RESUME IGD ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN.S DENGAN ASMA DI RUANG IGD RUMAH SAKIT A.K GANI Ruangan/ Bagian : IGD No RM : 30xxxx
Tanggal Masuk RS : 15 Mei 2018 Tanggal Pengkajian : 15 Mei 2018
1. Identitas Klien Nama Usia Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama Diagnosis Medis Alamat Warna Triage
: : : : : : : :
Tn.R 45 Tahun Laki-Laki Sumatera Selatan/ Indonesia Islam Asma Bronchial Plaju Merah Kuning Hijau Hitam
2. Pengkajian a. Primary Survey Airway:
Jalan nafas Obstruksi Suara Nafas
: Paten Tidak paten : Lidah Cairan (Sputum) Benda Asing Spasme tidak ada : Normal Tidak ada Snoring Gurgling Stridor Wheezing
: Simetris Asimetris : Normal Apneu Dispnea Takipnea Kusmaul Bunyi Nafas : Vasikuler Tidak Ada Ronchi Wheezing Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur Retraksi Otot Dada : Ada Tidak Ada Penggunaan Otot : Ada Tidak Ada Bantu Cuping Hidung : Ada Tidak Ada Sesak Nafas : Ada Tidak Ada RR : 25x/menit
Breathing:
Gerakan Dada Irama Nafas
Circulation:
Akral Pucat Sianosis CRT Frekuensi Nadi Nadi Irama
: : : : : : :
Hangat Dingin Edema Ya Tidak Ya Tidak < 2 detik > 2 detik 90x/menit Teraba Tidak Teraba Teraba Tidak Teraba
Disability :
Kekuatan Suhu Turgor Kulit Respon Kesadaran GCS Pupil Refleks Cahaya Muntah Proyektil Kejang Fungsi Bicara Kekuatan Otot
Exposure:
Deformitas Kontusio Abrasi Penetras Ptekhie Ekimosis Laserasi Edema
: Kuat Lemah : 36,5°C : Normal Sedang Kurang : Alert (Sadar) Varbal Pain Unrespon : Composmentis Apatis Delirium Soporkoma Koma : : : :
E4 V5 M6 Isokor Anisokor Miosis Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
: Ada Tidak Ada : Normal Pelo Afasia Mulut Mencong : Ekstremitas Atas : 5/5 Ekstremitas Bawah : 5/5 : : : : : : : :
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
b. Secondary survey 1) Wawancara Keluhan Utama : Sesak Nafas Riwayat Penyakit : Klien mengatakan bahwa klien sesak nafas Sekarang dan memiliki riwayat asma. Riwayat Penyakit : Klien mengatakan memang memiliki Dahulu riwayat asma dan sering kambuh bila terkena debu berlebih atau udara yang dingin Riwayat Keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya ada yang memiliki riwayat/menderita penyakit asma Riwayat Alergi : Klien mengatakan ada riwayat alergi terhadapat makanan laut Riwayat Merokok : Klien mengatakan ia merokok
2) Pemeriksaan Fisik a) Keadaan Umum : Lemah b) Tanda Vital
c) Kepala
d) Mata
e) Telinga
f) Hidung
g) Leher
h) Dada/ Paru
: T/D : 120/80 mmHg N : 85 x/mnt RR : 25 x/mnt T : 36,5°C : Simetris Asimetris Perdarahan Bengkak Depresi tulang tengkorak Echymosis Nyeri tekan Kelainan bentuk tulang Luka : Kebiruan Pendarahan mata Anemia Ananemia Ikterik Respon Pupil: Isokor Anisokor RC Midriasis Miosis : Cairan Lesi/ kemerahan/ laserasi Benda asing Tidak ada kelainan : Cairan Lesi/ kemerahan/ laserasi Benda asing Tidak ada kelainan : Penetrasi benda asing Nyeri tekan Deviasi trakea Distensi vena jubularis Bengkak Kebiruan sekitar leher Krepitasi Tidak ada kelainan : Simetris Asimetris Bengkak Ekspansi dinding dada meningkat Luka tusuk
i) Abdomen
:
j) Genetalia
:
k) Ekstemitas
:
l) Kulit
:
Luka sayat RR : 25 x/mnt Penggunaan otot dinding dada Suara Jantung: BJ I BJ II Murmur Gallop Nyeri dada Dinding Abdomen: Simetris Tidak Simetris Pendarahan/ bengkak Laserasi/ jejas/ lesi Luka tusuk Luka lecet Distensi Abdomen Nyeri tekan abdomen Bising Usus: 15 x/mnt Simetris Asimetris Benjolan Darah pada rektum Nyeri tekan BAK: 4-6 x/hari, warna: putih kekuningan, jumlah ± 1000 cc Kelainan bentuk Pendarahan Bengkak Jejas/ luka/ laserasi Jari hilang Keterbatasan gerak Fraktur Nyeri Ada luka Dekubitus Echymosis Ptechie Gatal-gatal Insisi operasi Nyeri
3) Pengkajian Psikososial, Budaya dan Spiritual Psikologis
:
Sosial
:
Budaya
:
Spiritual
:
Klien mengatakan bahwa ia merasa baik-baik saja selama ia mau berobat ketika asma datang dan sudah menerima kalau ia memiliki penyakit asma Klien mengatakan kalau ia berkerja dikantor dan berhubungan baik dengan teman kerjanya maupun tetangganya klien mengatakan jika didalam keluarganya terdapat orang sakit maka langsung dibawa ke dokter/rumah sakit. klien mengatakan selalu berusaha untuk melaksanakan sholat 5 waktu
4) Kebutuhan Edukasi Terdapat hambatan dalam pembelajaran: Tidak
Ya
Kebutuhan edukasi: Diagnosa dan manajemen penyakit Tindakan keperawatan Obat-obatan Diet dan nutrisi Rehabilitasi Manajemen nyeri Penjelasan tindakan: a. Tidak terdapat habatan dalam proses pemberian edukasi kesehatan kepada keluarga dan klien b. Pemberian edukasi pada saat sesudah pemberian tindakan c. Isi edukasi meliputi cara pencegahan penyakit, penyabab asma, tindakan pertama yang dapat dilakukan, pemberian posisi tidur yang nyaman dengan kondisi sesak nafas.
5) Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan laboratorium
6) Penatalaksanaan a. Pemberian O2 (Nasal Kanul) 2 L b. Pmberian UAP Ventolin + 2 cc NS
7) Analisa Data Data (Symptoms) Data Subjektif: 1. Klien mengatakan sesak nafas 2. Klien mengatakan terdapat stupum dijalan nafas Data Objektif: 1. Klien tampak sesak nafas 2. Terdapat sputum saat klien batuk 3. TTV: T/D : 120/80 mmHg N : 85 x/mnt RR : 25 x/mnt T : 36,5°C
Kemungkinan Penyebab (Etiology) Faktor ekstrinsik Alergen (kecangkacangan dan debu) Pengaktifan sistem imun (sel mast) Pengaktifan mediator kimiawi, histamin, serotin dan kinin Bronkopasme Penyempitan jalan nafas Serangan paroksimal Dipnea, wheezing dan sputum Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Masalah (Problems) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Data (Symptoms)
Kemungkinan Penyebab (Etiology) Paparan alergen
Data Subjektif: 1. Klien mengatakan sesak nafas Alergen diikuti oleh Ig 2. Klien mengatakan E terdapat stupum dijalan nafas Vasokontriksi pada saluran pernafasan Data Objektif: 1. Klien tampak sesak Asma nafas 2. Terdapat sputum saat Pelepasan serotonin klien batuk 3. TTV: Kontraksi otot polos T/D : 120/80 mmHg Bronkopasme N : 85 x/mnt RR : 25 x/mnt Ventilasi terganggu T : 36,5°C
Masalah (Problems) Ketidakefektifan pola nafas
MK: Ketidakefektifan Pola Nafas 8) Diagnosa Keperawatan a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mukus berlebih b. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi 9) Prioritas masalah keperawatan a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b. Ketidakefektifan pola nafas
c. Intervensi Keperawatan N o 1
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Tujuan (NOC)
Intervensi (NIC)
Ketidakefektian bersihan NOC NIC jalan nafas berhubungan Status pernafasan: kepatenan jalan nafas Manajemen jalan nafas dengan mukus berlebih ditandai dengan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas-aktivitas selama 1 x 24 jam diharapakan status 1. Pemberian nasal kanul Data Subjektif: pernafasan: kepatenan jalan nafas klien baik, 1. Klien mengatakan sesak dengan kriteria hasil: 2. Monitor kecepatan, irama, kedalaman nafas dan kesulitaan bernafas Indikator A T 2. Klien mengatakan terdapat stupum dijalan 3. Catat pergerakan data, catat Frekuensi pernafasan 2 5 nafas ketidaksimetrisan, penggunaan otot Irama pernafasan 2 5 bantu nafas. Kedalaman pernafasan 2 5 Data Objektif: Kemampuan untuk mengeluarkan 2 5 1. Klien tampak sesak nafas 4. Monitor suara nafas tambahan sekret 2. Terdapat sputum saat klien Suara nafas tambahan 2 5 batuk 5. Monitor saturasi oksigen pada pasien 3. TTV: yang tersedia Indikator : T/D : 120/80 mmHg 1. Deviasi berat dari kisaran normal 6. Kolaborasi pemberian obat N : 85 x/mnt 2. Devasi yang cukup besar dari kisaran RR : 25 x/mnt normal T : 36,5°C 3. Deviasi sedang dari kisaran normal 4. Deviasi ringan dari kisaran normal
5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal 2
Ketidakefektifan pola nafas NOC Status pernafasn b/d hiperventilasi ditandai dengan : Data Subjektif: 1. Klien mengatakan sesak nafas 2. Klien mengatakan terdapat stupum dijalan nafas
NIC Monitor pernafasan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Aktivitas-aktivitas selama 1 x 24 jam diharapkan klien menunjukan perbaikan status: Status 1. Posisikan klien untuk memaksimalkan Pernapasan, dengan kriteria hasil: ventilasi Indikator Sianosis Dispnue saat istirahat Pernapasan cuping hidung Mengantuk
Indikator : Data Objektif: 1. Sangat berat 1. Klien tampak sesak nafas 2. Terdapat sputum saat klien 2. berat 3. Cukup batuk 4. Ringan 3. TTV: 5. Tidak ada gangguan T/D : 120/80 mmHg N : 85 x/mnt RR : 25 x/mnt T : 36,5°C
A 4 2 3 3
T 5 5 5 5
2. Motivasi klien untuk bernafas pelan, dalam berputar dan batuk 3. Auskultasi suara nafas tambahan 4. Monitor status oksigenisasi
pernafasan
dan
d. Implementasi Keperawatan
NO
1
Hari Tanggal Dan Jam Sabtu 15 Mei 2018 Sore 16.30 WIB
Evaluasi
Implementasi Tindakan Keperawatan
Paraf
Diagnosa 1 : ketidakefektifan Mukti bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebih 1. Pemberian nasal kanul. R/ pasien diberikan nasal kanul 4 L/menit 2. Memonitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitaan bernafas R/. respirasi klien 25x/m 3. Mencatat pergerakan data, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot bantu nafas. R/ pergerakan dada simeteris dan menggunakan otot bantu pernafasan 4. Memonitor suara nafas tambahan. R/ terdaengar weazzing
Hari Tanggal Dan Jam Sabtu 15 Mei 2018 Sore 17.00 WIB
Paraf
Evaluasi
Mukti S : Klien mengatakan berkurang
sesak
O : Sesak nafas klien tampak berkurang A : Masalah belum teratasi : Indikator Frekuensi pernasan Irama pernafasan Kedalaman pernafasan Kemampuan mengeluarkan mukus Suara nafas tambahan Indikator : 1. Deviasi
berat
A 2
T 5
H 4
2 2
5 5
4 4
2
5
4
2
5
4
dari
kisaran
normal 2. Devasi yang cukup besar dari kisaran normal 3. Deviasi sedang dari kisaran normal 4. Deviasi ringan dari kisaran normal 5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal
5. Berkolaborasi pemberian obat. R/ pasien diberikan combivent+Ns 2cc
P : Lanjutkan intervensi (klien dirawat jalan)
2
Sabtu 15 Mei 2018 Sore 17.00 WIB
Diagnosa 2 : pola nafas tidak efektif Mukti berhubungan dengan hiperventilasai 1. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi. R/ klien diposisikan semi fowler 45derajat. 2. Motivasi klien untuk bernafas pelan, dalam berputar dan batuk. R/ klien mengikuti instruksi perawat. 3. Auskultasi suara nafas tambahan. R/ terdapat weazzing.
Sabtu 15 Mei 2018 Sore 17.30 WIB
S : Klien mengatakan berkurang
sesak
O : pola nafas klien sudah membaik A : Masalah belum teratasi : Indikator Sianosis Dipsneu saat istirahat Pernafasan cuping hidung Mengantuk Indikator : 1. Sangat berat 2. berat
A 4 2 3
T 5 5 5
H 5 5 5
3 5 5
Mukti
4. Monitor status pernafasan dan oksigenisasi R/ pasien diberikan nasal kanul 4 L/menit.
3. Cukup 4. Ringan 5. Tidak ada gangguan
P : Intervensi dihentikan (klien dirawat jalan)