PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT GIZI
RUMAH SAKI FATIMA Jln. Jendral Sudirman No. 27 Ketapang – Kalimantan Barat 78813 No. Telp : (0534) 32814, No. Fax : (0534) 31649
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA NOMOR 144/DIR/SK/XI/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT GIZI DI RUMAH SAKIT FATIMA DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA,
Menim bang
a. Bahwa untuk pelayanan gizi yang profesional dan bermutu perlu disusun pedoman pengorganisasian unit Gizi yang ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Fatima; b. Bahwa tugas pokok dan fungsi rumah sakit dibidang pelayanan perlu diatur dalam bentuk Kebijakan Pelayanan; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b maka perlu ditetapkan Kebijakan Pedoman Pengorganisasian Gizi di Rumah Sakit Fatima;
Mengin gat
1. : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 3. Undang-Undang nomor 23 tahun 2016 tentang pemerintah daerah; 4. Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun
2013
tentang
Penyelenggaraan
Pekerjaan
dan
Praktek Tenaga Gizi; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 78 tahun 2013 tentang Pelayanan Gizi Rumah Sakit; 7. SK
Direktur
Nomor
143/DIR/SK/XI/2018
Tentang
Kebijakan Pedoman Pelayanan Unit Gizi di Rumah Sakit Fatima; 8. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pelayanan
Agustinian
Nomor
20/20/YPK
Agustinian-Ktp/1/2015
Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Fatima; MEMUTUSKAN : Meneta pkan
: PERATURAN TENTANG
DIREKTUR
PEDOMAN
RUMAH
SAKIT
PENGORGANISASIAN
FATIMA
UNIT
GIZI
DIRUMAH SAKIT FATIMA. Kesatu
: Memberlakukan Kebijakan Pedoman Pengorganisasian Unit Gizi di Rumah Sakit Fatima.
Kedua
: Semua
ketentuan
yang
diperlukan
sehubungan
penetapan Kebijakan Pedoman PengorganisasianUnit Gizi di Rumah Sakit Fatima sebagaimana dimaksud pada diktum pertama akan ditetapkan kemudian. Ketiga
: Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan apabila dikemudian hari ternyata diketahui belum atau belum cukup diatur dalam Surat Keputusan ini, maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Ketapang pada tanggal 13 November 2018 DIREKTUR RS. FATIMA
dr. Margaretha Indah W., MPH
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT FATIMA NOMOR 144/DIR/SK/XI/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT GIZI DIRUMAH SAKIT FATIMA
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Unit Gizi Rumah Sakit Fatima, memiliki tugas dalam memberikan
pelayanan
gizi
berupa
konsultasi
gizi
pada
pasien
rawat
Inap
dan
penyelenggaraan makan untuk pasien. Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individual mengenai
apa
yang
terjadi
dalam
tubuh
seseorang,
yang
seharusnya
ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi proses
penyembuhan,harus
diperhatikan
secara
individual.
Adanya
kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi, nutrition related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut, semakin dirasakan perlunya penanganan khusus.
Semua
ini
memerlukan
pelayanan
gizi
yang
bermutu
untuk
mempertahankan status gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan. Risiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi buruk serta kesulitan menelan, penyakit saluran cerna disertai mual, muntah dan diare, infeksi berat, usila tidak sadar dalam waktu lama, kegagalan fungsi saluran pencernaan dan pasien yang mendapat kemoterapi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunita Almatsier di beberapa rumah sakit umum di Jakarta tahun 1991 menunjukkan 20%-60% pasien menderita kurang gizi pada saat dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu pelayanan gizi di rumah sakit yang merupakan hak setiap orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil pelayanan yang bermutu. Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan membantu
mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarganya. Hal ini sejalan dengan perkembangan iptek dibidang kesehatan, dimana telah berkembang terapi gizi medis yang merupakan kesatuan dari asuhan medis, asuhan keperawatan dan asuhan gizi. B.
TUJUAN
1.
Tujuan Umum Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan kepada pasien 2.
Tujuan Khusus
a. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk memberikan asuhan gizi dan pelayanan makanan kepada pasien. b. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan visi, misi, falsafah dan tujuan. C.
PENGERTIAN
1.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan
kesehatan,
maupun
mengoreksi
kelainan
metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif. 2.
Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di Rumah Sakit Fatima untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Pelayanan
gizi
merupakan
upaya
promotif,
preventif,
kuratif,
dan
rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan pasien. 3.
Masyarakat Rumah Sakit adalah sekelompok orang yang berada dalam lingkungan rumah sakit dan terkait dengan aktivitas rumah sakit, terdiri dari pegawai atau karyawan, pasien rawat inap, dan pengunjung poliklinik.
4.
Terapi gizi medik: adalah terapi gizi khusus untuk penyembuhan penyakit baik akut maupun kronis atau kondisi luka-luka, serta merupakan suatu penilaian terhadap kondisi klien/pasien sesuai dengan intervensi yang telah diberikan, agar klien/pasien serta keluarganya dapat menerapkan rencana diet yang telah disusun.
5.
Terapi gizi: adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klien/pasien untuk penyembuhan penyakit sesuai dengan hasil diagnosis, temasuk konseling, baik sebelum perawatan dalam dan sesudah perawatan.
6.
Terapi diet: adalah pelayanan dietetik yang merupakan bagian dari terapi gizi.
7.
Rencana diet: adalah kebutuhan zat gizi klien/pasien yang dihitung berdasarkan status gizi degenerasi penyakit dan kondisi kesehatannya.
8.
Konseling gizi: adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku sehingga membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi dilaksanakan oleh nutrisionis/dietisien.
9.
Nutrisionis: adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan, dan dietetik, baik di masyarakat maupun rumah sakit, dan unit pelaksana kesehatan lainnya, berpendidikan dasar akademi gizi.
10. Dietisien: adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan dietetik baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau yang mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan terapi dietetik. 11. Food model: adalah bahan makanan atau contoh makanan yang terbuat dari bahan sintetis atau asli yang diawetkan, dengan ukuran dan satuan tertentu sesuai dengan kebutuhan,yang digunakan untuk konseling gizi, kepada pasien rawat inap maupun pengunjung rawat jalan. 12. Klien: adalah pengunjung poliklinik rumah sakit, dan atau pasien rumah sakit yang berstatus rawat jalan. 13. Nutrition related disease: Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta pengobatan memerlukan terapi gizi. 14. Mutu pelayanan gizi: suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan pelayanan gizi sesuai dengan standar dan memuaskan baik kualitas dari petugas maupun sarana serta prasarana untuk kepentingan klien/pasien. D.
SISTEMATIKA
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT FATIMA RS Fatima merupakan salah satu Unit Karya Kesehatan yang dikelola oleh Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian milik Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah. Pada awal mulanya rumah sakit ini merupakan klinik bersalin yang mulai beroperasi pada tahun 1962 (Ijin Operasional No. 59.E8/1962). Selanjutnya statusnya berubah menjadi Rumah Bersalin/Balai Kesehatan
Ibu
dan
Anak
pada
tahun
1966
(Ijin
Operasional
No.
24305/RS/1966). Status tersebut kemudian meningkat menjadi Rumah Sakit Bersalin pada tahun 1994 (Ijin Operasional No. 27/PK.002/RS/IV/1994) dan akhirnya menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak pada tahun 1998 (Ijin Operasional No. YM.02.04.3.6900). Dalam rangka memenuhi kebutuhan jangkauan pelayanan kesehatan, maka pada tahun 2006 status RSIA tersebut meningkat menjadi RS Umum berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
YM
02.04.3.5.5580.
Pada
tanggal
12
Agustus
2014,
RS
Fatima
mendapatkan pengakuan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai RS Kelas C (HK. 02.03/I/2011/2014). RS Fatima mendapatkan ijin operasional tetap sebagai RSU Kelas C di Kabupaten Ketapang pada tanggal 31 Oktober 2014 (Ijin Operasional No. 567/Dinkes/2014).
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT A.
Visi Sehati Sejiwa dalam semangat Agustinian sebagai Rumah Sakit Rujukan
Tipe C yang menjadikan Keselamatan Pasien sebagai Pusat dan Tujuan Pelayanan dengan Melayani Semua Tamu Ilahi secara Profesional dan Penuh Kasih. B.
Misi
1. RS Fatima menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, aman dan
berkesinambungan
dengan
menyediakan
sumber
daya
yang
mendukung pelayanan rumah sakit tipe C secara fokus, adil, teliti, dan ikhlas kepada semua insan. 2. RS Fatima meletakkan kebersamaan sebagai landasan dalam menjalankan seluruh pelayanan kesehatan dengan mengutamakan nilai-nilai mulia, saling asah, asih dan asuh. 3. RS Fatima memandang pelayan kesehatan sebagai mitra karya dengan memberdayakan
mereka
untuk
mendukung
kualitas
kerja
demi
keselamatan pasien dan keluarganya, memperhatikan kesejahteraan mereka secara terbuka, proporsional, adil, dan merata sesuai dengan perkembangan dan kemampuan. 4. RS Fatima mewujudkan tata kelola manajemen yang baik dengan menjunjung
tinggi
nilai-nilai
transparansi,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran.
C.
Falsafah
1. Setiap Tamu Ilahi adalah citra Allah yang unik dan patut dihargai dan dikasihi. 2. Setiap proses interaksi di RS Fatima didasari oleh semangat hidup kristiani (iman, pengharapan, dan kasih) dan mencerminkan identitas Suster-Suster St. Agustinus dari Kerahiman Allah yaitu sehati sejiwa dalam kebersamaan dan persaudaraan yang terpusat pada cinta kasih, diyakini, dipertahankan, diperbaharui, dan dipancarkan dalam hidup dan karya kerasulan. 3. Pelayan kesehatan adalah bagian integral tak terpisahkan dari karya RS Fatima, sehingga kesejahteraan mereka secara wajar menjadi bagian pula dari tujuan pelayanan kesehatan RS Fatima.
D.
Nilai
1.
Nilai-nilai Dasar (Core Values) Kebenaran: Bekerja dengan cara yang benar di rumah sakit menjadi cara
untuk menemukan Tuhan yang sungguh hadir dan hidup dalam setiap pribadi yang dijumpai dalam seluruh proses interaksi manusia melalui: a.
Hidup doa dan devosi: seluruh kegiatan asuhan pasien dan pelayanan kepada setiap pribadi merupakan hidup doa dan devosi yang nyata untuk menemukan dan melayani Tuhan.
b.
Kedalaman hidup: melalui hidup doa di setiap awal dan proses pelayanan, serta menjadikan tugas-tugas pekerjaan kita sebagai devosi nyata yang mengalir dari dalam hati dengan keikhlasan dan ketulusan yang diwujudkan dalam pelayanan, maka kedalaman hidup akan dicapai dan kita semakin kaya dengan pengalaman iman yang disertai dengan perbuatan.
c.
Belajar terus menerus: terus memperbaharui ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk
semakin
mengembangkan
diri,
sehingga
Tuhan
semakin dimuliakan dengan cara-cara yang bermartabat, beretika, bermoral, dan bijaksana sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. d.
Kebebasan yang bertanggung jawab: dengan doa, devosi, kedalaman hidup, dan belajar terus menerus, maka kita memiliki kebebasan untuk berfikir, berbuat dan berkata sebagai Citra Allah yang peka dan bertanggungjawab.
e.
Akuntabilitas: segala sesuatu yang dilakukan dalam pelayanan dan pekerjaan di rumah sakit untuk menemukan Tuhan harus bermutu, berintegritas, transparan dan terukur melalui sistem yang baik dan benar sesuai dengan standar yang berlaku Tujuan
E.
Tujuan Sehati sejiwa mewujudkan kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup
manusia dengan: 1.
Meningkatkan mutu dan derajat kesehatan manusia melalui pelayanan kesehatan secara holistik yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual dan intelektual.
2.
Menciptakan budaya kerja yang dipenuhi oleh buah penghayatan iman dan pengabdian yang penuh kasih sayang, saling menghargai, dan bersama-sama mewujudkan kesejahteraan secara wajar.
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS. FATIMA
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI RS FATIMA Unit Gizi RS Fatima dipimpin oleh seorang Kepala Unit Gizi yang membawahi 4 penanggung jawab yaitu Penanggung Jawab Rawat Inap, Penanggung Jawab Produksi dan Distribusi, Penanggung Jawab Logistik, dan Penanggung Jawab Mutu.
Struktur Organisasi Unit Gizi RS Fatima Ka. Bag. Penunjang Medis Ka. Unit Gizi
Pj. Gizi Ranap
Pj. Logistik
Pj. Produksi dan Distribusi
Pj.Mutu
BAB VI URAIAN JABATAN A.
KEPALA BIDANG PENUNJANG MEDIS 1. Nama Jabatan : Kepala Bidan Penunjang Medis 2. Iktisar jabatan Kepala Bidang Penunjang Medis bertanggung jawab membantu Direktur
dalam perencanaan program, proses pengawasan, pengendalian, pelaksanaan pelayanan atas tata laksana yang telah ditetapkan di bidang penunjang medis 3. Uraian Tugas
Mengidentifikasi kebutuhan dan baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana di ruang lingkup bidang pelayanan penunjang medis.
Mengidentifikasi masalah dan mengumpulkan data atas masalah yang terjadi di ruang lingkup bidang pelayanan penunjang medis serta menyusun alternatif pemecahan masalah yang terjadi.
Mengusulkan alternatif tersebut kepada Direktur untuk pengambilan keputusan.
Mengkoordinasikan pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas alternatif pemecahan yang telah ditetapkan.
Menyusun program kerja dan sistem kerja yang efektif dan efisien di lingkungan bidang pelayanan penunjang medis dengan dibantu oleh Kepala Unit yang dibawahinya.
Menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada di lingkungan bidang pelayanan penunjang medis agar pelayanan mencapai hasil yang maksimal.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
4. Wewenang Mendapatkan semua data, informasi dan laporan dari bagian yang terkait sebagai bahan pengendalian mutu dan evaluasi. Memberikan
bimbingan
dan
arahan
kepada
stafnya
dengan
mengadakan pertemuan staf minimal 1 kali sebulan yang dituangkan dalam notulen rapat untuk penilaian pelayanan dan pemberian umpan balik. Merencanakan pengembangan staf. Memberikan
laporan
baik
hasil
pelaksanaan
prosedur
maupun
penyimpangan prosedur dan tata laksana yang telah ditetapkan kepada Direktur.
5. Tanggung jawab 6. Hasil Kerja 7. Kualifikasi jabatan S1 Kedokteran Umum/ S2 Pendidikan Dokter Spesialis Telah bekerja minimal 3 tahun B.
KEPALA UNIT GIZI
1.
Nama jabatan : Kepala Unit Gizi Bertanggungjawab dan membantu dalam proses perencanaan
program
serta melakukan pengawasan dan pengendalian kebutuhan, dan operasional dalam pelaksanan pelayanan di bidang Unit Gizi yang meliputi a.
Penanggung Jawab Rawat Inap
b.
Penanggung Jawab Produksi dan Distribusi
c.
Penangggung Jawab logistik
d.
Penanggung Jawab Mutu
2.
3.
Hubungan Jabatan : a.
Bertanggungjawab kepada : Ka. Bag. Penunjang Medik
b.
Hubungan Koordinasi : Ahli Gizi dan juru Masak Hasil kerja
:
a. SPO kegiatan perencanaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan makanan, pendistribusian makanan b. Uraian tugas staf. c. Jadwal dinas shift, daftar cuti, libur. d. Petunjuk kerja Staf e. Supervisi pelaksanaan tugas Staf. f. Laporan intern dan ekstern g. Rencana kerja dan anggaran kebutuhan Unit Nutrisi h. Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Unit Gizi i. Laporan kinerja Unit Gizi 4.
Kualifikasi : a. Minimal: Lulusan S1 Gizi Atau DIII Gizi b. Mampu bekerjasama dengan bagian Unit terkait untuk kebaikan pasien
c. Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Gizi Baik formal maupun non formal 5.
Uraian tugas : a. Menyusun perencanaan pelayanan gizi b. Menyusun rencana evaluasi pelayanan gizi c. Melakukan pengawasan dan pengendalian d. Melaksanakan pemantauan pengolahan dan distribusi makanan e. Melaksanakan pengkajian data kasus f. Mengikuti pelatihan gizi dan pengembangan.
6.
Tanggung jawab: a. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Unit Nutrisi b. Ketepatan dan kebenaran pelaksanaan kegiatan:
Pelayanan gizi rawat inap meliputi pemesanan makanan pasien, pemberian diet pada pasien sesuai dengan kebutuhannya, pemberian konsultasi gizi pada pasien sesuai dengan kebutuhannya
Managemen pelayanan makanan untuk pasien dan penunggu pasien yang membutuhkan makanan.
c. Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasinya d. Kebenaran dan ketepatan laporan kepada managemen 7.
Wewenang
:
a. Menilai, menegur dan memotivasi staf di Unit Gizi b. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan Unit Gizi c. Meminta arahan dari atasan. d. Meminta masukan dari Staf dan unit kerja lain yang terkait e. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan C.
PENANGGUNG JAWAB LOGISTIK
1.
Nama Jabatan: Penanggung Jawab Logistik
2.
Hasil Kerja
:
Mencatat dan mengontrol barang- barang dan bahan serta kebutuhan yang ada di gudang logistik. 3.
Kualifikasi Lulusan D3 Gizi atau setara
4.
Uraian tugas : Menerima dan mengeluarkan kebutuhan bahan dalam pelayanan di Unit
Gizi maupun Unit terkait
Mencatat persediaan barang di gudang logistik 5.
Tanggung Jawab: Melakukan Pencatatan dan pelaporan
6.
Wewenang
:
Menerima dan memberikan infomasi kepada bagian pembelanjaan logistik D.
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN GIZI INSTALASI RAWAT INAP.
1.
Nama jabatan
: Penanggung jawab pelayanan Gizi
Instalasi Rawat
Inap 2.
Hasil kerja
:
a. SPO Pelayanan Gizi Rawat Inap b. Mengevaluasi pelayanan gizi di Instalasi Rawat Inap c. Bertanggung jawab dalam pelayanan di Instalasi Rawat Inap d. Evaluasi dan monitoring serta konseling pasien rawat Inap e. Membuat laporan intern dan ekstern 3.
Kualifikasi
a. Lulusan S1 Gizi atau D3 Gizi b. Memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam rangka koordinasi dengan bagian lain untuk kebaikan pasien c. Mampu
membuat
kesepakatan dalam
perencanaan dan
koordinasi
program kerja dan membuat diagnosa berdasarkan beberapa materi d. Menangani laporan gizi e. Memberikan konseling ke pasien 4.
Uraian tugas :
a. Menyusun SPO pelayanan gizi rawat inap b. Melakukan Anamnese pada pasien rawat inap c. Menyusun form pemberian konseling pasien rawat inap. d. Mengisi atau menulis status pasien rawat inap e. Melakukan pelayanan konseling gizi pada pasien rawat inap f. 5.
Melakukan monitoring dan evaluasi gizi terhadap pasien rawat inap. Tanggung jawab
:
a. Ketepatan dan kesesuaian dalam pemberian konseling pada pasien rawat inap sesuai dietnya. b. Melakukan monitoring gizi terhadap pasien rawat inap. c. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
6.
Wewenang
:
a. Memberikan konseling pada pasien rawat inap dan keluarganya. b. Konsultasi dokter mengenai kebutuhan kalori dan perubahan diet pasien sesuai penyakitnya. E.
PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
1.
Nama jabatan
: Penanggung jawab Produksi dan distribusi
2.
Hasil kerja
:
a. Pembuatan master menu b. Pembuatan siklus menu c. Pembuatan standar menu d. Pembuatan standar resep e. Pembuatan standar porsi. 3.
Kualifikasi
:
Lulusan D3 Gizi atau SMK boga atau sederajat 4.
Uraian tugas ;
a. Mengkoordinasi tugas kerja dibagian dapur. b. Mengawasi semua tugas masing-masing staf kerja yang ada didapur. c. Mengawasi pengolahan bahan makanan,bahan habis pakai,dan peralatan. d. Mempersiapkan pengolahan dan penyajian makanan 5.
Tanggung jawab
:
a. Ketepatan dan kesesuaian dalam mengatur pelaksanaan siklus menu b. Ketepatan dan kesesuaian dalam pelaksanaan melakukan pemorsian 6.
Wewenang
:
Mengatur pelaksanaan pengolahan makanan di dapur. F.
Pelaksana Persiapan
1.
Uraian tugas
1. Pengecekan bahan makanan yang akan di bersihkan 2. Membersihkan bahan makanan yang akan di masak 3. Mencuci bahan makanan yang akan di masak 4. Memotong bahan makanan yang di masak 5. Membersihkan buah untuk snack pasien
2.
Tanggung jawab
a. Ketepatan dalam pembersihan bahan makanan b. Memberikan informasi kepada pengolahan bahan makan yang akan di masak c. Memberitahukan
bahan
kepada
penanggung
jawab
distribusi
dan
pengolahan mengenai bahan makanan yang habis 3.
Wewenang Meminta dan membuat laporan mengenai bahan makanan yang kurang
4.
Kualifikasi SMA / setara
G.
Pelaksana pengolahan
1.
Kualifikasi SMA / setara
2.
Uraian tugas
a. Membuat standar pengolahan bahan makanan b. Menerima bahan makanan yang akan di olah dari bagian persiapan bahan makanan c. Mengolah bahan makanan pokok d. Mengolah bahan makanan lauk hewani e. Mengolah bahan makanan lauk nabati f. 3.
Mengolah sayuran Tanggung jawab
a. Menerima pesanan diet dari penanggung jawab rawat inap b. Mengolah bahan makanan untuk pasien yang diet khusus c. Mengolah bahan makanan untuk makanan biasa d. Membuat permintaan kebagian persiapan dan penanggung jawab produksi dan distribusi. 4.
Wewenang Melaporkan kepada bagian penanggung jawab Gizi rawat inap jika ada
kesalahan dalam pengolahan bahan makanan. H.
Penatalaksana Penyajian
1.
Kualifikasi SMA / setara
2.
Uraian tugas
a. Membagikan makanan yang sudah jadi ke tempat makan pasien
b. Menyusun makanan di trolley pasien c. Membagikan makanan ke ruangan pasien 3.
Tanggung Jawab Melaporkan pasien baru ke bagian pengolahan makan untuk diberikan
makanan 4.
Wewenang
a. Mengatur dan menata makanan pasien sesuai kebutuhan b. Memodifikasi makanan pasien c. Memberikan masukan mengenai makanan I.
PENANGGUNG JAWAB MUTU
1.
Nama Jabatan
2.
Uraian Tugas :
: Penanggung Jawab Mutu
a. Memantau dan mengontrol kualitas bahan- bahan dan alat-alat b. Mengawasi pelaksanaan proses pencatatan c. Mengawasi FIFO pada setiap pengambilan setiap bahan makanan dan alat- alat. 3.
Tanggung jawab
:
a. Bertanggungjawab atas pengendalian mutu dan kelancaran dalam pelayanan di Unit terkait b. Mengawasi ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber daya dengan realisasi 4.
Hasil Kerja
:
Mengkoordir dan memantau mutu bahan Makanan, dan alat yang di gunakan dalam pelayanan gizi di Unit Gizi 5.
Wewanang
:
a.
Mengatur dan mengawasi kebutuhan Mutu di unit Gizi
b.
Berhak
menegur
setiap
petugas
pemantapan mutu sesuai SPO 6.
Kualifikasi:
a.
Lulusan DIII Gizi
b.
Pengalaman kerja minimal 1 tahun
yang
tidak
melakukan
kegiatan
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA Hubungan kerja di unit Gizi bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan atau surat dinas. Hubungan kerja di Unit Gizi terbagi menjadi dua hubungan kerja yaitu : Hubungan Intern dan Hubungan Extern. A.
Hubungan Intern 1.
Instalasi Rawat Inap a. Instalasi Rawat Inap bekerjasama dengan unit Gizi dalam pengadaan makan pasien yang dirawat sesuai diet. b. Instalasi Rawat Inap bekerjasama dengan unit Gizi dalam pelayanan konsultasi gizi pasien c. Instalasi Rawat Inap bekerjasama dengan unit Gizi dalam pemberitahuan perubahan diet pasien d. Instalasi Rawat Inap bekerjasama dengan unit Gizi dalam pemberitahuan pasien baru
2.
Dokter a. Dokter bekerjsama dengan unit gizi dalam memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan nutrisi pasien, asupan makanan serta respon pasien terhadap diet/makanan yang diberikan b. Dokter bekerjasama merujuk pasien untuk konsultasi gizi dengan ahli gizi c. Ahli Gizi menentukan rencana diet sementara bilamana belum ada penentuan diet dari dokter penanggungjawab pasien.
3.
Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi bekerjasama dengan unit gizi dalam pelayanan obat dan
alkes yang berkaitan pelayanan di unit nutrisi 4.
Instalasi Gawat darurat Instalasi Gawat darurat bekerjasama dengan unit nutrisi untuk pelayanan
pemberian makan pasien yang ada di Instalasi Gawat Darurat. 5.
Instalasi laboratorium Instalasi
laboratorium
bekerjasama
Pemeriksaan laboratorium berkala.
dengan
unit
nutrisi
dalam
6.
Instalasi Rekam Medis Bagian Instalasi rekam medis memberikan Form skrining gizi untuk
konsultasi gizi. 7.
Ka. Bag. Keuangan Bagian keuangan /kasir bekerjasama dalam urusan keuangan unit gizi.
8.
Sub.Bagian Personalia a) Unit Gizi bekerjasama dengan bagian Personalia dalam urusan kepegawaian baik penerimaan
pegawai, kenaikan golongan dan
lain-lain. b) Unit Gizi bekerja sama dengan bagian Personalia menyerahkan sertifikat atau bukti pendidikan dan pelatihan untuk kelengkapan kualifikasi kepegawaian 9.
Sub Bag.Pemeliharaan sarana prasarana Unit Gizi bekerja sama dengan Bagian Pemeliharaan Sarana prasarana
dalam perbaikan peralatan di Unit Nutrisi. 10. Sub. Bag. Logistik a) Unit Gizi bekerja sama dengan bagian logistik dalam pemesanan dan pengadaan bahan makanan kering, bahan habis pakai. b) Unit Gizi bekerja sama dengan bagian logistik dalam pengadaan barang rumah tangga. 11. Sub Bagian Sekretaris Unit Gizi bekerja sama dengan bagian Sekretaris dalam surat - menyurat external dan internal. 12. Unit keamanan Unit Gizi bekerja sama dengan bagian unit keamanan dalam terjadinya kebakaran dan hal-hal yang terjadi di Unit Gizi B.
Hubungan Extern 1. Rekanan/Suplier Kebutuhan bahan makanan dipesan melalui telepon dan setelah barang datang dicek jumlahnya apakah sudah sesuai dengan pesanan dan juga kwalitas barang yang diperoleh dari pihak rekanan dengan prosedur sesuai SPO
2.
Departemen Kesehatan Unit Gizi Rumah Sakit Fatima berkewajiban memberikan laporan kepada pihak DepKes bilamana ada penderita nutrisi buruk yang dirawat
di Rumah Sakit Fatima dengan mengisi formulir yang telah disediakan oleh DepKes dengan prosedur sesuai SPO TATA HUBUNGAN KERJA UNIT NUTRISI RS FATIMA
UNIT GIZI
INTEREN
EKSTEREN NN
Instalasi Rawat Inap Dokter Instalasi Farmasi Instalasi Gawat Darurat Instalasi Laboratorium Rekam Medis Ka. Bag. Keuangan Ka. Bag. Personalia Sub. Bag Pemeliharaan Sub. Bag. Logistik Sub. Bagian Sekretaris Unit Keamanan
Rekanan Suplier DepKes
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. KUALIFIKASI PERSONIL Menjadi pelayan gizi dapat diselenggarakan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan, maka pelayanan Gizi memerlukan kebutuhan tenaga yang dapat membantu dalam upaya penyelengaraan pengolahan makanan dan diet di Unit gizi. Tabel Pola Kualifikasi Personil Nama Jabatan
Pendidikan
Kepala Instalasi Gizi
S1 Gizi
Penanggung jawab Rawat inap Penanggung jawab Produksi dan distribusi
Penanggung jawab Logistik Penanggung jawab Mutu
B.
S1 Gizi atau DIII Gizi DIII Gizi/SMK atau Setara
Pelatihan
Pelatihan sanitasi makanan bagi penanggung jawab pengolahan makanan The first 1000 day of life for a child”s future -
Jumlah SDM berdasarkan Analisa beban kerja 1
Jumlah SDM saat ini 1
Cukup
5
3
Kurang
2
2
cukup
Pelatihan sanitasi makanan bagi penanggung jawab pengolahan makanan
Keterangan
DIII Gizi atau setara
-
1
1
cukup
DIII Gizi Atau Setara
-
1
1
cukup
DISTRIBUSI KETENAGAAN Unit Gizi di kepalai oleh kepala Unit Gizi yang merupakan Ahli Gizi yang bertanggungjawab langsung oleh Ka. Bid. Penunjang Medis dan secara profesional di bantu oleh: a) Penanggungjawab Gizi Rawat Inap b) Penanggungjawab Produksi dan Distribusi c) Penangungjawab Logistik
d) Penanggungjawab Mutu C.
DISTRIBUSI KETENAGAAN DAN PENGATURAN JAGA Jadwal dinas dibuat oleh kepala Unit Gizi dengan sepengetahuan Ka.Bid.
Penunjang Medis. a)
Jadwal Kepala Unit Gizi hadir setiap hari kecuali tanggal merah libur jika ada keperluan mendadak baru digantikan teman yang ada halangan
b)
Jadwal
dinas
bagian
penanggung
jawab
rawat
inap
dan
penanggungjawab Produksi dan Distribusi Shift Pagi : 07.00 – 14.00 Shift Siang : 13.00 – 20.00 c)
Jadwal dinas bagian Penanggungjawab Mutu dan Penangggung jawab Logistik hanya ada Satu shift Shift Pagi : 07.00 – 14.00
D.
POLA KETENAGAAN 1. Unit Gizi a. Analisa Beban Kerja Kepala Unit Gizi
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Uraian tugas
Rerata
Membuat SPO pelayanan Gizi Membuat rencana kerja dan rencana anggaran Menyusun perencanaan gizi Menyusun perencanaan evaluasi gizi Melakukan pengawasan dan pengendalian mutu Melaksanakan pemantauan pengolahan dan distribusi makanan Melaksanakan pengkajian data kasus status gizi pasien Membuat laporan intern Membuat jadwal dinas, daftar cuti dan libur Operan shift Jumlah
Waktu yang dibutuhkan Satuan
Jumlah
1
60
60
1
60
60
1
60
60
1
60
60
1
30
30
1
30
30
1
150
150
1
120
120
1
30
30
1
30
30 630
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit)
= 630
Jumlah jam kerja
= 1,5 = 1
420
b. Analisa Beban Kerja Penanggungjawab Rawat Inap No 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian tugas
Waktu yang dibutuhkan
Rerata
Operan dinas pagi di ruang perawatan Melakukan antropometri pada pasien Melakukan anamnese pada pasien terkait gizi Mengisi atau menulis status diet pasien Melakukan pelayanan konseling gizi Monitoring dan evaluasi gizi pasien Membuat laporan Operan shift Jumlah
Satuan
Jumlah
1
30
30
10
5
50
10
15
150
1
50
50
10 1 1 1
20 30 60 30
200 30 60 30 600
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit)
= 600
Jumlah jam kerja
= 1,4 = 1
420
c. Analisa Beban Kerja Penanggungjawab Logistik No
1 2 3 4 5 6
Uraian tugas
Waktu yang dibutuhkan
Rerata
Menerima barang dan bahan makanan Mengecek barang dan bahan makanan yang masuk dan keluar Mencatat persediaan barang dan bahan makanan di gudang logistik. Membuat laporan Membersihkan gudang Operan shift
Satuan
Jumlah
1
60
60
1
90
90
1
120
120
1 1 1
60 30 15
60 30 15 375
Jumlah Penghitungan : Rerata x Waktu (menit)
= 375
= 0,89 = 1
Jumlah jam kerja
420
d. Analisa Beban Kerja Penanggungjawab Mutu No 1 2 3 4
Uraian tugas
Waktu yang dibutuhkan
Rerata
Memantau dan mengontrol kualitas bahan dan alat Validasi alat dan pengecekan alat baru Mengawasi dan mengontrol FIFO pada bahan makanan Membuat laporan Jumlah
Satuan
Jumlah
1
80
80
1
75
75
1
60
60
1
60
60 275
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit) Jumlah jam kerja
= 275
= 0,65 = 1
420
e. Analisa Beban Kerja Bagian Produksi dan distribusi No 1 2 3 4 5 6 7 8
Uraian tugas
Rerata
Mencocokkan jumlah stok bahan dengan catatan Menerima bahan makanan basah dari petugas logistik gizi Menyiapkan peralatan dan bahan Menghitung jumlah diet pasien Membersihkan beras dan menanak nasi Membersihkan dan mempersiapkan bahan makanan untuk menu pasien Mempersipakan bumbu dasar Membantu membersihkan peralatan dan ruangan produksi Jumlah
Waktu yang dibutuhkan Satuan Jumlah
1
30
30
1
15
15
1 1
15 10
15 10
1
60
60
5
25
125
1
60
60
1
60
60
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit) Jumlah jam kerja
= 375 420
= 0,89 = 1
375
f. Analisa Beban Kerja Bagian Pengolahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11
Uraian tugas
Rerata
Menyiapkan peralatan dan bahan Membuat TD I dan TD II Mengolah bumbu dasar Mengolah lauk dan sayur untuk makanan pagi dan siang Membuat makanan cair Membuat makanan untuk diet khusus Mendistribusikan makanan Mengolah lauk dan sayur Membersihkan dan mempersiapkan buah pasien Membantu membersihkan peralatan dan ruangan produksi Mencatat jumlah pasien dan permintaan diet Laporan pergantian shift
Waktu yang dibutuhkan Satuan
Jumlah
1 1 1
15 60 60
15 60 60
5
50
250
1
45
45
1
45
45
1 7
90 85
90 595
1
25
25
1
60
60
1
30
30
1
25
25 1300
Jumlah
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit)
= 1300
Jumlah jam kerja
= 3,1 = 3
420
g. Analisa Beban Kerja Bagian Penyajian No 1 2 3 4
Uraian tugas
Rerata
Pemesanan diet ke bagian pengolahan Melakukan pengisian makanan ke peralatan makan pasien Meletakkan nampan makan pasien ke troli distribusi Melakukan distribusi makanan ke pasien Jumlah
Waktu yang dibutuhkan Satuan
Jumlah
1
30
30
1
120
120
1
30
30
1
50
50 230
Penghitungan : Rerata x Waktu (menit)
= 230
= 0,54 = 1
Jumlah jam kerja
420
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI Kegiatan orientasi karyawan baru dilakukan selama 3 bulan setelah karyawan diterima sebagai karyawan
di Rumah Sakit Sumber sentosa
khususnya di instalasi Gizi. Kegiatan Orientasi karyawan baru meliputi:
Tabel penilaian orientasi kegiatan Hari
Materi Orientasi
I
Visi dan Misi Sakit Fatima
II
Pengenalan karyawan lama yang ada di unit gizi khususnya dan bagian lain pada umumnya. Pengenalan ruangan di Lingkungan unit gizi dan yang berhubungan dengan unit gizi Pengenalan jobdesk untuk karyawan sesuai jabatan Pengenalan alur kerja
III
IV V
Hari kerja
Jam
keteranga n
Penanggung jawab
07.00 14.00 07.00 14.00
-
Ka. Unit Gizi
-
Ka. Unit Gizi
1
07.00 14.00
-
Ka. Unit Gizi
3
07.00 14.00 07.00 14.00 07.00 14.00
-
Ka. Unit Gizi
-
Ka. Unit Gizi
-
Ka. Unit Gizi
07.00 14.00
-
Ka. Unit Gizi
Rumah 1 1
1
VI
Mengikuti kerja yang 7 sebenarnya dengan pendampingan
VII
Evaluasi hasil orientasi. 1
BAB X PERTEMUAN /RAPAT A. PENGERTIAN Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. 1. TUJUAN a. Tujuan Umum Dapat
membantu
terselenggaranya
pelayanan
makanan
yang
optimal di unit gizi RS. Fatima b. Tujuan Khusus a) Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pelayanan gizi di rumah sakit b) Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di unit gizi 2.
KEGIATAN RAPAT UNIT GIZI Rapat dilakukan dan diadakan oleh unit gizi yang dipimpin oleh kepala
unit gizi dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang diadakan ada 2 macam yaitu : a. RAPAT RUTIN/TERJADWAL Rapat rutin/terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala unit nutrisi setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan jadwal agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kepala unit nutrisi. Rapat secara rutin diselenggarakan di unit Gizi, pada : Waktu
: Setiap minggu ke-4
Jam
: 13.00 – selesai
Peserta
: Ka. Unit Gizi seluruh karyawan Unit Gizi
Tempat
: Ruang Unit Gizi RS. Fatima
Materi
:
Kinerja Unit Gizi
Kinerja SDM Unit Gizi/komplain terhadap pelayanan Gizi
Kinerja terhadap pelaksanaan pelayanan gizi
Perencanaan dan pelayanan kinerja SDM dan unit Gizi
Rekomendasi dan usulan serta tindak lanjut Kelengkapan rapat: Undangan bentuk tertulis ditempel pada papan pengumuman unit gizi, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada atasan.
b. RAPAT INSIDENTIL/TIDAK TERJADWAL Rapat insidentil
dan
insidentil/tidak
terjadwal
diadakan
Kepala
oleh
merupakan
yang
Unit/Penanggung
sifatnya
jawab
Gizi
Ruangan/manajemen untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di unit gizi dikarenakan adanya permasalahan yang perlu segera dibahas. Rapat insidentil diselenggarakan pada : Waktu
: Sewaktu -waktu
Tempat
: Ruang unit gizi
Peserta :,Semua Staf di unit gizi Materi
: Membahas mengenai masalah insidentil yang terjadi.
BAB XI PELAPORAN A. PENGERTIAN Pelaporan
merupakan
sistem
atau
metode
yang
dilakukan
untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan di unit gizi yang terkait dengan pemberian pelayanan makanan kepada pasien. 1. JENIS PELAPORAN
Laporan harian
Laporan bulanan
Laporan tahunan
a. Laporan Harian Laporan harian dibuat oleh bagian penanggungjawab yaitu PJ. rawat Inap dan PJ.Bag. Produksi dan distribusi dalam bentuk tertulis setiap hari. a) PJ. Rawat Inap Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu adalah :
Pencatatan jumlah diet pasien rawat inap
Pencatatan data/register pasien rawat inap yang mendapatkan asuhan gizi berupa konsultasi gizi.
Pencatatan sisa makanan
b) PJ.Bag. Produksi dan distribusi Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu adalah :
Pencatatan jumlah total pasien yang mendapat makanan
Pencatatan jumlah bahan makanan yang masuk dan keluar untuk pengolahan sesuai jumlah pasien + 10 Porsi untuk pasien baru
Masalah yang terjadi dalam satu hari
Laporan mengenai ketenagaan
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Unit Gizi dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik. Adapun yang dilaporkan yaitu : 1. SDM Gizi
Kuantitas SDM Gizi
Situasi dan Kondisi SDM Gizi
2. Sarana dan Prasarana
Kelengkapan peralatan Gizi
Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
3. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Ketepatan waktu pemberian Makanan kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
4. Kinerja Pelayanan Mutu
Jumlah pasien yang dilayani
Jumlah porsi makan pasien yang dilayani sesuai dengan diet
Pelayanan gizi rawat inap meliputi : jumlah pasien yang menjalani skrining gizi, jumlah proses asuhan gizi terstandar
5. Pencapaian Indikator Mutu
Perencanaan asuhan gizi sesuai dengan standar pelayanan
Keberhasilan konseling gizi
Ketepatan diet yang disajikan
Ketepatan penyajian Makanan
Ketepatan citarasa Makanan
Sisa Makanan pasien
c. LAPORAN TAHUNAN Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Unit Gizi dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik. Adapun yang dilaporkan yaitu : a) SDM Gizi dalam 1 tahun
Kuantitas SDM Gizi
Situasi dan Kondisi SDM Gizi
b) Sarana prasarana
Kelengkapan peralatan Gizi
Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
c) Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Ketepatan waktu pemberian Makanan kepada pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
d) Kinerja Pelayanan Mutu dalam 1 tahun
Jumlah pasien yang dilayani
Jumlah porsi makan pasien yang dilayani sesuai dengan diet
Pelayanan rawat inap meliputi : Jumlah pasien yang menjalani skrining gizi, jumlah proses asuhan gizi terstandar)
e) Pencapaian Indikator Mutu dalam 1 tahun
Perencanaan asuhan gizi sesuai dengan standar pelayanan
Keberhasilan konseling gizi
Ketepatan diet yang disajikan
Ketepatan penyajian Makanan
Ketepatan citarasa Makanan
Sisa Makanan pasien