Ronde Skenario

  • Uploaded by: diah handayani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ronde Skenario as PDF for free.

More details

  • Words: 1,351
  • Pages: 6
Pemeran Role Play Kepala Ruangan

: hana

Ketua Tim

: thalia

Perawat 1

: ritma

Pasien

: rimba

Dokter

: ilham

Perawat 2

: yuli

Keluarga

: diah

Ahli gizi.

: kak wendy

Apoteker

: diah

Pra Ronde

Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat perawat pelaksana, ketua tim menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed concent. Di ruang pasien.. Katim

: Assalamu’alaikum. Ibu R bagaimana keadaannya hari ini?

Ny. R.

: Panasnya masih naik turun mb, saya tidak bisa tidur semalaman, lemas sekali

rasanya Katim Keluarga

: Oh, begitu ya bu. : Iya bu, ibu saya merasa lemah sekali panasnya juga masih naik turun. Hasil lab kemarin trombositnya juga masih rendah, bagaimana ya bu?

Katim

: Iya, ini memang menjadi pertimbangan kami, Mbak. Saya berharap masalah ini juga bisa kami atasi dengan tepat dan cepat. Untuk itu saya mau meminta persetujuan Mbak sebagai wali dari Ny. S untuk menjadi klien pada ronde keperawatan.

Keluarga

: Ronde keperawatan?

Katim

: Iya, Mbak ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak berdiskusi bersama tenaga kesehatan yang lain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi Ibu.

Keluarga

: Oh, seperti itu. Tapi, apa saya dan Ibu tidak merepotkan? Apa bediskusi seperti itu tidak menambah beban kerja?

Katim

: Oh, tentu tidak Mbak. Hal ini memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab perawat profesional seperti kami untuk melakukan diskusi bersama tenaga kesehatan yang lain juga bersama keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan Ibu.

Keluarga

: Benarkah seperti itu? Kalau begitu saya bersedia mengikuti ronde keperawatan.

Katim

: Bagaimana, Ny. R bersedia ya?

Ny. S

: Iya, Saya bersedia.

Katim

: Baik, kalau begitu silakan Ny. R dan Mbak tanda tangan disini.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat pelaksana. Di ruang perawat…. Katim

: Assalamu’alaikum perawat ilham dan perawat yuli. Seperti yang sudah direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana klien yang akan kita pilih adalah Ny. S yang telah terpasang selang WSD 5 hari, karena pneumothorak yang terjadi akibat penyakit TB paru yang diderita pasien. Perawat ilham saya minta tolong ya, disiapkan segala keperluan untuk ronde keperawatan besok. Proposal, undangan, dan juga rekam medik dari Ny. S

Perawat 1

: Baik, ketua tim.

Katim

: Perawat yuli saya mintatolong untuk mengkaji lebih lanjut masalah yang ada pada Ny. S ya.

Perawat 2

: Baik Pak.

Kemudian perawat melakukan pengkajian kepada pasien. Di ruang pasien… Perawat 2

: Selamat pagi, Ny. S? Bagaimana kabarnya?

Ny. S

: Tidak ada perubahan bu. Dada saya terasa sakit. Semalam juga batuk terus. Tidur jadi tidak nyenyak.

Perawat 2

: Oh, begitu ya bu. Saya Perawat yuli akan melakukan pengkajian pada ibu, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada ibu.

Ny. S

: Oh, iya, silakan Mbak perawat.

Perawat pun melakukan pengkajian kepada Ny. R Ternyata didapatkan hasil bahwa Ny. Rmempunyai keluhan nyeri pada daerah yang terpasang WSD dan masih mengalami batuk dan sesak. Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim. Di ruang perawat… Perawat 2

: Pak, pengkajian sudah saya lakukan.

Katim

: Iya, kemudian bagaimana hasilnya?

Perawat 2

:Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Pak. (sambil

menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil pengkajian) Perawat 2

: Pasien mengeluh nyeri dibagian dada kanan yang terapasang alat WSD, P : nyeri timbul saat beraktivitas, Q : Nyeri yang dirasakan tajam, R: dada kanan, S : Skala nyeri 4, nyeri dirasa saat bernafas, T : nyeri dirasakan hilang timbul, juga masih mengalami batuk dan sesak. TTV pasien TD :147/57, N 74x/ m, S 36,9 C.

Perawat 2

: Rencana keperawatan sementara ini adalah mengajarkan Ny. S mengatasi nyerinya yaitu dengan cara napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin.

Katim

: Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya saja ya.

Perawat 2

: Iya, Pak.

Kepala tim dan perawat melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan Di ruang pasien… Katim

: Baik, terima kasih atas kerja samanya. Ny. S dan Mbak,besok kita ketemu lagi ya bu, Mbak, untuk melakukan ronde keperawatan.

Ny. S

: Baik, Terima kasih Pak

Katim

: Iya, sama – sama bu. Kami permisi dulu ya, Assalamu’alaikum.

Keluarga

: Wa’alaikumsalam.

Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. Ronde tersebut dihadiri oleh ketua tim, perawat, kepala ruang, dokter, farmasi, dan ahli gizi. Di ruang pertemuan.. Karu

: Assalamu’alaikum, selamat pagi. Di pagi hari ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja, silakan ibu Thalia untuk membacakan data klien.

Katim

: Baik, terima kasih. Assalamu’alaikum. Klien dalam ronde keperawatan kita kali ini adalah Ny. R, Pneumothorax. Jadi, klien telah dirawat selama 5 hari di RS UMM ruang penyakit dalam sejak tanggal28 Januari 2019 pukul 09.54. Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam dan semakin memberat pagi tadi. Tidak bertambah atau berkurang dengan perubahan posisi. Batuk (+), dahak (+), badan terasa meriang. TTV pasien TD : 160/90 mmHg, N 129x/ menit, RR 25x/ menit, Suhu 37,4 C, GCS 456, akral hangat, SpO2 87%. Kemudian pasien dipindahkan keruang Aster pada tanggal 29 januari 2019 pukul 14.17 WIB. Pasien terpasang NRBM 10 L, kemudian pasien dilakukan operasi pasang bullow pada pukul 21.30. pada saat dilakukan pengkajian tanggal 30 Januari 2019, pasien telah mengeluh nyeri pada daerah yang terpasang WSD dan masih mengalami batuk dan sesak. TTV pasien TD :147/57, N 74x/ m, S 36,9 C. Sementara, rencana keperawatan dilakukan pemeriksaan sputum BTA.

Karu

: Iya, terima kasih kepada ibu thalia, sebelum kita melakukan validasi data, ada yang ingin ditanyakan?

Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien. Di ruang pasien… Karu

: Assalamu’alaikum.. Selamat pagi Ny. S? Bagaimana? Tidurnya masih terganggu?

Ny. S

: Iya nih, Pak, Bu. Dada saya ini lho sakit banget rasanya, apalagi tiap batuk. Semakin sakit. Jadinya terbangun terus susah tidur lagi.

Dokter

:(melakukan pemeriksaan fisik)baik bu nanti saya resepkan obat untuk mengatasi nyari yang ibu alami

Ny. S

:baik dokter saya butuh obat untuk nyeri ini

Apoteker

:oh ya bu untuk jenis obatnya apa mau yang tablet atau mungkin dalam bentuk sirup agar saya buatkan nanti

Ny. S

:apa aja yang penting bisa sembuh

Gizi

:bu makanannya bagaimna.

Ny. S

: enak kok, tapi saya agak kesulitan buat menelan nasinya, sehingga makanannya sering tidak habis

Gizi

:kalau makannannya saya ganti dengan bubur bagaimana bu

Ny. S

: boleh boleh

Perawat

: Kalau ada masalah sama selangnya, nanti mba bisa beritahukan pada saya supaya saya bisa membersihkannya.

Ny. S.

:. Iya, pak.

Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke ruang pertemuan. Di ruang pertemuan… Karu

: Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan klien tersebut, bagaimana sebaiknya? Silahkan untuk perawat menyampaikan hasil maupun usulan?

Katim

: baik bu,, Ini hasil pemeriksaan foto thorax pasien (sambil menyerahkan hasil rontgent). Ny. S ini merupakan pasien dengan TB paru kasus kambuh. Ny. S sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).

Perawat 1

: Iya, benar bu. Karena Ny. S merupakan pasien TB paru dengan kekambuhan, maka Ny. Rdiberikan pengobatan Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3) sesuai paduan OAT.

Karu

:selanjutnya dari dokter ada yang ingin disampaikan?

Dokter

: Oh iya, karena Ny. S berusia 65 tahun, maka dosis maksimal untuk streptomisin adalah 500mg tanpa memperhatikan berat badan.

Karu

: farmasi bagaimna

Farmasi

: nanti saya akan menyediakan obat dalam bentuk tablet sesuai kondisi pasien dan saran dokter

Karu

: yang terakhir dari gizi silahkan menyampaikan usulannya

Gizi

:baik trimakasih, terkait keluahan Ny. S bahwa kesulitan saat menelan makanan maka saya coba buatkan sediaan makanan dalam bentuk bubur supaya lebih mudah untuk ditelan.

Karu

:baik semua sudah jelas atau ada yang ingin disampaikan lagi

Katim

: Oh iya, untuk pereda nyerinya, apakah ada saran untuk pemberian analgesiknya?

Perawat 1

: Sepertinya dilanjutkan dulu terapi non-farmakologisnya.

Karu

: ada lagi, jika tidak diskusi kali ini saya tutup dan segera melakuakn tugasnya masing-masing

Related Documents


More Documents from "didah"

Lp Tb.docx
August 2019 21
Ronde Skenario
October 2019 38
Anas Bin Malik Ra.docx
October 2019 57