Roleplay Isolasi Sosial.docx

  • Uploaded by: Alawiyah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Roleplay Isolasi Sosial.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,205
  • Pages: 9
Naskah Roleplay TAKS Sesi 1

Leader

: Taufik azhari agi

Co Leader

: Wita Rizky f

Fasilitator 1

: Monica marcela

Fasilitator 2

: Putri alffiyah munif

Fasilitator 3

: Gema bayurizka r

Fasilitator 4

: Fikri hanifah

Observer 1

: Nurmaulidinia

Observer 2

: I gusti ayu o

Pasien halusinasi 1

: Alawiyah

Pasien halusinasi 2

: Erna fantry

Pasien HDR 1

: Maesaroh

Pasien HDR 2

: Niken larasati

Pasien Isolasi sosial 1

: Anita indahniati

Pasien Isolasi sosial 2

: Krismawati dewi

Pasien Isolasi sosial 3

: Sa’adatul rismayanti

Pasien Isolasi sosial 4

: Syifa fauziyah

Pasien Isolasi sosial 5

: Zahrotunnisa

Pasien Isolasi sosial 6

: Noviyanti

Pasien Isolasisosial 1 28 tahun, klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 20 Maret 2019, dengan keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap, banyak melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga, klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ X yang pertama pada tanggal 8 Februari 2018 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak berhubungan dengan orang lain. Dari pengkajian, didapatkan : klien tidak minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dan dulu pernah dikucilkan oleh temantemannya waktu SMA. Klien juga merasa malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya selalu menuntut klien untuk segera bekerja. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/ 80 mmHg, N: 86X/mnt, S:37,4°C, P:20X/mnt, TB:160cm, BB:50kg. Hasil pengkajian juga didapatkan klien tidak mengeluh terhadap

keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya.

Orientasi (Perkenalan): Leader

: Assalammu’alaikum wr. wb

Semua pasien : Wa’alaikumsalam wr. wb (suara terdengar pelan) Leader

: Saya Leader dan itu rekan-rekan saya Co leader, Fasilitator 1, Fasilitator 2, Fasilitator 3, Fasilitator 4, Observer 1, dan Observer 2, kami perawat yang merawat ibu-ibu di Ruang Cempaka ini. Bagaimana kabar ibu-ibu pada hari ini?

Semua pasien : (diam dan tidak berespon) Co leader

: ibu-ibu, kita disini (di teras Ruang Cempaka) akan melakukan TAKS (Terapi

Aktivitas Kelompok Sosialisasi). Tujuannya yaitu membantu ibu-ibu untuk saling memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Pelaksanaannya nanti akan dimainkan lagu dari handphone serta botol minum dioper berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan maka anggota kelompok yang memegang botol minum harus memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing anggota yang mendapat giliran. Durasi pelaksanaan kegiatan ini ± 30 menit. Bagaimana ibu-ibu bersedia? Semua pasien : (menganggukan kepala) Leader

: Oh ya, dalam kegiatan ini ada peraturannya, dimana ibu-ibu diminta untuk mengikuti kegiatan sampai selesai, tidak boleh melamun, bengong dan jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada perawat. Bagaimana ibu-ibu bersedia?

Semua pasien : (menganggukan kepala) Kerja: Leader, Co leader, Fasilitator 1, Fasilitator 2 memberikan contoh pelaksanaannya TAKS sesi 1 yang diawali dengan dimainkan lagu dari handphone serta botol minum dioper berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan maka anggota

kelompok yang memegang botol minum harus memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing anggota yang mendapat giliran. Kemudian, kegiatan TAKS dilanjutkan oleh semua pasien. Pada saat lagu dimatikan dalam pelaksanaan kegiatan TAKS, botol minuman yang dioper dipegang oleh Pasien halusinasi 1. Kemudian Pasien halusinasi 1 diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dadanya. Leader : Silakan Pasien halusinasi 1 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Pasien halusinasi 1 Fasilitator 1

: (masih terdiam, tidak berkata apapun)

: Silakan Pasien halusinasi 1, silakan mencoba memperkenalkan diri terlebih

dahulu sesuai apa yang dicontohkan tadi, Pasien halusinasi 1 pasti bisa. Pasien halusinasi 1

: Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien halusinasi 1, nama

panggilan saya Pasien halusinasi 1, asal dari ciledug dan hobi saya berdandan. Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Leader : Waaah, baik sekali Pasien halusinasi 1 dalam memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan bepuk tangan). Fasilitator 1

: Pasien halusinasi 1, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien halusinasi 1

pada kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh) Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien HDR 2 yang memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien HDR 2 diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan

nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dadanya. Leader : Silakan Pasien HDR 2 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kita beri tepuk tangan dulu yuk bapak dan ibu sekalian. Pasien HDR 2 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien HDR 2, nama panggilan saya Pasien HDR 2, asal dari cisauk dan hobi saya travelling. Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Leader

: Waaah, baik sekali Pasien HDR 2 dalam memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan bepuk tangan).

Fasiliator 2

: Pasien HDR 2, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien HDR 2 pada

kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh) Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien Isolasisosial 4 yang memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien Isolasisosial 4 diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dadanya. Leader

: Silakan Pasien Isolasisosial 4 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien Isolasisosial 4 : (terdiam, tidak berkata apapun) Fasilitator 1

: Silakan Pasien Isolasisosial 4, silakan mencoba memperkenalkan diri seperti

yang sudah dilakukan oleh Pasien Halusinansi 1, Pasien HDR 2, Pasien Isolasisosial 3, Pasien Isolasisosial 4 pasti bisa. Pasien Isolasisosial 4 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien Isolasisosial 4, nama panggilan saya Pasien Isolasisosial 4, asal dari serang dan hobi saya melukis.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Leader

: Waaah, baik sekali Pasien Isolasisosial 4 dalam memperkenalkan dirinya

dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan bepuk tangan). Fasilitator 3

: Pasien Isolasisosial 4, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien Isolasisosial

4 pada kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh) Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien Isolasisosial 3 yang memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien Isolasisosial 3 diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dadanya. Leader

: Silakan Pasien Isolasisosial 3 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien Isolasisosial 3 : (terdiam, tidak berkata apapun) Fasilitator 3

: Silakan Pasien Isolasisosial 3, silakan mencoba memperkenalkan diri seperti

yang sudah dilakukan oleh Pasien Halusinansi 1, Pasien HDR 2, Pasien Isolasisosial 3 pasti bisa. Pasien Isolasisosial 3 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien Isolasisosial 3, nama panggilan saya Pasien Isolasisosial 3, asal dari jakarta dan hobi saya shopping. Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Leader

: Waaah, baik sekali Pasien Isolasisosial 3 dalam memperkenalkan dirinya

dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan bepuk tangan). Fasilitator 3

: Pasien Isolasisosial 3, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien Isolasisosial

3 pada kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh)

Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien Isolasisosial 1 yang memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien Isolasisosial 1 diminta untuk memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dadanya. Pasien Isolasisosial 1 : Sus, saya mau keluar, kebelet pipis. (sambil berbisik) Fasilitator 4

: Baik, saya antar yaa. Saya ijinkan terlebih dahulu ke forum.

Pasien Isolasisosial 1 : Tidak usah Sus. Saya keburu ditunggu teman saya. Ini teman saya sudah manggil-manggil. Boleh ya? Fasilitator 4

: Lho, temennya yang mana ya bu? Bilang temennya nanti dulu gitu bu. Kan

tidak enak sama yang lain bu. Masa kita sedang sesi terapi dan ibu pergi sendiri. Nanti semisal terjadi apa-apa bagaimana? Mari bu duduk lagi. Pasien Isolasisosial 1 : Tidak mau Sus. Saya sedih. Saya mau ke kamar mandi sekarang. Fasilitator 4

: Ibu mau ke kamar mandi mau ngapain bu? Mau buang air, buang hajat atau

bagaimana? Mari saya temani saja gimana? Pasien Isolasisosial 1 : Tidak usah Sus. Saya pokoknya mau ke kamar mandi. Saya mau pergi. Saya tidak diterima di sini. Saya tidak berguna. Yang lain tidak menerima saya. (dengan meringkuk dan menundukkan kepala) Fasilitator 4

: Lho.. mengapa ibu mengatakan seperti itu? Teman-teman yang lain di sini

tidak seperti yang ibu pikirkan. Pasien Isolasisosial 1 : Suster bohong. Saya tidak percaya. (Nada rendah dan lemah, mau menangis) Fasilitator 4

: Benar Bu. Begini saja, mari kita tanya ke yang lain dulu yaa. Apakah seperti

yang ibu pikirkan dan rasakan atau tidak. Kita tanya dulu ya ke yang lainnya. Pasien Isolasisosial 1 : Coba saja Sus. Pasti yang lain menganggap saya tidak berguna kok. Fasilitator 4

: Ya sudah. Saya tanyakan dulu ya bu.

Fasilitator 4 kemudian ke tengah ruangan dan menanyakan kepada kelompok.

Fasilitator 4

: Ibu-Ibu semua. Mohon minta waktunya sebentar yaa.

Pasien Halusinasi 2 Fasilitator 4

: Kenapa ya Sus?

: Iya sebentar ya. Mohon tenang dulu.

Pasien Isolasisosial 2 : Iya Sus, ada apa? Pasien Isolasisosial 5 : Iya Sus Fasilitator 4

: Nah jadi begini. ibu Pasien Isolasisosial 1 ini merasa tidak dianggap dan

diterima dalam kelompok ini. ibu Pasien Isolasisosial 1 ini mengatakan jika beliau tidak berguna. Apakah dari Ibu-Ibu tidak menganggap dan tidak menerima kehadiran ibu Pasien Isolasisosial 1 ini? (Semua pasien saling menatap) Pasien HDR 1 : Nggak kok Sus. Kita semua baik kok. Pasien Isolasisosial 6 : Kami menerima ibu kok. ibu salah berpikir tentang kami. Iya kan teman-teman? Pasien Halusinasi 2

: Iya. Kita menerima ibu kok. Kan kita satu kelompok bu. Masa tidak

menerima? Pasien Halusinasi 1, Pasien HDR 2 : Iyaa (serentak) Fasilitator 1

: Nah.. itu ibu bagaimana? ibu sudah mendengarnya sendiri bukan?

Pasien Isolasisosial 1 : Iya Sus, berarti saya salah yaa? (Sambil menunduk, suara lemah) Fasilitator 4

: Iya ibu. Nah teman-teman kelompok bagaimana? Jika ibu Pasien

Isolasisosial 1 kembali duduk bersama dan bergabung kembali. Boleh ya? Semua pasien : Iyaa. (serentak) Lalu Pasien Isolasisosial 1 pun duduk kembali bersama kelompok. Fasilitator 4 menempatkan Pasien Isolasosial 1 di tengah-tengah orang. Dan dilanjutkan sesi perkenalan Leader : Silakan Pasien Isolasisosial 1 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

Pasien Isolasisosial 1 : Saya tidak bisa sus (kepala menunduk ke bawah) Fasilitator 4

: Silakan Pasien Isolasisosial 1, silakan mencoba memperkenalkan diri terlebih

dahulu sesuai apa yang dicontohkan tadi dan sesuai apa yang telah dilakukan oleh Pasien Halusinasi 1, Pasien HDR 2 dan Pasien Isolasisosial 3, Pasien Isolasisosial 1 pasti bisa. Pasien Isolasisosial 1 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien Isolasisosial 1, nama panggilan saya Pasien Isolasisosial 1, asal dari Bogor dan hobi saya menjahit. Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan. Leader : Waaah, baik sekali Pasien Isolasisosial 1 dalam memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan apresiasi dengan bepuk tangan). Fasilitator 4

: Pasien Isolasisosial 1, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien Isolasisosial

1 pada kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh) Terminasi (Penutupan) Leader : Ibu dan bapak sekalian, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan TAKS ini? Pasien Halusinasi 1

: (terdiam beberapa saat) lumayan sus (suara pelan)

Pasien HDR 2

: mendingan sus (suara lemah dan kepala menunduk)

Pasien Isolasisosial 3 : Agak plong (suara lemah) Pasien Isolasisosial 1 : Sedikit lega (suara lemah) Co Leader

: semua telah mengikuti kegiatan TAKS dengan cukup baik. Pasien halusinasi

1, Pasien HDR 2, Pasien Isolasisosial 3, dan Pasien Isolasisosial 1 juga telah mempraktikan cara memperkenalkan diri dengan baik, dengan memberikan salam terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing. Leader : Selanjutnya, bapak dan ibu dapat mengingat-ingat mempraktikannya apa yang telah dipelajari tadi selama 2 hari ke depan untuk lebih siap berkenalan dengan orang lain lagi, karena kegiatan TAKS selanjutnya akan dilakukan kembali pada lusa hari

dengan capaian bapak dan ibu

mampu berkenalan dengan sesama anggota

kelompoknya dengan cara memperkenalkan dirinya dan menanyakan identitas dari masing-masing anggota kelompoknya tersebut. Bagaimana bapak dan ibu bersedia? Semua pasien : Bersedia ( menjawab dengan suara pelan) Leader

: Baiklah, sampai jumpa, assalamu’alaikum wr. wb

Related Documents

Roleplay Senin.docx
May 2020 36
Roleplay Bipolar.docx
June 2020 39
Roleplay Stroke.docx
November 2019 40
Roleplay Komunikasi.docx
December 2019 51
Isolasi Jahe.docx
November 2019 32

More Documents from "ulfa afifah"