Revisi Fix Pedoman Pengorganisasian Unit Pastoral Care Oke.docx

  • Uploaded by: Racun Temennya KeOng RAcun
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Revisi Fix Pedoman Pengorganisasian Unit Pastoral Care Oke.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,171
  • Pages: 20
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PASTORAL CARE

RUMAH SAKIT FATIMA Jln. Jendral Sudirman No. 27 Ketapang – Kalimantan Barat 78813 No. Telp : (0534) 32814, No. Fax : (0534) 31649

1

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA NOMOR .../DIR/SK/XI/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIANUNITPASTORAL CARE DI RUMAH SAKIT FATIMA DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA,

Menimbang

a. Bahwa untuk pelayanan pastoral care yang profesional dan bermutu perlu disusun pedoman pengorganisasianunit pastoral care yang ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Fatima b. Bahwa tugas pokok dan fungsi rumah sakit dibidang pelayanan perlu diatur dalam bentuk Kebijakan Pelayanan c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b maka perlu ditetapkan Kebijakan Pedoman PengorganisasianPastoral Care di Rumah Sakit Fatima

Mengingat

: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undanng-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. SK Direktur Nomor …….. Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Unit Pastoral Care di Rumah Sakit Fatima. 4. Keputusan ketua badan pengurus Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian Nomor 20/20/YPK Agustinian Ktp/1/2015 Tahun 2015 tentang pengangkatan direktur Rumah Sakit Fatima. MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMMA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PASTORAL CARE DI RUMAH SAKIT FATIMA

Kesatu

: Memberlakukan Kebijakan Pedoman

PengorganisasianUnit

Pastoral Care di Rumah Sakit Fatima Kedua

: Semua ketentuan yang diperlukan sehubungan penetapan Kebijakan Pedoman PengorganisasianUnit Pastoral Care di Rumah Sakit Ftaima sebagaimana dimaksud pada diktum pertama akan ditetapkan kemudian

Ketiga

: Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan apabila dikemudian hari ternyata diketahui belum atau belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini, maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ketapang pada tanggal 13 November 2018 DIREKTUR

dr. Margaretha Indah W.,MPH NIY.

Lampiran PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA NOMOR …/DIR/SK/XI/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PASTORAL CARE DI RUMAH SAKIT FATIMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan Pastoral Care Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan pelayanan kepada pasien yang diawali dari pendaftaran, kunjungan sampai komuni dalam rangka pencapaian pelayanan pastoral care. Dalam halini termasuk juga pencatatan dan pelaporan. Unit Pastoral Care merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan Pastoral Care yang bermutu kepada pasien sehingga pelayanan pastoral care pasien terpenuhi. Dalam kegiatan sehari-hari, Unit Pastoral Care RS Fatima disamping

melayani

keluarga/penunggu

pasien

pasien

juga

yang

melayani

berhubungan

permintaan dengan

dari

pelayanan

kerohanian. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan kepada Pasien. 2. Tujuan Khusus a. Memudahkan bagi tenaga Pastoral Care untuk membantu terciptanya kelancaran pelayanan pastoral kepada pasien dan keluarga. b. Setiap tenaga Pastoral Care dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Unit Pastoral Care RS. Fatima. C. Pengertian Ketua Unit Pastoral Care adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kerohanian di Rumah Sakit Fatima. D. Sistematika BAB I

: Pendahuluan

BAB II

: Gambaran Rumah Sakit Fatima

BAB III : Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan Rumah Sakit BAB IV : Struktur Organisasi BAB V

: Struktur Organisasi Unit Pastoral Care

BAB VI : Uraian Jabatan

BAB VII : Syarat Jabatan BAB VIII : Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil BAB IX : Kegiatan Orientasi BAB X

: Pertemuan/Rapat

BAB XI : Pelaporan

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT FATIMA RS Fatima merupakan salah satu Unit Karya Kesehatan yang dikelola oleh Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian milik Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah. Pada awal mulanya rumah sakit ini merupakan klinik bersalin yang mulai beroperasi pada tahun 1962 (Ijin Operasional No. 59.E8/1962). Kesehatan

Selanjutnya statusnya berubah menjadi Rumah Bersalin/Balai Ibu

dan

Anak

pada

tahun

1966

(Ijin

Operasional

No.

24305/RS/1966). Status tersebut kemudian meningkat menjadi Rumah Sakit Bersalin pada tahun 1994 (Ijin Operasional No. 27/PK.002/RS/IV/1994) dana akhirnya menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak pada tahun 1998 (Ijin Operasional No. YM.02.04.3.6900). Dalam rangka memenuhi kebutuhan jangkauan pelayanan kesehatan, maka pada tahun 2006 status RSIA tersebut meningkat menjadi RS Umum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. YM 02.04.3.5.5580. Pada tanggal 12 Agustus 2014, RS Fatima mendapatkan pengakuan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai RS Kelas C (HK. 02.03/I/2011/2014). RS Fatima mendapatkan ijin operasional tetap sebagai RSU Kelas C di Kabupaten Ketapang pada tanggal 31 Oktober 2014 (Ijin Operasional No. 567/Dinkes/2014).

BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT a) Visi Sehati Sejiwa dalam semangat Agustinian mewujudkan Keselamatan Pasien sebagai Pusat dan Tujuan Pelayanan dengan Melayani Semua Tamu Ilahi secara Profesional dan Penuh Kasih. b) Misi 1. RS Fatima menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, aman dan berkesinambungan dengan menyediakan sumber daya yang mendukung pelayanan rumah sakit tipe C secara fokus, adil, teliti, dan ikhlas kepada semua insan. 2. RS Fatima meletakkan kebersamaan sebagai landasan dalam menjalankan

seluruh

pelayanan

kesehatan

dengan

mengutamakan nilai-nilai mulia, saling asah, asih dan asuh. 3. RS Fatima memandang pelayan kesehatan sebagai mitra karya dengan memberdayakan mereka untuk mendukung kualitas kerja demi keselamatan pasien dan keluarganya, memperhatikan kesejahteraan mereka secara terbuka, proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan. 4. RS Fatima mewujudkan tata kelola manajemen yang baik dengan menjunjung

tinggi

nilai-nilai

transparansi,

akuntabilitas,

pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran. c) Falsafah 1. Setiap Tamu Ilahi adalah citra Allah yang unik dan patut dihargai dan dikasihi. 2. Setiap proses interaksi di RS Fatima didasari oleh semangat hidup kristiani (iman, pengharapan, dan kasih) dan mencerminkan identitas Suster-Suster St. Agustinus dari Kerahiman Allah yaitu sehati sejiwa dalam kebersamaan dan persaudaraan yang terpusat pada cinta kasih, diyakini, dipertahankan, diperbaharui, dan dipancarkan dalam hidup dan karya kerasulan. 3. Pelayan kesehatan adalah bagian integral tak terpisahkan dari karya RS Fatima, sehingga kesejahteraan mereka secara wajar menjadi bagian pula dari tujuan pelayanan kesehatan RS Fatima.

d) Nilai 1) Nilai-nilai Dasar (Core Values) I.

Kebenaran: Bekerja dengan cara yang benar di rumah sakit menjadi cara untuk menemukan Tuhan yang sungguh hadir dan hidup dalam setiap pribadi yang dijumpai dalam seluruh proses interaksi manusia melalui: 1.

Hidup doa dan devosi: seluruh kegiatan asuhan pasien dan pelayanan kepada setiap pribadi merupakan hidup doa dan devosi yang nyata untuk menemukan dan melayani Tuhan.

2.

Kedalaman hidup: melalui hidup doa di setiap awal dan proses

pelayanan,

serta

menjadikan

tugas-tugas

pekerjaan kita sebagai devosi nyata yang mengalir dari dalam hati dengan keikhlasan dan ketulusan yang diwujudkan dalam pelayanan, maka kedalaman hidup akan dicapai dan kita semakin kaya dengan pengalaman iman yang disertai dengan perbuatan. 3.

Belajar

terus

menerus:

pengetahuan

dan

mengembangkan

terus

memperbaharui

teknologi

diri,

untuk

sehingga

Tuhan

ilmu

semakin semakin

dimuliakan dengan cara-cara yang bermartabat, beretika, bermoral, dan bijaksana sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4.

Kebebasan yang bertanggung jawab: dengan doa, devosi, kedalaman hidup, dan belajar terus menerus, maka kita memiliki kebebasan untuk berfikir, berbuat dan berkata sebagai Citra Allah yang peka dan bertanggungjawab.

5.

Akuntabilitas: segala sesuatu yang dilakukan dalam pelayanan menemukan

dan

pekerjaan

Tuhan

harus

di

rumah

bermutu,

sakit

untuk

berintegritas,

transparan dan terukur melalui sistem yang baik dan benar sesuai dengan standar yang berlaku.

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

9

BAB V 10

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PASTORAL CARE Unit Pastoral Care RS. Fatima dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pastoral Care dan dibantu oleh 5 orang pelayanan kerohanian, 1 orang penanggungjawab, 2 orang coordinator, 3 orang pelaksana. STRUKTUR ORGANISASI UNIT NUTRISI RS FATIMA

DIREKTUR

KETUA TIM PASTORAL CARE

PELAYANAN KEROHANIAN PASTORAL CARE

BAB VI URAIAN JABATAN I.

KA. TIM PASTORAL CARE A. Nama unit Kerja

: Unit Pastoral Care

B. Nama Jabatan

: Kepala Unit Pastoral Care

C. Iktisar

: Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan di unit Pastoral Care RS Fatima.

1. Hasil Kerja

:

 Tercapainya pelayanan kerohanian yang tepat  Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan atasannya 2. Hubungan jabatan  Bertanggungjawab kepada : Ka. Bag. Penunjang Medik  Hubungan Koordinasi : PelayananKerohanian 3. Persyaratan dan Kualifikasi  Pendidikan Formal : S2 Theology dan TenagaTerlatih  Umur : >45 tahun  Pengalaman kerja :  Keterampilan : a. Memiliki kemampuan pelayanankerohanian. b. Memiliki pengetahuan dasar tentang kerohanian D. Uraian Tugas Memimpin dan mengelola pelayanan Pastoral Care agar tujuan unit kerjanya terwujud dengan jalan menerapkan 9 prinsip, yaitu : a. Melayani pelayanan kerohanian berdasarkan rencana kerja pastoral care. b. Merenerapkan rencana unit kerjanya secara terpadu dengan rencana unit kerja lain yang terkait. c. Memotivasi dan membina pelayanan kerohanian. d. Membina kerjasama dengan semua pihak. e. Menyusun jadwal misa, pengakuan dosa. f. Mendata

pasien

untuk

pelayanan

kerohanian

seperti,

komuni,

perminyakan suci, baptis darurat, doa saat meninggal, pendampingan pada pasien terminal.

g. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, kewajaran, pemeliharaan sumber daya, kenyamanan dan pemulihan kerohanian pasien Rumah Sakit. h. Membuat laporan bulanan hasil kegiatan. i. Mengikuti rapat pimpinan dan melaksanakan tugas dan instruksi khusus atas permintaan atasan. E. Tanggung Jawab a. Bertanggungjawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya dengan jalan memimpin dan mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya dan peraturan yang berlaku b. Bertanggungjawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan secara tuntas. F. Wewenang 1. Menerima atau menolak usulan kerja lembur 2. Memiliki 1 hak suara sebagai anggota rapat pimpinan manajemen operasional 3. Membuat atau menyetujui usulan pemberian surat peringatan kepada karyawan 4. Mengusulkan kepada rapat pimpinan untuk mengevaluasi : pemberian penghargaan

khusus

kepada

karyawannya,

penambahan

atau

pengurangan SDM, serta usul-usul lain yang bermanfaat. 5. Lain-lain

sebagaimana

yang

tertuang

pada

uraian

tugas

tanggungjawab. II.

KOORDINATOR UNIT PASTORAL CARE A. Nama Unit Kerja : Unit Pastoral Care B. Nama jabatan

: Koordinator

a. Pengertian : Seseorang yang diberi tugas sebagai koordinator C. Hasil Kerja

:

 Menciptakan kenyamanankerjabagipelaksana. D. Hubungan Jabatan  Bertanggungjawab kepada : Ka. Unit Pastoral Care  Sub Ordinasi

: Pelaksana

 Hubungan Koordinasi

: Unit lain yang terkait

E. Persyaratan dan Kualifikasi  Pendidikan Formal

: Minimal SMA/Sederajat

dan

 Umur

: > 45 tahun

 Pengalaman Kerja

:

 Ketrampilan o Mengetahui atau memahami cara pelayanan kerohanian. o Mengetahui dan memahami tentang prinsip dasar kerohanian. o Mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga. F. Uraian Tugas  Mendata pasien yang dikunjungi dan mendapat komuni.  Mengikuti kunjungankerohaniandanmemberikomuni. G. Tanggung Jawab 

Bertanggungjawab terhadap pelayanan kerohanian.

BAB VII SYARAT JABATAN Hubungan kerja di unit Pastoral Care bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan atau surat dinas. Hubungan kerja di unit Pastoral Care terbagi menjadi 2 hubungan kerja yaitu : Hubungan Intern dan Hubungan Extern. 1. Pendidikan a.

Logistik Umum Kebutuhan alat tulis dan lilin untuk keperluan unit Pastoral Care, diperoleh dari logistik umum.

2. Pelatihan 3. Pengalaman Kerja

TATA HUBUNGAN KERJA UNIT PASTORAL CARERS FATIMA

UNIT PASTORAL CARE

INTEREN

LOGISTIK UMUM

PERAWAT

PASIEN

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL 1. KUALIFIKASI SDM PASTORAL CARE NAMA JABATAN

KULIAFIKASI

TENAGA YANG

FORMAL &

DIBUTUHKAN

INFORMAL Ka. Unit

D3

1

Keperawatan Koordinator

S2 Theology

2

Pelaksana

SMA/Sederajat

2

2. PENGATURAN TENAGA KERJA Dalam upaya mempersiapkan tenaga Pastoral Care, maka perlu kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat di Unit Pastoral Care. Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan

sumber

daya

manusia

yaitu

proses

mengantisipasi

dan

menyiapkan tenaga Pastoral Care sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut seefektif mungkin sesuai dengan kebutuhan.

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI 1. Materi Orientasi. 2. Lama Orientasi.

BAB X PERTEMUAN/RAPAT 1. PENGERTIAN Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. 2. TUJUAN a. Tujuan Umum Dapat membantu terselenggaranya pelayanan kerohanianyang optimal di unit Pastoral CareRS. Fatima b. Tujuan Khusus Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pelayanan kerohanian rumah sakit Fatima. c. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di unit Pastoral Care. 3. KEGIATAN PERTEMUAN UNIT PASTORAL CARE Pertemuan dilakukan dan diadakan oleh unit Pastoral Care yang dipimpin oleh kepala unit Pastoral Care dan diikuti oleh seluruh anggotanya. Pertemuan diadakan jika terdapat suatu masalah.

BAB XI PELAPORAN 1.

PENGERTIAN Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan di unit Pastoral Care yang terkait dengan pemberian pelayanankerohaniankepada pasien.

2.

JENIS PELAPORAN Laporan dibuat oleh Kepala Unit Pastoral Care yang terdiri dari : a. Laporan harian b. Laporan bulanan/Triwulan c. Laporan tahunan a) LAPORAN HARIAN Laporan harian dibuat oleh penanggungjawab dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu adalah : 1. Jumlah pasien yang mendapat pelayanan kerohanian. 2. Laporan jika ada pasien yang meninggal b) LAPORAN BULANAN/TRIWULAN Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Unit Pastoral Care dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik. Adapun yang dilaporkan yaitu : 1. Jumlah pasien yang mendapatkomuni, perminyakan, baptisdarurat, pasienmeninggal yang didoakan. 2. Kinerja Pelayanan Mutu 

Jumlah pasien yang dilayani



Jumlah pelayanan kerohanian yang dilayani.



Pelayanan kerohanianmeliputi : jumlah pasien konseling kerohanian, jumlah pasien didoakan.

3. Pencapaian Indikator Mutu 

Perencanaan pelayanankerohanian.



Keberhasilan konseling kerohanian.

c) LAPORAN TAHUNAN Laporan tahunan dibuat oleh Kepala Unit Pastoral Care dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik.

Adapun yang dilaporkan yaitu : 1. SDM pelayanankerohanian 2. Sarana prasarana 

Kelengkapan peralatatan kerohanian



Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi

3. Kinerja Pelayanan Mutu dalam 1 tahun 

Jumlah pasien yang dilayani

4. Pelayanan rawat inap meliputi : Jumlah pasien yang menjalani konseling kerohanian, pasien meninggal yang didoakan. 5. Pencapaian Indikator Mutu dalam 1 tahun 

Perencanaan pelayanankerohanian.



Keberhasilan konseling kerohanian.

Related Documents


More Documents from "yayang indah"