Rmk Bab 7,8,9.docx

  • Uploaded by: Stephen Field
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rmk Bab 7,8,9.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,464
  • Pages: 14
RANGKUMAN MATA KULIAH 5

Disusun Oleh : Stephen Field

165020307111018

Metodologi Penelitian – CA

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2019

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Sumber Data Memperoleh data dapat dilakukan melalui dua sumber, yakni data primer dan data sekunder. 1. Sumber Data Primer : Individu menyediakan informasi ketika diwawancara, diadministrasi, kuisioner, dan diamati. Wawancara mendalam kelompok, kelompokkelompok fokus, atau sumber-sumber data primer lainnya. Beberapa sumber data primer adalah : 

Kelompok Fokus : Fokus grup biasanya terdiri dari delapan sampai sepuluh anggota dengan moderator memimpin diskusi selama dua jam pada topik, konsep, atau produk tertentu. Anggota kelompok fokus dipilih berdasarkan keahlian mereka dalam topic informasi yang dicari. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kelompok fokus adalah : a) Peran Moderator : moderator berperan untuk memperkenalkan dan mengarahkan jalannya diskusi. Moderator juga mengatur agar semua anggota berpartisipasi dalm jalannya diskusi b) Sifat data yang diperoleh melalui kelompok fokus : data yang diperoleh dari kelompok fokus lebih murah dari yang diperoleh melalui berbagai metode pengumpulan data lainnya, dan juga memberikan berbagai hal untuk analisis cepat, analisis isi data yang diperoleh hanya menyediakan informasi kualitatif dan tidak kuantitatif. c) Video konferensi : Jika respon yang berbeda antar daerah diharapkan, beberapa kelompok fokus dapat dibentuk, termasuk moderator terlatih, di lokasi yang berbeda, proses ini dapat difasilitasi melalui video konferensi. Singkatnya, kelompok fokus digunakan untuk studi eksploratif, membuat generalisasi berdasarkan informasi yang didapat, dan melakukan survey sampel.



Panel : hampir sama seperti kelompok fokus, bedanya panel dilakukan lebih dari sekali. Panel dilakukan dalam kasus di mana efek dari intervensi atau perubahan yang harus diteliti selama periode waktu tertentu. Individu dipilih secara acak untuk melayani sebagai anggota panel untuk studi penelitian. Hal-hal yang terkait dengan panel : a) Panel statis dan dinamis : Panel dapat berupa panel statis (yaitu, anggota yang sama melayani dalam panel atas waktu yang lama) atau panel dinamis (yaitu, anggota panel berubah dari waktu ke waktu ketika berbagai tahapan penelitian sedang berlangsung). b) Teknik Delphi : metode peramalan yang menggunakan panel yang secara hati-hati dipilih dari para ahli secara sistematis, dengan cara interaktif. Para ahli menjawab kuesioner dalam dua atau lebih putaran.



Ukuran Umum Ukuran umum atau bias disebut ukuran jejak berasal dari sumber data primer yang tidak melibatkan orang.

2. Sumber Data Sekunder : sumber data sekunder mengacu pada data yang dikumpulkan oleh orang selain peneliti. Ada beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah, publikasi pemerintah tentang indikator ekonomi; Data sensus, statistik abstrak, database, media, laporan tahunan perusahaan, dan sebagainya. Sumber data sekunder memberikan banyak informasi untuk penelitian dan pemecahan masalah. Data tersebut, seperti telah kita lihat, sebagian besar bersifat kualitatif.

Metode Pengumpulan Data Ada beberapa metode pengumpulan data, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan. Data dapat dikumpulkan dalam berbagai cara, dalam pengaturan yang berbeda baik di lapangan atau laboratorium dan dari sumber yang berbeda, Metode pengumpulan data meliputi wawancara (wawancara tatap muka, wawancara telepon, wawancara dengan

bantuan komputer, dan wawancara melalui media elektronik); pengamatan individu dan peristiwa, dengan atau tanpa rekaman video atau rekaman audio; kuesioner, yang dapat secara pribadi diberikan, dikirim melalui pos, atau diberikan secara elektronik; dan berbagai teknik motivasi seperti tes proyektif. Wawancara, mengamati orang dan fenomena, dan mengelola kuesioner adalah tiga metode pengumpulan data utama dalam survei penelitian.

Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang berguna, terutama selama tahap-tahap eksplorasi penelitian. Di mana sejumlah besar wawancara dilakukan dengan sejumlah pewawancara yang berbeda, penting untuk melatih pewawancara dengan hati-hati untuk meminimalkan kerancuan pewawancara diwujudkan dalam cara seperti nada bicara suara, perbedaan dalam kata-kata, dan interpretasi. Terdapat beberapa jenis wawancara, yakni 1. Wawancara tidak terstruktur dan terstruktur 

Wawancara tidak terstruktur : disebut tidak terstruktur karena pewawancara tidak memasuki situasi wawancara dengan rangkaian pertanyaan yang direncanakan yang akan diberikan kepada konsumen. Tujuannya untuk mengetahui beberapa isu pendahuluan untuk dan dapat menentukanvariabel yang memerlukan investigasi lebih lanjut



Wawancara terstruktur : dilakukan ketika sejak awal diketahui informasi informasi apa yang diperlukan. Tujuan utama dari wawancara terstruktur adalah untuk mengeksplorasi dan menyelidiki beberapa faktor dalam situasi yang mungkin menjadi pusat ruang lingkup masalah.

2. Wawancara Tatap Muka Dan Wawancara Telepon Wawancara dapat dilakukan baik tatap muka atau melalui telepon juga mungkin dengan bantuan komputer. Meskipun sebagian besar wawancara terstruktur dalam penelitian bisnis dilakukan dengan tatap muka, wawancara terstruktur mungkin baik dengan tatap muka atau melalui media telepon, tergantung pada tingkat kompleksitas isu yang terlibat, durasi kemungkinan wawancara, kenyamanan kedua belah pihak, dan wilayah geografis yang dicakup oleh survei. Wawancara telepon

yang paling cocok ketika informasi dari sejumlah besar responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas yang akan diperoleh dengan cepat, dan durasi kemungkinan setiap wawancara diasumsikan, sepuluh menit atau kurang. Banyak survei pasar, misalnya, dilakukan melalui wawancara telepon terstruktur. Selain itu, wawancara telepon dengan bantuan komputer (CATI) juga mungkin, dan mudah untuk dikelola. Keuntungan utama dari wawancara tatap muka atau wawancara langsung adalah 

peneliti dapat beradaptasi dengan pertanyaan yang diperlukan penjelasan atas keraguan terhadapnya, dan memastikan bahwa tanggapan dipahami dengan baik, dengan mengulang pertanyaan.



Peneliti juga dapat mengambil isyarat nonverbal dari responden.

Kelemahan utama wawancara tatap muka adalah 

keterbatasan geografis mereka mungkin memaksakan pada survei dan memerlukan sumber daya yang luas jika survei tersebut perlu dilakukan secara nasional maupun internasional.



Biaya pelatihan pewawancara untuk meminimalkan pewawancara bias (misalnya, perbedaan dalam metode bertanya, interpretasi respon) yang tinggi.



Responden mungkin merasa gelisah tentang tanggapan mereka ketika mereka berinteraksi tatap muka dengan pewawancara.

Keuntungan utama dari wawancara telepon, dari pandangan para peneliti, adalah 

sejumlah orang yang berbeda dapat dijangkau (jika perlu, seluruh negara atau bahkan internasional) dalam waktu yang relatif singkat. Dari sudut pandang responden yaitu



menghilangkan

ketidaknyamanan

yang

mungkin

dirasakan

dalam

menghadapi pewawancara. Hal ini juga mungkin bahwa sebagian besar dari mereka mungkin merasa kurang nyaman mengungkapkan informasi pribadi melalui telepon daripada tatap muka.

Kelemahan utama wawancara telepon adalah 

Responden secara sepihak bisa mengakhiri wawancara tanpa peringatan atau penjelasan, dengan menggantung telepon.



Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sumber data bias akan diperoleh ketika responden diwawancarai sementara mereka sangat sibuk atau tidak dalam humor yang baik. Tanggapan terhadap isu-isu seperti pemogokan, PHK, atau seperti juga bisa menjadi bias atau rancu.

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Definisi Observasi Observasi menyangkut rencana untuk melihat, merekaman, menganalisis, dan interpretasi perilaku, tindakan, dan peristiwa. Berbagai pendekatan pengamatan telah digunakan dalam penelitian bisnis. Ini dapat dibedakan dalam empat dimensi utama yang mencirikan cara observasi dilakukan: 1. Kontrol. pengamatan yang dilakukan buatan atau dalam pengaturan alami, 2. Peserta observasi atau nonpartisipan. apakah pengamat adalah anggota dari kelompok yang diamati atau tidak, 3. Struktur. sejauh mana pengamatan difokuskan, telah ditentukan, sistematis, dan bersifat kuantitatif, dan 4. Penyembunyian pengamatan. Anggota dari kelompok sosial yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diteliti atau tidak.

Dimensi Utama Yang Menggolongkan Jenis Observasi 1. Studi Observasional Terkontrol vs Tidak Terkontrol Studi observasional dikatakan terkontrol jika terdapat upaya peneliti untuk membuat dan memanipulasi situasi dan kondisi tertentu. Observasi terkontrol dapat membuat peneliti menentukan hubungan sebab akibat. Observasi yang tidak terkontrol adalah teknik pengamatan

yang membuat tidak ada upaya untuk mengontrol,

memanipulasi, atau mempengaruhi situasi. Peristiwa dijalankan saja secara alami dan peneliti mengamati peristiwa ini tanpa campur tangan dalam pengaturan kehidupan nyata. 2. Observasi Partisipan vs Observasi Nonpartisipan Dalam observasi partisipan, peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti. Sedangkan, observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah terlibat langsung dalam tindakan pelaku, tetapi mengamati mereka dari luar, misalnya melalui cermin satuarah atau kamera.

3. Studi Observasional Terstruktur vs Tidak Terstruktur Observasi terstruktur terjadi jika peneliti memiliki rangkaian kategori kegiatan yang telah ditentukan atau rencana fenomena untuk dipelajari, yang sesuai dengan tujuan penelitian. Observasi terstruktur umumnya bersifat kuantitatif. Sedangkan, obeservasi tidak terstruktur dilakukan jika peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek tertentu yang membutuhkan fokus/perhatian. Dalam kasus seperti itu, peneliti akan mencatat sesuatu yang ia amati secara praktis. Observasi tidak terstruktur ini diklaim sebagi ciri dari penelitian kualitatif. 4. Observasi Tersembunyi vs Tidak Tersembunyi Penyembunyian pengamatan berkaitan dengan apakah anggota kelompok sosial yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diteliti. Keuntungan utama dari pengamatan tersembunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak dipengaruhi oleh kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Memang, reaktivitas atau sejauh mana pengamat mempengaruhi situasi di bawah pengamatan bisa menjadi ancaman besar bagi keabsahan hasil penelitian observasional yang dilakukan. Observasi yang tidak tersembunyi, mungkin mengacaukan keaslian perilaku yang diteliti.

Pendekatan Penting Dalam Observasi a) Observasi Partisipan 

Pengantar Karakteristik utama dari observasi partisipan adalah bahwa peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti. Hal ini memungkinkan peneliti untuk belajar tentang kegiatan kelompok yang diteliti secara alami dari sudut pandang orang yang diamati melalui pengamatan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang diamati.



Aspek Partisipatif Observasi partisipan menggabungkan proses partisipasi dan observasi. Meskipun demikian, observasi partisipan harus dibedakan dari kedua pengamatan murni dan partisipasi murni. Observasi murni berusaha untuk

menghilangkan peneliti dari tindakan dan perilaku yang diamati; peneliti tidak pernah terlibat langsung dalam tindakan dan perilaku kelompok yang diteliti. 

Aspek Observasi Sementara berpartisipasi, peneliti harus mengamati dan mencatat, dan pada tahap berikutnya menganalisis perilaku, tindakan, interaksi, peristiwa, dan sejenisnya. Memulai observasi partisipan dan menjadi bagian dari kelompok sosial bukanlah tanpa kesulitan. Ada beberapa isu yang harus diatasi, termasuk memilih objek observasi, mendapatkan izin, pemilihan informan kunci, dan mengakrabkan diri dengan pengaturan penelitian.



Apa yang akan diteliti Data yang dikumpulkan selama pengamatan deskriptif memberikan cerita atau narasi awal laporan yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan serangkaian konsep, teori, atau bahkan kerangka kerja konseptual. Pengembangan konsep, teori, dan kerangka kerja konseptual difasilitasi oleh fokus yang lebih besar melalui observasi terfokus dan selektif.

b) Observasi Terstruktur 

Pengantar Observasi terstruktur bersifat fokus, seperti yang terlihat pada fenomena selektif yang telah ditentukan. Fokus pengamatan terstruktur terpecah menjadi potongan-potongan kecil dari informasi dikelola (seperti informasi tentang perilaku, tindakan, interaksi, atau peristiwa). Ada berbagai tingkat struktur dalam pengamatan terstruktur. Misalnya, peneliti mungkin telah memutuskan kategori observasi de ngan cara yang agak tepat dan berdiri sendiri dari awal (pengamatan sangat terstruktur) atau mulai dengan rencana rinci apa dan bagaimana yang akan diamati, tapi mengumpulkan data dalam waktu yang kurang sistematis atau cara yang telah ditentukan (observasi semi-terstruktur).



Penggunaan skema pengkodean pada observasi terstruktur Skema pengkodean berisi kategori yang dimaksudkan untuk merekam apa yang diamati. Skema tersebut dibuat dalam berbagai format dan bentuk. Beberapa dari kode tersebut adalah sangat sederhana; kode tersebut hanya memungkinkan peneliti untuk mencatat apakah peristiwa tertentu telah terjadi atau tidak. Pertimbangan dalam membangun skema pengkodean : a) Harus jelas apa yang diamati b) Objektif c) Mudah digunakan d) Tidak ada kategori yang saling tumpang tindih

Kelebihan dan Kekurangan Observasi 

Kelebihan : bersifat langsung dan alami, mudah membedakan factor situasional yang mungkin memiliki hubungan pada aktivitas yang diamati (walaupun tidak secara spesifik)



Kekurangan : Reaktivitas (sejauh mana pengamat mempengaruhi situasi yang diteliti) bisa menjadi ancaman besar bagi keabsahan hasil studi observasional karena mereka yang diamati mungkin berperilaku berbeda selama periode penelitian. Lalu, observasi cenderung memerlukan waktu lebih lama.

Metode Pengumpulan Data : Kuesioner

Pengertian dan Jenis Kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka dan hasilnya akan direkam/dikumpulkan peneliti. Kuesioner ini secara umum lebih murah namun memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan wawancara dan observasi, selain itu kuesioner juga lebih besar peluang tidak direspon. Kuesioner umumnya dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data kuantitatif. Kuesioner dapat diberikan secara langsung, dikirim ke responden, atau didistribusikan secara elektronik.

Kelebihan dan Kekurangan Jenis Kuesioner Bentuk Pengumpulan Data

Kelebihan

Kuesioner



yang

diberikan

secara langsung

Kekurangan

Dapat

membangun 

Penjelasan bisa saja bias.

dan 

Membutuhkan waktu dan

hubungan

memotivasi responden. 

Keraguan

usaha.

dapat

diklarifikasi. 

Lebih

murah

ketika

diatur untuk kelompok responden. 

Hampir 100% kepastian respon.



Anonimitas

responden

tinggi. Kuesioner Melalui Surat



Anonymity yang tinggi.



Daerah geografis yang luas dapat dicapai.



Hadiah dapat terlampir



Tingkat

respon

selalu

rendah. 

Tidak mengklarifikasi

dapat

untuk

mencari 

pemenuhan. 

Responden

pertanyaan.

dapat

Prosedur untuk

mengambil waku lebih

follow-up yang

tidak

merespon dibutuhkan

untuk merespon. Kuesioner Elektronik



Mudah diatur.



Dapat

meraih



keharusan.

secara 

global.

Computer literacy adalah

Responden



Sangat murah.

memiliki



Pengiriman yang cepat.

fasilitas.



Responden

dapat 

harus akses

ke

Responden harus

mau

mengambil waktu yang

untuk

lebih untuk menjawab.

survei.

menyelesaikan

Pedoman Dalam Desain Kuesioner Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Yang pertama berkaitan dengan kata-kata dari pertanyaan. Kedua mengacu pada perencanaan isu berkaitan dengan bagaimana variabel akan dikategorikan, diskalakan, dan diberi kode setelah tanggapan diterima. Yang ketiga berkaitan dengan penyajian umum dari kuesioner. Ketiganya adalah isu penting dalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan kerancuan dalam penelitian. 1. Prinsip pemilihan kata Prinsip-prinsip pemilihan kata merujuk pada faktor-faktor seperti: 

Kesesuaian isi pertanyaan;



Bagaimana nada pertanyaan dan tingkat kecanggihan bahasa yang digunakan;



Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan;



Urutan dari pertanyaan;



Data pribadi didapatkan dari responden.

2. Prinsip pengukuran kata Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti untuk memastikan bahwa katakata dari kuesioner sudah tepat untuk meminimalkan kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang harus diikuti untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk menguji hipotesis. Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang digunakan dalam mengukur konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari langkah-langkah yang digunakan. 3. Review desain kuesioner Prinsip-prinsip desain kuesioner berhubungan dengan bagaimana nada dan ukuran pertanyaan, serta bagaimana seluruh kuesioner diatur. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan kesalahan pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-hati. Kuesioner yang paling berguna sebagai metode pengumpulan data, terutama ketika sejumlah besar orang yang akan dicapai dalam wilayah geografis yang berbeda. kuesioner adalah metode yang populer dalam pengumpulan data karena peneliti dapat memperoleh informasi dengan cukup mudah, dan tanggapan kuesioner mudah diberi kode. Ketika instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat bagi komunitas ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori dasar yang telah ada.

Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengumpulan Data yang Berbeda dan Kapan untuk Digunakan 1. Wawancara tatap muka : menyediakan data yang kaya, menawarkan kesempatan untuk membangun hubungan dengan responden dan membantu untuk mengeksplor dan memahami isu-isu rumit. Pada sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk memperkenalkan bias pewawancara dan mahal jika subjek dalam jumlah besar terlibat. Wawancara tatap muka paling cocok dalam tahap eksplorasi penelitian ketika peneliti mencoba untuk mendapatkan pandangan yang melingkupi konsep atau faktor-faktor situasi. 2. Wawancara telepon : membantu untuk menghubungi subjek yang tersebar di berbagai daerah geografis dan mendapatkan respon segera dari mereka. Pada sisi

negatif, pewawancara tidak dapat mengamati respon non-verbal responden dan orang yang diwawancara dapat menblok panggilan 3. Studi Observasi : membantu dalam memahami isu kompleks melalui pengamatan langsung dan kemudian, jika mungkin, menanyakan pertanyaan untuk mencari klarifikasi pada isu tertentu. Pada sisi negatif, sangat mahal, karena periode waktu yang panjang dari observasi dibutuhkan, dan bias pengamat mungkin saja terdapat dalam data. Studi observasi paling cocok untuk penelitian yang tidak membutuhkan laporan diri sendiri dari data deskriptif.

Related Documents

Rmk Bab 9.docx
April 2020 22
Rmk Bab 13.docx
April 2020 22
Rmk Bab 9.docx
May 2020 13
Rmk Bab 2.docx
April 2020 13
Rmk Bab Iv.docx
June 2020 12
Rmk Tak Bab Vi.docx
December 2019 15

More Documents from "Liliana Zhou"