Retensio Plasenta 123.docx

  • Uploaded by: UD
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Retensio Plasenta 123.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 641
  • Pages: 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau lebih dari 30 menit setelah bayi lahir.Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus. Retensio plasenta adalah lepas plasenta tidak bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada tempat implantasi, menyebabkan terganggunya retraksi dan kontraksi otot uterus, sehingga sebagian pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan. Retensio plasenta yaitu plasenta dianggap retensi bila belum dilahirkan dalam batas waktu tertentu setelah bayi lahir (dalam waktu 30 menit setelah penatalaksanaan aktif). Retensio plasenta adalah tertahan atau belum lahirnya palsenta hingga melebihi 30 menit setelah bayi lahir.

2.2 Insidensi Retensio plasenta adalah penyebab signifikan dari kematian maternal dan angka kesakitan di seluruh negara berkembang. Kasus ini merupakan penyulit pada 2 % dari semua kelahiran hidup dengan angka kematian hampir mencapai 10% di daerah pedesaan. Menurut studi lain, insidensi dari retensio plasenta berkisar antara 1-2 % dari kelahiran hidup. Pada studi tersebut retensio plasenta lebih sering muncul pada pasien yang lebih muda dengan multiparitas. Diperkirakan insidensi dari perlengketan abnormalitas sekitar 1 dari 2000 hingga 1 dari 7000 persalinan. Plasenta akreta meliputi 80% dari keseluruhan perlengketan abnormal, plasenta inkreta 15 %, dan plasenta perkreta 5 %. Angka ini meningkat tajam dalam dua dekade terakhir, sejalan dengan angka seksio cesarean.

2.2 Jenis Retensio Plasenta



Plasenta adhesiva : implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.



Plasenta akreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan myometrium



Plasenta inkreta : implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai /memasuki myometrium



Plasenta perkreta : implantasi jonjot korion plasenta menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.



Plasenta inkarserata : tertahannya plasenta di cavum uteri disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.

2.3 Etiologi/Penyebab Retensio Plasenta 

Sebab Fungsionil 1. Kontraksi uterus/His kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva ) 2. Plasenta sukar terlepas karena 

Tempatnya : insersi di sudut tuba



Bentuknya : plasenta membranacea , plasenta amularis



Ukurannya plasenta sangat kecil

Plasenta yang sukar terlepas karna hal di atas disebut plasenta adhesive 

Sebab Patolog-Anatomis 1. Plasenta accrete 2. Plasenta increta 3. Plasenta percreta Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis menembus desidua sampai myometrium sampai di bawah peritoneum ( plasenta akreta-percreta)

Jika plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah

penanganan kala III ,akibatnya terjadi lingkaran kontriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta ( inkarserasio plasenta ) 1.

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh lebih dalam. Menurut tingkat perlekatannya :  Plasenta adhesiva : plasenta yang melekat pada desidua endometrium (basalis) lebih dalam dan Nitabuch layer.  Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan menembus desidua endometrium

sampai ke miometrium.

 Plasenta akreta : vili khorialis tumbuh menembus miometrium sampai ke serosa.  Plasenta perkreta : vili khorialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum dinding rahim atau perimetrium. 2. Plasenta sudah terlepas dari dinding rahim namun belum keluar karena atoni uteri atau adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim (akibat kesalahan penanganan kala III) yang akan menghalangi plasenta keluar (plasenta inkarserata). 3. Faktor maternal  Gravida berusia lanjut  Multiparitas 4. Faktor uterus  Bekas sectio caesaria, sering plasenta tertanam pada jaringan cicatrix uterus  Bekas pembedahan uterus  Anomali uterus  Tidak efektif kontraksi uterus  Pembentukan contraction ring  Bekas curetage uterus, yang terutama dilakukan setelah abortus  Bekas pengeluaran plasenta secara manual  Bekas ondometritis 5. Faktor placenta  Plasenta previa  Implantasi cornual  Plasenta akreta

 Kelainan bentuk plasenta

Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan tetapi bila sebagian plasenta sudah lepas maka akan terjadi perdarahan. Ini merupakan indikasi untuk segera mengeluarkannya. Plasenta mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau rektum penuh. Oleh karena itu keduanya harus dikosongkan.

Related Documents


More Documents from "087865735100"