SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “CEREBRO VASIKULAR ACCIDENT ATAU STROKE” DI PUSKESMAS PUCANGSEWU SURABAYA
DISUSUN OLEH : ELITA REZI SAFIRA
(P27820716007)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2019
LEMBAR PENGEHAHAN Satuan Acara Penyuluhan Stroke di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya dilakukan pada hari senin, tanggal 18 Maret 2019 dilaksanakan oleh mahasiswa DIV Keperawatan Gawat Darurat Semester VI yaitu Elita Rezi Safira (P27820716007).
Surabaya, 18 Maret 2019 Pembimbing Puskesmas
Pembimbing Akademik
Lembunai Tat Alberta, SKM., M.Kes NIP. 197410061996031001
Kepala Puskesmas
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Cerebro Varkular Accident Atau Stroke
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Puskesmas Pucang Sewu Surabaya
Hari/Tanggal
: Senin,18 Maret 2019
I.
Pendahuluan Penyakit yang berhubungan dengan saraf sangat banyak terjadi di jaman sekarang ini, seperti stroke. Stroke sudah di kenal sejak lama, penyakit ini terjadi bisa diakibatkan karena hipertensi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lumpuh baik sebagian maupun semuanya. Namun sekarang stroke tidak hanya menyerang anggota badan namun sudah menyerang otak yaitu stroke hemoragik. Stroke hemoragik menyerang otak sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan di otak.
II. Tujuan Instruksional Umum Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga yang hadir dapat memahami tentang Cerebro Vaskular Accident (CVA) atau Stroke.
III. Tujuan Instruksional Khusus 1. Menyebutkan kembali pengertian Cerebro Vaskular Accident Atau Sroke. 2. Menjelaskan jenis – jenis Stroke. 3. Menyebutkan penyebab terjadinya stroke. 4. Menyebutkan tanda dan gejala stroke. 5. Menyebutkan komplikasi stroke. 6. Menjelaskan cara pencegahan stroke. 7. Menjelaskan cara perawatan keluarga yang menderta stroke.
IV. Sasaran Keluarga dan pasien yang berobat di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya
V. Materi 1. Pengertian Stroke 2. Jenis – jenis stroke.
3. Penyebab stroke 4. Tanda dan gejala stoke 5. Komplikasi stroke. 6. Pencegahan stroke 7. Perawatan keluarga yang menderita stroke
VI. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab
VII.MEDIA 1. Leaflet 2. PPT
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN No.
Waktu
1
Pembukaan (5 menit)
Kegitan Penyuluh 1. Membuka acara dengan
Kegiatan Peserta 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada sasaran 2. Memperkenalkan diri
2. Memperhatikan penyuluh
kepada sasaran 3. Menyampaikan topik, maksud dan tujuan penkes
menyampaikan topik dan
kepada sasaran
tujuan.
4. Kontrak waktu untuk
2
3. Mendengarkan penyuluh
4. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan
kesepakatan waktu
penkes dengan sasaran
pelaksanaan penkes
Penyajian
1. Menggali kemampuan
1. Menyampaikan
(20 menit)
sasaran tentang materi
pengetahuannya
yang akan disampaikan.
tentang materi penyuluhan.
2. Memberikan penjelasan tentang materi yang akan
2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi.
diberikan kepada sasaran dengan menggunakan leafleat. 3. Memberikan kesempatan
3. Bertanya tentang
kepada sasaran untuk
materi yang telah
bertanya.
diberikan.
4. Memberikan pertanyaan
4. Menjawab pertanyaan tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh.
3
Penutup
1. Menyimpulkan materi
1. Mendengarkan
penyuluhan yang telah disampaikan kepada sasaran 2. Membuat perencanaan dari materi yang telah
2. Menyepakati perencanaan tindak lanjut.
disampaikan 3. Menutup acara dan
3. Mendengarkan
mengucapkan salam serta
penyuluh menutup
terima kasih kepada
acara dan menjawab salam
sasaran.
IX. TEMPAT: Ruang tunggu Puskesmas Pucang Sewu Surabaya
X. PENGORGANISASIAN Pembimbing Akademik : Lembunai Tat Alberta, SKM., M.Kes Pembimbing Klinik
:
Moderator
: Muhammad Insan Dzaky
(Mahasiswa)
Pemateri
: Elita Rezi Safira
(Mahasiswa)
Observer
: Diana Shindy Vantika
(Mahasiswa)
Fasilitator
: Rahma Amalia S
(Mahasiswa)
Dokumentasi
: Nur Harirotus Sa’diyah
(Mahasiswa)
XI. Kriteria Evaluasi 1. Kriteria struktur : a. Kehadiran peserta b. Pengorganisasian penyelanggaraan penyuluhan sebelum dan saat penyuluhan. 2. Kriteria Proses : a. Antusiasme peserta penyuluhan b. Konsentrasi peserta terhadap kegiatan penyuluhan c. Keaktifan peserta terhadap materi-materi yang disuluhkan 3. Kriteria Hasil : a. Kemampuan peserta menjawab pertanyaan seputar materi yang dilakukan oleh penyaji b. Kemampuan peserta menjelaskan kembali materi yang sudah dijelaskan
MATERI PENYULUHAN CEREBRO VASKULAR ACCIDENT ATAU STROKE A. Pengertian Stroke Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (Corwin, 2009). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Smeltzer et al, 2002). B. Jenis – jenis Stroke Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008) 1. Stroke Hemoragi Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun. 2. Stroke Non Hemoragi Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.
C. Penyebab Stroke Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008): 1. Thrombosis Cerebral Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis memburuk pada 48 jam setelah trombosis. Beberapa keadaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak: a.
Aterosklerosi Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan pengerasan arteri besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan arteri iliaka (Ruhyanudin, 2007). Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut: 1) Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah. 2) Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi trombosis. 3) Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan thrombus (embolus). 4) Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan.
b. Hyperkoagulasi pada polysitemia Darah bertambah kental, peningkatan viskositas/ hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral. a. Arteritis( radang pada arteri ) b. Emboli Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik. Beberapa keadaan dibawah ini dapat menimbulkan emboli: 1) Katup-katup jantung yang rusak akibat Rheumatik Heart Desease (RHD). 2) Myokard infark 3) Fibrilasi. Keadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus kecil.
4) Endokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan terbentuknya gumpalan-gumpalan pada endocardium. 2. Haemorhagi Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena atherosklerosis dan hypertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak. 3. Hipoksia Umum Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah: a. Hipertensi yang parah b. Cardiac Pulmonary Arrest c. Cardiac output turun akibat aritmia 4. Hipoksia Setempat Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah: a. Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subarachnoid. b. Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain. 5. Faktor Resiko a) Usia Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun b) Jenis kelamin Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena stroke dibanding perempuan c) Ras/suku bangsa d) Genetik e) Hipertensi f) Diabetes melitus g) Kolesterol tinggi h) Obesitas i) Minuman alkohol D. Tanda dan Gejala Stroke Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah
kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya. 1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia) 2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak. 3. Tonus otot lemah atau kaku 4. Menurun atau hilangnya rasa 5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia” 6. Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan) 7. Disartria (bicara pelo atau cadel) 8. Gangguan persepsi 9. Gangguan status mental 10. Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.
E. Komplikasi Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan: 1. Berhubungan dengan immobilisasi : infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi dan thromboflebitis. 2. Berhubungan dengan paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan terjatuh 3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala. 4. Hidrocephalus
F. Pencegahan Stroke 1. Konsumsi makanan sehat Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah 2. Kurangi kolesterol jahat 3. Kurangi konsumsi garam 4. Hindari kebiasaan buruk seperti : a) Merokok dan minum alkhohol
Merokok dapat mrusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah dan akan membuat darah menggumpal sehingga meningkatkan resiko stroke b) Hidup aktif dan olahraga yang teratur Orang yang berlebihan berat badan memiliki resiko hipertesni, kolesterol tinggi, diabetes dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut c) Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah d) Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih
G. Perawatan Stroke Di Rumah 1) Penderita Stroke harus segera mendapatkan perawatan oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke rumah sakit. 2) Penderita harus dilakukan mobilisasi dan fisioterapi secara teratur. 3) Berikan latihan gerak pasif atau aktif pada bagian yang lumpuh, untuk mencegah kekakuan (kontraktur) 4) Ubah posisi tubuh penderita dengan kelumpuhan total/sebagian, untuk mencegah adanya luka akibat tekanan (dekubitus) 5) Pasien kejang : Jangan tinggalkan pasien sendirian selama pasien kejang, Jauhkan barang-barang yang dapat membahayakan fisik pasien, Tidurkan pasien terlentang tanpa bantal, miringkan kepala ke satu sisi, Jangan mencoba memasukkan sesuatupun ke mulut pasien selama kejang karena dapat menyebabkan gigi patah, segera bawa pasien ke rumah sakit 6) Pasien tiba-tiba tidak sadar :Baringkan pasien terlentang tanpa bantal, posisi kepala miring ke satu sisi, Lepaskan gigi palsu bila ada, Jangan memberikan makan atau minum, dan Segera bawa ke rumah sakit terdekat 7) Bila tiba-tiba pasein menunjukkan tanda atau gejala stroke berulang seperti lumpuh separuh badan, sulit berkomunikasi, bicara cadel, tersedak waktu makan maka segera bawa ke Rumah Sakit terdekat.
DAFTAR PUSTAKA Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta: EGC. Baughman, C diane,dkk, 2000. Buku saku medical bedah brunner suddart, Jakarta, EGC. Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.Alih Bahasa dr. Andry Hartono dkk. Jakarta:EG Mansjoer Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 edisi 3. Jakarta:Media Aeskulapius. Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS. Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC.