RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS
DEMAM BERDARAH DENGUE PADA An ‘R’
DIRUANGAN PERAWATAN MAMMINASA BAJI DI RSUD LABUANG BAJI
DISUSUN OLEH Evi Ashari 70300116028
CL LAHAN
(
CL INSTITUSI
) (
ROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2019
)
FORMAT PENGKAJIAN Nama Mahasiswa
: Evi Ashari
Nim
: 70300116028
REKAMAN ASUHAN
PENGKAJIAN AWAL KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
UMUM RUANG RAWAT INAP MEDICAL BEDAH
A. Identitas Nama : An ‘R’
Ruang rawat : ruangan perawatan mamminasa baji
Umur : 1 tahun 5 bulan
No RM : 356540
Pendidikan : belum ada
Tanggal/jam masuk : 25-maret-2019 jam 12:00 siang
Pekerjaan : belum ada
Tanggal/jam pengambilan data : 25-maret-2019 jam
Suku : bugis makassar
18:20 malam
Agama : islam
Diangnosa masuk : DBD
Status perkawinan : belum kawin
Cara masuk : digendong neneknya
Alamat : BTN Restika blok E2, no 30
Pindahan dari : UGD
Sumber data : nenek kandung klien B. RIWAYAT KESEHATAN Keluhan utama : nenek klien mengatakan panas sejak 4 hari yang lalu Keluhan saat ini : nenek klien mengatakan klien panas, sakit kepala, nenek klien mengatakan lidah klien kotor, lidah klien tampak kotor, kontak mata klien nampak buruk. Nenek klien mengatakan pernah dirawat opname di RSUD LABUANG BAJI, dengan diagnose Febris sejak sebulan yang lalu, nenek klien mengatakan klien pernah melakukan pengobatan yaitu obat paracetamol. BB sebelum sakit : 8, 7 Kg, nenek klien mengatakan klien tidak pernah dioperasi sebelumnya. C. KEADAAN UMUM Kesadaran : CM, nenek klien mengatakan klien tidak tau penyakitnya namun neneknya seorang perawat juga.
D. KEBUTUHAN DASAR RASA NYAMAN NYERI Suhu : 36,7 0C, klien nampak gelisah, nenek klien mengatakan klien mengalami nyeri kepala dengan skala 2, gambaran nyeri ringan, lokasi nyeri dibagian kepala, durasi 30 detik, frekuensi hilang timbul, respn emosional : klien nampak ketakutan, cara mengatasi nyeri, nenek klien mengatakan klien dianjurkan untuk tidur dan minum obat sanmol Masalah Keperawatan : Nyeri NUTRISI TB : 60 Cm.
BB : 8 kg
Kebiasaan makan : 3 kali sehari, teratur
KEBERSIHAN PERORANGAN Kebiasaan
mandi : 2 kali sehari,nenek klien
mengatakan klien saat ini hanya di waslap 2 kali
Keluhan saat ini : nenek klien mengatakan klien sehari, cuci rambut : nenek klien mengatakan tidak nafsu makan., penampilan lidah nampak klien tidak pernah memakai sampo selama di kotor, porsi makan yang di habiskan saat sakit : rawat di RS, kebiasaan gosok gigi : 2 kali sehari. nenek klien mengatakan klien hanya memakan 3 Kebersihan badan : klien nampak bersih sendok dan tidak menghabiskan 1 porsi makanan. Keadaan rambut : rambut klien nampak bersih Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
Keadaan kulit kepala : nampak bersih Keadaan kuku: kuku klien nampak pendek dan bersih Keluhan saat ini : nenek klien mengatakan klien tidak mempunyai keluhan, Tidak terdapat luka bakar Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
CAIRAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN
Kebiasaan minum : 1500 cc/hari, jenis air minum Aktivitas waktu luang : nenek klien mengatakan mineral dan susu formula.
klien sering bersepeda, hobby klien : klien suka
turgor kulit baik, punggung kuku nampak pink, bersepeda, klien tidak mengalami kesulitan pengisian kapilari ˂2 detik, konjungtiva tidak dalam bergerak, kekuatan otot baik. anemis, terpasang infus :Asering 20 tetes/ menit.
Keluhan saat ini : nenek klien mengatakan klien
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
tidak memiliki keluhan. Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
TIDUR DAN ISTIRAHAT
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
Kebiasaan tidur : malam 7 jam, siang 1 jam,
Refleksi baik, penglihatan baik, pendengaran
kebiasaan tidur : nenek klien mengatakan klien
baik, penciuman baik, perabaan baik.
tidur dengan nyenyak.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah KESEIMBANGAN DAN PENINGKATAN HUBUNGAN RESIKO SERTA INTERAKSI SOSIAL Klien belum kawin Orang pendudung : yaitu ibu dan nenek klien. Peran dalam struktur keluarga : anak Psikologi Klien nampak sedih, klien nampak gelisah, klien nampak ketakutan Masalah Keperawatan : kecemasan E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN 1. Bahasa dominan : klien menggunakan bahasa Indonesia, 2. Informasi yang telah diberikan : tim/petugas yang merawat klien, hak dan kewajiban klien 3. Masalah yang telah dijelaskan : obat-obatan yang diberikan Obat
Dosis
Waktu
Diminum secara teratur
Cefixime
3x1
Per 8 jam
Teratur
dexhametasone
3x1
Per 8 jam
Teratur
Tujuan obat
Obat anti bengkak
Factor resiko keluarga (tandai hubungan) : kakek klien memiliki penyakit jantung.
F. DATA GENOGRAM GI
G II
G III
5 5 5 5 5 5 5 5 8 5 8 5
f e e e e f f
KETERANGAN : G I : kakek klien menderita penyakit jantung G II : orang tua klien G III : klien penderita DBD, dan adik kandung klien : LAKI LAKI : PEREMPUAN : KLIEN : GARIS KETURUNAN : GARIS PERKAWINAN : GARIS SERUMAH
G. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG ( Diagnostik dan laboratorium)
Biokimia
Nilai normal
Hasil
HCT
Laki-laki : 40-50 0/C
36,0 0/C
Perempuan : 37-45 0/C MCV
80-96 FL
75,5 FL
MCH
27-31 pg
25,6 pg
PLT
150-400 x103/uL
117 x103/uL
MPV
Laki-laki : 6,1-8.9 FL
10,1 FL
Perempuan : 6,3-9,1 FL LED/BBS
Laki-laki : 0-10 mm/jam
38 mm/jam
Perempuan :0-15 mm/jam HB
12,29 Dl
H. PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANAN KDM Virus dengue yang telah masuk ke tubuh penderita akan menimbulkan viremia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan komplement sehingga terjadi komplek imun Antibodi – virus. Pengaktifan tersebut akan membentuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2di Hipotalamus sehingga terjadi termoregulasi instabil yaitu hipertermia yangakan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi.Hipovolemi juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah menyebabkan kebocoran plasma.Adanya komplek imun antibodi – virus juga menimbulkan Agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit, trombositopeni, coagulopati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika berlanjut terjadi shock dan jika shock tidak teratasi terjadi Hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik. Asidosis metabolik juga disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak teratasi terjadi hipoxia jaringan.
Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya dapat hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia sebagai reaksi terhadap infeksi dan terjadi : (1) aktivasi system komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin yang menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan (3) kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan. Ketiga faktor tersebut akan menyebabkan (1) peningkatan permiabilitas kapiler; (2) kelainan hemostasis, yang disebabkan oleh vaskulopati; trombositopenia; dan kuagulopati.
Penyimpanan KDM Arbovirus (dibawa oleh nyamuk aedes agegypti) Kebutuhan
Infeksi virus dengue (viremia)
Hipertermi
Oksigen ↑
Aktivasi system komplemen Membentuk dan melepaskan zat C3a dan C5a Permeabilitas membrane meningkat
Agregasi trombosit Trombositopenia
Kebocoran plasma ke
Kerusakan endotel
ekstravaskular
Pembuluh darah Aktivasi factor
Paru : Efusi pleura
pembekuan Perdarahan
Hepar :Hepatomegali
DIC
Abdomen : Asites
Syok Hipovolemia
Haemokonsentrasi : Sesak nafas, mual dan muntah
Gangguan perfusi jaringan
Anoreksia Meninggal
No 1
Data DS :
Etiologi
Problem
DHF
Nyeri akut
1. nenek klien mengatakan panas sejak 4 hari yang lalu
Permeabelitas membrane
2. nenek klien mengatakan klien sakit
meningkat
kepala 3. nenek
klien
mengatakan
klien
Agregasi trombosit
mengalami nyeri kepala dengan skala 2
Trombosipenia
DO : 1. Klien nampak sedih
Aliran Darah tidak sampai di
2. klien nampak gelisah,
otak
3. nyeri P
: nyeri akibat sakit kepala,
bertambah
ringan
saat
Nyeri akut
tidur
gambaran nyeri kepala ringan Q : nyeri bersifat berdenyut R : nyeri kepala S : skala 2 T : durasi 30 detik, dan hilang timbul. 2.
DS :
1. nenek klien mengatakan panas sejak 4
DHF Kurangnya informasi
hari yang lalu DO :
Pengetahuan kurang
1. kontak mata klien nampak buruk. 2. Klien nampak sedih,
Tidak mampu mengelolah
3. klien nampak gelisah,
mekanisme koping
4. klien nampak ketakutan Ansietas
Ansietas
PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) dibuktikan dengan gelisah dan frekuensi nadi meningkat 2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dibuktikan dengan nampak gelisah, kontak mata buruk, ketakutan
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Inisial Klien
: An ‘R’
Ruangan
: Perawatan Mamminasa Baji
No. RM
: 356540
No 1
Diagnose
Intervensi keperawatan
Keperawatan Nyeri akut
Observasi 1. Identifikasi
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas nyeri. 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi factor yang memperberatdan memeperingan nyeri 4. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 5. Monitor efek samping penggunaan analgesic Teraupeutik 1. Berikan teknik nonfarmokologis untuk mengurangi rasa nyeri 2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri 3. Fasilitas istirahat dan tidur 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi peredaan nyeri
Edukasi 1. Jelaskan penyebab, periode,dan pemicu nyeri 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4. Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat 5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian analgesic jika perlu
2
Ansietas
Observasi 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (kondisi,warna, stressor) 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan Terapeutik 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan 2. Pahami situasi pembuat ansietas 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan Edukasi 1. Jelaskan prosedur, termasuk sensani yang mungkin dialami 2. Anjurkan kepada keluarga untuk tetap bersama pasien 3. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan 4. Latih teknik relaksasi Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu