ini menggunakan sebuah driver untuk mendapatkan nilai suhu yang linear dan konstan. Skematik rangkaianLM 35Ddapat dilihat pada Gambar,sbb:

Gambar 3.8. RangkaianSensorLM35D Tabel 3.6. Koneksi pinLM35D dengan arduino

Skematik Buzzer Buzzer digunakan sebagai suatu indicator yang menindikasikan bahwa rumah dalam keadaan bahaya,bunyi buzzer akan beriringan dengan pengiriman pesan kepada user,pinVcc dari buzzer dihubungkan kepin13A rduino dan ground dari buzzer dihubungkan keground dari arduino.

Gambar3.9. Skematik Buzzer

Pin Mikrokontroler

Gambar3.10. Pin Mikrokontroler

Gambar 3.11. Hubungan Pin Arduino Adapun pin-pin yang digunakan pada mikro kontroler dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini: Tabel 3.7. Pin MikrokontroleryangDigunakan

Perancangan Softwere Flowchart

3.12 Flowchart Cara kerja perangkat

Cuplikan Program A. SensorMQ-2 constintMQ =A1;//Pendefenisiankonstantauntukmenyatakanpin Arduino yang dihubungkan kesensor MQ-2 int Asap; //Menyiapkanvariabel pinMode(MQ,INPUT);//Menentukan sensor MQ sebagai input Asap =0;//Pemisalan pada program Asap = analogRead(MQ); //Pembacaan pada sensor MQ-2 (Asap>=200)//Nilaippm(partpermillion)pembacaanminimaldari sensor MQ-2 B. SensorLM35D

constintLM

=A0;

//Pendefenisiankonstantauntukmenyatakanpin

Arduino

yang

dihubungkan kesensor LM35D int Suhu;//Menyiapkan variable floatcel,mv;//Nilaitemperaturmemilikikoma,sehinggamenggunakan float Suhu =0; //Pemisalan pada program cel=0; mv=0; Suhu = analogRead(LM);//Pembacaan pada sensor LM35D mv = (Suhu/1024.0)*5000; //Pengkonversian hasil pembacaan suhu dengan menggunaan ADCinternalArduino cel =mv/10; if(cel>=40&&cel<=45)//Pemisalan,jikasuhubesardari40˚Cmaka sensor akan bekerja, antara range45˚C kebawah. elseif(cel>=46)//Suatupemisalanjikasuhumengalamipeningkatan maka >60 ˚C maka sensor akan secara terus menerus. C. Buzzer const int Buzz= 13;//Pendefenisian konstanta untuk menyatakan pin Arduino yang dihubungkan kesensor LM35D pinMode(Buzz, OUTPUT); //Menentukan buzzersebagai output digitalWrite(Buzz,HIGH);//Mengaktifkan buzzer D. Arduino GSM Shield #include"SIM900.h"//Mendefenisikankelasuntukmenanganikeluarga

SIM900. #include "sms.h" //Mendefenisikan kelas untuk menangani SMS (yakni kelas SMSGSM) Char

nomorHandphone[18]=

"+6285265849155";

//Sebagai

inputan

nomor

handphone yangakan dikirimi SMS SMSGSM sms;//Membuat objekbernamasms yang berkelas SMSGSM Boolean gsmOK //Mendeklarasikan variable bernama gsm OK, yang bertipeBoolean sms.SendSMS(nomorHandphone,"Terdeteksi Asap Di Rumah Anda"); //InstruksisebagaipengirimanSMSkenomortujuan,formatSMSnya diawali dan diakhiri dengan tanda kutip. Serial.println(“SMSTerkirim”);//Untuk menampilkan pada serial monitor bahwa sms telah terkirim.

Spesifikasi Peralatan 1. Pembacaan

asap

menggunakan

sensorMQ-2

dan

pembacaan

suhu

menggunakanLM35D. 2. Rangkaian catu daya9 VDC. 3. Menggunakan satu buah Arduino Uno sebagai perangkat pengolah data dana kusisi data serta,outputnya berupa SMS dan buzzer yang mana bunyi buzzer beriringi dengan pengiriman SMS. 4. Pengiriman data SMS menggunakan modul Icomsat SIM900V1.1. 5. Dimensi 20 cm x30 cmx25 cm

Cara Pengoperasian Alat

1. Tegangan output power supply sebesar 9 VDC dihubungkan ke tegangan input (V in) Arduino.Rangkaian catu daya9VDC. 2. Setelah tegangan input dihubungkan keVinArduino,Vcc dan ground Arduino dihubungkan keVcc dangroundnya GSM Shield.Pengiriman dataSMS menggunakan modulI comsat SIM900V1.1. 3. PinRxdanTxGSMShield dihubungkan terhadap pin pada Arduino yang ditetapkan sebagai pin Rxdan Tx. 4. Untuk mengaktifkan modul GSM, tombol Power (diSebelah label PWR)perlu ditekan sehingga LED didekatnya menyala. Kemudian tekan tombol berlabel PWR_KEY perlu ditekan sekitar 1 detik. Efeknya yang berada diatas tombol tersebut berkedipkedip setiap detik sekiranyakartu SIM telah dikenali dan mendapatkan koneksi.

User Requirement Elisitasi Tahap I Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pada alaram Kebakaran Pada Perguruan Tinggi Raharja , Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat: Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap Perguruan Tinggi Raharja

Elisitasi Tahap II Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat: Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Keterangan : M = Mandatory : Penting D = Desirable : Tidak Terlalu Penting I = Inessential : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat : Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Keterangan : T (Technical) L (Low) O (Operational) M (Middle) E (Economic) H (High)

Final Draft Elisitasi Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu system Aplikasi Simpan Pinjam Koprasi, Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat : Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian Alat

Setelah penulis melakukan perancangan dan pembuatan alat. Maka tahap selanjutnya adalah pengujian dan analisa. Pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat telah sesuai dengan yang diharapkan,serta penggunaan sensor,supaya hasil yang didapat linear dan dapat diaplikasikan Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui hasil dari pengukuran pada masing- masing blok rangkaian yang terdapat pada alat.Untuk melakukan pengujian membutuhkan multimeter dan osiloscope sebagai media pengukurannya. Berikut tahap-tahapan yang dilakukan untuk proses pengujian alat: 1. Pengujian Rangkaian Catu Daya 2. Pengujian suhu lm35 3. Pengujian sensor mq-2 4. Pengujian GSM Shield 5. Pengujian buzzer.

Pengujian Hardware dan Software Pengujian dilakukan pada tiap-tiap blok rangkaian. Pada pengujian ini perlu dilakukan pengukuran pada sensor LM35DdanMQ-2 sebagai input Mikrokontroler, powersupply, dan buzzer. Sebelum melakukan pengukuran, maka dipersiapkan terlebih dahulu alat-alat yang diperlukan dalam melakukan pengukuran. Adapun peralatan-peralatan yang dibutuhkan tersebut diantaranya adalah multimeter, oscilloskop, dan thermometer.

Pengujian dananalisa Pengujian dan analisa Rangkaian Catu daya Adapun peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran pada rangkaian powe rsupply adalah sebagai berikut: a. Multimeter

b. Osiloskop c. Kabel konektor Pengukuran dilakukan pada tiga titik pengukuran (TP),dapat dilihat pada gambar, Pengukuran menggunakan multimeter dan osciloscope pada posisi selector DCV.

Gambar 27. Titik pengukuran rangkaian catu daya Keterangan: TP1 =Titik Pengukuran1 (VAC) TP2 =Titik Pengukuran2 (VDC) TP3 =Titik Pengukuran3 (VDC)

Pengujiandan Analisa Sensor LM35D Pengujian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari sensor LM35D pada saat digunakan sebagai pengukur suhu (dalam celcius) pada alat. Dengan melakukan pengujian, maka dapat diamati bagaimana akurasi pengukuran suhu dan respon dari modul sensorlm35d.

Pada pengujian pembacaan sensor lm35d, digunakan thermometer digital sebagai pengukur suhu. Pada pengujian kali ini dilakukan perbandingan suhu yang terukur oleh LM35D dengan suhu yang ditampilkan oleh termometer. Titik pengukuran pada rangkaian dapat dilihat pada gambar,sbb:

Gambar 31.Titik Pengukuran Rangkaian LM35D Tabel 4.12. Pengukuran Sensor LM35D

1. Hasil pengujian Pengukuran dilakukan dengan multimeter,yaitu pada pin A0 dan Ground, pengukuran yang diukur bedasarkan tiap kenaikan suhu. 2. Analisa Sensor LM35D berfungsi sebagai pendeteksi suhu pada rumah, sensor suhu akan memantau keadaan suhu ruangan secara berkelanjutan,apabila sensor suhu semakin meningkat, yakni melampau suhu normal 40˚C sampai dengan 45˚C, maka LM35D akan segera meninstruksikan terhadap Arduino bahwa sedang terjadi bahaya kebakaran. Sensor LM35D ini berfungsi sebagai suatu sensor yang bekerja pada tahap kedua, yang mana sensor LM35D akan Mendeteksi suhu ruangan,LM35D memiliki sensetifitas yang tinggi sehingga tiap kenaikan suhu sangat cepat dideteksi. Pada sensor lm35d ini, sensor diukur setiap kenaikan suhunya dengan multimeter, setiap kenaikan memiliki nilai tegangan yang berbeda, apabila nilai suhu semakin besar maka nilai tegangan semakin meningkat. Pada table adalah perbandingan suhu yang terukur dari sensor lm35d dengan suhu yang terukur pada thermometer. Untuk nilai ADC dari sensor LM35

sudah

dikonversikan

secara

otomatis

pada

pemograman

Arduinomv=(val/1024.0)*5000; cel =mv/10; Berdasarkan pengukuran didapat nilai error, dengan rata-rata sebesar0.53%.

pengujiandananalisa Sensor MQ-2 sensormq-2 berfungsi sebagai sensor yang akan mendeteksi asap, sensor ini merupakan sensor yang bekerja sebagai sensor yang pertama bekerja, sensor ini memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap asap, sensor ini bisa mendeteksi zat- zat seperti :iso butane (C4H10 / isobutane), propane (C3H8 / propane), metana (CH4 / methane), etanol (ethanol

alcohol, CH3CH2OH), hydrogen (H2 / hydrogen), asap (smoke), dan lpg (liquid petroleumgas). 1. Pengujian sensormq-2 pengukuransensormq-2 dilakukan pada pina1 arduino dan ground Pada gambar berikut Dan hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel ,sbb:

Gambar 32. Titik Pegukuran Rangkaian sensormq-2 Tabel 4.13.Hasil Pengukuran Sensor MQ-2

2. Analisa Rangkaian sensor mq-2 Sensor MQ-2 berfungsi sebagai input pendeteksi asap, yaitu apabila asap mencapai nilai ADC yang ditentukan maka, sensor MQ-2 akan memberikan logika HIGH terhadap arduino, sehingga arduino akan mengirimkan data kepada Gsm Shield melalui komunikasi serial. Bedasarkan output tegangan yang dihasilkan oleh sensor mq-2 dapat diketahui bahwa, semakin besar nilai ADC maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan. Pada pengujian sensor asap ini penulis menggunakan kertas yang dibakar didalam miniature rumah yang telah penulis buat, dengan ukuran : a. Panjang 30cm b. Lebar 20cm c. Tinggi 25 cm

Pengujiandan Analisa Rangkaian Buzzer

Selanjutnya pengujian rangkaian buzzer dilakukan dengan menggunakan multimeter, ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi tegangan pada saat buzzer digunakan sebagai alarm peringatan kondisi suhu bahaya. 1. Pengujian Rangkaian Buzzer Titik pengukuran pada rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar, sbb:

Gambar33.Titik Pengukuran Rangkaian Buzzer Tabel 4.14.Pengukuran Pada Rangkaian Buzzer

2. Analisa Dan hasil pengukuran pada table tersebut membuktikan bahwa buzzer memiliki tegangan pada saataktif. Tegangan buzzer saataktif adalah4.8V.Buzzer aktif pada saat suhu yang

terukur

sensor40˚Csampai

dengan

45˚C,apabila

nilai

suhu

yangdibaca<40

makabuzzertidak aktif.

Pengujian dananalisa Rangkaian GSM Shield 1. Pengujian rangkaian gsm Shield Pada pengukuran GSM Shield, penulis melakukan pengukuran pada pin Rxdan Txdari Gsm Shield saat mengirimkan data. Titik pengukuran pada rangkaian GSM Shield dapat dilihat padagambar,sbb:.

Gambar 34. Titik Pengukuran Rangkaian GSM Shield Tabel 4.15. Tegangan Output Gsm Shield

2. Analisa Rangkaian GSM Shield GSM Shield merupakan server dari sistem, GSM Shield berfungsi sebagai modul komunikasi antara Arduino dengan gsmshield,komunikasi GSM Shield dengan Arduino melalui pin-pin serial, komunikasi serial merupakan komunikasi yang menggunakan pin rxdantx, dimanapin Rxdan txarduino saling terhubung dengan pin Rxdan txgsm Shield. Pada komunikasi data serial data dikirim dengan bentuk pulsa listrik kontinyu yang disebut bit. Data dikirim satu bit demi satu bit secara berurutan melalui kanal komunikasi yang telah ditentukan dan penerima juga menerima data dalam bentuk bit–bit pulsa listrik kontinyu. Modul gsm shield mendukung untuk semua jenis telefon genggam dan kartu SIM.

Pengujian Software ( Perangkat Lunak) Pengujian software dilakukan dengan melihat apakah program yang dibuat terdapat kesalahan atau error pada saat dijalankan(running).Gambar35 berikut ini merupakan hasil pengujian software dengan melakukan compile dengan tampilan pada arduino.

Gambar 35.Pengujian Software arduino Program yang dibuat digunakan untuk menjalankan alat sesuai dengan perintah yang diinginkan. Dalam pembuatan program ini terdapat beberapabagian yaitu: 1. Inisialisasi Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi untuk pengenalan variabel (nama) dan pengenalan pin mikrokontroler yang digunakan. Selain itu juga digunakan sebagai penengenalan nilai awal dari variabel input yang digunakan. Perintah yang digunakan pada bagian ini biasanya adalah const intataupun int. Berikut cuplikan programnya: #include<software serial.h>

#include"SIM900.h" #include"sms.h" const intlm =A0; const int MQ =A1; const int Buzz=13; int Asap; intsuhu; int i=0,j,k; float cel, mv; charnomorhandphone[18]="+6285265849155"; SMSGSM sms; booleangsmok =false; Pada program inti=0,j,k, artinyaled1merupakan pengkondisian keadaan yang lain.Sedangkan penggunaan floatcel,mv; menunjukan bahwa nilaisuhu adalah variable dengandata berupa bilangan berkoma.Jika variable yang digunakan tidak dibuat pada bagian ini,maka terjadi error pada program yang dibuat. 2. penetapan input / Output(setup) Setelah semua variable dan pin mikrokontr oler telah dikenalkan pada bagian ini sialisasi, maka variable tersebut akan ditetapkan sebagai input atau output perintah yang digunakan adalah pinmode.Berikut cuplikan programnya: softwareserial(2,3); Serial.begin(115200);

pinmode(LM,INPUT); pinmode(MQ,INPUT); pinmode(Buzz, OUTPUT); Pada perintah pinmode(LM, INPUT)); menyatakan bahwa pin yang terhubung dengan LM dinyatakan sebagai input. 3. penggunaan logika program Dalam program yang telah dibuat digunakan logika if.Logikaif yang digunakan berfungsi untuk membandingkan kondisi sesuai kondisi yang dibuat pada program.Jika kondisi yang diingin kanpada if tercapai maka akan menjalankan program sesuai perintah yang terdapat pada kondisi tersebut.Berikut Cuplikan programnya: if(i==0){ sms.sendsms(nomorhandphone,"Terdeteksi Asap Di Rumah"); Serial.println("smsterkirim 0 "); i=1; } if(cel >=40&&cel <45){ digitalwrite(Buzz,HIGH); delay(50); digitalwrite(Buzz,LOW); if(j==0){ sms.sendsms(nomorhandphone,"waspadabahayakebakaran"); Serial.println("smsterkirim 1 "); j=1; } }

elseif(cel >=46){ digitalwrite(Buzz, HIGH); if(k==0){ sms.sendsms(nomorhandphone,"Terjadi Kebakaran"); Serial.println("smsterkirim 2 "); k=1; Pada cuplikan program diatas dapat dijelaskan bahwa saat kondisi if(Asap>=100) tercapai maka program akan menjalankan perintah digital Write(Buzz, HIGH); Digital Write(Buzz,LOW); Ketika kondisi itu tercapai maka pembacaan program akan lanjut keperintah if(i==0){sms.sendsms(nomorhandphone,"Terdeteksi

Asap

Di

Rumah");

Serial.println("smsterkirim 0 "); i=1; Jika logika yang diterima adalah 1 makapesan akan dikirim, sedangkan.

pengujianalat Secara Keseluruhan Pengujian keseluruhan alat bertujuan untuk mengetahui bahwa sistem keseluruhan berfungsi sepertiyang diinginkan baik input maupun output. Adapun sebagai acuan kerja alat Tabel 4.16. Pengujian Alat Secara Keseluruhan

Bedasarkan table diatas maka dapat diketahui, kapansms akan dikirim dan pada saat suhu berapa SMS mengirim.Pengujian sistim secara keseluruhan bertujuan untuk mengetahui jalannya sistim, dan untuk mengetahui kesalahan yang akan terjadi pada sistim yang berjalan sehingga kesalahan tersebut dapat diantisipasi dan diperbaiki.Pada tabel diketahui bahwa suhu yang terukur sensor akan terus mengalami kenaikan seiring dengan ketebalan asap yang dideteksi. Sistem ini awalnya bekerja bedasarkan pendeteksian asap oleh sensormq-2, kemudian apabila asap telah mencapai nilai ADC yang telah ditentukan maka buzzer akan berbunyi dan pesan akan dikirimkan, setelah itusensor mulai mendeteksi suhu sekitar ruangan, apabila suhu >40˚C - <45˚C maka sensor LM35D akan mengirimkan data terhadap arduino, dari arduino data dikirim melalui GSM Shield akan memberitahukan bahwa waspada kebakaran, setelah itu apabila suhu naik drastic >60˚C maka pesan akan dikirimkan dengan format yang berbeda, bahwa sedang terjadi kebakaran. Proses pengiriman data menggunakan komunikasi serial,data dikirim dalam dengan bentuk pulsa listrik kontinyu yang disebut dengan bit.

Hak Akses Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini memiliki dua hak akses user dan yaitu Pimpinan dan satpam, sehingga hak akses hanya dapat dilakukan oleh user dengan memasukan menerima informasi lewat SMS.

Testing Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode blackbox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface blueterm dan arduino, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya. 2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program. 3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat. 4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode blackbox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan.

Evaluasi Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi blueterm hanya kendala saat terkoneksi dengan device lainnya, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam program melainkan factor dari handphone. Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan kontroling pada interface blueterm. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

Implementasi Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem pengontrolan robot penyuram tanaman dapat bekerja dengan baik, penulis pun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan

pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel , sebagai berikut: Tabel: 4.17. Pengolahan Jadwal proses pembuatan alat

Penerapan Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset. Tabel: 4.18. Pengolahan jadwal penerapan

Estimasi Biaya Adapun estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan, sebagai berikut: Tabel 4.19 Estimasi Biaya

BAB V PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan hasil rancangan dan pembuatan alat, maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan hasil dari penulisan laporan ini.Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Sistem

bekerja

pada

saat

asap

mendeteksi100

ADC

(Analog

Digital

Converter),suhu40˚Csampai dengan45˚C maka alarmakan berbunyi dan pesan akan dikirimkan. 2. Suhu yang terukur dengan sensor suhuLM35D dibandingkan dengan pengukuran thermometer memiliki persentase error 0.53%. 3. Pesan dikirimkan apabila senso rasapMQ-2 mendeteksi asap melebihi nilai ADC yang telah ditentukan kemudian sensor LM35D bertindak sebagai sensor kedua,yang mendeteksi kenaikan suhu pada ruangan. 4. Buzzer sebagai indicator aktif ketika suhu pada ruangan rumah sudah memasuki kondisi bahaya,yaitu ketika asap100 ADC,suhu 40˚C,45˚C dan 60 ˚C.

Saran Dalam pembuatan prototype ini tentunya penulis mendapatkan kekurangan pada sistem ini.Berikut akan dipaparkan beberap asaran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca yang mungkin berminat untuk mengembangkan sistem ini. 1. Sistem pemadam kebakaran ini baiknya dilengkapi dengan cara pemadamannya langsung, seperti dengan pengaktifan Karbondioksida (CO2), untuk pemadaman api menggunakan tabungCO2 dengan bantuan solenoid. 2. Untuk menciptakan suatu keadaan gedung atau rumah yang nyaman dan kondusif, sebaiknya, Skripsi ini dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan monitoring denganWEB.

DAFTAR PUSTAKA 1. ↑ 1,0 1,1 Darmawan Deni, Kunkun Nur Fauzi. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2. ↑ B.Romney, Marshall dan Paul Jhon Steimbart 2014. Sistem Informasi Akutansi. Jakarta : Salemba Empat. 3. ↑ Tohari, Hamim. 2013. “Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan” . Yoyakarta: Andi. 4. ↑ 4,0 4,1 4,2 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 – Juli 2012 5. ↑ Kinanti, Vega.Nataya., 2016. “Prototype Penyaring Asap Rokok Pada Smoking Area Menggunakan Pulse Width Modulation Dan Logika Fuzzy MetodeTsukamoto”, Skripsi, Fakultas Teknik. Universitas Halu Oleo. Kendari. 6. ↑ Bambang Tri WahjoUtomo,dkk “Simulasi Sistem Pendeteksi Polusi Ruangan Menggunakan Sensor Asap Dengan Pemberitahuan Melalui SMS ( Short Message Service ) Dan Alarm Berbasis Arduino”.Jurnal JITIKAVol 10 No 1 (2016): Volume 10 Nomor 1 (8).Malang 7. ↑ Dendy

Handy

BERBASIS

Saputra,dkk“PEMBUATAN

ARDUINO

UNO

MODEL

DENGAN

PENDETEKSI KELUARAN

API SMS

GATEWAY”PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) vol.5 (2016) Jakarta. 8. ↑ Sri SafrinaDewi,dkk”Prototipe Sistem Informasi Monitoring Kebakaran Bangunan Berbasis Google Maps dan Modul GSM”.JTIK vo.1.no.1 (2017) 9. ↑ Haeridhayanti,dkk “Perancangan Dan Realisasi Pendeteksi Asap Rokok Dan Kebakaran Serta Penetralisir Udara Dengan Memanfaatkan Sensor Sht-11 Dan Mq-7

Berbasis

Sms

Gatewa”.eProceedings

of

Engineering

.,vol.2,no.5

(2015)

telkomuniversity 10. ↑ Nurromianto,dkk “RANCANGAN PROTOTIPE PENDETEKSIAN DINI LOKASI KEBAKARAN BERBASIS WIRELESS DENGAN FUZZY LOGIC DAN PEMBERITAHUAN VIA SMS” UniversitasJemberDalamDigital Repository (2015) 11. ↑ Ahmad Fauzan ““PROTOTYPE SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN BERBASIS

SMS

GATEWAY

MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER

ARDUINO UNO”.Jurnalelektronik,Gunadarma Vol 22, No 3 2017 Jakarta 12. ↑ Ikrar Nusa Bhakti Perwira,dkk(2017) universitas Pancasila Jakarta dalam PROSIDING

SEMINAR

NASIONAL

FISIKA

(E-JOURNAL)

SNF2017

yangberjudul “PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI API DAN ASAP BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO DAN SENSOR MQ-2 KELUARAN SMS GATEWAY .,Vol 6(2017) 13. ↑ Dani Rohpandi, dkk”PENDETEKSI BAHAYA KEBAKARAN RUANG SERVER BERBASIS

ARDUINO DI DINAS

ALAYA”.STMIK

TASIKMALAYA

KEPENDUDUKAN KOTA .JURNAL

VOI(Voice

Of

TASIKM Informatic)

.,Vol.6.No.1 (2017) 14. ↑ Dani

Sasmoko,dkk”

RANCANG

BANGUN

SISTEM

PENDETEKSI

KEBAKARAN BERBASIS IOT DAN SMS GATEWAY MENGGUNAKAN ARDUINO” Jurnal SIMETRIS , Vol 8 No 2 .STEKOM (2017) 15. ↑ Dodon Yendri,dkk. PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN RUMAH

PENDUDUK

PADA

DAERAH

PERKOTAAN

BERBASIS

MIKROKONTROLER”. jurnal.umj.ac.id. ,Universitas Muhammadiyah Jakarta .(2017)

Related Documents

Skripsi
December 2019 83
Skripsi
May 2020 46
Skripsi
June 2020 43
Skripsi
May 2020 41
Skripsi
November 2019 97

More Documents from ""