Revisi Prioritas Masalah.docx

BAB IV PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA PENYELESAIAN MASALAH 1.1

Daftar Masalah dan Prioritas Masalah

NO

Masalah

Mg

Sv

Mn

Nc

Af

Jumlah

3

3

4

3

4

432

5

5

5

3

4

1500

5

1

1

2

2

20

4

2

2

2

2

64

5

3

4

3

5

1440

4

4

4

3

5

960

Angka kepuasan pasien yang dirawat di ruang 1.

Flamboyan tidak mencapai standart (66,7%) (standart penilaian kepuasan pasien adalah 90%) Perawat

2.

di

ruang flamboyan

yang

tidak

melaksanakan SPO pemberian obat dengan tepat sebanyak 68% dari … perawat Tenaga keperawatan di ruang flamboyan berjumlah 13 orang dengan jumlah perawat

3.

profesional hanya 1 orang dan 12 orang perawat vokasional, sesuai Permenkes No. 56 Tahun 2014 kebutuhan perawat berjumlah 20 orang. Capaian BOR ruang Flamboyan masih 55%

4.

(perhitungan 2 hari) belum mencapai standar capaian BOR ruangan dari Kemenkes yaitu 65%-80%. Komunikasi efektif yang dilakukan oleh perawat kurang optimal. Metode TBAK hanya dilakukan 67% dari … perawat yang melakukan. Metode

5.

SBAR yang digunakan saat handover tidak dilakukan secara keseluruhan, hanya 18% dari 11 pasien yang kondisinya dijabarkan secara lengkap.

6.

Hand hygiene

Prioritas Masalah : 1. Perawat di ruang flamboyan yang tidak melaksanakan SPO pemberian obat dengan tepat sebanyak 68% dari … perawat 2. Komunikasi efektif yang dilakukan oleh perawat kurang optimal. Metode TBAK hanya dilakukan 67% dari … perawat yang melakukan. Metode SBAR yang digunakan saat handover tidak dilakukan secara keseluruhan, hanya 18% dari 11 pasien yang kondisinya dijabarkan secara lengkap. 3. Hand hygiene

1.2

Alternatif Penyelesaian Masalah No.

Alternatif

1.

“SUPERHEBAT” (SUPERvisi tujuH bEnar pemBerian obAT)

2.

Training of Trainer (ToT) / Pelatihan Komunikasi Efektif

3.

”LuCiTa” (Lomba Cuci Tangan)

M

I

V

E

𝑴. 𝑰. 𝑽 𝑬

5

5

4

2

50

5

5

4

3

33,33

4

4

4

2

32

Pelatihan komunikasi efektif sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan komunikasi yang efektif untuk perawat serta mampu memberikan pelayanan kesehatan secara efektif serta terhindar dari resiko medical eror.