ASUHAN KEPERAWATAN ANTE PARTUM PADA NY.L G4 P3 A0 HAMIL 28 MINGGU DENGAN PRE EKLAMSI BERAT DIRUANG MELATI RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
DI SUSUN OLEH : Nama
: Sumarni
Nim
: 4201.0416.044
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
BAB III TINJAUAN KASUS 1. IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny.L
Umur
: 34 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan terakhir
: Smp
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Plered
Keluarga yang dapat dihubungi
: Suami
Tanggal masuk
: 21-02-19
No. medrek
:A374XXX
Ruang
: Melati
Diagnose medis
: PEB G4 P3 A0 dengan 28 minggu kehamilan
Tanggal pengkajian
: 22-02-19
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB Nama
: Tn.W
Umur
: 40 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sd
Pekerjaan
: Bangunan
Alamat
: Plered
3. KELUHAN UTAMA Klien Mengatakan nyeri pada saat kontraksi janin dengan P = Paliatif
: Pada saat tidur pasien merasa rileks dan tidak merasakan sakit.
Provokatif
: pada saat pasien duduk dan bergerak pasien merasakan sakit perut sampai ke pinggang. klien mengeluh nyeri karena kontraksi janin
Q = Nyeri dirasa seperti tertimpa benda berat R = Dirasakan pada bagian perut sampai pinggang S = Skala nyeri 5 dari 1-10 dengan menggunakan skala numerik T = Nyeri dirasa pada saat ingin bergerak , durasinya sekitar 2 menit
4. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG Klien mengatakan datang ke UGD pada tanggal 21-02-2019, dari UGD pasien di pindah keruang VK dengan keluhan kehamilan 7 bulan dan terdapat udem pada kedua kakinya. Klien mengatakan kontrol kehamilan rutin tiap bulan di bidan desa. udem terjadi pada kehamilan usia 24 minggu dan hasil laboratorium di RS di dapatkan protein urin + +.
5. RIWAYAT KESEHATAN TERDAHULU Ibu pernah mengalami hipertensi. 6. GENOGRAM X
X
k
Keterangan : Laki-laki meninggal
X
: Laki-laki
K
: Klien
: Perempuan
: Tinggal serumah
7. RIWAYAT OBSTETRIK a) Riwayat perkawinan klien mengatakan menikah satu kali, dan klien mengatakan menikah pada umur 18 tahun dan suami berusia 24 tahun.
b) Riwayat Menstruasi Siklus Haid
: Teratur
Panjang Siklus
: 30 Hari
Lama
: 7 Hari
HPHT
: 20-7-18
HPL
: 27-4-19
c) Riwayat KB Klien mengatakan menggunakan jenis pil KB, tidak ada efek sampingnya dan menggunakan pil KB sejak setelah kelahiran anak pertama kemudian setelah anak pertama berusia 3 tahun tidak menggunakan pil KB lagi baru menggunakan pil KB lagi setelah melahirkan anak ketiga
d) Riwayat kehamilan dan persalinan klien mengatakan memiliki tiga orang anak, anak yang pertama lakilaki dengan berat lahir 2500 gram lahir normal, anak yang kedua laki-laki dengan berat lahir 3000 gram dengan persalinan normal, dan anak yang ketiga perempuan dengan berat 3000 gram dengan riwayat persalinan normal.
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL Psikososial
: Selama interaksi pasien menunjukan sikap kooperatif, dan klien mengatakan menerima dengan keadaannya yang sekarang : Selama di RS klien tetap beribadah dan berdo’a
Spiritual
9. DATA SOSIAL hubungan klien dengan keluarga klien baik tidak ada masalah, hubungan klien dengan dokter bidan dan pasien di ruangan baik
10. AKTIVITAS SEHARI-HARI Kegiatan
Di rumah
Di rumah sakit
Frekuensi
3 Kali sehari habis
3 Kali sehari tidak habis
Jumlah
1 Porsi
1 Porsi
Jenis
Nasi, daging, sayur
Nasi, daging, sayur, buah
Jumlah
8 Gelas
5 Gelas
Jenis
Air putih, the manis
Air putih
3 kali sehari
1 kali sehari
a. Makan
b. Minum
c. personal hygiene Mandi
Gosok gigi
3 kali sehari
1 kali sehari
Mencuci rambut
2 kali seminggu
Tidak
Menggunting kuku
2 kali sebulan
Tidak
d. Istirahat
dan
Tidur Kebiasaan
sebelum Gosok gigi, cuci kaki Tidak
tidur Waktu tidur
Teratur
Tidak teratur
Lamanya tidur
8 jam
2 jam
e. Eliminasi Bab
Lancar, konsistensi Lancar konsistensi padat padat
Bak
6-7x/hari
Terpasang
DCdengan
jumlah urin 300cc / 7 jam f. Mobilisasi Bisa beraktivitas
Mobilisasi di tempat tidur seperti miring kanan kiri, dan duduk
11. DATA PEMERIKSAAN UMUM a. Pemeriksaan umum
:
Penampilan umum
: Klien terlihat tegang, gelisah dan bingung.
Kesadaran
: Compos mentis, GCS :15
Berat badan
: 155 cm
Tinggi badan
: 60 kg
T
: 140/90 mmHg
P
: 83 X/menit
R
: 21X/menit
S
: 36,8 oc
Djj
: 136X/menit
b. Kepala Kondisi rambut tampak kotor, berwarna hitam, rambut sedikit rontok tidak ada luka dan tidak ada nyeri tekan.
c. Mata kelopak mata simetris, tidak bengkak, konjungtiva merah muda, seklera putih.
d. Hidung Bentuk simetris, kebersihan terjaga, tidak ada sekret, tidak ada sumbatan, perdarahan,test penciuman dengan cara klien menutup mata dan menyebutkan bau minyak kayu putih.
e. Telinga Bentuk simetris, bersih tidak ada kotoran, tidak ada peradangan, tidak ada nyeri, pendengaran normal.
f. Mulut warna mukosa dan bibir merah muda, lembab, tidak ada lesi dan stomatitis, gigi tidak lengkap dan ada caries.
g. Leher Tidak ada pembesaran getah bening, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
h. Dada Bentuk dada simetris, pergerakan dada normal , suara jantung regular Suara nafas vasikuler tidak ada suara nafas tambahan seperti ronchi, cracles, wheezing, Payudara ibu semakin membesar, putting susu ibu menonjol keluar, areola hitam, air susu belum keluar
i. Abdomen Leopold I
: Teraba bagian bulat, keras, melintang TFU 25 cm
Lopold 2
: Teraba bagian keras memanjang seperti papan Punggung kiri
Leopold 3
: Teraba bagian lunak, bulat tidak keras.
Terdapat nyeri tekan pada abdomen sebelah kiri
j. Genetalia Simetris tidak ada edema dan tanda-tanda infeksi (pengeluaran pus/bau), kebersihan terjaga tidak ada keputihan, dan anus tidak ada hemoroid, terpasang DC.
k. Ektermitas atas Simetris kiri dan kanan, integritas kulit baik, kekuatan otot penuh, terpasang infus RL disebelah kiri.
l. Ekstermitas bawah bentuk simetris, ada bengkak pada kedua kaki, tidak ada varises.
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. LABORATORIUM Hasil laboratoriumpada tanggal 21 februari 2019; Protein urin + + Albumin 2,86 b. TERAPI MEDIS Per oral Nifedipin 10 mg/3x1 Per IV Furosemid 1 ampul 2x1
13. ANALISA DATA Data Fokus DO:
Etiologi Tekanan darah
Terdapat bengkak pada kaki Pasien terlihat sulit
Problem Kelebihan volume cairan
Vaso spasme pada pembulu darah
bergerak Penurunan pengisian DS:
darah dari ventrikel kiri
Klien mengatakan kakinya bertambah bengkak
Proses cardiac output menurun
Kelebihan volume cairan DO:
Kontraksi janin
Pasien terlihat meringis kesakitan pada saat bergerak
T= 130/80mmHg P=91X/menit
Vaso spasme pada pembulu darah
Penurunan pengisian darah dari ventrikel kiri
R=21X/menit S=360C
Proses cardiac output menurun
DS: Klien mengatakan perut sering kencang
Volume dan tekanan darah menurun
Merangsang medulla oblongata
Nyeri akut
System syaraf simpatis meningkat
Jantung
Kompresi syaraf simpatis meningkat Gangguan irama jantung Aliran turbulensi emboli
Nyeri akut
DO:
Adanya factor
Klien tampak
penyebab
gelisah Klien tampak tegang
Stres psikologi
Kurang pengetahuan
DS: klien mengatakan merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi klien mengatakan merasa bingung
Ansietas
Ansietas
14. DIAGNOSA 1. Kelebihan volume cairan b.d peningkatan cairan isotonic 2. Nyeri akut b.d kontraksi janin 3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan
15. INTERVENSI Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Rasional
Kelebihan
Noc:
volume
Setelah dilakukan
cairan b.d
tindakan keperawatan
cairan intake
mendapatkan
peningkatan
selama 3x24 jam
dan output
nutrisi yang
cairan
diharapkan kelebihan
isotonik
volume cairan pada kaki
obat diuretic
2. Pemberian
klien tidak bertambah:
dengan dosis
diuretic
2x1 rute
dianjurkan
elektrolit dan
pemberian
pada pasien
asam basa
obat melalui
yang
intra vena
mengalami
Nic:
Keseimbangan
Keseimbangan cairan
Dengan kriteria hasil: Terbebas dari edema. Terbebas dari
1. Pertahankan
2. Pemberian
3. Anjurkan
1. Agar pasien
tepat
penumpukan
pasien tirah
cairan tubuh
baring
atau edema 3. Untuk dapat meningkatkan diuresis yang
kelelahan,
bertujuan
kecemasan atau
untuk
kebingungan
mengurangi edema
Nyeri akut
Noc :
Nic:
b.d
Setelah dilakukan
kontraksi
tindakan keperawatan
tanda-tanda
mengetahui
janin
selama 3x24 jam
vital
keadaan
diharapkan nyeri
2. Lakukan
1. Monitor
1. Untuk
umum klien
berkurang dari skala 5
pengkajian
menjadi skala 3
nyeri secara
mengetahui
komprehensif
skala nyeri
Tingkat nyeri Kontrol nyeri
3. Kaji tipe dan
Tingkat kenyamanan Dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol
nyeri secara
menentukan
bertahap 4. untuk mengurangi rasa nyeri 5. Agar nyeri
5. Kolaborasi
tetap stabil
dengan dokter jika ada keluhan
mengenali nyeri
dan tindakan
Menyatakan rasa
nyeri tidak
nyaman setelah
berhasil
nyeri berkurang
Setelah dilakukan
untuk
relaksasi
Mampu
kurangnya
menguangi
teknik
berkurang
Noc :
sumber nyeri
4. Ajarkan
Melaporkan
Ansietas b.d
3. Untuk
intervensi
nyeri
bahwa nyeri
2. Untuk
Nic:
pengetahuan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien sudah tidak cemas lagi: Kecemasan
1. Identifikasi
1. Agar pasien
tingkat kecemasan
merasa tenang 2. Berikan waktu
2. Dorong
mendengarkan
pasien untuk
ungkapan
mengungkap
perasaan klien
mengendalikan
kan perasaan,
diri
ketakutan.
3.
Dapat mengurangi
Kegelisahan
3. Instruksikan pasien
Dengan kriteria hasil : Klien mampu
perasaan cemasnya
menggunakan 4. Agar pasien lupa teknik
dengan masalah
mengidentifikasi
relaksasi
yang dihadapinya
dan
nafas dalam
mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi,
4. Ajarkan teknik menenangkan
mengungkapkan
diri dan
dan menujukan
pengendalian
tehnik untuk
perasaan
mengontrol
negative atas
cemas
segala hak
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya kecemasan
yang diraskan klien
16. IMPLEMENTASI Implementasi hari pertama Tanggal
Jam
No.dx Implementasi
22-02-19 15.30 1
1. Mempertahankan cairan intake dan output 2. Memberikan obat
Respon hasil 1. 2. Untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh
furosemid 1 ampul 3. Klien mau melalui intra vena 3. Menganjurkan
melakukan tirah baring
pasien tirah baring
22-02-19 16.00 2
1. Memonitor
1. T= 130/80 mmHg
tanda-tanda
P=91x/menit
vital
R=20x/menit
2. Melakukan pengkajian nyeri secara
S=36oC 2. Skala nyeri pasien 5 dari 1-10
komprehensif
3. Klien tampak
3. Mengkaji tipe
kesakitan dan
dan sumber
memegang
nyeri untuk
perutnya.
menentukan
4. Klien tampak
intervensi
mengerti dan mau
4. Mengajarkan
mengikuti teknik
teknik relaksasi
relaksasi nafas dalam.
Paraf
22-02-19 16.20 3
1. Mengdentifikasi
1. Pasien merasa
tingkat
cemas
kecemasan
2. Pasien mau
2. Mendorong
bercerita tentang
pasien untuk mengungkap kan
perasaannya 3. Pasien tampak
perasaan,
rileks dengan
ketakutan.
menikuti teknik
3. Menginstruksikan
relaksasi nafas
pasien
dalam untuk
menggunakan
mengurangi rasa
teknik relaksasi
takut.
nafas dalam
4. Klien mau
4. Mengajarkan
diajarkan teknik
teknik
mengendalikan
menenangkan diri
perasaan
dan pengendalian
negative dengan
perasaan negative
cara berdo’a
atas segala hak
kepada allah
yang diraskan klien
Evaluasi hari pertama Tanggal
pukul
No.dx
Evaluasi
22-02-19
19.00
1
S= Klien mengatakan bengkak pada kaki O= Terlihat edema pada kaki klien A= Kelebihan volume cairan belum teratasi P= lanjutkan intervensi Mempertahankan cairan intake dan output
Paraf
Pemberian obat diuretic dengan dosis 2x1 rute pemberian obat melalui intra vena Anjurkan pasien tirah baring Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk
19.10
2
S=
Klien mengatakan perutnya sering kencang Skala nyeri 4
O= Klien terlihat meringis kesakitan pada saat bergerak T= 120/80 mmHg P=89x/menit R=22x/menit S=36oC A= Nyeri akut belum teratasi P= intervensi dilanjutkan Monitor tanda-tanda vital Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensiAjarkan teknik relaksasi Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil 19.30
3
S= Klien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi O= Klien tampak gelisah Klien tampak tegang A= Ansietas belum teratasi
P= Intervensi dilanjutkan Identifikasi tingkat kecemasan Dorong pasien untuk mengungkap kan perasaan, ketakutan. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi nafas dalam Ajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negative atas segala hak yang diraskan klien
Implementasi hari kedua Tanggal
Jam
No.dx Implementasi
23-02-19
22.00 1
1. Mempertahankan cairan intake dan output 2. Memberikan obat furosemid 1
Respon hasil 1. 2. Untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh 3. Klien mau
ampul melalui
melakukan tirah
intra vena
baring
3. Menganjurkan pasien tirah baring 23-02-19
22.20 2
1. Memonitor
1. T= 120/70 mmHg
tanda-tanda
P=80 x/menit
vital
R=22 x/menit
2. Melakukan pengkajian nyeri secara
S=35,6 oC 2. Skala nyeri pasien 3 dari 1-10
komprehensif
3. Klien tampak
3. Mengkaji tipe
kesakitan dan
dan sumber
Paraf
nyeri untuk
memegang
menentukan
perutnya.
intervensi 4. Mengajarkan
4. Klien tampak mengerti dan mau
teknik
mengikuti teknik
relaksasi
relaksasi nafas dalam
23-02-19
22.40 3
1. Mengdentifikasi tingkat kecemasan 2. Mendorong
1. Klien merasa cemas 2. Klien mau
pasien untuk
bercerita tentang
mengungkap kan
perasaannya
perasaan, ketakutan. 3. Menginstruksikan
3. Klien tampak rileks dengan menikuti teknik
pasien
relaksasi nafas
menggunakan
dalam untuk
teknik relaksasi
mengurangi rasa
nafas dalam
takut.
4. Mengajarkan
4. Klien mau
teknik
diajarkan teknik
menenangkan diri
mengendalikan
dan pengendalian
perasaan negative
perasaan negative
dengan cara
atas segala hak
berdo’a kepada
yang diraskan
allah
klien
Evaluasi hari kedua Tanggal
pukul
No.dx
Evaluasi
23-02-19
23.40
1
S= Klien mengatakan bengkak pada kaki O= Terlihat edema pada kaki klien A= Kelebihan volume cairan belum teratasi P= lanjutkan intervensi Mempertahankan cairan intake dan output Pemberian obat diuretic dengan dosis 2x1 rute pemberian obat melalui intra vena Anjurkan pasien tirah baring Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk
23.45
2
S=
Klien mengatakan perutnya sering kencang Skala nyeri 3
O= Klien terlihat meringis kesakitan pada saat bergerak T= 120/80 mmHg P=83 x/menit R=20 x/menit S=36,5 oC A= Nyeri teratasi sebagian P= intervensi dilanjutkan Monitor tanda-tanda vital Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Paraf
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensiAjarkan teknik relaksasi Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
19.50
3
S= Klien sudah menerima dan tidak khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi. O= Klien tampak tenang A= Ansietas teratasi sebagian P= Intervensi dilanjutkan Identifikasi tingkat kecemasan Dorong pasien untuk mengungkap kan perasaan, ketakutan. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi nafas dalam Ajarkan teknik menenangkan diri dan pengendalian perasaan negative atas segala hak yang diraskan klien
Implementasi hari ketiga Tanggal
Jam
No.dx Implementasi
24-02-19
11.00 1
1. Mempertahankan cairan intake dan output 2. Memberikan obat furosemid 1
Respon hasil 1. 2. Untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh
Paraf
ampul melalui intra vena 3. Menganjurkan
3. Klien mau melakukan tirah baring
pasien tirah baring
24-02-19
11.30 2
1. Memonitor tanda-tanda
P=85x/menit
vital
R=20 x/menit
2. Melakukan pengkajian nyeri secara
24-02-19
11.40 3
1. T= 120/80 mmHg
S=36,0 oC 2. Skala nyeri pasien 3 dari 1-10
komprehensif
3. Klien tampak
3. Mengkaji tipe
kesakitan dan
dan sumber
memegang
nyeri untuk
perutnya.
menentukan
4. Klien tampak
intervensi
mengerti dan mau
4. Mengajarkan
mengikuti teknik
teknik
relaksasi nafas
relaksasi
dalam
1. Mengdentifikasi tingkat kecemasan 2. Mendorong
1. Klien merasa cemas 2. Klien mau
pasien untuk
bercerita tentang
mengungkap kan
perasaannya
perasaan, ketakutan. 3. Menginstruksikan
3. Klien tampak rileks dengan menikuti teknik
pasien
relaksasi nafas
menggunakan
dalam untuk
teknik relaksasi
mengurangi rasa
nafas dalam
takut.
4. Mengajarkan
4. Klien mau
teknik
diajarkan teknik
menenangkan diri
mengendalikan
dan pengendalian
perasaan negative
perasaan negative
dengan cara
atas segala hak
berdo’a kepada
yang diraskan
allah
klien
Evaluasi hari ketiga Tanggal
pukul
No.dx
Evaluasi
24-02-19
14.00
1
S= Klien mengatakan bengkak pada kaki O= Terlihat edema pada kaki klien A= Kelebihan volume cairan belum teratasi P= lanjutkan intervensi Pertahankan cairan intake dan output Pemberian obat diuretic dengan dosis 2x1 rute pemberian obat melalui intra vena Anjurkan pasien tirah baring Kolaborasi dengan dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk
14.10
2
S=
Klien mengatakan perutnya sering kencang Skala nyeri 3
O= Klien terlihat lebih nyaman
Paraf
T= 120/80 mmHg P=83 x/menit R=20 x/menit S=36,5 oC A= Nyeri teratasi P= intervensi dihentikan 14.30
3
S= Klien sudah menerima dan tidak khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi. O= Klien tampak tenang A= Ansietas teratasi P= Intervensi dihentikan