Risiko Dan Hazard Dalam Implementasi Askep (indah & Dinda).docx

  • Uploaded by: Rein safari
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Risiko Dan Hazard Dalam Implementasi Askep (indah & Dinda).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,493
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan mengurangi

risiko

terjadinya

kecelakaan maupun penyakit

akibat

melakukan

pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien. Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya adalah implementasi atau pelaksanaan. Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien.

Menurut ILO, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah menjaga dan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial seluruh para pekerja dan pada semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang berdampak buruk pada kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya (Markkanen, P.K, 2004). B. Rumusan Masalah 1. Pengertian dari Implementasi 2. Tahap-tahap Implementasi 3. Metode Implementasi

4. Tiga Pedoman Implementasi Asuhan Keperawatan 5. Kasus Dalam Implementasi C. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan dalam Keperawatan dan untuk mengetahui bagaimana risiko dan hazard dalam iplementasi asuhan keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Agar Mahasiswa Mengetahui Pengertian Risiko dan Hazard dalam implementasi asuhan keperawatan. b. Agar Mahasiswa Mengetahui Tahap-tahap Implementasi c. Agar Mahasiswa Mengetahui Metode Iplementasi d. Agar Mahasiswa Mengetahui

Tiga Pedoman Implementasi Asuhan

Keperawatan e. Agar Mahasiswa mengetahui Kasus Dalam Implementasi

A. Pengertian Implementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yag dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. B. Tahap-tahap Implementasi Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah : 1. Tahap Persiapan a. Menggali perasan, analisis kekuatan dan keterbatasan profesional sendiri b. Memahami rencana keperawatan secara baik c. Menguasai keterampilan teknis keperawatan d. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan. e. Mengetahui sumber daya yang diperlukan f. Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan g. Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul i. Penampilan perawat harus menyakinkan

2. Tahap Pelaksanaan a. Mengkomunikasi/ menginformasikan kepada klien tentang keputusantindakan keperawatan yang akan dilakukanoleh perawat b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan 3. Tahap Terminasi a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi d. Lakukan pendokumentasian

C. Metode Implementasi 1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari. Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan dalamsepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian, menyikatgigi, berhias 2. Konseling Konseling

adalah

metode

implementasi

yang

mebantu

klien

menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stres dan y angmemudahkan hubungan interpersonal antara klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu klien menerima perubahan yang akanterjadi, yang diakibatkan stres berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.

3. Penyuluhan Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajikan prinsip prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan kesehatan untuk klien dan untukmenginformasikan klien tentang status kesehatannya. 4. Memberikan asuhan keperawatan langsung. 5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan. 6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur. 7. Mencapai tujuan perawatan. 8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain D. Tiga Pedoman Implementasi Asuhan Keperawatan a.

Mempertahankan keamanan klien Keamanan merupakan fokus utama dalam melakukan tindakan. Oleh karena, tindakan yang membahayakan tidak hanya dianggap sebagai pelanggaran etika standar keperawatan professional, tetapi juga merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut.

b.

Memberikan asuhan yang efektif Asuhan yang efektif adalah memberikan asuhan sesuai dengan yang harus dilakukan. Semakin baik pengetahuan dan pengalaman seorang perawat, maka semakin efektif asuhan yang akan diberikan.

c.

Memberikan asuhan seefisien mungkin Asuhan yang efisien berarti perawat dalam memberikan asuhan dapat menggunakan waktu sebaik mungkin sehinnga dapat menyelesaikan masalah.

E. Kasus Dalam Implementasi a. Seorang Perawat RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, diketahui positif difteri pasca menangani pasien yang menderita penyakit yang sama. CIREBON – Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, Kota Cirebon, diketahui positif difteri pasca menangani pasien difteri. Berdasarkan informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut, perawat yang terkena difteri berinisial Ru dan bertugas di ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati. Ru diketahui

merupakan perawat pertama yang menangani pasien pertama difteri yang masuk rumah sakit tersebut.  Analisa Kasus 1 

Hazard yang ada dikasus: Hazard Biologis yaitu perawat tertular penyakit Difteri dari pasien pasca menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri.

 Upaya Pencegahan Kasus 1 a. Upaya pencegahan dari rumah sakit : 

RS menyediakan APD yang lengkap seperti masker, handscoon, scout, dll. Alasan : meminimalisir terjadinya atau tertularnya penyakit/ infeksi yang dapat terjadi terutama saat bekerja, APD harus selalu digunakan sebagai pelindung diri. Dengan kasus diatas dapat dihindari jika perawat menggunakan APD lengkap mengingat cara penularan Difteri melalui terpaparnya cairan ke pasien.



RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan Alasan : Agar petugas/ perawat menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/ perawat atau tim dalam organisasi atau unit kerja, sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesame pekerja, supervisor dan lain-lain dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter dalam meningkatkan pelayanan.

b. Upaya pencegahan pada Perawat : 

Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptic seperti mencuci tangan, memakai APD, dan menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril. Alasan : Agar perawat tidak tertular penyakit dari pasien yang ditangani meskipun pasien dari UGD dan memakai APD adalah salah satu SOP RS.



Perawat mematuhi Standar Operational Prosedure yang sudah ada di RS dan berhati-hati atau jangan terburu-burudalam melakukan tindakan. Alasan : Meskipun pasien di Ruang UGD dan pertama masuk RS, perawat sebaliknyalebih berhati-hati atau jangan terburu-buru dalam melakukan tindakan kepasien dan perawat menciptakan dan menjaga keselamatan tempat kerja supaya dalam tindakan perawat terhindar dari tertularnya penyakit dari pasien dan pasien juga merasa aman.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3 diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien. Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya adalah implementasi atau pelaksanaan. B. Saran Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih bias menjaga keamanan diri dengan selalu memakai APD dan memenuhi SOP saat melakukan tindakan dan menambah pengetahuan tentang upaya pencegahan resiko dan hazard agar mampu menerapkannya dalam ruuang lingkup keperawatan.

Related Documents


More Documents from "Mengelito Mengel"