SEMINAR KASUS dengan KLIEN GANGGUAN PRESEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN PADA NY. K DI RUANG ANGGUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MADANI
KELOMPOK 6 Moh Djunaidi Kallo
201601073
Moh Rizki
201601075
Leady Lawrency Taruangi
201601068
Magvira Hamadi
201601069
Mitta
201601071
Jihan Rizki Annisa
201601067
Ni Kadek RikaYanti
201601076
Nursafana B.R Amin
201601125
Rahmawati
201601129
Rofiatul Hikmah
201601132
Siti Rahmawati
201601136
Sri Ayuningsi
201601137
Sriyani
201601138
Tian Pika Dila
201601139
Wini Olivia Pratiwi
201601142
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU 2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Ruang rawat
: Anggur
NO.RM
: 066300
Tanggal Masuk
: 26 Januari 2019
Tanggal pengkajian
: 29 Januari 2019
I. IDENTITAS KLIEN Nama
: NY. K
Umur
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Lasaupi, Kec. Bumi Raya, Kab. Morowali
II. ALASAN MASUK 1. Keluhan Utama Klien masuk RSUD Madani pada tanggal 26 Januari 2019 jam 13.04 dengan keluhan gelisah, mudah marah, klien tidak bisa ditegur dan
hanya pendapatnya
sendiri dianggap benar. 2. Keluhan saat dikaji Dari hasil pengkajian pada tanggal 29 januari 2019, klien mengatakan mendengar suara bisikan dari laki-laki tetapi samar-samar. Klien tampak gelisah, klien menjawab pertayaan perawat dengan volume suara kecil, tatapan klien tampak kosong dan sering terlihat bicara sendiri.
III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Klien belum pernah di rawat di RSUD MADANI 2. Klien belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya 3. Anak klien mengatakan, klien pernah mengalami kecelakaan kurang lebih 2 tahun yang lalu 4. Klien pernah mengalami kekerasan dalam keluarga dengan pelaku suaminya sendiri yang berusia 68 tahun 5. Klien pernah mengalami pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu pernah bercerai pada pernikahan pertamanya
IV.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Tanda-tanda vital Tekanan darah
: 140/80 Mmhg
Nadi
: 88 x/ menit
Respirasi
: 20x/ menit
Suhu
: 36,7 °C
2. Pengkururan Tinggi badan
: 156 cm
Berat badan
: 59 kg
3. Keluhan fisik Klien mengatakan matanya terasa kabur sehingga agak kurang jelas melihat Masalah keperawatan : tidak ada
V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram A X
B X
X
C X
X
X
D
E Keterangan
:
: Laki-laki : Perempuan : Menikah : Keturunan : Klien X
: Meninggal : Tinggal Serumah
A : Orang tua klien B : Orang tua suami klien C : Klien bersaudara
X
D : Suami klien E : Anak klien 2. Konsep diri a. Gambaran diri/citra tubuh Bagian tubuh yang tidak disukai oleh klien yaitu mata karena merasa kabur saat melihat dan pundak karena terasa sakit. b. Identitas diri Klien mengatakan sebelum dirawat, dirinya tidak bekerja dan klien merasa puas dengan pekerjaannya menjadi IRT (ibu rumah tangga) c. Peran Klien mengatakan perannya menjadi IRT d. Ideal diri 1) Klien mengatakan agar dapat berkumpul lagi bersama keluarganya 2) Klien mengatakan agar dapat bersosialisasi dengan baik dilingkungannya 3) Klien mengatakan agar segera sembuh dan bisa pulang ke rumah e. Harga diri Klien mengatakan tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungannya karena malu dengan kondisi matanya yang kabur saat melihat. Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah ( HDR ) 3. Hubungan sosial a. Orang yang berarti Klien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu keluarga dan tempat mengadu, minta bantuan dan tempat bicara klien lebih banyak / sering pada anaknnya. b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mengikuti kegiatan masyarakat dan tidak pernah keluar rumah c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan tidak pernah keluar rumah karena di marahi oleh suaminya Masalah keperawatan : Isolasi Sosial ( ISOS ) 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Klien mengatakan beragama islam, anak klien mengatakan bahwa klien sering solat selagi di rumah dan di RS saat di rawat klien juga tampak sering solat. Masalah keperawatan : tidak ada
VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Klien berpakaian rapi, klien mandi dan nampak bersih, kuku tangan dan kaki bersih, klien mengganti pakaian setelah mandi. Masalah keperawatan : tidak ada 2. Pembicaraan Klien berbicara pelan dan nada lembut, klien menjawab pertayaan sesuai dengan yang ditanyakan. Masalah keperawatan : tidak ada 3. Aktivitas motorik Klien nampak gelisah, berbicara sendiri, klien marah
saat pendapatnya tidak
diikuti, klien merasa hanya pendapatnyalah yang dianggap benar. Masalah keparawatan : Resiko perilaku kekerasan
4. Alam perasaan Klien terlihat tampak sedih saat sedang berbicara sendiri, saat dikaji klien selalu menyebutkan nama anaknya dan sedih saat ditanyakan mengenai suaminya. Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif 5. Afek / emosi Labil, emosi klien berubah-ubah kadang sesuai, kadang terlihat murung dan kadang tegang. Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif 6. Interaksi saat wawancara Klien defensif saat diajak untuk berinteraksi selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenarannya. Masalah keperawatan : gangguan komunikasi verbal 7. Persepsi Klien sering mendengar suara bisikan dari seorang laki-laki, klien mendengar suara tersebut 1 kali sehari tepatnya pada saat menjelang/mendekati waktu magrib. Ketika suara itu datang klien langsung terlihat sedi dan tidak ingin diganggu. Masalah keperawatan
: gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir Klien berbicara dengan pembicaraannya diulang berkali-kali Masalah keperawatan : gangguan proses pikir 9. Isi pikir Tidak dijumpai adanya gangguan isi pikir Masalah keperawatan : tidak ada 10. Tingkat kesadaran
Kesadaran baik, artinya klien bisa mengenali orang, tempat dan waktu dibuktikan dengan klien tau bahwa dirinya saat ini sedang berada di rumah sakit madani dan klien tau kalau dirinya dimasukan di ruangan anggur. Masalah keperawatan : tidak ada 11. Memori ( daya ingat ) Klien tidak mengalami gagguan daya ingat baik jangka panjang maupun jangka pendek, dibuktikan dengan klien masih ingat tanggal lahir dan masa lalunya, klien masih ingat nama anaknya, berapa bersaudara dan klien dapat mengenali perawat yang ada diruangannya. Masalah keperawatan : tidak ada 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Konsentrasi klien cukup, klien mampu berhitung dengan baik Masalah keperawatan : tidak ada 13. Kemampuan penilaian Tidak ada gangguan ringan maupun bermakna karena klien mampu mengambil keputusan sendiri. Masalah keperawatan : tidak ada 14. Daya tilik diri Klien mengingkari penyakit yang dideritanya, klien merasa dirinya tidak pernah mengalami perubahan pada emosinya dan tidak pernah mau menerima saran dan masukan dari keluarga maupun orang disekitarnya Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Klien mampu makan sendiri, makan 3 kali sehari 2. BAB/BAK Klien mampu BAB/BAK secara mandiri dan dilakukan dikamar mandi 3. Mandi Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, menggunakan sabun mandi dan menggosok gigi menggunakan pasta gigi, klien mengatakan mandi 2 kali sehari 4. Berpakaian/ berhias Klien mampu memakai pakaiannya sendiri dan menganti dengan pakaian bersih 5. Istrahat dan tidur Klien tidur siang tidak menentu, tidur malam setelah minum obat 6. Penggunaan obat Klien belum mampu minum obat sendiri, obat yang dikonsumsi
HLP 1,5 mg, 2 kali sehari ( pagi dan malam )
THP 0,75 mg, 2 kali sehari ( pagi dan malam )
Diazepam 2 mg, 1 kali sehari ( malam hari )
7. Pemeliharaan kesehatan Klien harus rutin kontrol dan minum obat 8. Kegiatan di dalam rumah a. Klien mampu mempersiapkan makanan b. Klien mampu merapikan tempat tidur c. Klien mampu membersihkan rumah 9. Kegiatan diluar rumah
Dalam melakukan aktivitas diluar rumah, klien diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik dan sudah tidak ada lagi memerlukan bantuan. Masalah keperawatan : tidak ada
VIII. MEKANISME KOPING Adaptif
: Jika ada masalah, klien kadang bercerita dengan anaknya. Klien kadang-kadang tidak mampu mengontrol emosi saat marah.
Maladaptif
: klien saat ada masalah biasanya bekerja berlebihan. Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN 1.
Masalah dengan dukungan kelompok Klien mengatakan tidak pernah mendapat motivasi dari lingkungan tempat tinggalnya karena jarang bersosialisasi.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien tidak mengikuti kegiatan apapun dilingkungannya. 3. Masalah dengan pekerjaan Klien mengatakan klien tidak bekerja dan hanya menjadi IRT. 4. Masalah ekonomi Saat ini masalah ekonomi klien tidak ada. 5. Masalah dengan perumahan Klien saat ini tidak punya masalah perumahan. 6. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien teratur minum obat dan kooperatif
saat dilakukan perawatan dan
pengobatan.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG 1. Kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa Klien mengetahui kalau saat ini dia mengalami sakit jiwa. 2. Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab yang membuatnya sering mengamuk. 3. Kurang pengetahuan mekanisme koping Jika ada masalah klien kadang bercerita dengan perawat, klien mengatakan kadangkadang tidak mampu mengontrol emosi saat marah. 4. Pengetahuan kurang tentang obat-obatan Klien tidak mengetahui nama-nama obat yang dikonsumsi.
XI. ASPEK MEDIK 1. Diagnosa medis
: Dimensia
2. Terapi medis
: * HLP 1,5 mg * THP 0,75 MG * Diazepam 2 mg
PENGUMPULAN DATA
1. Klien pernah mengalami kecelakaan 2 tahun yang lalu. 2. Klien mengatakan tidak dapat mengontrol emosinya ketika marah. 3. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki. 4. Klien mengatakan mendengar suara tersebut tepat sebelum memasuki sholat magrib. 5. Klien tampak berbicara sendiri. 6. Klien marah ketika keiinginannya tidak dituruti. 7. Emosi klien labil. 8. Klien tampak gelisah. 9. Ekspresi wajah klien sedih. 10. Klien nampak mondar-mandir. 11. Klien berbicara dengan nada lembut. 12. Tatapan klien tampak kosong. 13. Klien mengatakan pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. 14. Klien mengatakan tidak pernha mengikuti kegiatan dilingkungannya. 15. Klien mengatakan tidak pernah bersosialisasi dengan
lingkungannya karena malu
dengan kondisi matanya yang kabur saat melihat. 16. Klien mengatakan tidak pernha keluar rumah karena dimarahi oleh suaminya. 17. Klien nampak bolak-balik ke wc 18. Klien berbicara dengan pembicaraannya diulang berkali-kali.
KLAFIKASI DATA
DS : 1.
Klien mengatakan perna mengalami kecelakaan ± 2 Tahun yang lalu
2.
Klien mengatakan tidak dapat mengontrol emosinya ketika marah
3.
Klien mangatakan mendengar suara laki – laki
4.
Klien mengatakan mendengar suara tersebut tepat sebelum memasuki magrib
5.
Klien mengatakan perna mengalami kekerasan dalam rumah tangga
6.
Klien mengatakan tidak perna mengikuti kegiatan dilingkungannya
7.
Klien mengatakan jarang bersosialisasi dengan tetangga di lingkungannya
8.
Klien mengatakan tidak perna keluar rumah kerna dimarahi suaminya
DO : 1. Klien nampak berbicara sendiri 2. Klien marah ketika keinginnya tidak dituruti 3. Emosi klien labil 4. Klien nampak gelisa 5. Ekspresi wajah klien sedih 6. Klien nampak modar – mandir 7. Klien berbicara dengan nada lembut 8. Tatapan klien nampak kosong 9. Klien nampak bolak – balik ke WC 10. Klien berbicara dengan berulang berkali – kali 11. Berbicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata
ANALISA DATA
Masalah No
Data Keperawatan
1.
DS : - Klien mengatakan mendengar suara laki – laki - Klien mengatakan mendengar suara tersebut sebelum memasuki sholat magrib
Gangguan sensori presepsi Halusinasi Pendengaran
DO: - Klien nampak berbicara sendiri - Klien nampak gelisah - Tatapan klien tampak kosong
2.
DS : - Klien mengatakan tidak dapat mengontrol emosinya ketika marah
Resiko
- Klien mengatakan pernah mengalami kekerasan dalam rumah Perilaku tangga DO : - Emosi klien labil - Klien marah ketika keinginannya tidak di turuti - Klien nampak mondar – mandir
Kekerasan
:
3.
DS : - Klien
mengatakan
tidak
pernah
bersosialisasi
dengan Gangguan
lingkungannya karena malu dengan kondisi matanya yang kabur Konsep diri : saat melihat
Harga
Diri
Rendah DO : - Berbicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata
4.
DS : - Klien mengatakan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga dilingkungannya - Klien mengatakan tidak pernah keluar rumah karena dimarahi oleh Isolasi Sosial suaminya. - Klien
mengatakan
tidak
pernah
mengikuti
dilingkungannya. DO : -
XII. DAFTAR MASALAH 1. Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran 2. Gangguan konsep Diri : Harga Diri Rendah 3. Isolasi social 4. Gangguan proses pikir 5. Koping Induvidu Tidak Efektif 6. Gangguan Komunikasi vebral
kegiatan
7. Resiko perilaku kekerasan XIII. POHON MASALAH Effect
Resiko Perilaku Mencederai Diri
Core Problem
Gangguan Presepsi Sensori : halusinasi pendengaran
Isolasi Sosial
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Causa
Koping Induvidu Tidak Efektif
XIV. PRIORITAS MASALAH 1. Gangguan Presepsi Sensori : halusinasi pendengaran
STRATEGI PELAKSANAAN SP 1
Nama
: Ny. K
Diagnosa
: Halusinasi Pendengaran
Tanggal
: 30 januari 2019
A. Proses Keperawatan 1. Kondisi DS : 1. Klien mengatakan mendengarkan suara bisikan laki – laki 2. Klien mengatakan mendengar suara tersebut tepat sebelum memasuki sholat magrib DO : 1. Klien tampak berbicara sendiri 2. Emosi klien labil 3. Klien tampak gelisah 4. Ekspresi wajah klien sedih 2. Diagnosa : Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran 3. Tujuan : a. Klien dapat mendapat membina salung percaya, dengan kreteria :
1. Ekspresi wajah bersahabat 2. Menunjukan rasa senang 3. Klien bersedia di ajak berjabat tangan 4. Klien bersedia menyebut namanya 5. Ada kontak mata 6. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat b. Membantu klien mengenal halusinasinya c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik halusinasi 4. Intervensi Keperawatan a. Bina hubunga saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi, frekuensi, stuasi mencetus dan prasaan saat terjadi halusinasi c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik 5. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan a. Orientasi 1) Salam Terapeutik “ Selamat pagi, assalamualaikum. Boleh saya kenalan sama ibu ? nama saya Jihan rizki annisa bisa dipanggil jihan. Saya mahasiswa praktik STIKES Widya Nusantara Palu yang bertuga diruangan anggur ini. Saya praktek disini dari pukul 08:00 – 14:00 siang. Kalau boleh saya tahu nama ibu siapa ? senang dipanggil dengan sebutan apa bu ? “ 2) Evaluasi / Validasi “ Bagaimana prasaan ibu pagi ini ? apakah tidurnya nyenyak tadi malam ? apakah keluhan ibu hari ini ? “
3) Kontrak a. Topik “ Apakah ibu tidak keberatan berbicara dengan saya ? menurut ibu sebaiknya kita berbincang apa yah ? bagaimana kita berbicara tentang suara dan sesuatu yang selama ini ibu dengar dan lihat tetapi tidak nampak wujutnya ? “ b. Waktu “ Berapa lama kira – kira kita ngobrol bu ? ibu maunya berapa menit ? bagaimana kalau 10 menit ? bisa ? “ c. Tempat “ Dimana kita berbincang – bincang ? bagaimana kalau di kamar ibu ini saja ? “ B. Fase Kerja “ Apakah ibu mendengarkan suara tampak wujutnya ? “ “ Apa yang dikatakan suara itu ? “ “ Apakah ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau makhluk?” “ Apakah suara itu terus menerus terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?” “ Kapan paling sering ibu mendengar suara tersebuk?” “ Berapa kali sehari ibu mengalaminya?” “ Pada keadaan apa?” “ Apakah pada waktu sendiri?” “ Apa yang ibu rasakan saat mendengar suara tersebu?”
“ Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak muncul? ” “ Ibu ada 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul” “ Pertama, dengan menghardik suara tersebut” “ Kedua, melakukan kegiatan dengan bercakap-cakap dengan orang lain” “ Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadi” “ Keempat, minum obat dengan teratur” “ Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu. Yaitu dengan menghardik” “ Caranya seperti ini: Saat suara-suara itu muncul, langsung ibu bilang dalam hati, “pergi saya tidak mau dengar... saya tidak mau dengar. Karna suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu ibu bagus! Coba lagi! Ya bagus ibu sudah bisa” C. Fase terminasi 1. Evaluasi subjektif “ Bagaimana persaan ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang dengan latihan tadi?” 2. Evaluasi objektif “ Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar. Sekarang coba ibu simpulkan pembicraan kita tadi. Coba ibu sebutkan cara untuk mencegah sura-suara tersebut agar tidak muncul lagi” 3. Rencana tindak lanjut “ Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan ibu coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya.?”
“ Baik ibu kalau begitu saya permisi dulu, kalau suara-suara tersebut muncul jangan lupa dengan cara yang sudah kita praktekkan ya bu.
4. Kontrak yang akan datang a. Topik “ Ibu bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?” b. Waktu “ Kira-kira waktunya kapan ya bu? Bagaimana kalau besok jam 09.30 bisa?” c. Tempat “ Kira-kira tempat yang enah buat kita ngobrol besok dimana bu? Sampai jumpa besok... Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANA SP 2
Nama
: Ny. K
Diagnosa
: Halusinasin Pendengaran
Tanggal
: 31 januari 2019
A. Kondisi Klien DO : Klien tenang DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas B. Diagnosa Keperawatan Gangguan persepsi sensori :Halusinasi C. Tujuan Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain D. Intervensi Keperawatan Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi
a) Salam Teraupetik “Selamat pagi ibu? Bagaimana kabarnya hari ini? Ibu masih ingatkan dengan saya? Ibu sudah mandi belum? Apakah ibu sudah makan?
b) Evaluasi Validasi “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah ibu bisa menjelaskan kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan apakah ibu bisa mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu menghardik ? c) Kontrak 1. Topik “Sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering ibu dengar dulu agar suara itu tidak muncul lagi dengan cara kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain” 2. Waktu “Berapa lama
kita akan berbincang-bincang bagai mana kalau 10 menit
sajabu, ibu setuju?” 3. Tempat “Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk berbincang-bincang? Bagaimana kalau dikamar ibu saja? Ibu setuju?” 2. FaseKerja “Kalau ibu mendengar suara yang ibu bilang kemarin dan membuat ibu sedih apa yang ibu lakukan ?”
“Cara yang kedua adalah ibu langsung pergi keperawat katakan pada perawat bahwa ibu mendengar suara, nanti perawat akan mengajari ibu mengontrol sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.” 3. FaseTerminasi a) Evaluasi subjektif “ Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang ibu. Saya senang sekali ibu mau berbincang – bincang dengan saya. Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang ?” b) Evaluasi objektif “ Jadi seperti yang ibu katakan tadi cara yang ibu pilih untuk mengontrol halusinasi adalah ? c) Tindak Lanjut “ Nanti kalau suara itu terdengar lagi, Ibu terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran ibu.” “ Jadi ada berapa cara yang saya ajarkan ibu ? Yah bagus sekali, coba ibu praktekkan cara yang pertama.” “Kalau begitu ibu saya permisi dulu, nanti latihan yang kedua ini dimasukkan kejadwal harian ibu yah, permisi ibu Assalamualaikum Selamat Pagi”.
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
: 30 januari 2019
Waktu
: 12.30 WITA
S : Iya suster nama saya K. Biasa dipanggil K baik suster hanya saja pagi ini pundak saya terasa sakit. 10 menit boleh. Iyadisini saja suster. Iya saya terkadang mendengar suarasuara tanpa ada wujudnya,suara itu seperti berbisik tetapi tidak jelas apa yang dikatakan suara itu. Suara itu muncul hanya sewaktu-waktu saja . Biasanya saya mendengar suara tersebut pada waktu menjelang sholat maghrib. Saya biasa mendengar suara tersebut saat sendiri dan saya merasa sedih mendengar suara tersebut karena langsung teringat suami saya suster. Iya suster saya mau belajar mencegah agar suara itu tidak muncul. O : Klien melakukan latihan mencegah suara-suara tersebut dengan cara menghardik Klien mengerti dan paham cara menghardik yang diajarkan secara mandiri Klien kooperatif A : SP 1 Tercapai Kognitif
: Klien paham dan mengerti cara menghardik
Psikomotor
: Klien melakukan cara menghardik secara mandiri
Affektif
: Klien kooperatif
P : Pertahankan sp 1 Lanjutkan sp 2 yaitu melakukan kegiatan dengan bercakap-cakap dengan orang lain Evaluasi kembali sp 1
EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal
: 31 januari 2019
Waktu
: 10.00 WITA
S
: Kabar saya baik. Iya saya masih ingat suster. Iya saya sudah mandi dan makan.v saya mendengar suara seperti berbisik tetapi suara itu tidak terdengar jelas, dan ketika saya mendengar suara itu saya mempraktekkan cara mengontrol dengan menghardik “ Suara palsu…pergi sana, kau suara palsu- suara palsu pergi …” Iya suster saya setuju 10 menit dikamar saja. Yang saya lakukan seperti yang diajarkan yaitu menghardik. Iya saya mengerti cara kedua. Perasaan saya menja ditenang. Cara untuk mengontrol suara itu tidak datang lagi ada dua menghardik dan bercakap dengan orang lain.
O
: Klien melakukan latihan mencegah suara-suara tersebut dengan cara menghardik dan berbicang-bincang dengan orang lain Klien mengerti dengan latihan yang sudah di ajarkan Klien kooperatif
A
: SP 2 tercapai Kognitif
: Klien paham dan mengerti cara berbincang-bincang dengan orang
lain
P
Psikomotor
: Klien melakukan secara mandiri
Affektif
: Klien kooperatif
: Perhankan sp 1 dan sp 2 Masukkan kejadwal harian pasien tentang cara mengontrol halusinasi dengan menghardik dan bercakap-cakapdengan orang lain. Evaluasi kembali sp 2.
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA ( BHSP )
Nama
: Ny.K
Ruangan
: Anggur
Pertemuan
:1
1. Orientasi Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Jihan Rizki Annisa, saya mahasiswa praktek yang bertugas diruangan ini. Saya akan membantu perawatan ibu hari ini. Nama ibu siapa ? bisa kita berbincang-bincang selama kurang lebih 10 menit, boleh ? Di mana bagusnya kita berbincang-bincang ?
2. Kerja Ibu, disini saya akan merawat ibu dan membantu ibu jika ada yang ibu perlukan, mudah-mudahan saya bisa membantu mengatasi masalah ibu. Saya berharap ibu mau menceritakan apa yang ibu rasakan dan saya akan menjaga kerahasiannya. Baiklah ibu, karena waktu kita sudah 10 menit, sesuai perjanjian kita cerita kita sampai sini dulu.
3. Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dan berbincang-bincang dengan saya ? bisa ibu sebutkan kembali nama saya ? iya bagus ibu. Besok kita bertemu lagi yah bu, jadi kita bisa ketemu kembali sekitar jam 9 yah bu, kalau begitu saya permisi dulu. Terimakasih ibu mau berkenalan dengan saya. Sayapamitdulu, silahkan ibu istirahat.