Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh.docx

  • Uploaded by: jean watson
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 582
  • Pages: 2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN RUMAH SAKIT Dr. TADJUDDIN CHALIK MAKASSAR Jl. Paccerakang No .67 / Pajjaiyang Daya Makassar 902418, Telp. 0411-512902, Faksimile 511011 Surat Elektronok: rs. tadjuddin chalid [email protected]

Nama/Umur : Hari/Tanggal: Diagnosa Keperawatan: Konstipasi Komponen Diagnosa Keperawatan Faktor Risiko : objektif :  Perubahan laju metabolisme  Dehidrasi  Terpajan suhu lingkungan yang dingin,sejuk, hangat atau panas  Usia yang ekstrem  Kesakitan atau trauma yang mempengaruhi pusat pengatur suhu  ( Imaturitas sistem regulasi suhu bayi)  (ketidakmampuan untuk berkeringat)  Inaktivitas  Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan  (berat badan bayi yang rendah(neonatus))  Pengobatan yang menyebabkan vasokonstriksi atau vasodilatasi  Sedasi  Aktivitas berlebihan

No Rekam Medik : Diagnosa Medik : STANDAR RENCANA KEPERAWATAN RUANG GLADIOL Definisi Nanda International: Berisiko terhadap kegagalan untuk memelihara suhu tubuh dalam batas normal Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama……………pasien akan menunjukan termoregulasi yang di buktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak mengalami gangguan) dengan criteria hasil:  Peningkatan suhu tubuh  Penurunan suhu tubuh  Hipertermia  Hipotermia  Tidak memperlihatkan berkeringan, menggigil, dan merinding  Mempertahankan tanmda-tanda vital dalam batas normal  Melaporkan suhu yang nyaman  Menguraikan tindakan adaptif untuk meminimalkan fluktuasi suhu tubuh  Melaporkan tanda dan gejala awal hipotermia atau hipertermia

Intervensi (NIC) aktivitas keperawatan  Kaji tanda dan gejala awal hipotermia (seperti menggigil, pucat, bagian dasar kuku sianosis, pengisian ulang kapiler lambat, piloereksi, disritmia) dan hipertermia (seperti, tidak berkeringat, kelemahan, mual dan muntah, sakit kepala, delirium)  Untuk orang dewasa, lakukan pemeriksaan suhu oral (bukan timpanik atau aksila); suhu oral lebih akurat  Regulasi suhu (NIC): Pantau dan laporkan tanda gejala hipotermia serta hipertermia Penyuluhan untuk pasien /keluarga  Instruksikan pasien dan keluarga tentang tindakan untuk meminimalkan fluktuasi suhu : 1. Untuk Hipertermia o Minum cairan yang cukup dihari/cuaca panas o Batasi aktivitas pada hari yang panas o Kurangi berat badan, jika obesitas o Pertahankan suhu lingkungan yang stabil o Lepaskan baju yang berlebihan 2. Untuk Hipotermia o Mandi pada udara yang hangat, jauh dari aliran udara o Tingkatkan aktivitas o Batasi asupan alkohol o Pertahankan nutrisi yang adekuat o Pelihara suhu lingkungan yang stabil o Gunakan lingkungan yang cukup  Instruksikan pasien dan keluarga untuk mengenali dan melaporkan tanda dan gejala awal hipotermia dan hipertermia : 1. Untuk Hipertermia : kulit kering, sakit kepala, peningkatan nadi, peningkatan suhu, iritabilitas, suhu di atas 37,80C, dan kelemahan 2. Untuk Hipotermia : apatis, dingin, abdomen keras yang terasa seperti batu ; disorientasi dan konfusi, mengantuk, hipertensi, hipoglikemia, kerusakan kemampuan untuk berpikir, nadi dan pernapasan lambat, kulit keras dan dingin saat disentuh, suhu kurang 350C Aktivitas kolaboratif  Laporkan kepada dokter jika hidrasi adekuat tidak dapat dipertahankan  Lakukan perujukan ke lembaga sosial untuk layanan (mis, kipas angin, pemanas) yang diperlukan di rumah  Regulasi suhu(NIC) : Berikan obat antipiretik, jika perlu Aktivitas lain  Regulasi suhu(NIC) : Berikan obat antipiretik, jika perlu

Ditetapkan tanggal :……………………………….………………….. Nama perawat…………………………….............................…….. Mengetahui Perawat Primer…………………………………………

Pukul ……………… Tanda tangan ……………... Tanda tangan………………

Saran Penggunaan Apabila factor risiko adalah komplikasi patofisiologi yang memerlukan intervensi medis, gunakan masalah kolaboratif bukan risiko ketidakseimbangan suhu tubuh. jika pasien berisiko hipotermia ataupun hipertermia, risiko ketidakseimbangan suhu tubuh merupakan diagnose yang sesuai. Jika pasien berisiko hanya terhadap peningkatan suhu tubuh, gunakan risiko hipertermia; jika hanya berisiko terhadap penurunan suhu tubuh, gunakan risiko hipertermia. Apabila terjadi fluktuasi suhu tubuh actual, gunakan ketidakefektifan termoregulasi Alternatif Diagnosa yang Disarankan 1. Hipertermia 2. Hipotermia 3. Termoregulasi, ketidakefektifan

Related Documents

Suhu
June 2020 38
Risiko
May 2020 44
Risiko
April 2020 43
Suhu Kulkas.xlsx
July 2020 22

More Documents from "Cicii"