Global Positioning System, GPS Moh. Agita Tj. Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Andalas
Pendahuluan
Global Positioning System, GPS Sistim pemposisian global Sistim navigasi berbasis satelit Navigasi: ilmu yang membawa sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain; Navigasi: cara untuk menentukan posisi, jalan, jarak yang ditempuh (Webster)
Pendahuluan
Dikembangkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat di awal 1970 an. Awalnya untuk keperluan militer Kemudian dibuat tersedia juga untuk penggunaan sipil.
Pendahuluan
GPS memberikan informasi waktu dan posisi, dimana saja di dunia dalam berbagai kondisi cuaca
Selintas GPS
GPS terdiri dari susunan (konstelasi) 24 satelit yang beroperasi. Dengan geometri konstelasi tersebut 4 sampai 10 satelit GPS selalu visibel dimana saja di bumi Satelit GPS berada sekitar 20200 km di atas permukaan bumi.
Selintas GPS
Secara resmi diumumkan sepenuhnya beroperasi 17 Juli 1995.
Segmen GPS
Segmen ruang angkasa, space segment Segmen kendali, control segment Segmen pengguna, user segment
Space segment
Konstelasi 24 satelit Tiap satelit GPS memancarkan:
2 gelombang (frekuensi pembawa) 2 kode digital Pesan navigasi
Frekuensi pembawa dan kode digunakan untuk menentukan jarak dari pesawat penerima pengguna dan satelit GPS
Space segment
Space segment
Pesan navigasi terdiri dari:
Koordinat (lokasi) satelit GPS, fungsi dari waktu Informasi lain
Sinyal yang dipancarkan dikendalikan oleh jam atom yang sangat akurat di satelit
Control segment
Terdiri dari jaringan kerja seluruh dunia stasiun-stasiun penelusur, dengan stasiun pusat kendali (Master Control Station, MCS) di Colorado Springs, Colorado Amerika Serikat.
Control segment
Control segment Tugas utama: Menelusuri, melacak satelit GPS untuk mengetahui posisi sebenarnya, memprediksi lokasi satelit, integritas sistim, keadaan jam atom satelit, data atmosfir, almanac satelit, dll
User segment
Termasuk pengguna sipil dan militer Dengan pesawat penerima (receiver) terhubung ke antena GPS, pengguna dapat menerima sinyal GPS, yang dapat digunakan untuk menentukan posisinya di mana saja di di bumi. GPS tersedia untuk semua pengguna di seluruh dunia tanpa biaya
User segment
Ide dasar
Ide di belakang GPS sebenarnya sederhana. Jika jarak dari sebuah titik di bumi (pesawat penerima GPS) ke tiga satelit diketahui bersamaan dengan lokasi satelit pada saat itu maka lokasi dari titik tersebut di bumi dapat diketahui.
Ide dasar
Ide dasar
Ide dasar
Setiap satelit GPS memancarkan secara terus-menerus sinyal radio gelombang mikro yang terdiri dari:
2 frekuensi pembawa 2 kode Pesan navigasi.
Ketika dihidupkan, pesawat penerima akan menangkap sinyal GPS melalui antena pesawat penerima.
Ide dasar
Setelah pesawat penerima mengumpulkan sinyal GPS, sinyal akan diolah dengan menggunakan perangkat lunak, software yang ada di dalam pesawat. Sebagian hasil dari pengolahan sinyal terdiri dari:
Jarak ke satelit GPS melalui kode digital Koordinat satelit melalui pesan navigasi
Ide dasar
Secara teoritis, hanya tiga jarak ke satelit yang ditelusuri secara simultan yang diperlukan. Pesawat penerima berlokasi pada perpotongan ketiga bola, spheres; masing-masing mempunyai jarak penerima-satelit dan berpusat pada satelit tersebut.
Ide dasar
Namun, dari segi praktek, dibutuhkan satelit keempat untuk memperhitungkan perbedaan jam pesawat penerima. Ketelitian awal:
100 m untuk posisi horizontal 156 m untuk posisi vertikal
Ketelitian kemudian:
22 m untuk posisi horizontal
Ide dasar
Metoda diferensial
Menggunakan 2 penerima secara simultan yang menelusuri satelit GPS yang sama. Tingkat ketelitian subcentimeter sampai berapa meter.
Ide dasar
Penggunaan lain:
Menentukan kecepatan pemakai Metoda umum: berdasarkan pada perkiraan frekuensi Doppler dari sinyal GPS yang diterima.
Prinsip kerja GPS
Pemposisian, menemukan lokasi pengguna Penting difahami :
Struktur sinyal dan bagaimana pengukuran dilakukan kapabilitas dan keterbatasan
Struktur sinyal GPS
2 frekuensi pembawa:
2 kode GPS
L1 : 1575,42 MHz, 19 cm L2 : 1227,60 MHz, 24,4 cm Kode C/A (coarse acquisition), 1,023 MHz Kode P (precision), 10,23 MHz
Semua satelit GPS memancarkan frekuensi pembawa L1 dan L2 yang sama.
Struktur sinyal GPS
Kode C/A dimodulasikan ke pembawa L1 Kode P dimodulasikan ke pembawa L1 dan L2. Kode C/A unik ditentukan bagi tiap satelit GPS sehingga memungkinkan pesawat penerima mengidentifikasi satelit mana yang memancarkan kode tertentu.
Struktur sinyal GPS
Pengukuran jarak, range dengan Kode C/A relativ kurang teliti dibandingkan dengan kode P. Pesan navigasi GPS ditambahkan ke frekuensi pembawa L1 dan L2 sebagai modulasi biphase binary
Struktur sinyal GPS Pesan navigasi mengandung antara lain: Koordinat satelit GPS fungsi dari waktu Status kesehatan satelit Koreksi jam satelit Almanac satelit Data atmosfir
Struktur sinyal GPS
Tiap satelit memancarkan, transmit pesan navigasinya sendiri dan informasi satelit lain seperti perkiraan lokasi dan status kesehatan satelit lain tersebut.
Macam pesawat penerima GPS Penerima GPS komersil tergantung kapabilitas penerimaannya: Kode berfrekuensi tunggal Kode pembawa dimuluskan berfrekuensi tunggal Pembawa dan kode berfrekuensi tunggal Frekuensi dual
Macam pesawat penerima GPS
Penerima berfrekuensi tunggal hanya menangkap frekuensi pembawa L1 saja. Penerima berfrekuensi ganda menangkap frekuensi pembawa L1 dan L2
Macam pesawat penerima GPS
Kategori berdasarkan jumlah saluran, channel penelusur Dari 1 sampai 12 satelit Kebanyakan pesawat penerima GPS memiliki 9 sampai 12 saluran independen (paralel).
Pengukuran pseudorange
Pseudorange: ukuran dari range, selang, atau jarak antara pesawat penerima GPS dan satelit (lebih teliti lagi, jarak antara antena penerima GPS dan satelit GPS). Jarak antara penerima dan satelit diperlukan untuk perhitungan posisi
Pengukuran pseudorange
Prosedur penghitungan range GPS: Anggap dulu bahwa jam satelit dan penerima yang mengendalikan penghasil sinyal, sinkron secara sempurna satu sama lain. Ketika kode dipancarkan, penerima menghasilkan replika dari kode itu.
Pengukuran pseudorange
Setelah beberapa waktu, sama dengan sinyal yang menempuh ruang angkasa, kode yang dipancarkan akan ditangkap oleh penerima. Dengan membandingkan kode yang dipancarkan dengan replikanya, penerima dapat menghitung waktu perjalanan sinyal dari satelit ke penerima.
Pengukuran pseudorange
Dengan mengalikan waktu tempuh sinyal dengan kecepatan cahaya (299 729 458 m/dtk) menghasilkan jarak antara satelit dan penerima. Sayangnya anggapan bahwa jam penerima dan satelit sinkron tidak sepenuhnya benar.
Pengukuran pseudorange
Sebenarnya, pengukuran jarak mengandung kesalahan oleh error sinkronisasi antara jam satelit dan penerima, bersamaan dengan error dan bias lainnya. Karena alasan inilah kwantitas ini disebut pseudorange, tidak range
Pengukuran fase pembawa Pengukuran fase frekuensi pembawa, Carrierphase measurements: Range, secara mudah adalah jumlah dari total angka siklus pembawa penuh ditambah siklus fraksional pada penerima dan satelit, dikalikan dengan panjang gelombang pembawa. Range yang dihitung dengan pembawa jauh lebih akurat dari pada yang dihitung dengan kode (pseudorange)
Pengukuran fase pembawa
Ini disebabkan karena panjang gelombang (resolusi) dari fase pembawa, 19 cm untuk frekuensi L1 jauh lebih pendek dari kode. Yang menjadi masalah, pembawa adalah gelombang sinusoidal murni, yang berarti semua siklus kelihatan sama.
Pengukuran fase pembawa
Penerima tidak bisa membedakan satu siklus dengan yang lain. Penerima ketika dihidupkan tidak dapat menentukan jumlah total dari siklus lengkap antara satelit dan penerima.
Pengukuran fase pembawa
Penerima hanya dapat mengukur fraksi dari siklus secara sangat teliti (kurang dari 2 cm) sedangkan jumlah siklus lengkap awal tetap tak diketahui, atau membingungkan, ambiguous. Sehingga disebut initial cycle ambiguity, atau ambiguity bias
Pengukuran fase pembawa
Beruntung, penerima mempunyai kemampuan untuk mengikuti perubahan fase setelah dihidupkan. Ini berarti ambiguitas siklus awal tetap tak berubah sepanjang tak ada sinyal yang hilang.
GPS untuk kehutanan
Aplikasi biasa:
Pencegahan dan pengendalian kebakaran Operasi pemanenan Infestasi serangga Penentuan perbatasan Penyemprotan dengan pesawat terbang
GPS untuk kehutanan
GPS adalah teknologi kunci yang memungkin operator sistim mengidentifikasi dan memonitor lokasi pasti dari sumberdaya. Dengan bantuan GPS dan sistim komunikasi yang baik, keputusan yang tepat dapat dibuat.
SEKIAN
Terimakasih atas perhatiannya