Ringkasan Manajemen Operasional Kelompok 9.docx

  • Uploaded by: Fia
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ringkasan Manajemen Operasional Kelompok 9.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 10,021
  • Pages: 49
MANAJEMEN OPERASIONAL & PRODUKSI MODERN

(JILID 1, KARANGAN ELWOOD S. BUFFA & RAKESH K. SARIN)

DISUSUN OLEH

: KELOMPOK IX

ANGGOTA

: SAFIAH : ICA ANGGITA SARI : YOHANIS : YULEN

MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS CENDERAWASIH 2017

KELOMPOK IX

BAB 1 MANAJEMEN OPERASI DALAM PROFITABILITAS DAN DAYA SAING PERUSAHAAN

ARTI SISTEM PRODUKSI

sistem produksi sebagai alat yang kita gunakan untuk mengubah masukan sumber daya guna menciptakan barang dan jasa yang berguna sebagai keluaran.

rangkaian masukan –konversi-keluaran merupakan cara yang berguna untuk mengkonseptualisasikan sistem produksi,yang biasanya kita namakan operasi. suatu operasi adalah langkah tertentu dalam keseluruhan proses menghasilkan produk atau jasa yang membawa kepada keluaran akhir. sebagai contoh, dalam operasi manufaktur,masukannya adalah berbagai bahan baku, energy,tenaga kerja, mesin, fasilitas, informasi, dan teknologi. dalam sistem jasa, masukannya mungkin sekali didominasi oleh tenaga kerja, tetapi bergantung pada sistemnya, masukan yang lazim bagi manufaktur mungkin juga penting,seperti dalam sistem perawatan kesehatan,misalnya. dalam sistem layanan makanan, bahan baku merupakan masukan yang penting. manajemen sistem produksi mencakup pengendalian proses konversi dan semua variable yang mempengaruhi kinerjannya.

GAMBAR SISTEM PRODUKSI SEBAGAI PROSES TRANSFORMASI ATAU KONVERSI

Masukan Material Tenaga Kerja Mesin Fasilitas Energy Informasi dan Teknologi

proses transformasi atau konversi Manajemen operasi: Desain sistem Perencanaan dan Pengendalian operasi

Keluaran: Produk Jasa

umpan balik informasi tentang keluaran untuk pengadilan proses

Produk Versus Jasa keluaran dalam gambar di bawah dinamai “paket produk dan jasa,” yang menunjukkan bahwa garis batas antara sistem produk dan sistem jasa tidak selalu jelas. namun demikian, ada perbedaan penting diantara keduanya. produk adalah benda berwujud (tangible) yang dapat kita bawa- bawa, sedangkan jasa bersifat tanwujud (intangible) dan dikonsumsi bersamaan dengan proses produksinya. produk dapat diproduksi untuk sediaan dan disediakan secara “off-the-shelf.

KELOMPOK IX

GAMBAR GERAI RESTORAN CEPAT-LAYAN SEBAGAI SISTEM PRODUKSI

masukan: daging giling roti bumbu kentang minuman ringan

proses transformasi atau konversi membentuk adonan goreng hamburger potongan kentang

goreng

terima pesanan, menata pesanan, sajikan

paker produk dan jasa

umpan balik informasi tentang keluaran untuk pengadilan proses

TABEL KARAKTERISTIK SISTEM YANG MEMPRODUKSI PRODUK VERSUS SISTEM YANG MEMPRODUKSI JASA

Produk Berwujud Dapat dibuat untuk sediaan guna penyediaan”luar took”(“of-the-self) Kontak minimal dengan konsumen akhir pemrosesan kompleks dan salin terkait Permintaan terhadap sistem bervariasi mingguan, bulanan, dan musimam Pasar yang dilayani olehsistem produksi bersifat regional, nasional,dan internasional Unit-unit besar dapat memanfaatkan skala ekonomis Lokasi sistem berkaitan dengan pasar regional, nasional, dan internasional

Jasa Takwujud dan mudah rusak;dikonsumsi bersamaan dengan saat diproduksi Ketersediaan dicapai dengan menjaga sistem produksi tetap terbuka Kontak tinggi dengan klien atau pelanggan proses simple Permintaan bias hanya bervariasi setiap jam, harian, dan mingguan Pasar yang dilayani oleh sistem produk biasanya local Unit-unit yang relatif kecil melayani pasar-pasar lokal Lokasi bergantung pada lokasi pelanggan, klien, dan pengguna lokal

DAYA SAING PERUSAHAAN DAN FUNGSI OPERASI

Ada empat daya saing yang mengukur efektivitas fungsi operasi: biaya mutu keandalan sebagai pemasok fleksibilitas/layanan

Biaya biaya adalah variable yang dapat memungkinkan harga lebih rendah namun tetap menguntungkan.

KELOMPOK IX

kualitas kualitas produk seringkali dinyatakan sebagai alasan untuk memilih produk yang dibeli. pelanggan dank lien seringkali bersedia membayar lebih mahal atau menunggu penyerahan barang lebih lama untuk mendapatkan produk yang bermutu.

keandalan sebagai pemasok reputasi akan keandalan pasokan atau bahkan ketersediaan “di luar toko”(of-the-self) seringkali merupakan senjata bersaing yang kuat. pelanggan mungkin mau berkompromi dalam hal harga atau bahkan mutu untuk mendapatkan waktu penyerahan barang yang sesuai kebutuhan mereka. penjadwalan dan pengkoordinasian semua elemen sistem produksi menentukan kemampuannya untuk berproduksi tepat waktu.

TABEL ALASAN PENUTUPAN PABRIK YANG PALING BANYAK DIKEMUKAKAN

Alasan 1. teknologi proses yang tidak efisien atau ketinggalan jaman 2. kekurangan volume penjualan 3. persaingan harga dari perusahaan A.S lain yang memiliki teknologi proses lebih baik 4. upah tenaga kerja tinggi 5. persaingan harga dari perusahaan A.S. lain yang mempunyai biaya tenaga kerja yang lebih rendah, dan sebagainya. 6. kinerja dan atribut produk yang unggul dari perusahaan A.S. yang lain

persen 46 27 25 21 17

16

fleksibilitas/layanan kemampuan untuk fleksibel banyak bergantung pada desain sistem produksi dan teknologi proses yang digunakan. barangkali tidak ada gunanya bagi produsen dan barang standar bervolume tinggi untuk menawarkan fleksibilitas macam ini.

STRATEGI OPERASI-ELEMEN KUNCI DALAM STRATEGI PERUSAHAAN

perumusan strategi adalah suatu proses yang dijalani perusahaan untuk menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing dalam industrinya. beberapa bidang fungsional bisnis antar lainnya: 

pemasaran



penjualan



pasar target (sasaran)



lini produk



keuangan dan pengendalian

KELOMPOK IX



rekayasa dan penelitian dan pengembangan



tenaga kerja



pembelian



produksi



distribusi

KELOMPOK IX

BAB II JENIS DAN KARAKTERISTIK SISTEM MANUFAKTUR

STRATEGI PRODUK penekanan dalam strategi produk khusus adalah pada kekhasan, keandalan penyerahan barang tepat waktu, mutu, dan fleksibilitas untuk mengubah proses produksi sesuai dengan perubahan preferensi pelanggan. biaya atau harga tidak menjadi pertimbangan yang terlalu penting. bagian dari strategi ini adalah mendapatkan marjin laba tinggi yang biasanya dimungkinkan untuk desain-desain khusus.

SIKLUS HIDUP PRODUK konsep siklus hidup melihat bahwa produk telah menjalani tiga tahap pertama : introduksi (perkenalan) dengan volume rendah dan dengan desain khuss; pertumbuhan dalam penjualan, ketika variasi menjadi lebih terbatas; dan kedewasaan, ketika ragam produk menjadi makin terbatas dan produk praktis menjadi komoditas. akhirnya, produk akan memasuki tahap penurunan ketika produk distribusi ( pengganti ) yang lebih unggul dari segi fungsi, mutu, biaya, atau ketersediaan, mulai bermunculan.

GAMBAR KURVA SIKLUS HIDUP YANG LAZIM MELIPUTI TAHAP PERKENALAN, PERTUMBUHAN, DAN KEDEWASAAN, DAN PENURUNAN DALAM PENJUALAN PRODUK. kalkulator saku, gula,bensin, layanan makanan cepat-layan atau TV trans

Arloji Digital

jasa semir, sepatu,atau TV Hitam-putih

TV layar besar, atau compact di ac

introduksi

pertumbuhan

kedewasaan

penurunan

STRATEGI PEMOSISIAN SISTEM PRODUKSI

Di saat produksi berkembang menjalani siklus hidupnya, sistem produksi menjalani siklus hidupnya sendiri dari sistem kerja pesanan (berdasarkan proses, menurut pesanan) ketika produk berada

KELOMPOK IX

pada tahap awalnya malalui tahap berikutnya ke sistem kontinu (berdasarka produk untuk sediaan) ketika produk dibutuhkan dalam volume besar.sebagai contoh, dalam mengatisipasi biaya per unit yang lebih rendah pada volume yang lebih besar di masa mendatang, suatu perusahaan mungkin saja menetapkan harga produknya lebih rendah daripada biaya awal produksi. tetapi, dalam penetapan harga yang agresif sperti ini, risiko harus diseimbangkan dengan manfaat potensial.

organisai berdasarkan proses pada umumnya, organisasi berdasarkan proses memiliki fungsi staf yang berkembang sangat baik di tingkat organisasi yang lebih tinggi, dan tanggung jawab biaya dan laba juga berada di tingkat yang tinggi. kelemahan struktur ini adalah bahwa manajemen harus melakukan banyak koordinasi di antara unit-unit organisasi agar sistem berjalan baik dan agar biaya dan waktu pasokan tidak menjadi prioritas penting dalam struktur ini.

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PROSES

manajemen umum

rekayasa produk

pembelian

keuangan dan akunting

pengendalian bahan: perencanaan produk penjadwalan pengendalian sediaan

penyelia proses departeman A

manajer produk

manajer manufaktur

penyelia proses departemen B

pemasaran dan hubungan industrial

pengendalian mutu

rekayasa industrial dan pemeliharaan pabrik

penyelia proses departemen C

organisasi berdasarkan produk pada umumnya, tanggung jawab laba dan biaya dipegang oleh kelompok produk dalam organisasi berdasarkan produk; staf tingkat yang lebih atas melakukan koordinasi, tetapi pengaruh langsungnya atas keputusankeputusan operasi jauh lebih kecil.

KELOMPOK IX

kelemahan organisasi berdasarkan produk adalah pada ketiadaan fleksibilitas personil yang mungkin sangat terspesialisasi dan pada ketidak-mampuan organisasi untuk mengakomodasi beberapa perbedaan penting antara organisasi berdasarkan proses dan organisasi berdasarkan produk.

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI BERDASARKAN PRODUK

manajemen umum

Rekayasa produk

keuangan dan akunting

manajer pabrik

pemasaran

pembelian

manajer produksi produkA

manajer produksi produk B

manajer produksi produk C

perencanaan penjadwalan dan pengendalian sediaan produk B

penyelia produk B

penyendalian mutu produk b

dan hubungan industrial

rekayasa industrial dan pemeliharaan pabrik

KELOMPOK IX

BAB_III JENIS DAN KARAKTERISTIK SISTEM JASA

Pentingnya Sektor Jasa Selama abad 20 telah terjadi pergeseran lamabat tetai pasti dari sektor manufaktur ke arah sektor jasa dalam perekonomian. Kecenderungan ini menunjukan baha pengeluaraan untuk jasa jauh lebih cepat dari pada pengeluaraan untuk barang. Integrasi produk dan jasa sangat penting bagi sukse suatu perusahaan, karena hal ini mempengaruhi presepsi atas produk. Karena para meenejer operasi harus mengarahkan perhatian pada produk maupan jasa(layanan) yang menyertai produk itu.

Atribut Sistem Jasa Yang Penting Masukan untuk suatu sitem produk jasa adalah konsumen itu sendiri. Proses yang mengubahmasuk menjadi keluar terdiri dari tenaga kerja, teknlogi, informasih dan sebagainya. Keluaran sistem seperti ini adalah perubahan keadaan konsumen, misalnya pasien uang sembuh. Perbedaan antara sistem jasa dan manufaktur adalah bahwa jasa merupakan keluaran terwujud yang di konsumsi pada saat proses produksinya. Dalam produksi barang berwujud (tangible), seperti mobil, sabun, atau bir, kontak dengan pelanggan terbatas hanya di tempat pengecer, setelah proses produksi aktual selesai. Dalam desain, perencanaan, dan pengendalian proses manufaktur terkait, perferensi pelanggan penting, tetapi kehadiran aktual pelanggan tidak penting.

Klasifikasi Siistem Jasa Jasa dapat diklsifikasikan kedakan empat kategori yaitu :    

Jasa pribadi stagnan (Stagnan personal service) Jasa pribadi yang dapat digantikan (Substitable personal service) Jasa progresif (Progressive service) Jasa eksplosif (Explosive service)

1. Jasa Pribadi Stagnan Jasa ini seringkali menuntut kontak langsung antara pelanggan dan penyedia jasa. Contohnya adalah pemengkas rambut. Karena kualitas jasa ini sangat berkolerasi dengan waktu kerja (labor time), sukar untuk mendapatkan pengingkatan produktivitas untuk jenis

KELOMPOK IX

jasa-jasa ini tanpa mengurangi kualitas. Tatangan dalam memanejemeni jasa pribadi stagnan adalah menigkatkan efektivitasnya melalui menejer yang lebih baik. 2. Jasa Pribadi Yang Dapat Digantikan Jasa jenis ini juga menuntut kontrak pribadi langsung, dan mereka memilki karakteristik yang serupa dengan jasa pribadi tsgnan. Tetapi jasa ini mungkin diganti dengan teknologi atau alternatif lain. Contohnya adalah jasa pengaman yang dapat digantikan dengan sistem pengawasan elektronik. Lompatan besar produktivias dalam jasa pribadi yang dapat digantikan dimungkinkan oleh inovasi teknlogi. Sebagai contoh, surat elektronik (ratron) dapat meningkatkan sistem pengirman surat berlipat ganda.

3. Jasa Progresif Jasa ni mempunyai dua komponen. Satu komponen tidak banyak membuthkan tenaga kerja, dan pengrangan biaya yang cukup besar dapat memungkinkan. Komponen kedua bersifat sangat padat-karya dan sabgat mirip dengan jenis jasa pribadi stagnan. Cotohnya adalah jasa komputasi, contoh lainya adalah siaran televisi, yangterdiri dari dua komponen yaitu pemancaran (tranmisi) dan produksi suatu program. 4. Jasa eksplosif Jasa eksplosif nyaris tidak memerlukan kontak antara pelanggan dan tenga kerja produksi. Komusikasi telepon mrupakan salah sat contoh jasa seperti ini. Jasa ini menawarkan potensi yang tinggi dalam kemajuan teknologi menurunkan biaya secara besar-besaran. Jenis jasa in akan mengalami pertumbuhan produktivitas yag eksplosif sesuai dengan kemajuan teknologi. Manfaat bagi konsumen adalah tersedianya ragam jasa yng lebih luas dengan biaya yang lebih murah.

Kemungkinan pertumbuhan produktivitas Kategori pertama tidak atau kurang menawarkan peluang untuk pertumbuhan produktivitas. Akibatnya, biaya jasa-jasa ini akan terus meningkat. Kategori jasa yang kedua menawarkan peluang untuk penurnan biaya jika substitusinya dapat diterima. Jasa progresif memberikan peluang besar untuk pertumbuhan produktivitas dan penuruan biaya di saat awal. Tetapi pada saatnya, komponen stagnan dari jasa ini akan mendominasia biaya total dan, akibatnya,pertumbuhan produktivitas akan berhenti dan biaya akan mulai naik. Akhirnya, jasa eksploisf, yang tidak membuuhkan kontak langsung dengan pelanggan, dapat memanfaatkan

sepenuhnya

terobosan-terobosan

teknologi.

Potensi

pertumbuhan

KELOMPOK IX

produktivitas untuk jasa-jasa ini serngkali lebih besar daripada yang ada pada sektro manufaktur.

Kriteria Untuk Persaingan Suatu peusahaan jasa mungkin tidak mampu untuk memenuhi dengan baik semua kriteria seperti kecepatan, biaya, mutu, keragaman, kustomisasi keadalan dan konsisten. Berbagai kriteria tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut :    

Biaya Mutu Keandalan Fleksibel atau kostomiasi

Kriteria biaya adalah biaya untuk menyediakan jasa dan dapat meliputi baik biaya modal maupun biaya operasi. Mutu suatu jasa dapat di ukur dengan beberapa cara yang berbeda, bergantung pada konteksnya. Kriteria kendala mencermikan konsistensi dan ketersediaan jasa bila di butuhkan. Kriteria fleksibilitas atau konstumisasi mengukur kemampuan menyediakan jasa menurut kabutuhan individual.

Keputusan Operasi Desain dan pengendalian proses untuk menghasilkan dan menyampaikan jasa secara kritis bergantung pada posisi perusahaan. Semua keputusan operasi harus konsisten dengan kriteria jasa yang dipilih perusahaan untuk diutamakan. Keputusan-keputusan operasi, pemasok, dan intregasi bergantung pada strategis jasa perusahaan.

KELOMPOK IX

BAB IV PERAMALAN UNTUK OPERASI

Kebutuhan Peramalan Untuk Operasi

Kebutuhan peramalan operasai encangkup Rencana untuk operasai berjalan dan untuk waktu yang dekat Rencana jangka mengenah untuk menuntukan kapasitas SDM, material, dan peralatan yang di butuhka untuk 1 sampai 12 bulang medatang Rencana jangka panjang untuk kapasitas, lokasi, perubahan bauran produk dan jasa dan pengembangan produk dan jasa baru.

Kategori dasar metode metode peramalan Metode metode peramlan dapat di bagi kedalam tiga kategori utama : Metode ekstrapolasi atau deret berkala (time series) Metode kausal atau penjelas (explanatory) Metode kualitatif atau (jubgment) Metode ekstrapolasi nenggunakan riwayat permintaan masa lalu dalammembuat ramalan untuk masa depan. Metode peramalan kausal mengasumsikan bahwa permintaan akan suatu produk bergangtung pada satu atau beberapa faktor independen (misalnya, harga iklan, harga pesaing, dan sebagainyan). Metode kualitatif atau pertimbangan mengandalakan opini pakar (atau manajer) dalam membuat prediksi tenteng masa depan.

Komponen permintaan Kompenen horizontal dari permintan ada bila manan pemitaan berfluktuasi di sekitar suatu permintaan rata rata. Komponen kecenderungan dari permitaan mengacu pada kenaikan tau penurunan yang terjadi pada permintaan suatu periode ke periode berikutnya. Komponen musiman dari permintaan berkaitan dengan pengaruh faktor faktor musiman yang berdampak positif atau negatif pada permintaan. Komponen siklikal dari permintaan serupa dengan komponen musiman kecuali bahwa sifat musiman terjadi pada selang waktuyang teratur dan panjangnya konstan, sedangkan komponen siklikal berfariasai dalam hal waktu maupun kejadian.

Metode perantara eksponsial Metode ini paling sesuai dega kondisi kondisi berikut : 

Cakupan wajt peramalan relatif pendek.



Tidak banyak informasi “ luar”



Upaya sedikit dalam peramalan dikehendaki.



Memutakhirkan ramalan dengan tersedianya data baru.

KELOMPOK IX

Kesalahan peramalan Kesalan peramalan merupakan ukuran ketetapan menjadi dasar untuk membandingkan kinerja model. Ukuran kesalahan yang lazim digunakan adalah : 𝑁

1 1. 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟, 𝐴𝐸) = ∑ 𝑒𝑡 𝑁 𝑡=1

𝑁

1 2. 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛, 𝑀𝐴𝐷) = ∑ |𝑒𝑡 | 𝑁 𝑡=1 𝑁

1 3. 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒𝑑 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 , 𝑀𝑆𝐸) = ∑ 𝑒 2 𝑡 𝑁 𝑡=1

4. 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟, 𝑀𝐴𝑃𝐸) 𝑁

1 𝑒𝑡 = ∑ | 𝑥 100| 𝑁 𝐷𝑡 𝑡=1

Metode adaptif Seperti telah jelaskan, adalah lazim yang menggunakan nilai nilai α yang cukup kecil dala sitem perantara eksponensial guna menyaring variasi acak dalam permintaan. Pemikiran dasar dari sistem perantara adaptif adalah memantau kesalahan pperamalan dan, berdasarkan atran yang sudsh di tetapkan sebelumnya, bereaksi terhadap kesalahan besar dengan meningkatkan nilai α. Model adaptif dapat berguna untuk produk produk baru yang data historis masih sedikit ; model adaptif aka mengoreksi dan menstabilkan diri sendiri secar cepat.

Medol kuasal atau penjelasan Faktor faktor yang digunakan dalam metode kuasal terdiri dari beberapa tipe penghasilan disposabel, perkawinan baru, pembangunan rumah, sediaan, dan indeks biaya hidup selain juga prediksi faktor faktro dimamik dan/atau gangguan gangguan, seperi pemogkan, tindakan pesaing, dan kampanye promosi penjualan.

Analisis Ragresi Peramalan yang di dasarkan pada metode regresi menhasilkan fungsi peramal yang dinamakan persamaan regresi. Persamaan regresi menggambarkan deret yang di ramalkan dalam bentuk deret lain yang di anggap mempengaruhi atau menyebabkan penjualan naik atau turun. Data dasar pemikirannya dapat bersifat umum ataupun spesifik

KELOMPOK IX

Contoh Data Untuk Analisis Regrensi Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah

Penjuaaln tokoh (dalam ribu dolar) 9 14 16 18 19 20 18 21 22 23 180

Penjualan industri (juta dolar) 2 4 4 6 6 6 7 7 8 10 60

XY 18 56 64 108 114 120 126 147 176 230 1,159

𝑿𝟐 4 16 16 36 36 36 49 49 64 100 406

𝒀𝟐 81 196 256 324 361 400 324 441 484 529 3,396

X adalah nilai variabel independen yang diamati, Ŷ adalah nilai taksiran variabel dependen, dan α dan b, berturut – turut, adalah perpotongan dan kemiringan garis yang di buat berdasarkan data percontohan. Nilai 𝛼 dan 𝑏 adalah sedimikian sehingga ∑(𝑌 − Ŷ)

2

menjadi minimum. Nilai −

nilai ini di berikan oleh persamaan berikut ;

𝑏=

∑ 𝑋𝑌−𝑛𝑋̌𝑌̌ ∑ 𝑋 2 −𝑋̃ 2

(14)

a = 𝑌 − 𝑏𝑋̌

(15)

̅ adalah rata-rata aritmatik (arithmetic n adalah jumlah observasi dalam data percontoh dan 𝑋̅ dan Y mean) dari variabel X dan Y. Pada tabel diatas perhitungan antara (intermediate computation) untuk memperkirakan 𝛼 dan 𝑏 disajikan. Dari tabel diatas kita menghtung ∑X 60 = =6 𝑛 10 ∑Y 180 ̅= Y = = 18 𝑛 10 ̅= X

Sekarang kita masukan

n = 10, ∑ 𝑋𝑌 = 1,159, dan ∑ 𝑋 2 = 406 dan ∑ 𝑌 2 = 3,396 dalam

Persamaan 14 dan 15 untuk mendapatkan

KELOMPOK IX

𝑏=

1,159 − (10)(6)(18) = 1.717 406 − 10(6)2

a = 18 – 1.717(6) = 7.698 Metode Peramalan Ekonometrik

Secara sederhana, metode perramalan ekonometrik adalah perluasan dari analisisi regresi dan cangkup sistem pesamaan regresi simultan. Dalam bentuk ekonometrik, kita memiliki Penjualan

=

f (PNB, harga, iklan)

Biaya

=

f (produksi dan tingkat sediaan)

Pengeluaraan penjualan

=

f (iklan dan pengeluaraan penjualan lain)

Harga

=

f (biaya dan pengeluaraan penjualan)

Peramalan berdasarkan skenario Langkah petama dalam ancangan ini adalah mendefinisikan variabel yang akan diproyeksikan, Y, da memetapkan unit ukirannya. Karena ada banyak faktor-faktor ini. Adaikan 𝑋1 , 𝑋2 , 𝑋3,…….. 𝑋𝑛 adalah faktor-faktor yang mempengarui Y. Contoh mungkin adalah kapasitas, diukur dengan megawatt, sumber enerji listrik surya terpasang sampai tahun 2000. Contoh faktor faktor X barangkali adalah : 𝑋1 = Biaya enerji surya pada tahun 2000 𝑋2 = Permintaan akan enerji 𝑋3 = Biaya enerji nuklir, batu bara, dan minyak 𝑋4 = Embargo minyak 𝑋5 = Perlambatan nuklir 𝑋6 = Kecenderungan masyarakat ke arah desentraisasi Akurasi Metode Peramalan Akurasi metode peramalan meupakan salah satu kriteria terpenting untuk membandingkan berbegai metode peramalan. Biaya, kemudahan aplikasi, dan persyaratan spesifi dari suatau situasi perencanaan adalah faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan metode peramalan. Temuan-temuan pokok :  Akurasi peramalan menngkat jika ramalan darilebih banyak metode di kombinasikan untuk menghasilkan ramalan akhir; tetapi dampak marjianal dari penambahan satu metode berkrang degan semakin bnyak nya junlah metode yang digunakan.  Resiko kesalahan yang lebih besar dalam peramalan yang mungkin disebabkan oleh pemilihan metode ynag keliru berkurang bila hasil dari dua atau lebih metode dikombinasikan.  Variabilitas dalam akuasi ramalan di antara berbagai kombinasi metode peramalan berkurag dengan makin banyaknya metode yang dignakan. Metode Metode Peramalan Yang Lain

KELOMPOK IX

Metode dekomposisi bersifat ektrapolasi, tetapi metode ini berbeda dengan metode perataan eksponsial. Perbedaan utamanya adalah bahwa, alih alih mengekstrapolasi satu pola tnggal seperti pada perataan eksponensial, setiap komponen permintaan dieksrapolasi secara sendiri-sendiri. Metode peramalan deret Fourier adalah deret berkala yang menggunakan fungsi matematika yang terdiri dari satu faktor konstan ditambah jumlah dari beberapa faktor sinus dan cosinus. Metode ini berguna bilamana data mempunyai pola musiman.

KELOMPOK IX

BAB V PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN SEDIAAN

Ada beberapa alasan untuk menyimpan untuk sediaan. Ini meliputi proteksi terhadap perubahan permintaan, menjaga arus produksi yang merata dengan menyediakan fungsi pemutus antara tahap-tahap dalam produksi, dan menekan biaya bahan total dengan memanfaatkan diskon kuantitas. Selain itu, sediaan dapat membantu dalam meningkatkan laju prroduksi dan menurunkan biaya produksi jika, melalui pemanfaatannya yang cermat, tumpukkan berlebihan di tahap-tahap produksi leher botol di hindari.

GEJALA SEDIAAN YANG SALAH- KELOLA

Beberapa gejala yang dapat mengisyaratkan kepada manajer bahwa manajemen sediaan yang lebih ilmiah dibutuhkan adalah :     

Jumlah total sediaan naik leih cepat daripada pertumbuhan penjualan Terjadi kehabisan sediaan barang tertentu, menyebabkan interupsi produksi atau penundaan penyerahan barang kepada pelanggan Biaya klerikal untuk membeli; mengirimkan dan memeliharaan dan sediaan menjadi terlalu tinggi Ada terlalu banyak mata sediaan tertentu dan terlalu sedikit mata sediaan yang lain Mata sediaan hilang atau salah taruh dan angka kerusakan dan keusangan terlalu tinggi

Beberapa sumber penghematan demikian adalah biaya pembeliaan yang lenih rendah, biaya bunga yang lebih rendahatau meningkatnya ketersediaan dana internal, biaya operasi yang lebih rendah, biaya produksi per unit yang lebihh rendah, penyerahan produksi yang lebih andal, dan layanan pelanggan yang lebih baik dalam hal pasokan barang.

TITIK SEDIAAN DALAM SUATU SISTEM PRODUKSI-DISTRIBUSI

GAMBAR TTIK-TITIK SEDIAAN UTAMA DALAM SUATU SISTEM PRODUKSIDISTRIBUSI

Bahan baku dan bahan penunjang (kapan memesan dan berapa banyak)

Persediaan barang setengah jadi

Persediaan barang jadi

(berapa banyak sekali produksi dan berapa sering?)

(berapa sering harus memesan ke gedung pabrik dan beberapa banyak ?

Berapa sering harus memesanka n distributor dan berapa banyak?

KELOMPOK IX

MODEL-MODEL SEDIAAN DENGAN PERMINTAAN TAK PASTI

Dalam model sediaan sederhana, diasumsikan bahwa waktu tenggang permintaan dan pasokan adalah konstan. Dalam banyak aplikasi riil, permitaan tidak dapat diprekdiksi degan pasti dan waktu tenggang seringkali bervariari dari satu pesanan ke pesanan yang lainnya. Konsekuensi dari variasi ini adalah bahwa kehabisan sediaan dapat terjadi jika permintaan mendatang melampui perkiraan kita atau jika suatu pesanan tiba lebih lambat daripada sediaan dengan menyimpan sediaan lebih banyak, dinamakan sediaan pengaman atau sediaan penyangga. Model periode tunggal Model ini dapat diterapkan untuk sediaan musiman ( misalnya, mesin pembuang salju, pohon natal, busan halloween), barang-barang yang mudah rusak, suku cadang, dan barang- mode-mode.

Jumlah pemesanan-model titik pesan kembali. Pesan pembeliaan untuk mata sediaan ini dapat dilakukan sebarang waktu, dan sistem sediaan dapat dianggap bisa berlaku untuk waktu yang cukup lama di masa mendatang. Misalnya adalah menentukan jumlah pesanan, q, dan kapan pesanan ini harus dilakukan, titik pesan kembali, ROP. Dalam model dasar, kita membuat asumsi bahwa permintaan konstan dan diketahui. Jadi, persamaan empat digunakan untuk menghitung kuantitas pemesanan, q, dan ROP ditetapkan sama dengan permintaan yang diketahui selama waktu tenggang bersifat tidak pasti.

KUANTITAS PEMESANAN PRODUKSI DAN SIKLUS PRODUKSI

Dalam model sistem produksi yang berfokus proses, yang permintaanya bersifat independen, seperti suku cadang, dan produksi dilakukan secara batch, manajemen harus memutuskan beberapa besar batch ini seharusnya. Konsep EOQ yang digambarkam dalam persamaan 4 dapatditerangkan langsung, dengan menyadari bahwa biaya persiapan adalah biya inkremental untuk menulis pesanan produksi, mengatur arus pesanan melalui sistem, dan menyetel mesin untuk batch; biaya sediaan berkaitan dengan dengan penyimpangan sediaan barang settengah jadi. Tetapi, asumsi bahwa pesanan diterima dan ditempatkan ke dalam sediaan sekaligus seringkali tidak berlaku di manufaktur. SISTEM PENGENDALIAAN SEDIAAN

Dalam mendesain sistem pengendalian sediaan, ada ttiga pertanyaan yang relevan:

KELOMPOK IX

1. Berapa sering seharusnya dilakukan penilaian atas sedian di tangan? 2. Kapan pemesanan untuk pengisian kembali sediaan harus dilakukan? 3. Berapa sehrusnya ukuran pemesanan untuk pengisian kembali sediaan?

Sistem kuantitas pemesanan kembali tetap dengan pemeriksaan kontinu Sistem kuantitas pesan kembali tetap lazim bila catatan sediaan perpetual dilakukan atau bila tingkat sediaan cukup diamati sehingga tanda peringatan dapat diberikan ketika titik pesan kembali sudah dicapai. Salah satu metode paling sderhana untuk mengamati secara cermat tingkat sediaan ini adalah penggunaan sistem “duakotak”. Dalam sistem ini , sediaan secara fisik dipisahkan ke dalam dua kotak, salah satu kotak memuat jumlah sediaan di tangan di letakkan dalam kotak kedua, dan kebutuhan sehari-hari diambil dari kotak kedua ini sampai kotak ini kosong. Sistem Pesan Kembali Berkala Sistem pengendalian lain yang juga lajim menetapkan siklus pesan kembali dan bukan kuantitas pesan kembali yang tetap. Dalam sistem demikian, status sediaan diperiksa secara berkala (periodik),dan pesan dilakukan sejumblah tertentu sehingga kesedian kembali ketingkat maksimum yang direncanakan. Kuantitas pesan kembali karenanya berubah-uba dari satu periode pemeriksaan dari priode lain.

KELOMPOK IX

BAB VI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN

Dalam

situasi manufaktur, permitaan akan bahan baku, komponen,sub-rakitan,dan sebagainya

bergantung pada rencana produksi utuk produk akhir. Karenanya mungkin untuk menentukan berapa banyak komponen atau bagian yang akan dibutuhkan dalam saat priode mendatang dalam cakup waktun perencanaan jika kita mengetahui kebutuhan produksi untuk produk akhir.

KONSEP PERENCANAAN KEBUTUHAN Sebuah meja maka sederhana yang memperlihatkan bagian atau komponen yang dibutuhkan. Meja ini terbuat dari kayu lapis yang bagian atasnya dilapisi Formica,empat kaki logam, dan beberapa komponen lainya. Proses oprasi yang diserdahanakan dan memperlihatkan urutkan oprasi penting yang dibutuhkan utuk fabrikasi dan perakitan meja. Lem, sekrup (dua macam ukuran), kaki plastik, dan cat dibeli dari luar; tidak seperti bahan-bahan lain (misalnya, kayu lapis dan tabung metal) mereka tidak diproses sebelum digunakan.

Catat Bahan (Bill of Materials) Dokumen ini bukan sekedar bahan (matrials list) melaikan disusun demikinan rupa untuk mencerminkan proses monofaktur.Tentu saja, bagan proses operasi juga melakukan hal yang sama, tetapi kita menginginkan informasi yang berguna untuk sistem kebutuhan bahan dalam suatu bentuk yang dapat disimpan dalam arsip komputer. Stuktur Produk Hubungan kebergantungan antara produk akhir dan komponen serta bagian sangat berbeda-beda, menggambakan struktur yang dijumpai dalam industri-industri proses seprti industri kertas atau baja. Sebagai contoh, dalam industri baja, batang logam diproduksi dari bijih besi, kokas, dan batu kapur. Batang logam dari proses menjadi billet dan kemudian di gulung ke dalam bentuk-bentuk akhir seperti lembaran. Dalam keadaan seperti ini, struktur kebergantungan bersifat linear, tidak mengandung kegiatan perakitan. Ada banyak produsen yang memeberi komonen dan bagian dan merakit mereka, tanpa atau dengan sedikit operasi fabrikasi. Contohnya adalah para produsen produk-produk elektronik dan peramalan rumah tangga kecil. Dalam situasi ini, struktur produk lebih bersifat horizontal ketimbang vertikal seperti pada industri proses. Jadwal induk untuk produk jadi mensyaratkan pasokan semua bagian dan komponene pada waktu yang tepat dan jumlah yang sessuai kebutuhan. Untuk mencapai sasaran ini, waktu tehnggang pasokan dari pemasok sangat penting dalam merencanakan dan melaksanakan jadwal.

KELOMPOK IX

SISTEM PERENCANAAN SEDIAAN

Andaikan kita mempunyai mata produk akhir A yang membutuhkan satu unit komponen penting B per unit produk akhir. Jadwal induk yang menunjukkan kebutuhan produksi mingguan untuk produk akhir A adalah

kuantitas

1 150

2 50

3 70

4 100

minggu 5 6 0 150

7 200

8 100

9 0

10 80

11 20

12 160

Selanjutnya, andaikan dibutuhkan waktu dua minggu untuk memproduksi satu batch komponen B dan keseluruhan batch harus tersedia pada awal minggu saat komponen tersebut akan digunakan. Sebagai contoh, pada minggu 8, 100 unit produk A akan diproduksi. Produksi komponen B harus dimulai di minggu 6 sehingga 100 unit komponen ini akan tersedia pada awal minggu 8. Data yang relevan untuk komponen B adalah sebagai berikut:

KOMPONEN B Permintaan Mingguan Rata-Rata

100 Unit

Biaya Awal

$90

Biaya Penyimpanan Sediaan

20 Sen/Unit/Mingguan

Setelah iyu, ada 70 unit komponen B dalam sediaan pada awal minggu 1 dan 50 unit ini dijadwalkan akan selesai pada awal minggu 2. Sasaran kita adalah menyiapkan rencana kebutuhan bahan untuk komponen B. Sediaan penyangga dalam sistem kebutuhan Sedian penyangga dalam sistem kebutuhan dirancang untuk menyerap variasi acak dalam skedul pasokan. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses pesanan melalui sistem bersifat variabel karena faktor-faktor seperti penundaan, kerusakan mesin, dan perubahan rencana. Selain itu, kuntitas aktual yang diserahkan dari produksi bersifat variabel karena adanya produk yang di tolak. Akibatnya kita membutuhkan peredam untuk menyerap variasi dalam waktu pasokan dan dalam kuantitas yang secara aktual dikirimkan.

WAKTU TENGGANG PENYAMAN Jika waktu tenggang untuk membuat suatu komponen atau bagian bersifat variabel, maka kehabisan sediaan dapat terjadi jika suatu batch tidak dijadwalkan untuk diproduksi cukup waktu sebelum dibutuhkan.

KELOMPOK IX

SEDIAAN PENYAMAN Dalam beberapa situasi, kebutuhan per periode bersifat variabel karena kesalah ramalan penjualan, perubahan pesanan pelanggan, atau variabilitas produksi di departemen hulu. Atau, kuantitas yang lebih besar daripada yang dibutuhkan mungkin harus diproduksi untuk menanggulangi tolakan, produk rusak, dan sebagainnya. Sediaan penyaman dibutuhkan untuk mengatasi variabilitas – vriabilitas demikian. Setiap penyaman ditentukan dengan mempertimbangkan biaya kehabisan sediaan dan biaya penyimpanan kelebihan sediaan.

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS

Rencana kebutuhan yang telah dibahas memperlihatkan cara-cara memanfaatkan pengetahuan tentang dependesi permintaan dan struktur produk guna mengembangkan jadwal pesanan produksi. Jadwal ini memghitungkan saat penyampaian pesanan produksi, tetapi diasumsikan bahwa kapasitas tersedia kapanpun dibutuhkan. Padahal, kendala kapasitas merupakan kenyataan yang harus ikut diperhitungkan.

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUFAKTUR ( MANUFACTURING RESOURCE PLANNING, MRP II)

GAMBAR STRUKTUR PROGRAM KOMPUTER MRP

Perencanaan dan ramalan

Jadwal induk

Struktur produksi dan catatan bahan

Program MRP

status sediaan

Laporan: pesanan terbuka pesanan terencana kebutuhan bersih bahan dan kapasitas sediaan khusus

KELOMPOK IX

TEKNOLOGI PRODUKSI OPTIMAL ( OPTIMIZED PRODUCTIAN TECHNOLOGY, OPT )

OPT adalah perangkat lunak untuk perencanaan dan penjadwalan produksi yang dimiliki creative output, inc, di milford, connecticut. Sasaran OPT adalah menjadwalkan produksi sehingga keluaran produksi maksimal. Karena terbatasnya informasi tentang cara kerja prosedur penjadwalan yang digunakan dalam OPT, sukar untuk menentukan OPT merupakan ancangan metodelogis yang baru. Ciri penting OPT adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengisolasikan operasi leher botol dan memusatkan perhatian pada titik-titik ini untuk menetukan rencanadan jadwal produksi bagi keseluruhan kegiatan.

KELOMPOK IX

BAB VII PEMROGRAMAN LINIER---KILASAN SINGKAT METODOLOGI

Arti Linearitas Dalam mdel-model linear, kita harus hanya menggunakan atau rumusan matematika linear. Dalam gambar 7-1 diperlihatkan rumusan matemtika linear dan non-linear,lengkap dengan grafik mereka. Elemen penyusunan model Untuk mengembangkan model optimisi linear, kita menggunakan prose berikut : 1. Tetapkan variabel-variabel keputusan 2. Tetapkan fungsi sasaran 3. Tetapkan kendala-kendala

Model optimisi linear Kita dapat meringkas rumusan model optimisi linear untuk perusahaan kimia dua-produk ini dalam format pemrograman linear standar sebagai berikut : Maksimalkan Z=60x+50y Dengan batasan 2x+ 4y < 80 (mesin A)

KELOMPOK IX

3X + 2Y < 60 (mesin B) X

< 16 (permintaan untuk X)

y

< 18 (permintaan untuk Y)

X

> (produksi minimum untuk X)

Y

> ( produksi minimum untuk Y)

METODE SIMPLEKS Metode simpleks adalah prosedur umum untuk menyelesaikan soal pemrograman linear. Metode ini sangat efisien dan mampu memecahkan soal-soal yang sangat besar, yang mencakup beberapa ratus atau bahkan beberapa ribu veriabel dengan menggunakan komputer.

FORMULASI Persoalan ini berupa alokasi waktu di mesin A dan B untuk dua produk, bahan kimia X dan bahan kimia Y, sedemikian hingga kontribusi kepada laba dan overhead akan maksimum. Karenanya, model optimasi linear yang telah dimodifikasi adalah

Maksimalkan Z = 60x + 50y Dengan batasan 2x+ 4 < 80 (mesin A) 3x + 2y < 60 (mesin B) x > 0 (produksi minimum untuk bahan kimia X) y > 0 (produksi minimum untuk bahan kimia Y)

Ikhtisar Prosedur Langkah-langkah algoritma simpleks dapat diringkaskn sebagai berikut : 1. Formulasi fungsi-fungsi kendala dan sasaran. 2. Kembangkan perangkat persamaan awal , dengan menggunakan variable-variabel slack di solusi awal 3. Identifikasi variable masuk 4. Identifikasi baris kunci 5. Lakukan operasi pemivotan 6. Ulangi langkah tiga sampai lima.

KELOMPOK IX

BAB VIII MERENCANAKAN PRODUKSI AGREGAT, TENAGA KERJA, DAN TINGKAT SEDIAAN

Hakikat perencanaan agregat Yang dibutuhkan pertama-tama untuk rencana agregat adalah pengembangan unit total yng logis untuk mengukur koluaran, misalnya galon cat di industry cat. Manajemen juga harus dapat melakukan peramalan untuk periode perencanaan yang cukup layak dalam satuan agregat. BIAYA Beberapa biaya yang relevan adalah : 1. 2. 3. 4. 5.

Biaya gaji Biaya lembur,gilir kerja kedua, dan subkontak Biaya merekrut dan memberhentikan pekerja Biaya kelebihan sediaan dan tunggakan pesanan Biaya perubahan tingkat produksi

Proses keputusan untuk perencanaan agregat Persoalan perencanaan agregat merupakan persoalan perencanna produksi dari suatau organisasi yang berusaha melayani berbagai pola permintaan sepanjang rentang waktu yang tidak terlalu panjang (misalnya setahun)

Rencana-rencan alternatif 1. Produksi merata , rencana produksi yang paling sederhana adalah menetapkan tingkatkeluaran rata-rata yang memenuhi kebutuhan tahunan. 2. Memanfaatkan perekrutan, pemberhentian, dankerja lembur. 3. Menambah subkontrak sebagi sumber. METODE OPTIMASI MATEMATIKA Kaidah keputusan linear

Kaidah keputusan linear (linear decision rule,LDR) dikembangkan pada tahun 1955 oleh holt, Modigliani,muth, dan simon (1955,1956,1960) sebagai ancangan pemrograman kuadrat untuk mengambil keputusan tentang jumlah karyawan agregat dan tingkat produksi. LDR

KELOMPOK IX

didasarkan pada

pengembangan

fungsi biaya

kuadrat

untuk perusahaan

yang

berkepentingan dengan komponen-komponen biaya : 1. Gaji regular 2. Perekrutan dan pemberhentian 3. Lembur 4. Biaya penyimpanan sediaan. Gambar 8-6memperlihatkan bentuk-bentuk dari empat komponen funsi biaya tersebut.

Model optimisi linearum untuk perencanaan agregat Bebrapa formulasi pemrograman linear telah dikembangkan untuk mengatsi kelemahankelemahannya. Kebanyakan model ini dapat dipandang sebagai variasi atas informasi umu yang disajikan dalam gambar 8-9

KELOMPOK IX

KEPUTUSAN GABUNGAN ANTARA OPERAS, PEMASARAN, DAN KEUANGAN Tujuan menyeluruh perencanaan agregat dan metode penjadwalan adalah memanfaatkan konsep simtem dalam mengambil keputusan-keputusan kunci untuk operasi. Tuite (1968) Mengusulkan penggabungan pemilihan strategi pemasaran dengan penjadwalanproduksi. Holloway (1970) mengusulakan harga sebagai satu variable independen yng dipadukan dengan alokasi anggaran promosi kompesasi , Damon dan schramm (1972) mengusulakan keputusan bersama dibidang produksi, pemasaran, dan keunagan.

KELOMPOK IX

BAB IX SIMULASI : TINJAUAN UMUM METEDOLOGI

Perilaku sistem operasi riil dapat dipelajari dengan membangun model sistem dan kemudian bereksperimentasi dengan model tersebut untuk mengumpulkan informasi yang dikehemdaki. Jika modelnya sederhana maka metode matematika ( kalkulus, pemrograman matematika, teori probabilitas, dan sebagainya ) dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan ( solusi anatitik ). Tetapi seringkali model yang direalistik dari satu sistem terlalu komplek untuk memungkinkan solusi analitik. Model-model ini harus dipelajari dengan menggunakan simulasi. Dalam simulasi, model diefaluasi berulangkali untuk mendaptkan estimasi dari karakteristik yang diminati. Esperimentasi dengan model seringkali membutuhkan penggunaan computer.

ELEMEN-ELEMEN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT 

Sasaran simulasi Kegunaan melakukan analisis simulasi san keputusan penggunaan hasil simulasi harus secara jelas ditegaskan.



Penyusunan model Adalah sasaran simulasi yang ditentukan, langkah berikutnya adalah membeangun model konseptual dari sistem nyata dengan menggunakan tamta hubungan matematika dan logika. Ancangan yang bermanfaat untuk menyusun model adalah mulai dengan agregat sederhana dengan menentukan variable-variabel keputusan, variable-variabel di luar kendali yang mempengaruhi hasil, variable-variabel keluaran dan kendala-kendala. Modal agregat kemudian dapat dibuat lebih detail. ( Fixed values ) yang tidak berubah selama simulasi contohnya adalah estimasi permintaan, hasil suatu proses, atau baiaya suatu mata barang.



Validasi Menetukan apakah suatu model simulasi mengambarkan secara akurat sistem riil dinamakan validasi. Validasi sampai saat batas tertentu harus dilakukan selama studi simulasi.



Pemrograman dan Verifikasi Suatu program computer harus disusun untuk model simulasi karena kebanyakan simulasi dunia nyata memerlukan penggunaan computer. Untuk beberapa spesifikasi aplikasi seperti perencanaan proyek, program simulasi paket sudah tersedia sehungga mengurangi atau meniadakan beban pemrograman.

KELOMPOK IX

PENGGUNAAN SIMULASI Simulasi telah digunakan untuk banyak aplikasi di bidang produksi dan operasi yang berkisar mulai penjadwalan lini perakitan sampai ke desain pabrik. Berbagai penggunbaan simulasi ini dapat dikelompokkan ke tiga kategiri umum. 

Desain



Deagnosis



Pelatihan

Mengguknakan simulasi un tuk keperluan diagnostic khususnya penting bagi sistem yang bariu dipasang sehingga pengalaman dengan sistem ini masih sangat sedikit.

SISTEM SIMULASI SELUSER Conwy ( 1984 ) mengembangkan ancanagan grafis interaktif yang baru untuk memisahmisahkan simulasi yang dinamakan simulasi seluler. Sistem ini dapat di implementasiakan di computer personal.

SISTEM PEMODELAN PABRIK ( FMS ) Sistem pemodelan pabrik ( factory modeling system , FMS ) memungkinkan pengguna menyusun model kerja operasi dari prusahaan manufaktur ataujasa dan kemudian bereksperimen dengan model ini untuk mengamati kinerjanya.

IMPLIKASI BAGI MANAJER Gagasan dasar analisis simulasi adalah mengamil secara acak suatu nilai yang representative untuk setiap variable dan mengefaluasi karakteristik yang diginkan. Proses ini diulang-ulang beberapa kali dan berdasarkan percontohan acak dan representative ini, ukuran kinerja yang diinginkan diperkirakan. Jadi, secara konseptual kita membutuhkan : 1. Metode untuk memilih secara acak percontohan representative ( yang akan mencalkup pemunculan nilai-nilai variable acak oleh computer ) 2. Metode untuk mengikuti berbagai tahap dalamanalisis dan untuk memperbaiki ukuran kinerja yang diiginkan berdasarkan hasil percontohan. Ada beberapa alasan untuk menggunakan analisis simulasi, tiga diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kompleksitas masalah. Jika suatu masalah mengandung sejumlah besar variable dan interaksi yang kompleks di antara variable, solusi analitik langsung mungkin tidak dapat dicapai. 2. Kemudahan. Untuk banyak masalah, ada “ rutin paket “ dalam computer untuk melakukan analisis simulasi. Simulasi seluler meniadakan beberapa pemrograman dan membuat analisis simulasi tersedia bagi beragam penggna.

KELOMPOK IX

3. Kemudahan dimengerti. Proses mendapatkan solusi dengan mudah dimengerti olrh pengguna karena langkah-langkah dalam simulasi bersesuaian dengan bagaimana pengguna akan memecahkan masalah. Simulasi telah banyak digunakan untuk berbagai bidang produksi dan operasi baik di sector manufaktur maupun jasa. Tetapi, simulasi karena kesederhanaannya tidak boleh dijadikan subsitusi manakah hasil analitik dimungkinkan.

KELOMPOK IX

BAB X PENJADWALAN OPERASI

Masalah penjadwalan adalah menentukan urutan penyelesaian pekerjaan di suatu pabrik manufaktur untuk memaksimalkan jumlah penyerahan barang tepat waktu. Contoh-contoh lain meliputi operasi program di pusat computer, pemrosesan aplikasi kredit di sebuah bank, pendaratan pesawat terbang di suatu landasan, dan pelaksanaan tes medis terhadap seorang pasien.

PENJADWALAN KERJA PESANAN

kerja pesanan adalah sistem produksi berdasarkan prosesyang menggunakan pemroses serba guna.produksi dilakukan berdasarkan pesanan, dan sejumlah besar produk yang berbeda dihasilkan, masing-masing di dalam volume yang relatif sedikit. contoh kerja pesanan meliputi bengkel mesin, klinik multispesialis, pusat komputer, dan perusahaan konsultan. penjadwalan dapat berguna adalah dalam keputusan mengenai penerimaan pesanan, spesifikasi tanggal jatuh tempo, dan pertimbangan bauran produk. sebagai contoh, penjadwalan mungkin mengungkapkan bahwa, dengan mengingat sifat pemroses dalam suatu kerja pesanan, penerima bauran pemasaran volume kecildan volume besar. Dan menetapkan tanggal jatuh tempo yang sama untuk kedua macam pesanan tersebut akan menciptakan kemacetan dan pengiriman terlambat. Manajemen kemudian dapat memusatkan perhatian pada suatu jenis pesanan saja atau menetapkan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda untuk menghindari kemacetan dan keterlambatan penyerahan barang.

Penjadwalan pemroses tunggal Sebuah pabrik kimia otomatis rekaan yang menghasilkan beberapa produk yang berbeda, tetapi hanya satu produk yang dapat diproduksi setiap kali. Andaikan bahwa manajer produksi pabrik ini harus memutuskan penjadwalan empat produk. Misalnya, bahwa produk ini harus diserahkan kepada pelanggan dalam 17 hari. Manajer produksi mempunyai beberapa alternative untuk menjadwalkan produksi produk-produk ini. Sebagai contoh, ia dapat membuat produk 1 terlebih dahulu dan kemudian produk 2, diikuti dengan produk 3 dan akhirnya produk 4. Atau, ia dapat membuat produk 4 terlebih dahulu, produk 2 setelah itu, kemudian produk 1, dan akhirnya produk 3. Jadi, 4 X 3 X 2 X 1 = 24 cara penjadwalan yangberbeda untuk keempat produk ini. Keputusan yang harus diambil manajer produksi adalah mana dari 24 jadwal yang mungkin ini harus dipilih?

Untuk masalah penjadwalan pemroses tunggal, kita akan mengasumsikan bahwa semua pekerjaan siap diproses dalam waktu nol; bahwa waktu penyetelan untuk pekerjaan-pekerjaan ini tidak

KELOMPOK IX

bergantung pada urutan pekerjaan dan karenanya dapat dimasukkan dalam waktu pemrosesan mereka; bahwa pemroses selalu selalu tersedia; tanpa gangguan atau kerusakan; sampai seluruh pekerjaan selesai; dan bahwa pemrosesan suatu pekerjaan, setelah dimulai, tidak terputus sampai selesai.

KRITERIA DAN FUNGSI SASARAN UNTUK PENJADWALAN Beberapa criteria dapat digunakaan untuk mengevaluasi kinerja suatu jadwal. Criteria penjadwalan yang dipilih dalam situasi tertentu bergantung pada fungsi sasaran manajer. Sebagai contoh, fungsi sasaran atau fungsi biaya dari suatu perusahaan mungkin adalah sedemikian hingga penalty dikenakan untuk pekerjaan yang terlambat, tetapi setelah suatu pekerjaan terlambat, lamanya keterlambatan tidak lagi mempengaruhi biaya.

PROSEDUR PENJADWALAN Beberapa prosedur dalam penjadwalan :  Prosedur Waktu Pemrosesan Tersingkat (Shortest Processing Time, SPT). Suatu jadwal yang diperoleh dengan mengurutkan pekerjaan bersarkan waktu pemrosesan yang paling singkat disebut jadwal waktupemrosesan tersingkat (SPT). Jadwal ini meminimalkan waktu arus rata-rata,selain itu, kaidah SPT juga meminimalkan keterlambatan rata-rata dan waktu tunggu rata-rata.  Prosedur Jatuh Tempo (Due Date, DD). Dalam Prosedur Jatuh Tempo Pekerjaan diurutkan berdasarkan saat jatuh tempo terdekat. dalam contoh kita, pekerjaan 1 akan ditempatkan paling awal karena pekerjaan ini memiliki saat jatuh tempo paling dini. Urutan yang dihasilkan kaidah ini adalah:

( 1, 2, 4,3)

Penjadwalan Kerja Arus ( Flow Shop Scheduling) Kerja {bengkel) arus adalah kerja pesanaan khusus. Contoh dari bengkel arus adalah sebuah lini perakitan yang pekerjaanya bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya dengan arah yang sama. Dalam beberpa situasi manufaktur misalnya, pembuatan papan sirkuit tercetak, PCB), urutan operasi yang sama dibutuhkan untuk sejumlah besar pesanan. Lebih lanjut, dalam banyak hal, manufaktur dapat dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah seperti sebuah bengkel arus dengan semua pekerjaan mempunyai urutan yang sama, sedangkan tahap kedua membutuhkan jalur operasi yang lebih rumit. Contoh dari proses demikian adalah pembuatan mebel, yang ujung depannya adalah bengkel arus ( flow shop) dan kustomisasi untuk kain, cat, dan sebagainnya dilakukan di ujung dari proses manufaktur.

KELOMPOK IX

Penjadwalan Kerja Pesanan Umum Tidak ada kaidah atau prosedur optimal untuk kerja pesanan dengan lebih dari dua mesin dan dua pekerjaan. Karenanya kita akan memusatkan perhatian pada beberapa kaidah yang seringkali memberikan solusi yang “baik.” Beberapa kaidah sederhan dapat diterapkan untuk memilih satu pekerjaan dari sekumpulan pekerjaaan yang menunggu untuk diproses di mesin yang sama pada suatu waktu tertentu. Beberapa kaidah yang biasa diterapkan adalah

Jatuh Tempo Terdini Pertama (Earliest Due Prioritas diberikan kepada pekerjaan dengan Date First, EDD).

jatuh tempo paling dini. (pekerjaan satu akan dipilih untuk dijadwalkan di mesin A pada waktu nol).

Pertama Dalam System Pertama Dilayani ( Prioritas diberikan kepada pekerjaan yang First In System First Served, FISFS).

pertama tiba di bengkel ( bukan di mesin).

Pertama Dating Pertama Dilayani ( First Prioritas diberikan kepada pekerjaan yang Come First Served, FCDS).

pertama tiba di mesin.

Waktu Senggal Terkecil Pertama ( Least Slack Prioritas diberikan kepada pekerjaan yang First, LSF).

waktu senggangnya terkecil. (slack) adalah selisih antara jatuh tempo ( due date) danlam pengerjaan pekerjaan. Pada saat nol, waktu senggang untuk pekerjaan 1 adalah 10- (3 + 3+ 2) = 2 hari dalam contoh kita.

Waktu Pemrosesan Tersingkat ( Shortest Prioritas diberikan kepada pekerjaandengan Processing Time, SPT)

waktu pemrosesan paling singkat di mesin yang bersangkutan.

Sisa Pekerjaan Paling Sedikit ( Least Work Prioritas diberikan kepada pekerjaan dengan Remaining, LWR)

jumlah pemrosesan total tersisa yang masih harus dikerjakan paling sedikit.

PENJADWALAN UNTUK KERJA BATCH ( BATCH SHOP)

Analisis kerja pesanan dapat diterapkan bilamana masing-masing pekerjaan mempunyai identitas sendiri-sendiri (waktu pemrosesan, jatuh tempo, tipe pelanggan, dsb). Dan produksi disesuaikan dengan pesanan.

KELOMPOK IX

Contoh kerja Batch adalah pembotolan gin, vodka, rum, dan sebagiannya yang menggunakan fasilitas produksi yang sama.

PENJADWALAN UNTUK SISTEM KONTINU VOLUME TINGGI

Untuk system kontinu volume tinggi rencana agregat menentukan tingkat produksi, kebutuhan tenaga kerja, dan tingkat sediaan yang dihasilkan dalam satuan agregat. Masalah penjadwalan untuk system demikian adalah mengembangkan jadwal induk rinci untuk setiap produk akhir dan untuk fasilitas dan tenaga kerja dalam kendala rencana agregat. Jadwal induk dinyatakan secara spesifik dalam bentuk kuntitas tiap-tiap produk yang akan dibuat serta periode waktu untuk produksi. Sebagi contoh, jadwal agregat mungkin menetapkan 1000 unit dalam periode perencanaan 1, sedangkan periode perencanaan mungkin adalah sebulan atau barangkali empat minggu. Jika ada tiga produk, jadwal induk yang lebih rinci akan menunjukkan kuantitas masing-masing dari tiga produk yang akan diproduksi di setiap minggu dalam periode perencanaan, sesuai dengan jadwal agregat.

PENJADWALAN UNTUK SISTEM JASA

Organisasi yang berorientasi pada jasa, seperti fasilitas kesehatan, pusat computer, atau bank, menghadapi masalah penjadwalan yang khas. Model antrian (waiting line) dapat memberikan solusi yang cukup memadai. Ancangan ini berguna bilamana kedatangan pelanggan atau pekerjaan bersifat acak. Sebagai contoh, jika kedatangan pasien di suatu klinik mengikuti pola mingguan berupa jumlah besar pasien dating pada hari senindan jumlah yang lebih sedikit dating pada hari rabu, maka kita dapat menggunakan system perjanjian dan penjadwalan dokter yang sesuai untuk memenuhi beban ini.

JADWAL TENAGA KERJA DAN GILIR KERJA

Sasaran dalam menjadwalkan tenaga kerja dan gilir-kerja (shift) adalah meminimalkan biaya tenaga kerja, berdasarkan standar layana tertentu, atau menetapkan kompromi tertenru antara biaya tenaga kerja dan standar layanan. Permintaan akan jasa harus diramalkan dan dikonversikan ke dalam kebutuhan tenaga kerja ekivalen per jam dalamsehari, per hari dalam seminggu, dan seterusnya. Penjadwalan kemudian dilakukan dalam kaitannya dengan kebutuhan ini. Akhirnya, setiap pekerja harus mendapat penugasan dan dimasukkan ke dalam gilir kerja.

KELOMPOK IX

JADWAL TENAGA KERJA TAK-SIKLIS

Andaikan bahwa kita menghadapi kebutuhan per jam yang bervariasi dari jam ke jam, hari ke hari, meinggu ke minggu, dan seterusnya. Pengaturan staf untuk opersi ini akan menuntut penyesuaian terus menerus sesuai perubahan. Kebutuhan variasi permintaan mungkin disebabkan oleh factor kecenderungan dan musiman, liburan, atau kondisi cuaca, bergantung pada sifat dari operasi. Situasi penjadwalan tenaga kerja macam ini dapat didekati melalui aplikasi satu konsep sederhana, prinsip “jam pertama” (Browne dan Tibrewala, 1975). Prinsip jam pertama dapat dirumuskan sebagai berikut: tetapkan jumlah pekerja yang sma dengan jumlah yang dibutuhkan untuk suatu periode pada awal periode tersebut. Untuk setiap periode berikutnya, tetapkan sejumlah pasti tambahan pekerja yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan. Bila pekerja sampai sampai pada akhir gilir kerja mereka, jangan ganti mereka jika mereka tidak dibutuhkan.

JADWAL TENAGA KERJA SIKLIS

Propp (1978) telah membuktikan bahwa solusi optimal untuk masalah pengaturan staf siklis dapat dikembangkan dengan menerapkan prinsip jam pertama secara terus menerus pada jadwal kebutuhan sampai pola penugasan berulang. Jadwal berulang ini kemudian merupakan pola pengaturan staff siklis yang optimal. Kita menggunakan sebagai contoh suatu operasi 24 jam dengan jadwal kebutuhan siklis 12 jam dimana pekerja hanya bekerja dalam gilir gilir kerja 4 jam, seperti yang terjadi jika operasi ditangani oleh mahasiswa yang dapat bekerja hanya secara paro waktu. Situasi ini membuat perhitungan menjadi lebih sederhana guna kepentingan ilustrasi.

JADWAL MINGGUAN UNTUK OPERASI TUJUH HARI

Banyak operasi jasa dan beberapa operasi manufaktur harus beroperasi tujuh hari per minggu, mempekerjakan tenaga kerja yang normalnya bekerja sekitar 40 jam seminggu. Ketentuan hukum dan kesepakatan kerja perusahaan-serikat pekerja menimbulkan kendala menyangkut periode kerja yang diperbolehkan. Salah satu kendala paling sederhana adalah bahwa setiap pekerja harus dimungkinkan menikmati libur dua hari berturut-turut setiap minggu. Seringkali ada kendala tambahan menyangkut jumlah libur akhir pekan, jam makan siang, jam istrahat, dan sebagainnya.

KELOMPOK IX

BAB XI PROYEK SKALA BESAR Masyarakat kita membuat bangunan, jalan, bendungan, peluru kendali, kapal, dan produk-produk lain dari proyek skla besar. Masalah perencanaan dan pengelolaan proyek-proyek demikian timbul dari kompleksitasnya dan sifat saling bergantung dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Beberapa proyek bersifat unit, tidak berulang (one of a kind), seperti merencanakan misi penerbangan antariksa yang pertama, sedangkan proyek lain bersifat berulang, (repetable) mungkin memiliki banyak aspek yang didesain khusus dan karenannya menimbulkan perbedaan yang cukup besar dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan dari satu proyek ke proyek lain. Dengan demikian, focus kegiatan manajerial dalam system proyek adalah pada perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian rinci atas setiap aktivitas penting yang berkaitan dengan proyek secara keseluruhan.

CIKAL BAKAL PERENCANAAN PROYEK

Metode-metode perencanaan proyek, juga dinamakan metode perencanaan jaringan kerja, mulanya dikembangkan secara terpisah oleh dua kelompok yang berbeda. Sebagai proyek intern Dupont Company, metode lintasan kritis (Critical Path Methods, CPM) dikembangkan untuk merencanakan dan mengendalikan pemeliharaan pabrik kimia. Selanjutnya metode ini digunakan secara luas oleh Dupont untuk banyak fungsi rekayasa.

METODE PERENCANAAN PERT/ CPM

Pengembangan jaringan kerja suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:   

Analisis aktivitas Pendiagraman panah, dan Penomoran simpul

Analisis Aktivitas Unit terkecil dari kegiatan produksi yang harus direncanakan, dijadwalkan, dan dikendalikan dinamakan aktivitas (kegiatan). Untuk proyek-proyek besar, ada kemungkinan beberapa aktivitas terlupakan karena kompleksitas yang ada. Karenanya, meskipun umumnya digunakan personel-personel perencanaan professional, penyusunan daftar aktivitas seringkali dilakukan sebagian dalam rapat-rapat dan diskusi meja bundar yang melibatkan pejabat-pejabat manajerial dan operasional.

Pendiagraman Jaringan Kerja Suatu jaringan kerja harus dikembangkan dengan memperhitungkan tata hubungan

presedensi diantara

aktivitas; jaringan ini harus didasarkan pada daftar aktivitas yang lengkap, telah diperiksa, dan disetujui.

KELOMPOK IX

Penomoran Simpul Penomoran simpul dilakukan dengan cara tertentu. Setiap panah, menggambarkan setiap aktivitas. Jika kita mengidentifikasi setiap aktivitas dengan nomor ekor (i) dan kepalanya (j), simpul-simpul memiliki nomor sedemikian hingga untuk setiap aktivitas, I selalu lebih kecil daripada j, I < j. nomor-nomor untuk setiap panah adalah progresif, dan tidak boleh ada langkah mundur (backtracking) di sepanjang jaringan kerja. Konvensi dalam penomoran simpul ini efektif dalam program perhitungan untuk mengembangkan tata hubungan jaringan kerja yang lebih logis dan untuk mencegah terjadinya rangkaian melingkar atau tertutup.

PENJADWALAN LINTASAN KRITIS Dengan diagram jaringan kerja yang tersusun secara benar, kita dapat mengembangkan jadwal penting untuk setiap aktivitas dan untuk proyek secara keseluruhan. Data yang dimaksud adalah waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, aktivitas-aktivitas kritis yang tidak boleh tertunda atau berlarut-larut, dan waktu mulai dan selesai paling dini dan lambat untuk aktivitas-aktivitas. Algoritma untuk menghitung data ini diuraikan di bawah ini:

Waktu Mulai Dan Selesai Paling Dini jika kita mengambil titik nol sebagai waktu mulai untuk proyek, maka untuk setiap aktivitas ada waktu mulai paling dini (earliest starting timr, es), yang berkaitan dengan waktu mulai proyek. Ini adalah waktu paling dini yang mungkin bagi aktivitas pendahulunya juga dimulai pada ES mereka. Maka, untuk aktivitas itu, waktu selesai paling dinnya (earlies finish time, EF), adalah ES + waktu aktivitas.

Waktu Mulai Dan Selesai Paling Lambat Anggaplah waktu target kita menyelesaikan proyek ini adalah “secepat mungkin.” Target ini dinamakan wktu selesai paling lambat (latest finish time, LF), dari proyek dan dari aktivitas akhir (finish activity). Untuk aktivitas akhir, LF akan sama dengan waktu selesai paling dininya (earliest finish time,EF). Waktu mulai paling lambat (latest start time, LS), adalah waktu paling lambat bagi suatu aktivitas untuk dimulai agar target atau jadwal terpenuhi. Jadi, LS untuk suatu aktivitas adalah LF-waktu aktivitas.

Waktu Senggang (Slack) Waktu senggang (slack) total untuk setiap aktivitas adalah selisih antara waktu mulai paling lambat dan waktu paling dini, LS-ES, atau antara waktu selesai paling lambat dan waktu selesai paling dini, LF-EF. Arti dari waktu senggang total, adalah bahwa ia menegaskan waktu maksimum suatu aktivitas dapat ditunda tanpa menunda waktu penyelesaian proyek. Semua aktivitas kritis mempunyai waktu senggang total nol dalam jadwal mereka. Semua aktivitas lain mempunyai senggang yang lebih besar dari nol.

Waktu senggang bebas (free slack), FS, menunjukkan waktu suatu aktivitas dapat ditunda tanpa menunda ES dari sebarang aktivitas lain. FS dihitung sebagi selisih antara EF untuk suatu aktivitas dan waktu ES paling dini dari semua aktivitas penerus langsungnya. Sebagi contoh, aktifitas F mempunyai FS = 3 minggu. Jika waktu selesai paling dininya tertunda sampai tiga minggu, tidak ada kegiatan lain yang waktu ES-nya terpengaruh.

KELOMPOK IX

Begitu pula waktu penyelesaian proyek . perhatikan pula bahwa aktivitas k dapat ditunda dua minggu tanpa mempengaruhi aktivitas L, penerusnya.

Sebaliknya, wktu senggang total debagi dengan aktivitas-aktivitas lain. Sebagi contoh, aktivitas D, E, dan F semuanya mempuyai TS( waktu senggang total) = 3. Jika aktivitas D ditunda dengan demikian menghabiskan waktu senggang. Maka E dan F tidak lagi mempunyai waktu sengang.

Secara actual, ada lima jalur yang berbeda dari mulai sampai selesai disepanjang jaringan kerja ini. Lintasan terpanjang yang paling mmembatasi yang memerlukan waktu 25 minggu untuk rangkaian aktivitas MULAI –AB-C-L-M-SELESAI., dinamakan lintasan (jalur) kritis.

METODE JARINGAN KERJA PROBABILISTIK

Metode jaringan kerja probabilistik mengasumsikan situasi yang lebih realistik yang menggambarkan waktu aktivitas yang tidak pasti dalam bentuk distribusi probabilittas. Dengan model dasar jaringan kerja aktivitas seperti ini, kita dapat mengembangkan tambahan data yang penting bagi keputusn manajerial.

Waktu Optimistik Waktu optimistic, a, adalah waktu paling singkat yang mungkin untuk menyelesaikan aktivitas jika semua berjalan dengan baik. Ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak lebih dari satu kesempatan dalam seratus bahwa aktivitas dapat diselesaikan dalam kurang dari waktu optimistic.

Waktu Pesimistik Waktu pesimistik, b, adalah waktu paling lama untuk suatu aktivitas dalam kondisi terburuk.. ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak lebih dari seperseratus kesempatan bahwa aktivitas akan selesai lebih lambat dari waktu b.

Waktu Paling Mungkin Waktu paling mungkin, m, adalah nilai modal paling mungkin dari distribusi waktu aktivitas. Ketiga estimasi wakti ini diperlihatan dalam kaitannya dengan distribusi waktu penyelesaian ktivitas.

Waktu Kegiatan Yang Diharapkan Dengan mengasumsikan waktu aktivitas mengikuti distribusi beta, waktu yang diharapkan dari suatu aktivitas , te, di hitung sebagai

Te =

𝒂+𝟒𝒎+𝒃 𝟔

Varians waktu aktivitas

KELOMPOK IX

Varians, ό2, dari waktu suatu aktivitas dihitung dengan menggunakan formula

ό2

𝒃−𝒂

=(

𝟔

)

2

GAMBAR NILAI WAKTU DALAM KAITANNYA DENGAN DISTRIBUSI WAKTU AKTIVITAS

a= waktu optimistik

m=

b=

te=

waktu modal

waktu

waktu

(paling mungkin)

yang diharapkan

pesimistik

KELOMPOK IX

STRUKTUR ORGANISASI

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN PROYEK MATRIKS UNTUK Manajer umum

Manajer proyek

Rencana proyek Jadwal rencana keuangan

KELOMPOK IX

BAB XII PEMASTIAN MUTU SISTEM PEMSTIAN MUTU Organisasi harus menetapkan kebijakan mengenai mutu yang diinginkan dalam kaitannya dengan pasar dan kebutuhan, kebutuhan investasi, ROI ( Return On Investement ), persaingan potemsial, dan sebagainya. Untuk Organisasi pencari-laba, ini melibatkan pertimbangan di pasar mana organisasi milik keuangan relatife. Organisasi nirlaba, penetapan kebijakan dapat meliputi pencapaian standar yang ditetapkan oleh undang-undang dan /atau organisasi untuk memaksimalkan posisinya. Interaksi ini mempengaruhi pertimbangan kualitas karena peralatan harus cukup baik untuk menghasilkan setidaknya kualitas yang diinginkan.

PILIHAN PROSES DALAM KENDALA Manajemen harus menentukan pilihan dasar dalam menyeimbangkan biaya pemerosesan dan biaya untuk mempertahankan keadaan. Keseimbangan biaya yang berlawanan dapat terjadi dengan proses dan peralatan yang lebih mahal. Proses dan peralatan yang lebih baik mungkin mampu mempertahankan stndar mutu yang lebih tinggi, menghasilkan produk tolakan yang lebih sedikit dan barangkali masukan tenaga kerja dan pemeliharaan peralatan yang lebih sedikit.

PENGENDALIAN MUTU Dalam industri, ini adlah fungsi inspeksi. Inspektur melakukan pengukuran yang dituntut oleh standar mutu, karenanya memisahkan unit yang dapat diterima dari unit yang ditolak. Selain itu, produk akhir harus diuji untuk memastikan bahwa kinerjanya memenuhi standar. Bila kita mengaitkan pengukuran, investigasi untuk mentukan mengapa produk yang tidak dapat diterima ternyata dihasilkan, dan tindakan koreksi, kita mendapatkan rangkaian pengendalian yang lengkap.

Melakukan Percontohan Informasi

Semua proses menampakkan variasi dantugas manajer adalah membedakan antara variasi yang dapat ditoleransi yang merupakan cerminan sistem yang stabil dan perubahan besar yang mengjasilkan produk yang tidak dapat diterima.

Macam-Macam Pengendalian Dari sudut pandang metode pengendalian, kita dapat menerapkan konsep pengendalian statistic dengan mengambil percontoh ( sampling ) keluaran suatu proses untuk menjaga prose situ

KELOMPOK IX

dalam status pengendalian statistic ( pengendalian proses ) atau dengan mengambil percontoh ( sampling ) materi masuk untuk melihat apa materi ini dapat diterima. Dalam pengendalian proses kita memantau proses actual yang terus berjalan memproduksi unit-unit. Ini memungkinkan kita melakukan penyesuaian dan koreksi secepat dibutuhkan sehingga unit-unit yang jelek tidak pernah terproduksi dalam jumlah yang cukup besar.

Pengendalian Mutu Jasa

Motif laba menjadi fokus untuk semua jenis pengendalian manajerial, termasuk mutu. Sebaliknya, organisasi nirlaba ada untuk memberikan layanan, dan sukses mereka dinilai berdasarkan ini. Mengukur mutu jasa sukar sebagian karena atribut mutu jasa lebih samar.

Kerangka Kerja Untuk Mengendalikan Mutu Jasa

Adam Hershauer, dan Ruch( 1978 ) telah mengusulkan suatu proses untuk mengembangkan standard an ukuran kualitas di bidang jasa dn telah menerapkannya di bidang perbankan. Mereka memberikan kerangka kerja dan proses untuk menciptakan seperangkat ukuran yang unik untuk setiap jasa di setiap organisasi. Kerangka ini mengasumsikan bahwa pengetahuan yang dibutuhkan untuk menciptakan sistem pengukuran sudah ada di benak para manajer sistem yang sekarang.

FUNGSI PEMELIHARAAN

Biaya total

Tingkat pemeliharaan preventif

KELOMPOK IX

Fungsi pemeliharaan dengan demikian berfungsi sebagai penunjang untuk menjaga agar peralatan bekerja secara efektif guna mempertahankan standar mutu selain itu juga untuk mempertahankan standar kuantitatif dan biaya keluaran.

Turunan Mesin ( overhaul ) dan Penggantinya Perbaiakn Versus Turunan Mesin Keputusan menyangkut pilihan antara perbaikan dan perbaikan besar-besaran biasanya terjadi pada saat terjadinya kerusakan. Banayk organisasi juga mempunyai jadwal turun mesin regular. Keputusan Penggantian Pilihan tidak hanaya antara perbaikan besar ( overhaul ) dan perbaikan; alternative penggantian peralatan perlu dipertimbangkan sebagai bagian dri strategi keputusan beruntusan. IMPLIKASI BAGI MANAJER Bila sistem produk mencapai jaringan kerja kegiatan dengan banyak urutan yang diperlukan, akan sukar untuk menjaga keadaan sistem secara keseluruhan. Manajer dapat meningkatkan keadaan dengan menyediakan kapabilitas parallel dan kapasitas slak ( kapasitas lebih atau renggang ). Pengendalian mutu jasa sukar dilakukan karena berbagai alasan yang terkait dengan karkter unik jasa. Para manajer seringkali memandang fungsi pemeliharaan sebagai pelengkap atau rambahan saja sebagai operasi, mengabaikan peranan pentingnya dalam menunjang keadaan sistem. Fungsi pemeliharaan berkembang ke keputusan-keputusan menyangkut perbaikan besar dan penggantian mesin.

KELOMPOK IX

BAB XIII METODE PENGENDALIAN MUTU STATISTIK

Metode pengendalian mutu statistic diperkenalkan pada tahun 1924 oleh Walter Shewhart dalam Memorandum Bell Labolatories. pada tahun-tahun berikutnya, Shewhart, Dodge. dan lain-lain mulai menyusun konsep inspeksi akseptansi.

Bagan Pengendalian Proses

secara umum, variasi yang terjadi dalam proses produksi terbagi ke dalam dua kategoro besar: 

variasi kebetulan



variasi sebab

variasi kebetulan variasi kebetulan mungkin mempunyai banyak sebab kecil-kecil yang kompleks, yang tak satupun berperan besar dalam variasi total. akibatnya variasi ini, mengingat proses yang ada.

variasi sebab variasi dengan sebab yang dapat ditentukan relative besar dan dapat ditelusuri.

APA BATAS PENGENDALIAN ITU? batas pengendalian adalah menyeimbangkan dua biaya-biaya untuk penyelidikan dan inspeksi terhadap biaya kerugian bila penyelidikan tidak dilakukan. umumnya, jika biaya penyelidikan besar relative terhadap kemungkinan kerugian jika proses terus berada dalam keadaan lepas kendali.

BAGAN –X (BAGAN X- BAR)

Dalam membuat bagan x bar, ada beberapa pokok masalah yang perlu ditangani:  ukuran percontoh  penetapan standar untuk rata-rata proses dan batas pengendalian  prosedur paraktis untuk menyederhanakan perhitungan yang diperlukan.

rencana pemercontohan ganda pemercontohan ganda mempunyai keunggulan biaya inspeksi yang lebih rendah untuk suatu tingkat proteksi tertentu. ini dicapai melalui pengambilan percontoh lebih sedikit pada awalnya. berdasarkan pada hasil percontoh ini, lot dapat diterima, ditolak, atau keputusan akhir belum diambil. pada kesempatan berikutnya, percontoh kudua diambil dan keputusan akhir diambil berdasarkan kombinasi kedua percontoh ini. kelemahan pemercontohan ganda adalah bahwa beban inspeksi sangat bervariasi.

KELOMPOK IX

Rencana Pemercontohan Berurutan Dalam pemercontohan berurutan, percontoh duambil secara acak, seperti sebelumnya. tetapi setelah setiap percontoh diinspeksi, hasil kumulatif dianalisis dan diambil keputusan untuk (1) menerima lot, (2) menolak lot, atau (3) mengambil percontoh lain.

PEMERCONTOHAN TUNJANG TERIMA BERDASARKAN VARIABEL

Dalam pemercontohan tunjang terima berdasarkan variable, kita melakukan dan mencatat pengukuran actual dan bukan sekedar mengklasifikasi atem sebagi baik atau buruk seperti pada pemercontohan atribut. perbedaan prosedur ini mengubah rincian penentuan rencana yang memiliki spesifikasi kita untuk AOQL, a, LPTD, dan B karena distribusi statistic yang sesuai sekarang adalah distribusi normal dan bukan distribusi proporsi. tetapi, secara konseptual, gagasan dasar pelaksanaan pengendalian kualitas keluar tetap sama.

TABEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN DI ANTARA JENIS-JENIS RENCANA PENGAMBILAN CONTOH

Factor Perlindungan terhadap penolakan barang bermutu tinggi dan penerimaan barang bermutu rendah Biaya inspeksi total Jumlah penyimpanan catatan Variabilitas beban inspeksi Biaya pengambilan contoh ketika semua contoh bisa diambil sesuai dengan kebutuhan Biaya pengambilan contoh ketika semua contoh harus ditarik pada waktu yang sama Perkiraan tentang mutu barang akurat Biaya pengambilan contoh ketika tergantung pada jumlah contoh yang diambil Hubungan dengan pemasok, yaitu memberikan lebih dari satu kesempatan

Jenis rencana pengambilan contoh tunggal ganda berurutan sama sama Sama Paling tinggi Paling rendah tetap Paling tinggi

sedang sedang bervariasi sedang

Paling rendah Paling tinggi bervariasi Paling rendah

Paling rendah

Paling tinggi

sedang

Paling baik Paling rendah

sedang sedang

Paling buruk Paling tinggi

Paling buruk

sedang

Paling baik

Bidang Aplikasi Rencana Pemercontohan Variabel

biaya inspeksi, pencatatan, dan penghitungan biasanya akan lebih tinggi untuk rencana pemercontohan variabelketimbang untuk rencana pemercontohan atribut. kalau demikian menyapa menggunakan rencana variable? alasan terpenting adalah bahwa, untuk tingkat proteksi tertentu, rencana variable membutuhkan ukuran percontoh yang lebih kecil dan inspeksi total yang lebih sedikit.

KELOMPOK IX

BAB XIV SISTEM MANUFAKTUR JEPANG MATA RANTAI SEBAB-AKIBAT JIT Ketika persainag harga-kualitas dari Jepang menjadi begitu tajam, mulanya dianggap bahwa sebabnya berahir pada kultur mereka dan pada dukungan mereka bagi hubungan kerja seumur hidup. 

Penguranagn Ukuran Lot Untuk satu biaya sediaan tertentu, biaya penyetelan ( set-up ) yang lebih rendah akan menghasilkan EOQ yang lebih rendah. Jadi dalam praktikum, biaya penyetelan ( set-up ) yang lebih rendah memungkinkan ukuran lot yang lebih kecil dan memberikan fleksibelitas yang lebih besar untuk mengalihkan produksi dari satu produk ke produk lain.



Efek Motivasi dan Umpan Balik Jika seseorang pekerja membuat satu kompenen dan menyerahkannya langsung ke pekerja berikutnya, pekerja kedua ini dapat melaporkan dengan adanya cacat hamper seketika. Jika produksi dilakukan dalam lot besar dan kompenennya yang sudah selesai ditempatkan di tempat penyimpanan yang berdekatan untuk diambil sesuai kebutuhan, keterkaitan ini akanterganggu.



Kegiatan Kelompok Kecil Kaitan erat di antara para pekerja dan perasaan tanggung jawab yang ditimbulkanya membentuk pekerja-pekerja yang berkomitmen yang membawa rasa peduli mereka tetang semua aspek prestasi kerja ke rumah dan ke pergaulan social dengan sesame pekerja.



Penarikan Sediaan Penyangga Sediaan penyangga berfungsi menyerap perubah ( variasi ) lajuair dalam sistem produk. Salah satu efek langsung dari pengurangan ukuran lot produksi JJT adalah berkurangnya sediaan barang setengah jadi dalam sistem, seperti diperlihatkan oleh lingkaran.



Peningkatan Produktivitas Efek produktivitas dari sistem jepang sangat mudah menyebar. Kaitan erat di antara pekerja yang menimbulkan kesadaran tinggi akan masalah dan sebabnya dipadu dengan intervensi manajemen untuk mengurangi sediaan dengan interval manajemen untuk mengurangi sediaan penyangga menghasilkan efek produksi. 1. Sediaan ukuran lot yang lebih kecil 2. Sediaan penyangga yang lebih kecil 3. Angka tolakan yang lebih rendah 4. Tenaga kerja langsung yang disediakan untuk pengerjaan ulang lebih sedikit. 5. Biaya tak langsung sediaan lebih rendah 6. Ruangan sediaan lebih kecil 7. Peralatan untuk menangani sediaan lebih sedikit

KELOMPOK IX

8. Akunting sediaan lebih sedikit 9. Pengendaliaan fisik lebih sedikit Peringkat produksi di atas dihasilkan oleh usaha pekerja sebagai bagian dari sistem yang erat keterkaitannya. Karena sebagian besar sistem ini dilaksanakan oleh pekerja dan penyelia, biaya administrasi rendah, dan para manajer lebih leluasa untuk menangani masalah-masalah strategi.

PENGENDALIAN MUTU TERPADU ( TOTAL QUALITY CONTROL ) Konsep ini mulanya diperkenalkan di jepang oleh konsultan Amerika W. Edwards Deming di tahun 1950-an. Deming mampu menyakinkan manajer-manajer puncak untuk menerapkan filosofi maupun teknik-teknik statistic untuk mengangkat mutu sebagai proiritas bersaing produksi yang utama. Hasilnya adalah pembalikan dramatis mutu produk manufaktur jepang, yang sebelmnya mempunyai reputasi sangat buruk. 

Tanggung Jawab atas Mutu “ tanggung jawab atas mutu tergantung terletak pada pembuatan kompenen .” Schonberger ( 192b ) menyatakan “ Jika produsen berat ingin menutup senjang mutu dengan Jepang, tidak ada cara yang lebih untuk memulai selama mengalihkan tanggung jawab utama atas mutu dari departemen QC ( Pengendalian Mutu ) ke produksi.”



Gugus Mutu Gugus mutu ini melibatkan ribuan orang yang menggarap masalah, bukan hanya spesialisspesialis teknis yang berusaha memecahkan masalah dan menerapkannya melalui pendekatanpenjualan.



Kanban Sistem kanban sederhana untuk pengendlian sediaan merupakan bagian integral dari sistem produksi JIT, dan sistem ini telah menerima perhatian besar dari pers A.S. Keindahan sistem Kanban terletak pada kesederhananya. Kanban adalah kartu yang terdiri dari dua macam Kanban penarikan ( Withdrawal Kanban ) ialah memperlihatkan kualitas mutu barang yang perlu diambil ( ditarik ) oleh proses brikutnya dan sebelumnya. dan kanban pemesanan produksi ( production-ordering kanban ) ialah memperlihatkan kualitas yang harus dihasilkan proses sebelumnya. Kartu-kartu ini digunakan di dalam pabrik dan di pabrik pemasok. Sistem pengendalian kanban sangat cocok untuk siruasi dimana kompenen dan produsen standar berputar dalam sistem manufaktur.

KELOMPOK IX

KELOMPOK IX

Related Documents


More Documents from "Hatani"