Sistim pemposisian global- prosedur lapangan dan kantor Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan akhir dari survei GPS. Juga banyak pendekatan berbeda yang dapat diambil menurut pemakaian peralatan dan prosedur yang diikuti. Karena variabel-variabel ini , survei GPS harus direncanakan sera hati-hati sebelum pergi ke lapangan. Projek kecil dengan ketelitian berorder rendah mungkin tak memerlukan perhatian dalam praperencaaan selain pemilhan situs penerima dan menjamin bahwa mereka bebas dari halangan di atas. Projek besar yang mesti dikerjakan untuk akurasi beroder tinggi, di sisi lain , akan memerlukan praperencanaan yang ekstensiv untuk meningkatkan kemungkinan bahwa survei akan sukses. Sebagai contoh, survei untuk maksud membuat kontrol untuk projek transit cepat akan mengharuskan ke sangat-hati-hatian dalam pemilhan personel, peralatan, situs penerima. Juga akan perlu melakukan kunjungan situs pre-survei untuk menentukan kontrol yang ada, dan mengidentifikasi kemungkinan halagan di atas yang dapat mengganggu sinyal satelit yang datang pada semua situs penerima yang diajukan. Sebagai tambahan, pre-analisa yang hati-hati harus dibuat untuk merencanakan waktu-waktu sesi observasi optimum, durasi dari sesi, dan membuat rencana untuk eksekusi yang benar dari sesi-sesi. Projek mungkin memerlukan komunikasi darat untuk koordinasi ativitas survei, analisa transpor untuk memastikan itenari yang masuk akal bagi eksekusi dari survei , dan instalasi monumen untuk secara permanen menandai titik baru yang akan ditempatkan dalam survei. Pertimbangan dari faktor-faktor ini dan yang lain, dalam perencanaan dan pelaksanaan projek GPS adalah subjek dalam bab ini. Penerima berbasis kode digunakan untuk pemposisian oleh orang dalam semua aspek kehidupannya. Mereka dapat digunakan oleh pensurvei untuk mengumpulkan detil dalam situasi yang tidak memerlukan sistim informasi geografik (Geographic Information System, GIS). Penggunaan penerima bebais kode dalam aplikasi bukan pensurveian termasuk penelusuran kendaran dalam tansportasi. Industri pengiriman barang menggunakan penerima GPS berbasis kode untuk navigasi. Serupa, pensurvei dapat menggunakan fungsi navigasi dari penerima berbasis kode untuk mengethaui lokasi monumen kontrol atau kelebihan lain dimana koordinatgeodetik diketahui. Karena penggunaan penerima berbasis kode sangat luas dan sampai jauh di luar ruang lingkup komunitas pensurveian, penggunaan nya tidak dibahas secara detil dalam buku ini. Bab ini berkonsentrasi pada penggunaan penerima fase bergeser pembawa, dan penggunaan metoda pemposisian relativ. Kombinasi ini dapat memberikan tingkat akurasi yang tertinggi dalam menentukan posisi titik dan jadi merupakan pendekatan yang lebih disukai dalam aplikasi pensurveian (geomatik). Tetapi seperti dilihat di atas akurasi dari survei GPS juga tergantung dari beberapa vaibel tambahan. Satu yang penting adalah macam penerima fase pembawa yang digunakan pad survei. Seperti yang terlihat di bab 13, ada dua macam: penerima fruensi ganda, yang dapat mengamati band L1 dan L2, dan penerima frekuensi tunggal yang hanya mengamati band L1. yang pertama disukai untuk beberapa alasan> mereka dapat (a) mengumpulkan data yang dibutuhkan lebih cepat; (b) mengamti basline yang lebih panjang dan lebih teliti; dan (c) menghilangkan error tertentu seperti refraksi ionosphere, dan juga karena itu menghasilkan akurasi akurasi posisi yanhg lebih tinggi. Penerima juga berbeda menurut jumlah channelnya. Ini akan mengendalikan jumlah satelit yang dapt mereka telusuri atau ikuti (track) secara serentak. Sebagai minimum, penerima fase bergeser pembawa paling tidak harus mempunyai empat channel, tetapi beberapa bahkan mampu menelusuri sebanyak 20 satelit secara simultan menggunakan band L1 dan L2. Menghasilkan lebih dari 40 channel. Variabel penting lain yang mempengaruhi akurasi dari survei GPS termasuk (1) akurasi dari stasiun referensi terhadapnya survei ditambatkan, (2) jumlah satelit yang visibel selam survei, (3) geometri dari satelit selama sesi observasi, (4) kondisi atmospherik selama observasi, (5) panjang dari sesi obesrvasi, (6) jumlah dan keadaan halangan pada stasiun penerima yang diusulkan, (7) jumlah observasi berlebihan yang diambil dalam survei, dan (8) metoda reduksi yang digunakan oleh software. Beberapa dari faktor- faktor ini diluar kendali
pensurvei, dan oleh karena itu adalah keharusan bahwa pemeriksaan observasional dilakukan. Ini mungkin dilakukan dengan observasi yang banyak. Penggunaan GPS untuk macam survei tertentu seperti survei konstruksi, survei lahan, survei photogrametri, dll dibicarakan dalam bab berikutnya.
Prosedur lapangan dalam survei GPS Dalam prakteknya, prosedur lapangan yang dilakukan pada survei GPS tergantung pada kapabilitas penerima dan macam survei. Beberapa prosedur lapangan tertentu pada saat ini digunakan dalam pensurveian termasuk metoda statik, statik cepat (rapid static), pseudokinematik, kinematik, kinematik seketika (real-time kinematic). Ini dijelaskan dalam subseksi berikut. Semua berdasarkan pengukuran pergeseran fase pembawa dan menerapkan teknik pemposisian relativ (bagian 13.9) ; yaitu, dua atau lebih penerima, menempati stasiunstasiun berbeda dan secara simultan melakukan observasi terhadap berberapa satelit. Vektor (jarak) antara penerima disebut baseline seperti dijelaskan di seksi 13.9 dan komponenkomponen beda koordinat X, Y, Z nya (dalam sistim koordinat geosentrik) dihitung sebagai hasil observasi. Metoda kinematik seketika didasarkan pada prosedur komputasional yang diuraikan dalam seksi 13.8.
14.2.1 Pemposisian relativ statik Untuk akurasi tertinggi, sebagai contoh survei kontrol geodetik, prosedur GPS statik digunakan. Dalam prosedur ini, dua aau lebih penerima dipakai. Proses dimulai dengan satu penerima (disebut penerima pangkalan) ditempatkan pada stasiun kontrol yang ada, sedangkan penerima lain (
Setelah selesai sesi kedua, proses diulangi sampai semua stasiun ditempati, dan baseline yang diamati membentuk gambar tertutup secara geometri. Seperti didiskusikan di bagian untuk 14.5 maksud pemeriksaan beberapa pengamatan baseline ulangan harus dilakukan selama proses pensurveian. Nilai dari laju epoch harus sama untuk semua penerima selama survei. Biasanya laju ini h dibuat 15 detik untuk memperkecil jumlah observasi dan jadi keperluan penyimpan data. Kebanyakan penerima terhubung dengan pengendali yang mempunyai memori internal untuk menyimpan data yang diamati. Setelah semua observasi lengkap data ditransfer ke komputer yang lebih besar untuk pasca pengolahan. Akurasi relativ dengan pemposisian relativ statik adalah +-( 3mm + 1 ppm). Durasi biasanya untuk sesi pengamatan menggunakan teknik ini dengan penerima berfrekuensi tunggal dan ganda, di tabel 14.1.
14.2.2 Pemposisian relativ statik cepat Prosedur ini mirip dengan pensurveian statik, tetapi satu penerima selalu tetap pada stasiun kontrol sedangkan yang lain bergerak secara progresiv dari satu titik yang tak diketahui ke
yang berikutnya. Suatu sesi pengamatan dilakukan untuk setiap titik tetapi sesi lebih pendek dari pada metoda statik. Tabel 14.1 juga menunjukkan panjang sesi yang disarankan untuk penerima berfrekuensi tunggal dan ganda. Prosedur statik cepat cocok untuk mengamati baseline sampai 25 km. Pemposisian relativ statik cepat juga menghasilkan akurasi dengan order sekitar (3mm + 1 ppm). Namun demikian untuk mendapatkan ketelitian ini konfigurasi satelit optimal (PDOP bagus), dan kondisi atmosphere yang mendukung harus ada. Metoda ini ideal untuk survei kontrol kecil. Sama halnya dengan survei statik, semua penerima harus disiapkan untuk mengumpulkan data pada laju epoch yang sama. Biasanya laju epoch dibuat 5 detik denganmetoda ini.
14.2.3 Survei pseudokinematik Prosedur ini disebut juga metoda intermittent atau reoccupation, dan sama dengan metoda statik lainnya memerlukan minimum dua penerima. Dalam pensurveian pseudokinematik, penerima pangkal selalu tetap di stasiun kontrol, sedangkan rover pergi ke setiap posisi yang tak diketahui. Dua sesi pengamatan relativ singkat (dalam durasi sekitar 5 menit masingmasing) dilakukan dengan rover