Sang Wanita Penakluk Cahaya

  • Uploaded by: JUM'AN BASALIM
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sang Wanita Penakluk Cahaya as PDF for free.

More details

  • Words: 309
  • Pages: 2
LENE HAU – WANITA PENAKLUK CAHAYA Oleh: Jum’an Basalim Cahaya itu sungguh luar biasa, dengan kecepatannya yang lebih dari satu milyar kilometer per jam, dia haya butuh waktu 8 menit untuk menempuh jarak 150 juta kilometer dari rumahnya dimatahari kerumah saya. Menurut genius Einstein kecepatan cahaya adalah konstan dan mutlak. Tidak ada suatu apapun dijagat raya ini yang bisa menyamai apalagi melebihi kecepatan cahaya. Yang sulitnya lagi masuk akal orang awam, menurut teorinya bila kita dapat mendekati kecepatan cahaya, waktu kita menjadi renggang dan longgar, seperti orang bermimpi: dalam sedetik sudah bisa berkelana kemana-mana. Hebatlah pokoknya cahaya itu… Einsteinlah promotornya, dan ilmuwan sedunia n pun mengakui dan mendukungnya. Sampai ketika sepuluh tahun yang lalu datang seorang wanita semampai umur 40an kelahiran Denmark muncul sebagai pahlawan baru. Ia, Lene Hau, professor fisika dari Universitas Harvard telah menghasilkan sesuatu yang menurut Einstein sungguh tidak mungkin dikerjakan. Ia memperlambat kecepatan cahaya menjadi hanya 60 km/jam, lalu menghentikannya sampai full stop, lalu melepaskannya kembali sampai kecepatan penuh. Itu dilakukannya dengan cara melewatkan seberkas cahaya kedalam kabut atom pada suhu ultra rendah dalam ruang vakum sampai tekanan 100 trilyun kali lebih rendah dari tekanan udara terbuka. Pokoknya cahaya takluk diidepan wanita kelahiran Denmark ini. Professor Lene Vestergaard Hau menerima hadiah 500,000 dollar untuk temuan dari eksperimennya itu serta sebuah laboratorium khusus di Harvard untuk meneruskan cita-citanya. Sesudah cahaya yang perkasa takluk dihadapannya, lalu apa?

Manfaat nyata yang akan datang diantaranya adalah kemungkinan diciptakannya komputer kwantum yang konon bakalan jauh lebih canggih dibanding komputer masa kini. Juga memungkinkan dirumuskannya sandi-sandi yang tidak mungkin dapat dibongkar orang. Lalu kapan itu? Kalau teori relativitas dari papan tulis Einstein sampai menjadi bom atom dibutuhkan waktu beberapa puluh tahun, sekarang tidak lagi. Waktu untuk merubah temuan ilmiah menjadi produk industri sekarang ini tidak perlu ber-lama-lama. Science today, technologi tomorrow kata orang... (Harvard Gazette 2001, Light Stopper Google Search dll)

Related Documents

Cahaya
November 2019 46
Cahaya
May 2020 41
Wanita
November 2019 63
Wanita
October 2019 71

More Documents from "Adi Wibowo"