Skripsi Eksperimen Teknologi Pendidikan

  • Uploaded by: Dian Reinold Purba
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skripsi Eksperimen Teknologi Pendidikan as PDF for free.

More details

  • Words: 6,595
  • Pages: 40
PENGARUH PENGGUNAAN CD TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TI&K) DI KELAS VIII SMP N 13 PADANG

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan

Oleh DIAN REINOLD PURBA 47977 / 2004

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemampuan akan peningkatan sumber daya manusia akan semakin meningkat terutama pada era globalisasi serta dalam dunia kerja. Hal ini tentunya perlu diikutsertakan dengan peningkatan mutu pendidikan dengan mengoptimalkan berbagai unsur yang terkait di dalamnya. Namun dalam upaya pencapaian mutu pendidikan tersebut, tidaklah terlepas dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan pembelajaran yang terjadi di sekolah. Berbagai kendala-kendala yang ditemui seperti, kurangnya keprofesionalan guru, kurikulum yang kurang relevan, sumber belajar yang kurang memadai dan berbagai sarana dan prasarana lainnya yang kurang menunjang. Sebagai seorang guru yang profesional dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut, tentunya agar proses pembelajarannya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan berbagai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru maupun calon guru. Kompetensi tersebut seperti pengelolaan proses belajar mengajar, pengelolaan kelas, pengelolaan media dan sumber belajar serta pengelolaan terhadap interaksi kelas. Sebagai usaha guru dalam mencapai kompetensi tersebut maka harus melalui tahap jenjang pendidikan yang relevan.

Berdasarkan PP Nomor 19 tahun 2005 maka tenaga guru harus berkualifikasi S1/D4, dan bagi guru-guru yang belum mencapai kualifikasi tersebut diharuskan untuk melanjutkan pendidikan. Diharapkan nantinya, setelah kompetensi tersebut dapat terkuasai, maka proses belajar yang efektif dan menyenangkan antara guru dan siswa akan terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terdahulu tentang pembelajaran TI&K di SMP N 13 Padang, proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TI&K) kurang berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa pada Ulangan Harian ke-2 mata pelajaran TIK kelas VIII SMP N 13 Padang pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Nilai rata-rata Ulangan Harian Ke-2 Semester 2 Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran 2008/2009. Kelas Nilai Rata-Rata Jumlah Siswa VIII 1 VIII 2 VIII 3 VIII 4 VIII 5 VIII 6 VIII 7 VIII 8 VIII 9

63 73 63 62 60 62 60 63 62

35 40 40 40 39 40 39 36 36

Dari tabel tersebut diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 13 Padang masih rendah dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Indikator dari rendahnya hasil belajar siswa tersebut antara lain; siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi, masih ditemui siswa yang mengganggu teman disampingnya disaat pembelajaran sedang berlangsung, kurangnya bimbingan terhadap siswa tentang penggunaan perangkat

lunak dalam media komputer, kurangnya minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi, kurangnya penggunaan media bantu dalam pembelajaran dimana guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, akibatnya siswa kurang menguasai materi ajar yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu proses pembelajaran yang berlangsung lebih bersifat kepada pembelajaran konvensional dimana guru menjadi satu-satunya sumber pelajaran dan siswa hanya mengikuti instruksi guru tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan penggunaan media pembelajaran. Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah CD Tutorial yang berupa turorial tentang langkah kerja penggunaan perangkat lunak pada komputer, selain itu CD Tutorial ini lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan perangkat

lunak kepada siswa.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan CD Tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas VIII di SMP N 13 Padang.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa kurang aktif dalam pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi. 2. Sebagian besar siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi. 3. Sebagian besar siswa kurang menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. 4. Kurangnya minat serta motivasi siswa dalam memahami serta mengikuti pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi. 5. Guru kurang optimal dalam melakukan bimbingan pembelajaran pada siswa terutama dalam kegiatan praktek Teknologi Informasi & Komunikasi.

C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang dapat diambil dari identifikasi masalah tersebut adalah: 1. Rendahnya hasil belajar siwa dalam mata pelajaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Penelitian ini diadakan pada kelas VIII7 (sebagai kelas eksperimen) dan VIII5 (sebagai kelas kontrol) di SMP N 13 Padang pada tahun ajaran 2008/2009. 3. Pokok bahasan yang diteliti dalam penelitian ini adalah membuat grafik dan mencetak dokumen pada perangkat lunak pengolah angka.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan permasalahan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa lebih tinggi dengan pembelajaran dengan menerapkan CD Turorial dibandingkan dengan kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional di SMP N 13 Padang?.

E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan CD Tutorial dalam pembelajaran TI&K bagi siswa kelas VIII7 SMP N 13 Padang.

F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Sebagai alternatif bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar dan penguasaan

materi

pada

pembelajaran

Teknologi

Informasi

&

Komunikasi. b. Sebagai alternatif media bagi guru khususnya guru mata pelajaran TI&K serta guru-guru mata pelajaran lainnya. c. Untuk peneliti sebagai syarat menyelesaikan program studi strata satu pada jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan. d. Untuk peneliti sebagai aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis 1. Karakteristik Teknologi Informasi & Komunikasi Karakteristik Teknologi Informasi dan Komunikasi menurut Depdiknas

di

dalam

websitenya

(http://media.diknas.go.id,

2008)

menyatakan; Teknologi Informasi dan Komunikasi (TI&K) mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaannya sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Sebagaimana yang dikutip dari Abdul Kadir, dkk (2003:2) bahwa “Teknologi Informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi”. Hal tersebut mereka simpulkan dari beberapa pendapat para pakar dengan menguraikan peran teknologi, seperti Haag & Keen (1996) dalam Abdul Kadir, dkk (2003:2) bahwa “teknologi informasi adalah seperangkat alat yaang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan memproses informasi.

Dari pendapat yang telah dikemukakan dapat diartikan teknologi informasi merupakan seperangkat alat penghubung antara informasi yang satu dengan yang lain sehingga terjadi proses timbal balik secara cepat. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (information technology) disingkat dengan TI, IT atau disebut juga dengan infotech tersebut, lebih luas cakupannya dari pada teknologi komunikasi. Bahkan, teknologi komunikasi itu sebenarnya telah tergabung di dalam teknologi informasi. Secara khusus, tujuan dari mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TI&K) menurut Depdiknas (2003:7) yaitu: a.

b.

c.

d.

e.

Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan seharihari. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Adapun bahan kajian pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi di kelas VII sampai dengan kelas IX untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), difokuskan pada kegiatan yang bersifat aplikatif dan produktif juga sedikit apresiatif dan evaluatif. Fokus pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi menurut Depdiknas (2003:15) ada tiga aspek: a.

b. c.

Aspek pemahaman mendalam tentang konsep pengetahuan dan operasi dasar maka fokus pembelajaran, bersifat apresiatif dan produktif. Pengolahan informasi untuk produkstifitas maka fokusnya pada kegiatan aplikatif dan produktif Pemecahan masalah, eksploratif, dan komunikasi maka fokus pembelajarannya pada kegiatan produktif dan evaluatif atau analisis.

Selain dari fokus pembelajaran juga terdapat standar kompetensi mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Adapun standar kompetensi mata pelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menurut Depdiknas (2003: 17) adalah: a.

b.

c.

d.

Pemahaman mendalam konsep, pengetahuan, dan operasi dasar. Siswa mampu mengidentifikasi komponen dasar perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem yang digunakan dalam internet. Pengolahan informasi untuk produktifitas. Siswa mampu menggabungkan dokumen pengolah angka dan pengolah kata serta mendemonstrasikan WEB dan e-mail. Pemecahan masalah, eksplorasi dan komunikasi. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil kreasi gagasan dari penerapan perangkat lunak komputer melalui berbagai cara dan menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Standar kompetensi SMP meliputi: 1) Mengenal perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama

2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Memiliki sikap (etika dan moral) positif dalam menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi Menggunakan operating system (OS) untuk manajeman file. Menerapkan perangkat lunak pengolah kata (word processing) untuk menghasilkan informasi. Mengintegrasikan perangkat lunak pengolah angka (speradsheet) untuk membuat informasi. Mengintegrasikan program pengolah kata dan pengolah angka untuk membuat informasi. Mengenal perangkat keras dan sistem yang digunakan dalam akses Internet. Menerapkan Internet untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.

Untuk mencapai berbagai keterampilan dan kemampuan yang terdapat di dalam standar kompetensi, maka dalam pelaksanaan pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun sebagai alternatifnya yaitu dengan memanfaatkan media penunjang dalam pembelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi.

2. Media Pembelajaran Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan optimal perlu adanya penerapan media dalam penyampaian materi. Adapun jenis media pembelajaran yang dapat diterapkan menurut Nana Sudjana (2005:3) yaitu a. b.

Media grafis seperti gambar, foto grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain.

c. d.

Media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

3. Fungsi dan Manfaat Media Menurut Kusharyanto (1986:6) fungsi media sebagai berikut: a. b. c. d.

Mampu memperlihatkan gerakan yang sulit diamati oleh indera biasa. Dapat memperbesar benda-benda yang tak dapat dilihat oleh mata secara telanjang. Penganti benda yang sebenarnya. Dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh.

Dari beberapa fungsi di atas maka media pendidikan sangat berarti dalam pelaksanaan prases belajar mengajar. Media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya. Berkenaan dengan hal itu bahwa media mempunyai banyak manfaat seperti yang di kemukakan oleh Sudjana dan Rivai (1989:2) bahwa manfaat dari media pendidikan antara lain: a. b.

c.

d.

Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pelajaran kebih jelas maknanya sehinga lebih difahami oleh siswa,dan memungkinkan siswa memguasai tujuan pengajaran lebih baik. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk semua mata pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,tapi juga melekukan aktifitas lain seperti mengamati,melakukan mendemontrasikan mendengarkan dan lain lain. Tujuan dari penggunaan media pembalajaran, di samping dapat

menarik perhatian siswa juga dapat memberikan variasi dalam cara

mengajar, memberikan labih banyak realitas sehingga lebih terwujud dan terarah untuk mencapai hasil pembelajaran

4. Kriteria Pemilihan Media Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang disediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak diinginkan nantinya. Adapun kriteria dalam pemilihan media akan diterapkan dalam pembelajaran menurut Nana Sudjana (2005;4) adalah: a.

b.

c.

d.

e. f.

Ketetapannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

5. Media Audio Visual Menurut Azhar Arsyad, (1997:91) bahwa “media audio visual adalah media yang menggabungkan visual serta suara”. Adapun ciri-ciri utama teknologi media audio visual menurut Azhar Arsyad, (2002:30) sebagai berikut; a. b. c. d. e. f.

Mereka biasanya bersifat liner. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

Pekerjaan utama dalam pembuatan media audio video ini adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis ke dalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video akan digambarkan atau visualisasi materi pelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa. Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun narasi menurut Azhar Arsyad (1997:92) yaitu: a. b. c.

Narasi ditulis singkat, padat, dan sederhana. Narasi ditulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah diingat. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal terpenting.

d.

Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan. 1) Narasi ditulis dalam kalimat aktif. 2) Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10 detik. 3) Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras. 4) Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya. Selain petunjuk praktis dalam penyusunan narasi, terdapat juga

petunjuk

tentang

pengembangan

storyboard.

Petunjuk

dalam

pengembangan storyboard menurut Azhar Arsyad (1997:92) adalah: a. b.

c. d.

e. f. g. h.

Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran, dan mulai membuat sketsanya. Pikirkan bagian yang akan diperankan Audio dalam paket program. Audio bisa dalam bentuk; diam, sound efect khusus, suara latar belakang, musik, dan narasi. Kombinasi suara akan dapat memperkaya paket program itu. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam stroryboard. Peninjauan kembali terhadap storyboard sambil mengecek hal-hal berikut: 1) Semua audio dan grafik yang cocok dengan teks; 2) Pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik perhatian; 3) Informasi penting telah dicakup; 4) Urutan interaktif telah digabungkan; 5) Strategi dan taktik belajar yang telah digabungkan; 6) Narasi singkat padat; 7) Program mendukung latihan-latihan; 8) Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti; Kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat sekaligus. Kumpulkan anggota tim produksi untuk meninjau kembali dan mengkritik storyboard. Catat semua komentar, kritik dan saran-saran. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi.

6. CD Tutorial Menurut Imam Subandi (16:2008) “CD Tutorial ini merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran dalam bentuk media Compact Disc atau yang biasa disebut CD”. CD tutorial ini dapat membimbing siswa secara tuntas dalam menguasai materi dengan cepat dan menarik. Selain itu penggunaan CD Tutorial ini lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan software (perangkat lunak) kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware (perangkat keras). Misalnya tutorial tentang Microsoft Excel, Access, Power Point, dll. Adapun kelebihan dari media CD Tutorial menurut Imam Subandi (16:2008) yaitu: a. b. c. d. e.

Dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa, Dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah. Informasi pelajaran yang disajikan akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa, Merangsang perbagai macam perkembangan kecerdasan. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi resiko kesalahan konsep.

7. Pelaksanaan Dalam Pembelajaran Pengunaan CD Pembelajaran khususnya CD Tutorial dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, merupakan usaha atau alat bantu yang dapat menanggulangi minimnya pemahaman siswa tentang langkah-langkah mempraktekan atau belajar Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Penggunakan media oleh peserta didik akan lebih memperdalam konsep yang didapatkan pada waktu guru menerangkan pelajaran dan siswa akan lebih teliti untuk memecahkan masalah sendiri, sehingga siswa tersebut dapat meneruskan sendiri inti dari pelajaran tersebut dan siswa akan lebih berkembang daya aktif dan kreatifnya. Miarso (1982:109) menjelaskan bahwa “Tingkat pelajaran yang di peroleh melalui penemuan sendiri akan jauh lebih mantap dari pada sekedar di beritahu secara verbal dari pada disuapi dengan kata-kata lisan”. Adapun di dalam CD Tutorial ini berisikan materi tentang langkah-langkah kerja dalam menggunakan perangkat lunak khususnya perangkat lunak pengolah angka. Selain siswa melihat toturial langkah kerja tersebut, siswa juga dapat mencobakan langkah-langkah tersebut sesuai dengan apa yang dilihatnya pada media tutorial ini. Dan dengan pemanfaatan media ini kesalahan konsep pengajaran dapat dihindari seminimal mungkin.

8. Hasil Belajar Hasil belajar menurut Darmansyah (2006:9) adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran. Hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif & psikomotor. Dalam hal ini yang dilihat adalah sejauh mana keefektifan & efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku pada siswa. Oleh sebab itu,

hasil dan proses belajar, saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari suatu proses. Adapun pendapat lain mengenai hasil belajar menurut Dimyati, (1994:233) bahwa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar dimana siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut bidang pengetahuan (kognitif) nilai & sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).

B. Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah diuraikan diatas, maka pada desain penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh penggunaan CD Tutorial dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran TI&K di SMP N 13 Padang, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Desain penelitian peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan CD Tutorial pada mata pelajaran TI&K di kelas VIII SMP N 13 Padang Kelas Eksperimen Kontrol

Perlakuan X1 X2

Hasil Belajar T1 T2

Keterangan: X1

= Perlakuan dengan pembelajaran menggunakan CD Tutorial.

X2

= Perlakuan dengan menerapkan pembelajran konvensional.

T1

= Tes hasil belajar kelas eksperimen

T2

= Tes hasil belajar kelas kontrol

C. Hipotesis Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: Ho

= Dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan CD Tutorial tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TI&K di kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran 2008/2009.

Hi

= Dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan CD Tutorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TI&K di kelas VIII SMP N 13 Padang tahun ajaran 2008/2009.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan quasy eksperimen, sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2002:3) bahwa: Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktorfaktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Sementara itu, Mohammad Nazir (1988:86) menyatakan bahwa: Quasy eksperimen adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol ketat atau manipulasi semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan manipulasi perlakuan secara terencana dengan adanya kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan CD Tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas VIII SMP N 13 Padang.

Kelas eksperimen yaitu kelas VIII7 diberikan pembelajaran dengan menggunakan CD Tutorial sedangkan kelas kontrol yaitu kelas VIII5 dilakukan pembelajaran yang bersifat konvensional. Diharapkan dari penelitian ini dapat memperlihatkan gambaran keadaan yang sebenarnya dari hasil belajar terhadap objek yang diteliti, yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan CD Tutorial dengan hasil belajar siswa dengan pembelajaran yang bersifat konvensional.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut

Nasution dan Zelhendri Zen (2000:31)

merupakan objek yang diteliti dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (diamati, diwawancarai dan sebagainya) dimana si peneliti akan menarik kesimpulan tentang objek itu. Objek disini mungkin saja orang, benda ataupun peristiwa atau kejadian. Adapun menurut Kamarudin dalam Mardalis (2004:53) bahwa populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sesuai dengan teknik penelitian tersebut maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 13 Padang.

2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipandang sebagai representatif dari jumlah populasi. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling menurut Nasution (2006; 98-99), merupakan penelitian yang sampelnya dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga relevan dengan desain penelitian. Pada penelitian ini sampel didasarkan kepada pertimbangan tertentu yaitu kelompok belajar yang ada telah terdistribusi secara homogen, kesamaan nilai rata-rata, serta guru yang mengajar sama untuk kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah meliputi kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas VIII7 untuk kelas eksperimen dan kelas VIII5 untuk kelas kontrol. Tabel 3. Tabel populasi dan sampel penelitian pada siswa kelas VIII SMPN 13 Padang tahun ajaran 2008 / 2009 Kelas VIII7 VIII5

Perlakuan Eksperimen Kontrol

Jumlah Siswa 39 Orang 39 Orang

Rata-rata Nilai 60 60

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data dalam penelitian ini berbentuk data primer dan data sekunder dimana data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari nilai siswa, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil observasi di lapangan.

2. Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini diperoleh langsung dari siswa SMP N 13 Padang yaitu pada kelas VIII5 dan VIII7 yang terdaftar pada tahun ajaran 2008/2009.

D. Teknik & Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes yang berfungsi untuk melihat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan CD Tutorial, yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data adalah lembar soal tes, yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa yang diberikan pada kedua sampel penelitian (kelas eksperimen dan kelas kontrol).

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam Syafril (2005; 73) bertujuan untuk melihat apakah sampel dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Urutkan data X1, X2, X3, … … …, Xn yang diperoleh dari data yang terkecil sampai dengan yang terbesar. b. Hitunglah Zi untuk setiap data dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus

Zi = Xi Zi = S

c. Hitung F(Zi) untuk setiap data yang dibakukan dengan mempedomani data distribusi normal baku dengan cara: 1) Jika Zi mempunyai angka yang bertanda negatif, lihat angka yang sejajar dengan angka Zi pada daftar tabel kemudian hitung 0,5 – angka tersebut. 2) Jika Zi bertanda positif, maka F(Zi) adalah 0,5 ditambahkan angka dalam daftar yang sejajar dengan nilai Zi. d. Hitung S(Zi) untuk setiap data dengan cara membagi nomot urut dengan jumlah data (sampel). Catatan : jika dua buah data mempunyai nilai yang sama maka, S(Zi) sama untuk kedua data tersebut yaitu nomor urut terakhir dari data yang sama itu dibagi dengan n (jumlah sampel). e. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) untuk setiap data. Catatan : nilai F(Zi) – S(Zi) mempunyai harga mutlak yaitu tidak ada tanda negatifnya. f. Ambil angka yang paling besar dari selisih F(Zi) dengan S(Zi) dan bandingkan dengan nilai tabel sesuai dengan jumlah data. Kalau harga

F(Zi) – S(Zi) lebih besar dari pada nilai tabel, maka berarti data tidak normal dan jika harga F(Zi) – S(Zi) lebih kecil dari pada nilai tabel maka berarti data berdistribusi normal. Jika n lebih besar dari 30 maka nilai kritis yang diambil untuk α 0,05 adalah

2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dalam Syafril (2005;69) bertujuan untuk mengetahui apakah data kelas sampel dalam penelitian ini sudah berasal dari populasi yang homogen. Untuk menguji homogenitas dilakukan uji Bartlett dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Hitung (dk) Log s2 seperti tabel di bawah ini: Tabel 4. Tabel perhitungan (dk) Log s2 Sampel Ke 1 2 K Jumlah

Dk n1 – 1 n2 – 1 nk – 1

1 / (n1 – 1) 1 / (n2 – 1) 1 / (nk – 1)

s12

Log s2

s12 s22 sk2

Log s12 Log s22 Log sk2

-

(dk) Log s2 (n1 – 1) Log S12 (n1 – 1) Log S22 (n1 – 1) Log Sk2

-

b. Hitung varians gabungan dari semua sampel dengan cara; (∑ (ni – 1) si2) S = ∑ ( ni – 1) 2

c. Hitung Log dari s2 atau log dari varian gabungan; d. Hitung harga satuan B dengan rumus:

B = (Log S2) ∑ (ni – 1) e. Untuk uji Bartleet digunakan statistik Chi Kuadrad dengan rumus: χ2 = (1n 10){B - ∑ (ni – 1) Log S12 } 1 n 10 – 2, 3026 (logaritma asli dari bilangan 10) f. Bandingkan dengan hasil perhitungan χ2 hitung dengan tabel

3. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam Syafril (2005:52) digunakan t-test, terlebih dahulu data yang akan digunakan, diuji apakah data tersebut berdistribusi normal dan kelompok data bervariansi homogen. Maka selanjutnya dipakai rumus t-test sebagai berikut:

t=

t=

+ -1

-1

F. Prosedur Penelitian Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tahap persiapan a. Penentuan jadwal penelitian. b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang diperlukan seperti silabus, rencana program pembelajaran, serta media yang digunakan dalam pembelajaran yaitu CD Tutorial tentang langkah kerja membuat grafik dan

mencetak halaman

dokumen pada perangkat lunak pengolah angka. Serta media bantu dalam penayangan film tutorial yang berupa komputer multimedia serta proyektor. c. Mempersiapkan soal tes akhir yang akan diberikan.

2. Tahap pelaksanaan a. Penyajian materi oleh guru berdasarkan pada pokok bahasan yang ada pada silabus yaitu membuat grafik serta mencetak dokumen pada perangkat lunak pengolah angka. b. Pada kelas eksperimen dilakukan pembelajaran dengan menerapkan penggunaan CD Tutorial. c. Pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran yang bersifat konvensional. d. Melakukan tes akhir hasil belajar siswa pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap penyelesaian a. Memberikan tes akhir kepada siswa. b. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang diperlukan berdistribuasi normal atau tidak. c. Melakukan uji homogeniats untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varian yang homogen atau tidak. d. Melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik t-test.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Data Data yang diperoleh, terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ini merupakan kelompok yang menggunakan pembelajaran dengan CD Tutorial dengan kelompok yang menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional.

1. Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelompok eksperimen (dengan menggunakan CD Tutorial). Dari kegiatan pembelajaran dengan menerapkan CD Tutorial diperolehlah hasil belajar kelas VIII7 SMP N 13 Padang. Data tersebut diambil dari hasil Ulangan Harian ke-3 setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan CD Tutorial pada pokok bahasan membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada perangkat lunak pengolah angka, dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Berdasarkan tes yang dilakukan, nilai yang tertinggi yang diperoleh siswa adalah 91 sedangkan nilai terendahnya adalah 60. Dari keseluruhan skor yang diperoleh siswa, diketahui bahwa jumlah siswa yang berhasil mencapai nilai ketuntasan adalah sebanyak 32 orang,

sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan berjumlah 7 orang, untuk nilai ketuntasan ditetapkan nilainya yaitu 65. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.

No. KKM (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

(2) 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65

KETUNTASAN TUNTAS BELUM TUNTAS (4) (5) √ √ √ √ √ √ √

NILAI (3) 60 60 60 62 62 62 62 65 65 65 65 68 68 68 68 74 74 74 74 74 77 77 77 77 77 77 80 80 80 80 82 82

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

33

65

√ √

82

Sambungan tabel 5.85 34 65

(1) 35 36 37 38 39

(2) 65 65 65 65 65

(3) 85 88 91 91 91

(4)

bersambung (5)

√ √ √ √ √

2. Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi kelompok kontrol (metode konvensional) Dari kegiatan pembelajaran yang bersifat konvensional, diperoleh hasil belajar kelas VIII5 SMP N 13 Padang. Data diambil dari hasil Ulangan Harian ke-3 setelah dilakukan pembelajaran yang bersifat konvensional pada pokok bahasan membuat grafik dan mencetak halam dokumen pada perangkat lunak pengolah angka dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Pada kelas VIII5 Sebagai kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 51,00 dari jumlah siswa sebanyak 39 orang. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah sebanyak 25 orang dan yang belum mencapai nilai ketuntasan adalah sebanyak 14 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Statistika Data Kelompok Kelas Kontrol Siswa Kelas VIII5 SMP Negeri 13 Padang. CATATAN No. KKM NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS (1) (2) (3) (4) (5) 1 65 51 √ 2 65 51 √

3 65 51 4 65 51 Sambungan 5 65 Tabel 57 6. (1) (2) (3) 6 65 57 7 65 57 8 65 57 9 65 60 10 65 60 11 65 62 12 65 62 13 65 62 14 65 62 15 65 62 16 65 62 17 65 62 18 65 68 19 65 68 20 65 68 21 65 68 22 65 68 23 65 68 24 65 71 25 65 71 26 65 71 27 65 71 28 65 71 29 65 71 30 65 74 31 65 74 32 65 74 33 65 74 34 65 77 35 65 77 36 65 77 37 65 77 38 65 80 39 65 80

B. Uji Persyaratan

√ √ √ (4) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(5) bersambung

Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, dilakukan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil tes akhir. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas maka digunakan teknik Liliefors, Jika Lhitung > Ltabel maka data berdistribusi tidak normal. Jika Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi normal.

Berdasarkan perhitungan pengujian yang dilakukan dengan teknik Liliefors terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditemukan hasil bahwa kelas eksperimen mempunyai L hitung 0,130 sedangkan Ltabel dengan n=39 adalah 0,886 untuk taraf signifikan α 0,05. Ini berarti bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0,130 < 0,886. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kelas eksperimen data berasal dari kelompok yang berdistribusi normal. Pada kelas kontrol ditemukan bahwa hasil untuk Lhitung 0,265 dan untuk Ltabel dengan n= 39 adalah 0,886 untuk taraf signifikan α 0,05. Ini berarti bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0,265 < 0,886. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kelas kontrol, data berasal dari kelompok yang berdistribusi normal. Tabel 7. Hasil perhitungan Pengujian Liliefors Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.

No. 1 2

Kelompok Eksperimen Kontrol

N 39 39

Lhitung 0,130 0,265

Ltabel 0,886 0,886

Keterangan Normal Normal

2. Uji Homogenitas Setelah uji normalitas dilakukan maka selanjutkan dilakukan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel mempunyai varian yang homogen. Untuk menguji homogenitas data dilakukan dengan uji F yaitu varian terbesar dibagi dengan varian terkecil. Jika Fhitung > Ftabel maka data tidak memiliki varian homogen Jika Fhitung < Ftabel maka data memiliki varian homogen.

Berdasarkan hasil pengolahan data statistik didapatlah nilai S12 = 69,52 dan S22= 85,30 sehingga dapat diperoleh Fhitung sebagai berikut: Sampel

Dk

Si2

Log Si2

1 2 Jumlah

38 38 76

69,52 85,30

1,8421 1,9309

Varian Gabungan S1 2

= 38 (69,52) + 38 ( 85,30) = 77,41 = 77,41 = 60

Log S2 = Log 77,41 B

= 1,8888

= 1,8888 X 76 = 143,549

dk (Log Si2) 70,00 73,376 143,376

χ2

= In 10 (143,549 – 143,376) = 2,3026 X 0,1723 = 0,397

dk

= (2 – 1) = 1 diperoleh χ 2 tabel sebesar 3,841 pada taraf signifikan α 0,05

Harga Chi Kuadrat hitung < harga Chi Kuadrat tabel yaitu 0,397<3,841. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari kelompok yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis, diperoleh bahwa kedua kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan t-test dan memenuhi kriteria sebagai berikut;

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Deskripsi data memperlihatkan bahwa hasil rata-rata siswa dengan menerapkan pembelajaran melalui CD Tutorial memiliki rata-rata 74,08 dan standar

deviasi

9,36

sedangkan

hasil

siswa

dengan

menerapkan

pembelajaran melalui metode konvensional memiliki rata-rata 68,03 dan standar deviasi 9,35.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-T Kelompok Eksperimen Kontrol

N 39 39

Mean 74,08 66,26

Thitung 3,874

Ttabel 2,00

Keputusan Tolak H0

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari t tabel, yaitu thitung = 3,874 dan ttabel = 2,00 sehingga dapat disimpulkan thitung > ttabel (3,874 > 2,00). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan CD Tutorial dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

D. Pembahasan Berdasarkan hasil tes akhir siswa berupa soal tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil bahwa pada kelas eksperimen, siswa yang mendapatkan nilai diatas 65 adalah 32 orang dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah 65 berjumlah 7 orang. Sedangkan pada kelas kontrol, siswa yang memperoleh nilai diatas 65 adalah 22 orang dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 adalah 17 orang. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65, sehingga siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 belum mencapai ketuntasan dalam belajar. Dari hasil analisa data, terlihat bahwa thitung > ttabel, yang dibuktikan dengan taraf kepercayaan α 0,05. Ini berarti membuktikan hipotesis yang berbunyi terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan CD

Tutorial pada materi membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada perangkat lunak pengolah angka di kelas VIII semester 2 pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMP N 13 Padang. Sudjana

&

Rivai

(1992;2)

mengemukakan

manfaat

media

pembelajaran dalam proses pembelajaran yakni; a. b.

c.

d.

Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar akan lebih jelas bervariasi, tidak semata-mata komunikasi variabel melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain.

Dapat

disimpulkan

bahwa

penerapan

pembelajaran

dengan

menggunakan media termasuk CD Tutorial, dapat meningkatkan hasil belajar dan dianggap lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Pada kelas eksperimen dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa lebih tinggi dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen kemampuan siswa dapat dioptimalkan dengan baik melalui penerapan CD Tutorial dalam pembelajaran, dengan bimbingan dan bantuan dari guru yang fokus kepada siswa, sehingga siswa dapat memecahkan masalahnya. Pendekatan dengan penerapan CD Tutorial adalah pembelajaran dengan menggunakan media dalam bentuk tutorial yang berisikan langkah kerja bagaimana cara

membuat grafik dan mencetak halaman dokumen pada perangkat lunak pengolah angka. Adapun kelebihan dari media CD Tutorial menurut Imam Subandi (16:2008) yaitu: f. g. h. i. j.

Dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa, Dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah. Informasi pelajaran yang disajikan akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa, Merangsang perbagai macam perkembangan kecerdasan. Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi resiko kesalahan konsep.

Dari penjelasan tersebut maka CD Tutorial dapat membantu siswa dalam

memahami

materi ajar,

sehingga

siswa

dapat

menambah

pengetahuannya dalam menggunakan perangkat lunak yang terdapat dalam media komputer. Dari uraian tersebut sangat jelas pengaruh penggunaan penerapan CD Tutorial dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi, hal ini dilihat dari perolehan nilai tes hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan (kelas eksperimen) dari pada kelas yang menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian.

A. Kesimpulan 1. Pendekatan pembelajaran dengan CD Tutorial dapat memperlihatkan kepada siswa tentang langkah-langkah kerja penggunaan perangkat lunak yang terdapat dalam media komputer, selain siswa dapat menyaksikan secara langsung, siswa juga dapat langsung menerapkan langkah-langkah tersebut pada media komputer sehingga pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat lebih bermakna bagi siswa. 2. Dari hasil uji hipotesis didapat bahwa t hitung > ttabel (3,874>2,000) yang dibuktikan degan taraf signifikansi α 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada kelas yang menerapkan CD Tutorial dengan kelas yang menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional. 3. Dengan menerapkan pembelajaran pembelajaran melalui CD Tutorial dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran Setelah memperhatikan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yaitu; 1. Kepada guru TI&K, hendaknya penggunaan CD Tutorial dapat diterapkan dalam pembelajaran TI&K. 2. Kepada Kepala Sekolah, agar lebih memberikan pengarahan, motivasi serta pelatihan tentang penggunaan media dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran praktek seperti pada pembelajaran TI&K.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2005. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Cet-2. Pustaka Setia: Bandung. Agusfidar Nasution dan Zelhendri Zen. 2000. Prinsip-Prinsip dan Penafsiran Hasil Penelitian. Padang. KTP FIP UNP. Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azhar Arsyad. 1997. Media Pengajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta ___________. 2002. Media Pengajaran. Cet-3. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP & MTs. Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Jakarta ___________. 2008. http://media.diknas.go.id. Diakses 14 Oktober 2008. Dryden, Gordon dan Vos Jeanette. Revolusi Cara Belajar Jilid 1 & 2. Bandung: Kaifa. Imam Subandi. 2008. Makalah Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Di Sekolah Dasar. Dinas Pendidikan : Probolinggo Mardalis. 2004. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara. Mohammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1997. Media Pendidikan. Jakarta; PT Raja Grafindo ___________. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. PT Sinar Baru Algesindo:Bandung ___________. 2005. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo: Bandung Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta ___________.1994. Media Pendidikan. Cet 7. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. 2008. http://www.puskur.net. Diakses 14 Oktober 2008. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Suparno. 1999. Metode Penelitian Pendidikan. FT, Universitas Negeri Padang. Padang Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Yusufhadi Miarso. 1982. Media Pendidikan. Jakatra: Pustekom Dekdikbud

Related Documents


More Documents from ""