KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA NOMOR : 203/SK/DIR/SDM/XI/2017 TENTANG PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH KHUSUS SAKIT GINJAL RASYIDA Menimbang
: a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan di RS Khusus Ginjal Rasyida, perlu diselenggarakan pelayanan keperawatan yang professional; b. bahwa tenaga keperawatan yang disebut di bawah ini dinilai telah memenuhi syarat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di rumah sakit; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan huruf a dan huruf b perlu menetapkan keputusan direktur tentang Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Perawat di Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 812/MENKES/PER/VII/2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus; 7. Surat Keputusan Direktur PT. Nurani Ummi Rasyida Nomor : 004/SK/DIR/IV/2017 Tentang Pemberlakuan Peraturan Internal (Hospital By Laws) Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida;
1
8. Surat Keputusan Direktur PT. Nurani Ummi Rasyida Nomor : 001/SK/DIR/V/2017 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida; 9. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Nomor : 001/SK/DIR/VI/2017 Tentang Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida; MEMUTUSKAN : Menetapkan
Kesatu
:
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL RASYIDA TENTANG PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS PERAWAT. : Memberikan kewenangan kepada : : Nama : Ns. Rodiah, S.Kep : NIK : 011-01042002 Pangkat/Golongan : Ketua Tim Ruangan Hemodialisis : Perawat Klinis : III : Unit Kerja : Hemodialisis : Untuk melakukan tindakan keperawatan di rumah sakit sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana ditetapkan dalam lampiran keputusan ini. : Dalam keadaan gawat dan atau darurat yang bersangkutan diperkenankan melakukan tindakan keperawatan di luar lingkup kewenangan sebagaimana ditetapkan dalam butir pertama sesuai dengan Pedoman Pelayanan Keperawatan di rumah sakit dan kaidah-kaidah yang berlaku. : Wewenang melakukan tindakan keperawatan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, keputusan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun. : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat kesalahan atau/ kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Medan pada tanggal 30 November 2017 Direktur
Dr. Syaiful M. Sitompul
2
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida Nomor : 203/SK/DIR/SDM/XI/2017 Tentang Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis Perawat Rumah Sakit Khusus Ginjal Rasyida KEWENANGAN KLINIS Nama Perawat NIK Unit Kerja Pendidikan Terakhir Perawat Klinis
: Ns. Rodiah, S.Kep : 011 – 01042002 : Hemodialisis : Ners : III
Kategori Kewenangan 1 : Kompeten 2 : Tidak Kompeten Kategori
No JenisKompetensi Dasar PK III 1
1
Menerapkan Prinsip Etika Dalam Keperawatan 1 Menunjukan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik professional 1.1
2
3
Dapat menjelaskan alasan secara rasional pada setiap tindakan yang dilakukan 1.2 Mengetahui batas kemampuan atau tidak melakukan tindakan diluar batas kemampuan 1.3 Merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi Melakukan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya 2.1 Menghormati hak privasi pasien Pelayana sesuai kebutuhan privacy pasien 2.2 Asesment kebutuhan privaci 2.3 Menjelaskan tentang hak dan kewajiban klien/pasien 2.4 Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status kesehatan klien/pasien 2.5 Menghargai hak pasien untuk tidak dilakukan resusitasi 2.6 Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien 2.7 Identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dalam pelayanan Melakukan praktik secara legal 3.1 Melaksanakan praktik sesuai Pedoman, Kebijakan, Panduan dan SPO yang berlaku 3.2 Skrining pasien 3.3 Transfer pasien untuk rawat inap/ pendafaran pasien rawat inap
3
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2
II
III
(transfer pasien internal) 3.4 Transfer pasien eksternal 3.5 Pendaftaran pasien untuk rawat jalan 3.6 Penolakan resusitasi 3.7 Penolakan tindakan medis 3.8 Persetujuan tindakan medis 3.9 Pendaftaran pasien ke pemeriksaan penunjang medis Melakukan komunikasi interpersonal dalam asuhan keperawatan 1 Menggunakan komunikasi terapeutik 2 Menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang efektif Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/ 3 kesehatan 4 Melaksanakan prinsip caring dalam melakuakan asuhan keperawatan Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien 1 Mengidentifikasi pasien secara benar sesuai standar IPSG - Informasi jenis gelang/ stiker identitas pasien dan pemasangan gelang identitas pasien - Tatalaksana idenfikasi pasien pada saat sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis - Tatalaksana identifikasi pasien pada saat sebelum pemberian obat/tindakan prosedur. - Pelepasan gelang identitas pasien - Tatalaksana identifikasi pasien yang sama - Pemanggilan pasien 2 Melakukan teknik pelaporan dengan cara SBAR dan TBAK/ komunikasi via telepon - Serah terima pasien - Pelaporan pasien kritis - Menghubungi dokter konsulen melalui telepon 3 Meningkatkan kewaspadaan obat yang perlu diwaspadai atau obat high alert 4 Melakukan tindakan secara tepat pasien, tepat lokasi dan tepat prosedur 5 Pelaksanaan inform consent 6 Pendaftaran pasien ke pemeriksaan penunjang medis 7 Permintaan pemeriksaan penunjang 8 Mengurangi resiko infeksi akibat pelayanan kesehatan dengan hand hygiene a. Lima moen cuci tangan b. Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir c. Cuci tangan dengan sabun antiseptik berbasis alkohol handrub 9 Melakukan pencegahan resiko jatuh 10 Asessmen pasien resiko jatuh 11 Asesmen ulang pasien resiko jatuh 12 Pemasangan stiker resiko jatuh 13 Pemasangan segitiga resiko jatuh 14 Pendampingan pasien yang di transportasi 15 Pelayanan permintaan ambulance
4
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
IV
V
VI
VII
VII I
Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi 1 Melakukan pemilihan limbah medis dan benda tajam 2 Melakukan prosedur bila terpercik cairan dan tertusuk jarum 3 Melakukan etika batuk dan bersin dengan benar 4 Mengidentifikasi tanda- tanda infeksi 5 Memakai dan melepas APD lengkap 6 Memakai dan melepas pelindung kaki 7 Memakai dan melepas gaun/apron 8 Memakai dan melepas sarung tangan 9 Desinfeksi permukaan dan peralatan lingkungan pasien 10 Penagangan /bahan single use-reuse 11 Penanganan linen Melakukan tindakan untuk mencegah cedera/ jatuh pada pasien 1 Melakukan asesmen pasien jatuh ( Morse Scale dan Humty Dumty ) 2 Melakukan penanganan pasien beresiko jatuh ( tidak beresiko, rendah dan tinggi ) 3 Melakukan re-asesmen pasien jatuh 4 Pengguanaan restrain 5 Penggunaan kursi roda Melaksanakan Asuhan Keperawatan 1 Melakukan pengkajian keperawatan a. Melakukan pengukuran antropometri (berat badan, badan, lingkar lengan, lingkar perut dan lain-lain b. Mengukur tanda tanda vital (Tekanan darah, respirasi temperatur, pols, (menilai GCS) c. Menilai tingkat edema 2 Menetapkan diagnosa keperawatan 3 Membuat rencana keperawatan 4 Melakukan implementasi keperawatan 5 Melakukan evaluasi keperawatan 6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan Pemenuhan kebutuhan oksigen 1 Pemakaian alat bantu nafas 2 Memberi terapi oksigen melalui nasal 3 Memberi terapi oksigen melalui simple mask 4 Melakukan tehnik latihan pernafasan dan batuk efektif 5 Melakukan suction melalui oral dan nasal 6 Pemasangan nebulizer 7 Mencegah aspirasi 8 Fisioterapi dada 9 Pengambilan sample sputum 10 Memasang tampon hidung Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit 1 2 3
Mengkaji turgor kulit Memasang/ melepas infus / IV line Menghitung tetesan infus
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Scale
√
resiko
√ √ √ √ √
tinggi rate,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
5
IX
X
XI
XII
XIII
4 Menghitung balance cairan ( intake dan output ) 5 Mengganti balutan intra vena perifer 6 Mengganti cairan infus 7 Mengganti selang transfusi dengan selang infus Pemenuhan kebutuhan nutrisi 1 Pemberian edukasi gizi pasien hemodialisis 2 Memberikan makanan per-oral 3 Memasang selang penduga lambung ( NGT/OGT ) 4 Memberikan makanan melalui selang ( NGT/OGT ) 5 Memasang/ melepaskan NGT/ OGT 6 Persiapan pre operasi ( Puasa ) Pemenuhan kebutuhan eliminasi ( urine dan fecal ) 1 Mengkaji kebutuhan eliminasi 2 Mengajarkan kebiasaan sehat terkait dengan kegiatan/ latihan fisik : bowel training/bladder training 3 Menghitung bising usus 4 Pemeliharaan peralatan pispot dan urinal 5 Menolong pasien buang air kecil 6 Memberikan pispot 7 Mengkaji pemasangan kateter urine 8 Mengambil spesimen urine tengah 9 Memasang/ melepaskan kateter urine Pemenuhan kebutuhan nyaman ( Nyeri ) 1 Melakukan Management nyeri 2 Melakukan Asesmen nyeri komprehensif ( P, Q, R, S, T ) pada anak dan dewasa 3 Assesmen nyeri pasien tidak sadar 4 Pengukuran skala nyeri menggunakan Verbal Descriptor Scale ( VDS ) 5 Pengukuran skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS ) 6 Melakukan manajemen nyeri (pengelolaan farmakologi) 7 Melakukan penatalaksanaan nyeri dengan non farmakologi (misalnya Teknik massage, relaksasi, dan imaginasi terpimpin, distraksi , kompres hangat dan dingin, mengatur posisi tubuh dll) 8 Mengontrol stimulus nyeri di lingkungan pasien (misalnya; merubah posisi, melonggarkan balutan yang terlalu ketat, dll) 9 Melakukan re- asesmen nyeri 10 Pendidikan pasien dan keluarga manajemen nyeri Prosedur operasional mesin 1 Pengoperasian mesin dialisis fresenius type 4008 B 2 Pengoperasian mesin dialisis fresenius type OCM 3 Pengoperasian mesin dialisis Nipro Surdial 4 Pengoperasian mesin dialisis JIHUA 5 Tata laksana pre dan post flushing Prosedur operasional pengadaan Pengajuan form permintaan barang/ tata laksana pengamprahan alat 1 kesehatan dasar keperawatan 2 Proses permintaan barang OBC 3 Proses pereturan barang/ alat rusak dari unit
6
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
4 Menghitung inventaris 5 Pengambilan alat medis dan BHP 6 Menghitung alat tenun bersih 7 Menghitung alat-alat tenun yang akan dibawa ke laundry Pemenuhan kebutuhan aktifitas 1 Menentukan tingkat ketergantungan 2 Mengatur posisi nyaman pasien ( di kursi, kursi roda, dll) 3 Mengkaji factor resiko terjadi luka tekan/ dekubitus (Braden Scale) 4 Melakukan Range Of Motion ( ROM ) aktif dan pasif Memindakan pasien yang aman dan efektif ( dari tempat tidur, kursi 5 roda, brankard dll ) Pemenuhan kebutuhan istirahat 1 Prosedur mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur bagi unit yang dituju maupun di seluruh rumah sakit 2 Melakukan assesmen kebutuhan istirahat/ tidur 3 Memposisikan klien untuk tidur a. Posisi lateral b. Posisi semi fowler c. Posisi trandlenburg d. Posisi litotomi e. Posisi sim 4 Menyiapkan tempat tidur Pemenuhan kebutuhan Psikososial dan Spiritual 1 Pelayanan tahap terminal 2 Pelayanan kerohanian 3 Asesmen kebutuhan rohani 4 Mengidentifikasi kebutuhan Psikososial dan Spiritual 5 Memfasilitasi kebutuhan Psikososial dan Spiritual 6 Melakukan perawatan pasien terminal 7 Melakukan pendampingan pada pasien yang membutuhkan Mengukur Tanda – tanda vital 1 Takanan darah 2 Suhu 3 Denyutnadi 4 Pernapasan Melakukan perawatan luka 1 Melakukan pengkajian luka 2 Menentukan derajat luka 3 Memahami faktor penghambat penyembuhan luka 4 Melakukan irigasi luka 5 Pengangkatan benang jahitan 6 Mengganti balutan 7 Mempertahankan kelembaban luka 8 Pemilihan balutan yang tepat 9 Memasang elastis Verban Memberikan obat secara aman dan benar 1 Melaksanakan prinsip 6 benar 2 Pengguanaan alat dan obat live saving
7
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 XX
XXI
Mengkaji riwayat alergi obat Mengidentifikasi alergi obat Melakukan skin test Memasang gelang identitas alergi Memberikan Obat Oral Praktek menyuntik yang aman Memberikan Obat Injeksi Intra Vena ( IV ) Memberikan Obat Injeksi Intra Muskular ( IM ) Memberikan Obat Injeksi Sub Cutan ( SC ) Memberikan Obat Injeksi Intra Cutan ( IC ) Memberikan Obat Topikal Memberikan obat Suppositoria /rectal Memberikan obat Inhalasi/ melalui saluran pernafasan Memberikan obat Pervagina 17 Memberikan obat tetes ( Mata, Telinga, Hidung ) Mengelola pemberian darah secara aman 1 Pemberian transfusi darah ke pasien Tata laksana identifikasi pasien sebelum pemberian darah atau produck 2 darah 3 Mengkaji riwayat alergi transfuse 4 Melakukan cross check pra pemberian transfusi 5 Melakukan pemasangan transfuse darah 6 Memonitor hasil diagnostik/ laboratorium 7 Pemantauan reaksi transfusi darah 8 Melakukan spooling post transfusi Pengelolaan pelayanan dan pendiddikan kesehatan 1 Mempersiapkan dan menerima pasien baru 2 Pendidikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengobatan 3 Informasi penundaan pelayanan 4 Melakukan transfer pasien antar ruangan 5 Menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai perawat pelaksana 6 Mampu bekerja sama dalam Tim Malaporkan bila terjadi insiden keselamatan pasien ( KTD, Sentinel, KNC, 7 KPC,KTC ) 8 Merencanakan pasien pulang (discharge planning ) Mengikuti pertemuan ilmiah/ studi kasus/ studi dokumentasi dalam 9 bidang kesehatan maupun keperawatan. 10 Bakti sosial 11 Program orientasi keperawatan 12 Pembuatan jadwal dinas 13 Penggantian tenaga perawat yang tidak hadir di ruangan 14 Perawat pengawas sore malam dan hari libur 15 Pelaksanaan tindakan keperawatan 16 Bimbingan keperawatan 17 Perencanaan tenaga keperawatan 18 Monitoring mutu pelayanan keperawatan 19 Penempatan tenaga keperawatan 20 Evaluasi tenaga keperawatan
8
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
XXII
21 Penentuan DPJP 22 Pemberian informasi pelayanan kepada pasien / keluarga pasien 23 Pemberian informasi hasil pelayanan medis 24 Pemberian second opinion 25 Pelayanan resiko tinggi 26 Penundaan pelayanan dan pengobatan 27 Kriteria transfer/ merujuk pasien 28 Pelayanan pasien dengan keterbatasan hambatan 29 Pemberian edukasi 30 Verifikasi informasi dan edukasi 31 Permintaan pemeriksaan penunjang Kompetensitambahan 1 Melakukan teknik Resusitasi Jantung Paru ( RJP ) 2 Code blue 3 Memasang EKG 4 Memasang Infuse Pump 5 Memasang Syringe Pump 6 Pelaksanaan pasien baru 7 Pelaksanaan hemodialisis pasien reguler 8 Sirkulasi ekstra koporeal dengan dializer 9 Menyambung sirkulasi darah ke mesin hemodialisis 10 Sarana hubungan sirkulasi darah kateter double lumen 11 Mengakhiri (terminasi dialisis) 12 Travelling hemodialisis masuk dan keluar 13 Pelaksanaan reuse dializer 14 Melakukan SU 15 Pemakaian sarana hubungan sirkulasi Av Fistula 16 Penanganan pasien cito 17 Penanganan kompilkasi mual dan muntah pada saat hemodialisis 18 Penanganan kompilkasi kedinginan, menggigil dan demam pada saat hemodialisis. 19 Penanganan kompilkasi dializer leak pada saat hemodialisis 20 Pengamatan selama hemodialisis (monitoring intra hemodialisis) 21 Penanganan komplikasi pada hipervolemia (fluid overload) pada saat hemodialisis 22 Penanganan kompilkasi hiperkalemia (hight serum potasium) pada saat hemodialisis 23 Penanganan kompilkasi sakit kepala pada saat hemodialisis 24 Penanganan kompilkasi emboli udara pada saat hemodialisis 25 Penanganan kompilkasi kejang pada saat hemodialisis 26 Penanganan kompilkasi infeksi pada saat hemodialisis 27 Penanganan kompilkasi hipotensi pada saat hemodialisis 28 Penanganan kompilkasi hipertensi akut pada saat hemodialisis 29 Penanganan kompilkasi kram otot pada saat hemodialisis 30 Penanganan kompilkasi anemia pada saat hemodialisis 31 Penanganan kompilkasi sakit dada pada saat hemodialisis 32 Pemakaian saran hubungan sirkulasi vena femoralis 33 Melakukan tindakan hemodialisis dengan program profile ultrafiltrasi
9
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
34 35 36
Melakukan penanganan pasien first use syndrome (dializer terpapar zat kimia) Melakukan adekuasi dialysis Melakukan aff catheter double lumen
√ √ √
Ditetapkan di Medan pada tanggal 30 November 2017 Direktur
Dr. Syaiful M. Sitompul
10