TUGAS PRAKTIK AUDIT MODUL I : ASSESSMENT INHERENT RISK Materialitas dan risiko adalah unsur penting dalam merencanakan audit dan merancang pendekatan yang akan digunakan dalam audit dan dengan tujuan agar memperoleh bukti audit yang kompeten. Risiko audit diartikan sebagai risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Materialitas diartikan besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji dilihat dari keadaan
yang
melingkupinya,
mungkin dapat mengubah atau
mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut. Langkah-langkah yang ditempuh yang ditempuh dalam menentukan materalitas dan menetapkan risiko audit yaitu : •
Menentukan pertimbangan awal mengenai materialitas
•
Mengalokasi pertimbangan awal mengenai materialitas ke dalam segmen
•
Mengestimasi salah saji gabungan
•
Membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan pertimbangan awal mengenai materialitas
Mengenai risiko dalam audit dapat digambarkan dengan : PDR = AAR IR X CR Dengan pengertian : PDR (Planned Detection Risk) = Risiko penemuan yang direncanakan AAR (Acceptable Audit Risk) = Risiko audit yang diterima IR (Inherent Risk) = Risiko bawaan CR (Control Risk) = Risiko pengendalian
PDR / Planned Detection Risk Risiko penemuan yang direncanakan adalah risiko bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, kalau salah saji semacam itu timbul. AAR / Acceptable Audit Risk Risiko audit yang dapat diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah saji secara material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah diberikan. CR / Control Risk Risiko pengendalian adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, yang tak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien. IR / Inherent Risk Risiko Bawaan adalah : •
penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern.
•
faktor kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji yang material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern. Risiko salah saji demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan
transaksi tertentu dibandingkan dengan yang lain. Sebagai contoh, perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana. Uang tunai lebih mudah dicuri daripada sediaan batubara. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data berupa fakta. Faktor ekstern juga mempengaruhi risiko bawaan. Sebagai contoh, perkembangan teknologi
mungkin
menyebabkan
produk
tertentu
menjadi
usang,
sehingga
mengakibatkan sediaan produk sediaan dilaporkan lebih besar. Disamping itu, terhadap faktor-faktor tersebut yang khusus menyangkut saldo akun atau golongan transaksi tertentu, faktor-faktor yang berhubungan dengan beberapa atau seluruh saldo akun atau golongan transaksi mungkin mempengaruhi risiko bawaan yang berhubungan dengan
saldo akun atau golongan transaksi tertentu. Faktor yang terakhir ini mencakup, misalnya kekurangan modal kerja untuk melanjutkan usaha atau penurunan aktivitas industri yang ditandai oleh banyaknya kegagalan usaha. Pada awal audit tidak banyak yang bisa diperbuat untuk mengubah risiko bawaan. Sebaliknya, auditor harus menetapkan faktor-faktor pembentuk risiko tersebut dan memodifikasi bahan bukti audit. Faktor-faktor utama di bawah ini harus ditelaah dalam risiko bawaan: •
Sifat bidang usaha klien
•
Integritas manajemen
•
Motivasi klien
•
Hasil audit sebelumnya
•
Penugasan pertama atau penugasan ulang
•
Hubungan istimewa
•
Transaksi tidak rutin
•
Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi secara benar
•
Kerentanan terhadap kecurangan
•
Unsur-unsur populasi.
Dari Struktur organisasi perusahaan BILTRITE BICYCLE INC.
dapat diketahui
kekuatan dan kelemahannya sebagai berikut : Kekuatan 1. Telah memiliki divisi IT yang terpisah antara pengembangan IT dan aplikasinya (SIM Manager ) 2. Adanya Auditor Internal Kelemahan 1. Penggabungan antara Fungsi Pembelian, Manajer Pabrik dan Fungsi Pengawas 2. Corporate Controller berada di bawah CEO, sehingga kurang independen 3. CBIS di bawah Corporate Controler Jawaban Requirements No.5 b. Current Ratio =
Current Asset Current Liabilities
Quick Ratio
Current Asset- Inventory Current Liabilities
=
= 79.558 28.274
= 2,81
= 79.558 – 50.216 28.274
=1
Times Interest Earned = 45.760 = 3.55 12.890 Return on stockholder’s equity = 32.033 = 10.39 % 308.454
c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio Biltrite dengan rasio rata-rata industri terutama pada Current rasio, Times interest earned, dan Return on Stockholder’s equity.
Rasio
Biltrite
2.81 CURRENT RATIO RETURN ON STOCKHOLDERS' EQUITY 10.39% 3.55 TIMES INTEREST EARNED
Industri Averages 1.90 3.40% 4.00
Jawaban Requirements No. 6 Hal yang harus dipertimbangkan adalah peningkatan ROE yang drastis Existence
: transaksi yang ada belum tentu terjadi, perlu ditindak
lanjuti dengan pemeriksaan dokumen. Valuation
: apakah transaksi sudah dicatat dalam jumlah yang benar,
diklasifikasikan dengan tepat, dicatat dalam periode yang tepat. Completeness
: apakah transaksi piutang sudah dicatat atau belum.
Rights & Obligations
: apakah asset yang dicatat benar-benar menjadi hak
perusahaan dan apakah hutang yang dicatat benar-benar menjadi kewajiban. Presentation & Disclosure
: apakah ada transaksi-transaksi yang belum diungkapkan.
Prosedur audit •
Review jurnal dan master file untuk transaksi yang tidak rutin dan teliti jumlahnya.
•
Telusuri jurnal penjualan ke tembusan order penjualan, faktur penjualan dan dokumen pengiriman.
Jawaban Requirements No. 7 •
Mengurangi transaksi hubungan istimewa seperti pemberian pinjaman kepada pemegang saham atau transaksi hubungan istimewa tersebut bisa tetap terjadi atau ada asalkan dibarengi dengan internal kontrol yang baik.