SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN NEUROLOGI RSAM BUKITTINGGI
Oleh : KELOMPOK 1 1. Ani Marlina, S.Kep 2. Deviya Srimarlis, S.Kep 3. Fitriyanti, S.Kep 4. Nelvia, S.Kep 5. Niko Astuti, S.Kep 6. Rosy Refnadewi, S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik / masalah
: Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang
2. Tempat
: Ruangan Neurologi RSAM Bukittinggi
3. Hari/Tanggal
: Sabtu,6 April 2019
4. Waktu
: 10.00 -10.35 WIB
5. Sasaran
: Keluarga pasien yang menderita Stroke
A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat mengancam jiwa (Mediskus, 2013). Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian yang utama di rumah sakit disamping itu stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus dijalankan, melakukan kontrol secara rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi obat, tidak merokok, dan harus mengenali tanda-tanda dini stroke ( Wardhana, 2011). Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor
resiko yang dapat menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien stroke mengalami kelemahan pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke dapat dilakukan dengan mobilisasi sedini mungkin dalam rangka mencegah kekakuan sendi dan mengembalikan kemampuan klien secara fisik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara pada keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di wawancarai, 6 diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya dipicu oleh penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup seperti merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang “Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang “ di ruangan neurologi RSAM Bukittinggi.
B. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan stroke berulang diharapkan keluarga pasien dapat memahami konsep tentang mobilisasi pasien stroke dan pencegahannya. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan tentang stroke diharapkan audiens dapat: a. Menyebutkan Pengertian Stroke b. Menyebutkan Penyebab Penyakit Stroke c. Menjelaskan mobilisasi pada pasien stroke d. Menyebutkan Cara Pencegahan Stroke Berulang C. Pokok Bahasan Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang D. Sub Pokok Bahasan a. Pengertian Stroke b. Penyebab Stroke c. Mobilisasi pasien stroke d. Cara Pencegahan Stroke Berulang
E. Metode a. Ceramah b. Diskusi dan tanya jawab c. Demonstrasi video F. Media dan Alat a. Laptop b. Infocus c. Leaflet G. Materi : Terlampir H. Pengorganisasian Pembimbing
: Aria Wahyuni, M. Kep, Ns. Sp. KMB Ns. Sherly Amelia, M. Kep
Moderator
: Fitriyanti S. Kep
Penyaji
: Nelvia, S. Kep
Fasilitator
: Niko Astuti, S. Kep Rosy Refnadewi, S. Kep
Observer
: Ani Marlina, S. Kep Deviya Srimarlis, S. Kep
Tugas dan tanggung jawab organisasi : 1. Moderator Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif. 2. Penyaji Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan 3. Fasilitator Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
4. Observer Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang hal-hal yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan. J. Setting Tempat
Keterangan: = Moderator = Presenter = Audience/peserta = Observer = Fasilitator
J. Kegiatan Penyuluhan No
Waktu
Kegiatan pengajar
1.
5 menit Pembukaan
Kegiatan peserta
a. Mengucapkan salam
a. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topik penyuluhan
c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
d. Memperhatikan
e. Membuat meminta audiens
kontrak kerja
waktu
sama
dan
dengan
e. Memperhatikan
2.
25
Pelaksanaan
menit a. Menggali
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
tentang pengertian penyakit stroke b. Memberi
reinforcement
positif
Memperhatikan
pada peserta yang menjelaskan c. Menjelaskan pengertian penyakit
Mendengarkan dan memperhatikan
stroke d. Menggali
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
tentang penyebab stroke e. Memberi
reinforcement
positif
pada peserta yang menjelaskan f. Menjelaskan penyebab penyakit
memperhatikan Mendengarkan dan Memperhatikan
stroke g. Menggali
Mendengarkan dan
pengetahuan
peserta
Menjelaskan
tentang mobilisasi pada pasien stroke h. Memberi
i.
reinforcement
positif
pada peserta yang menjelaskan
memperhatikan
Menjelaskan
Mendengarkan dan
mobilisasi
pada
memperhatikan
pasien stroke j.
Mendengarkan dan
Menggali
pengetahuan
klien
Menjelaskan
tentang cara pencegahan stroke berulang k. Memberi
l.
reinforcement
positif
Mendengarkan dan
pada peserta yang menjelaskan
memperhatikan
Menjelaskan
Mendengarkan dan
cara
pencegahan
stroke berulang m. Mendemontrasikan video tentang mobilisasi (latihan gerak sendi) n. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan Mengajukan pertanyaan
o. Memberikan reinforcement positif
Mendengarkan dan
pada peserta yang bertanya p. Memberikan
kesempatan
memperhatikan pada
Menjawab
peserta lain peserta yang lain untuk
pertanyaan
memberikan pendapat Mendegarkan
q. Melengkapi jawaban peserta
dan
memperhatikan 3.
5 menit Penutup a. Mengevaluasi kembali
atau
materi
menanyakan a. Menjawab yang
telah
pertanyaan
disampaikan pada peserta b. Menyimpulkan
kembali
materi b. Memperhatikan
yang telah disampaikan c. Memberikan
motivasi
kepada
c. Memperhatikan
keluarga agar selalu optimis dalam merawat anggota keluarganya yang menderita stroke d. Memberi salam penutup
d. Menjawab salam
K. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan 2. Evaluasi Proses a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil Peserta mampu : a. Menyebutkan pengertian stroke b. Menyebutkan penyebab penyakit stroke yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol c. Menjelaskan tentang mobilisasi pasien stroke d. Menyebutkan cara pencegahan stroke berulang L. Penutup Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan keluarga pasien stroke di ruang neurologi RSAM Bukittinggi dapat mengetahui dan melaksanakan mobilisasi pada pasien stroke sehingga dapat membantu dalam pemulihan pasien stroke dan cara pencegahan terjadinya stroke berulang.
Bukittinggi, 2 April 2019
Penulis
Disetujui Oleh Pembimbing Akademik I
Pembimbing Akademik II
(Aria Wahyuni, M.Kep, Ns.Sp.KMB)
Pembimbing Klinik
(Ns. Wettriati, S.Kep)
(Ns. Sherly Amelia, M.Kep)
DAFTAR PUSTAKA http://mediskus.com/penyakit/stroke-pengertian-jenis-gejala-stroke.
diakses
tanggal 20 September 2013 Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke. Kartasura:FIK UMS Smeltzer, Suzanne.(2001). Keperawatan Medikal Bedah.. Jakarta : EGC STIKES Hang Tuah Surabaya. ROM (Range Of Motion). Diakses dari www.http://stikes-hang-tuah-ROM-range-of-motion tanggal 23 September 2013 Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktek. Jakarta: EGC
LAMPIRA MATERI
1.
Pengertian Stroke Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).
2.
Faktor Penyebab Stroke a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol Usia Setiap manusia akan
bertambah umurnya,
dengan demikian
kemungkinan terjadinya stroke lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat setiap tahunnya. Jenis kelamin Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke dibanding perempuan. Ras/suku bangsa Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang yang beresiko tinggi terkena serangan stroke. b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
3.
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Riwayat stroke sebelumnya
Merokok
Kolesterol tinggi
Obesitas
Minuman Alkohol
Mobilisasi Pada Pasien Stroke Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk meningkatkan fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi. A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur Berbaring telentang - Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus. - Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhatihati, sehingga bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan. - Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi agak memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yang sehat - Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan - Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan - Kaki yang lumpuh diletakkan didepan - Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal - Lutut ditekuk
Miring kesisi yang lumpuh/lemah - Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar secara berlebihan - Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.
B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion) Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien. Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:
a.
Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan Cara : -
Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan.
-
Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan pasien.
-
Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan b. Fleksi dan Ekstensi Siku Cara : -
Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya.
-
Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.
-
Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah Cara : -
Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.
-
Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
-
Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.
-
Kembalikan ke posisi semula.
-
Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah
d. Pronasi Fleksi Bahu Cara : -
Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
-
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
-
Angkat lengan pasien pada posisi semula.
Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu e. Abduksi dan Adduksi Bahu Cara : -
Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
-
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
-
Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).
-
Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu f. Rotasi Bahu Cara : -
Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.
-
Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain.
-
Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.
-
Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
-
Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas.
-
Kembalikan lengan ke posisi semula
Gambar 6. Latihan rotasi bahu g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari Cara : -
Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang kaki.
-
Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
-
Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari h. Infersi dan efersi kaki Cara : -
Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.
-
Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
-
Kembalikan ke posisi semula
-
Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki Cara : -
Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
-
Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
-
Kembalikan ke posisi semula.
-
Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki
j. Fleksi dan Ekstensi lutut. Cara : -
Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.
-
Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
-
Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
-
Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
-
Kembali ke posisi semula.
Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut k. Rotasi pangkal paha Cara : -
Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut.
-
Putar kaki menjauhi perawat.
-
Putar kaki ke arah perawat.
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha. Cara : -
Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
-
Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
-
Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
-
Kembalikan ke posisi semula.
Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha 4.
Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan : a. Konsumsi makanan sehat Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. b. Kurangi konsumsi garam Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi risiko stroke. c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah menjadi mudah untuk menggumpal dan darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.
d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah. e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.