Sebuah Balasan

  • Uploaded by: Warsa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sebuah Balasan as PDF for free.

More details

  • Words: 390
  • Pages: 1
Re: Wajib dibaca!!!!! Warsa Suwarsa, 23 Oktober 2009, jam 14:06:09 Terimakasih atas apresiasi dari Anda terhadap tulisan ini. harus diakui, sampai saat ini kita memang sering asyik bermain-main dipermukaan saja. Kita sering mengukur keberhasilan dari penampilan fisik, padahal jika demikian, bangsa-bangsa kuno bisa jadi jauh lebih maju dibanding dengan kita... zaman mesir kuno, mesopotamia, maya, aztek, romawi, yunani, china, bahkan bangsa kita pun telah mampu mencengangkan dunia karena peninggalan mereka berupa candi-candi, tembok raksasa, dan colleseum. Rupanya, kita pun ingin mengikuti jejak bangsa-bangsa kuno ini, agar hasil pembangunan kita pada saatnya nanti bisa dilihat oleh anak cucu kita, artinya kita telah menciptakan satu peradaban baru... peradaban apologetik, sebuah peradaban yang senang membangga-banggakan masa lalu. Padahal, kehebatan bangsa-bangsa kuno jika dicermati sejarahnya adalah; apapun pembangunan baik pembuatan candi maupun tembok raksasa tidak terlepas dari arogansi penguasa yang mempecundangi para budak, kaum tertindas, dan jelata. Apakah konsep demikian yang dikehendaki oleh PNPM? Saya pikir tidak. Pembaca tentu masih ingat, berapa ribu nyawa manusia / bangsa kita menjadi tumbal keserakahan onderneming belanda karena harus meretas jalan-jalan, rel-rel kereta, lori-lori yang bisa menjadi penghubung pelabuan ke perkebunan teh. Semuanya terlaksana ketika arogansi kaum penjajah berhasil mencekal dan menginjak-injak nilai kemanusiaan. Maka, sangat kurang pantaslah, jika teriakan warga masyarakat diabaikan begitu saja oleh - terutama elit-elit dan pemegang kebijakan PNPM hanya karena ingin mengamankan posisi dan jabatan semata. Seharusnya, konsep PNPM ini harus benarbenar meyakinkan ketika kelompok pendonor berusaha mengekang kebebasan kita dalam mengajukan kebutuhan mendasar masyarakat. Mohon maaf, bukan saya banyak cingcong, karena sampai saat ini saya masih tetap intens dan aktif bersama PNPM dalam mengelola keuangan ( UPK) di masyarakat. Masyarakat kita sampai saat ini masih menaruh kepercayaan kepada orang-orang yang menjadi wakil mereka, namun ketika orang yang dianggap sebagai wakil mereka untuk menyuarakan kebutuhan mereka menjadi mandul dan lebih parah menjadi pelacur, maka dalam waktu dekat ini kepercayaan akan segera runtuh. Dan pada akhirnya, kita tetap akan hidup seperti apa yang dialami oleh bangsabangsa kuno, bangunan-bangunan berdiri megah menantang langit sementara tulangbelulang menjadi fondasinya. Di masa depan nanti anak cucuk kita akan mengenang peristiwa ini sebagai sejarah bangsa dan akan dimumikan di museum-museum, tanpa dimaknai seuilpun, ya... dengan kata lain kita telah bisa membaca masa depan... bahwa masa depan anak-anak dan cicit-cicit kita sepertinya masih akan terus sama denghakondisi kita saat ini. Pembaca setuju? Sebaiknya direnungkan dulu sebelum menyetujui pandanhgan ini.. senangnya...

Related Documents

Sebuah Balasan
June 2020 19
Balasan Ut.docx
November 2019 18
Surat Balasan
June 2020 21
Surat Balasan Pi.docx
December 2019 24
Surat Balasan 1.docx
May 2020 19

More Documents from "che mohd rozairi bin che mohd nor -"