Resum 6 Kurikulum Revisi Fix Okee.docx

  • Uploaded by: Kelsi aprilia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resum 6 Kurikulum Revisi Fix Okee.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,466
  • Pages: 34
Rabu 27 Maret 2019

TUGAS INDIVIDU 6 REVISI KURIKULUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH “Standar Penilaian K13 UntukmMata Pelajaran IPA SMP dan FISIKA SMA(Memahami soal LOTS DAN HOTS)”

KELOMPOK 7

NAMA NIM PRODI DOSEN PEMBIMBING

: KELSI APRILIA : 17033021 : PENDIDIKAN FISIKA B : Prof. Dr.FESTIYED, M.s

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019

DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................. 2 Standar Penilaian K13 UntukmMata Pelajaran IPA SMP dan FISIKA SMA(Memahami soa LOTS DAN HOTS) ....................................................................................................................... 2 A.Perangkat Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 ........... 2 1.Pada KTSP .................................................................................................................................. 2 2.Pada Kurikulum 2013 ................................................................................................................. 3 B.Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 ...... 22 1.Pada KTSP ................................................................................................................................ 22 2.Pada Kurikulum 2013 ............................................................................................................... 23 C.Hasil Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 ................. 25 1.Pada Kurikulum 2013 ............................................................................................................... 25 2.Pada KTSP ................................................................................................................................ 28 BAB II ......................................................................................................................................... 29 ANALYSIS ................................................................................................................................. 29 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 33

1

BAB I Standar Penilaian K13 UntukmMata Pelajaran IPA SMP dan FISIKA SMA(Memahami soal LOTS DAN HOTS)

A. Perangkat Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 1. Pada KTSP

Depdiknas (2006:7) mengungkapkan bahwa Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Dalam penilaian kelas digunakan tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Akan tetapi guru lebih banyak memperhatikan aspek kognitif saja, sedangkan aspek psikomotor dan afektif kurang diperhatikan. Selain itu penilaian juga dilaksanakan pada saat tertentu saja misalnya pada saat ulangan/test/ujian, sedangkan ketrampilan proses sering tidak diperhatikan. Padahal seharusnya penilaian dilaksanakan pada saat dan akhir pembelajaran. Sehingga siswa dapat menunjukkan apa yang mereka ketahui, pahami dan yang mampu mereka kerjakan. Perangkat penilaian pada KTSP yaitu : a. Tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. b. Observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

2

c. Penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

2. Pada Kurikulum 2013 Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan

sikap,

menggunakan

pengetahuan

dan

keterampilan

yang

diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi

yang

sesungguhnya. Penilaian berdasarkan lampiran Permendikbud no. 66 tahun 2013 mencakup penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

3

kompetensi,

ujian

mutu

tingkat

kompetensi,

ujian

nasional,

dan

ujian

sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut: a. Penilaian

autentik

merupakan

penilaian

yang

dilakukan

secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya, dengan kriteria yang telah ditetapkan. c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik, termasuk penugasan perseorangan atau kelompok di dalam atau di luar kelas, khususnya pada sikap atau perilaku dan keterampilan. d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan semua KD pada semester tersebut. h. Ujian tingkat kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendididkan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah KD yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. i.

Ujian mutu tingkat kompetensiyang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui 4

pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah KD yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. j.

Ujian nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai oleh peserta didik dalam rangka

menilai

pencapaian

Standar

Nasional

Pendidikan,

yang

dilaksanakan secara nasional. k. Ujian sekolah/madrasahmerupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan. Penilaian

autentik

(authentic

assessment)

menurut

beberapa

sumber

sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1. American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran 2. Newton Public School, mengartikan penilaian otentikautentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik 3. Wiggins

mendefinisikan

penilaian

otentikautentik

sebagai

upaya

pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. 5

Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini. 1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran. 2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan. 3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik. 4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah. Prinsip-prinsip penilaian otentik sebagai berikut: 1.

Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar (prosedur dan kriteria yangg jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilaian.

2.

Terpadu, berarti penilaian oleh pendidikan dilakukan secara terencana, menyatu dengaan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

3.

Ekonomis, berarti penilaian yangg efesien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

4.

Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapattt diakses oleh semua pihak.

5.

Akuntable, berarti penilaian dapattt dipertanggung jawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untukk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

6.

Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengaan mengikuti langkah-langkah baku.

7.

Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Penilaian Otentik (Auhentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,keterampilan,dan pengetahuan. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian , pengukuran, pengujian,atau evaluasi. Sedangkan istilah otentik merupakan sinonim dari asli, 6

nyata,valid atau reliabel. Penilaian otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja didunia nyata secara bermakna,yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian otentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada standar penilaian yang terdiri dari: a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. b. Pengetahuan melalui tes tulis,lisan,dan penugasan. c. Keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian yang menurut peserta didik

mendemonstrasikan

suatu

kompetensi

tertentu

dengan

menggunakan tes praktik,projek,dan penilaian portofolio. Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiriatas: a. penilaian hasil belajar oleh pendidik; b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek: a. Penilaian Sikap Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecendrungan perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik dalam kelas maupun luar kelas.Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butir-butir sikap dalam KD pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2). Penilaian sikap dibagi menjadi dua, yaitu: 

Penilaian sikap utama yaitu observasi



Penilaian sikap penunjang yaitu penilaian diri dan penilaian teman sejawat

7

Onservasi oleh guru mata pelajaran selama satu semester

Dilaksanakan selama proses pembelajran dan di luar pembelajaran

Observasi oleh bk dan wali kelas selama satu semester

Dilaksanakan diluar jam pelajaran baik secara langsung maupun berdasarkan informasi / laporan yang valid

Penilaian diri dan penilaian antar teman

Dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester

Utama

Penilaian sikap

Penunjang

GAMBAR 1. Skema Penilaian Sikap

Adapun teknik penilaian sikap, yakni: a) Observasi Observasi

merupakan

teknik

penilaian

yang

dilakukan

secara

berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Observasi ini merupakan teknik penilaian sikap yang utama yang dilakukan di sekolah. 

Observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama 1 semester yang dilaksanakan selama proses pembelajaran dan di luar pembelajaran.



Observasi yang dilakukan oleh guru BK dan Wali kelas selama 1 semester yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran baik secara langsung maupun berdasarkan informasi/laporan yang valid.

Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal.Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butirbutir sikap.Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata pelajarannya.Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya.Hasil observasi diserahkan ke wali kelas untuk diolah lebih lanjut.

8

Table 1. Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran Nama Satuan Pendidikan : SMA X Padang Tahun pelajaran

: 2014/2015

Kelas/semester

: X/ Semester 1

Mata pelajaran

: Fisika

No

1

Waktu

1/3/201

Nama

Adi

6

Kejadian/ perilaku Butir

Pos/

Tindak

sikap

neg

lanjut

Meninggalkan

Tanggung -

Dipanggil

laboratorium

jawab

untuk

tanpa

membersih

membersihkan

kan meja

meja dan alat

dan alat

bahan yang sudah

bahan yang

dipakai

sudah dipakai. Dilakukan pembinaan

2

5/3/201

Agung

6

Melapor kepada

Jujur

+

Diberi

guru dahwa dia

pujian atas

merusak

kejujurann

multimeter

ya. Diingatkan agar lain kali lebih berhati-hati

3

10/03/2 016

Lala

Tidak

disiplin

-

Ditanya

mengumpukan

apa

tugas fisika

alasannya tidak mengumpu lkan tugas, agar selanjutnya 9

selalu mengumpu lkan tugas.

Table 2. Contoh jurnal penilaian sikap spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas Nama Satuan Pendidikan : SMA X Padang Tahun pelajaran

: 2014/2015

Kelas/semester

: X/ Semester 1

No

Waktu

Nama

Kejadian/ perilaku

Butir sikap

Pos/ neg

1

1/3/2016

Adi

Ketakwaan

-

Membantu teman

Toleransi

+

yang mempersiapkan

beragama

Tidak mengikuti shalat jum’at yang dilaksanakan di sekolah.

2

5/3/2016

Agung

perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah 3

10/03/201 6

Lala

Mengingatkan teman

Toleransi

untuk sholat zuhur di

beragama

+

musholla sekolah

Table 3. Contoh jurnal penilaian sikap sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas Nama Satuan Pendidikan : SMA X Padang Tahun pelajaran

: 2014/2015

Kelas/semester

: X/ Semester 1 10

No

Waktu

Nama

Kejadian/ perilaku

Butir sikap

Pos/ neg

1

1/3/2016

Adi

Menolong seorang

Santun

+

Percaya diri

+

Tanggung

-

lansia menyeberang jalan di depan Sekolah 2

5/3/2016

Agung

Menjadi pemimpin upacara di sekolah

3

10/03/201 6

Lala

Tidak menyerahkan

surat izin tidak masuk jawab sekolah dari orang Tuanya

b) Penilaian Diri Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kelebihan atau kekurangan dirinya dalam berperilaku. Penilaian diri oleh peserta didik dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya, peserta didik dapat menyadari kekuatan dan kelemahannya, dapat mendorong, melatih dan membiasakan peserta didik untuk berbuat jujur.Instrumen yang digunakan dalam penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa yang bisa dipahami peserta didik dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta didik.Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. (1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri (2) Menentukan indikator yang akan dinilai (3) Menentukan kriteria penilaian yang digunakan (4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian atau dalam bentuk essai untuk mendorong peserta didik mengenali diri dan potensinya

11

Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek pada waktu kegiatan kelompok. Nama

:……………….

Kelas/semester

:………/…………

Petunjuk: 1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. 2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No.

Pernyataan

Ya

Tidak

Selama kegiatan kelompok saya: 1

Mengusulkan ide kepada kelompok

2

Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri

3

Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan

4

Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan

5

Menertawakan pendapat teman

c) Penilaian Teman Sejawat Penilaian teman sejawat merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai perilaku temannya. Penialaian antarteman dapat mendorong: (a) objektifitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/perbedaan, (d) refleksi diri. Penilaian teman sejawat/antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan kelompok, misalnya setiap peserta didik menilai dua orang temannya dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya. Sebagaimana diagram berikut.

Gambar. 2. Diagram penilaian antarteman 12

Berdasarkan diagram di atas

menggambarkan aktivitas saling menilai

sikap/perilaku antarteman. 

Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E, A juga dinilai oleh B dan E



Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C, B juga dinilai oleh A dan C



Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D, C juga dinilai oleh B dan D



Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E, D juga dinilai oleh C dan E



Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A, E juga dinilai oleh D dan A

Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman menggunakan daftar cek ketika kerja kelompok. Petunjuk 1. Amati perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok 2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmumenunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut 3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru Nama teman

: 1. …………2….…….

Nama penilai

:……………………….

Kelas/semester

:………/………………

No.

Pernyataan

Teman 1

Teman 2

Selama kegiatan kelompok saya: 1

Teman saya mengajukan pertanyaan dengan Sopan

2

Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah

3

Teman

saya

memaksa

kelompok

untuk

menerima usulnya 4

Teman saya menertawakan pendapat teman yang aneh

5

Teman

saya

menjawab

pertanyaan

yang

diajukan teman lain

13

Peserta

didik

yang

menunjukkan

banyak

perilaku

positif

diberi

apresiasi/pujian dan peserta didik yang menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi/pembinaan sehingga peserta didik tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik.

b. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan

merupakan

penilaian

untuk

kemampuan peserta didik berupa pengtetahuan faktual,

mengukur konseptual,

prosedural, metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi.Penilaian ini berkaitan dengan KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Tes tertulis

Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isisan/melengkapi, uraian

Tes Lisan

kuis dan tanya jawab

Penugasan

Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di satuan pendidikan dan/atau di luar sekolah

Penilaian pengetahuan

Teknik lian, misalnya : portofolio, observasi

Gambar

3.

Skema

penilaian

pengetahuan

Teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian pengetahuan yakni: a) Penilaian Tertulis Penilaian tertulismerupakan tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes.Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

14

b) Penilaian Lisan Penilaian lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan dan dapat diberikan secara klasikal dalam pembelajaran. Tes lisan dapat menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani mengeluarkan pendapat. Instrumen tes lisan berupa kuis dan tanya jawab. c) Penugasan Penugasan merupakan pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukurdan/atau

meningkatkan

pengetahuan.

Penugasan

dapat

berupa

tugas/pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Contoh pengisian hasil penilaian tugas No

Nama

Skor

.

1

Asep

pendah

Pelaksa

kesimpul

tampila

Keterbac

uluan

naan

an

n

aan

4

2

2

3

3

Jumla

Nila

h skor

i

14

70

Keterangan: 

Skor maksimal=banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria Pada contoh di atas, skor maksimal= 5x4=20



Nilai tugas = jumlah skor diperoleh

x 100

skor maksimal pada contoh, nilai tugas Adi = 14

x 100 = 70

20 d) Teknik lain, seperti observasi Observasi selama proses pembelajaran juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Tujuannya untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan proses pembelajaran. c. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4.Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan yang sesungguhnya. 15

Unjuk kerja/kinerja/praktik

Penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik

Proyek

Kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelapor hasil proyek dalam kurun waktu tertentu

Portofolio

Rekaman hasil pembelajran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik

Produk

Penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, tekniologi, dan seni

Penilaian keterampilan

Teknik lain: Misalnya: tertulis

Gambar 4. Skema penilaian keterampilan Adapun teknik yang dapat dilakukan dalam penilaian keterampilan yaitu : a) Kinerja/Praktik Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.

Contoh / format penilaian kinerja untuk dilaboratorium Mata Pelajaran

: Fisika

Judul Praktikum : Percobaan Gerak Harmonis Sederhana Sub Topik

: Ayunan pada bandul

Alokasi waktu

: 2 x 45 menit

Daftar cek Aspek yang dinilai

Nama Peserta

Menggunakan

Membaca

Membersihkan

Menyimpan

didik

jas lab

prosedur kerja

alat

alat pada 16

tempatnya Ya

Tidak Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Lala Dina Nana Mario .... Keterangan: diisi dengan tanda (√)

b) Proyek Penilaian proyek sebagai penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu. Contoh / format penilaian proyek Mata Pelajaran

: Fisika

Nama Proyek

: Percobaan Fluida Statis

Sub Topik

: Hukum Archimedes

Alokasi Waktu

: 2 x 50 menit

Indikator

: Peserta didik dapat mendefenisikan benda-benda yang mengapung, melayang dan tenggelam di dalam air

Alat dan bahan

: Gelas beker, potongan kayu, telur puyuh mentah atau telur ayam, garam dapur dan air

Langkah kerja

: 1. Menyiapkan gelas beker, lalu mengisikan air ke dalam gelas beker tersebut hingga hampir penuh. 2. Untuk percobaan benda terapung, menggunakan potongan kayu, lalu amati apa yang terjadi pada potongan kayu yang dimasukkan ke dalam air tersebut. 3. Untuk percobaan benda melayang, menggunakan telur puyuh atau telur ayam dimasukkan ke dalam air yang diberikan tambahan garam halus, lalu amati yang terjadi pada telur tersebut.

17

4. Untuk percobaan percobaan benda tenggelam, menggunakan benda dengan massa yang cukup besar yang dimasukkan ke dalam air, lalu amati yang terjadi pada benda tersebut. No

Tahap

Deskripsi Siswa

mengetahui

Skor

Skor

(1)

(2)

Skor Skor (3)

(4)

dan

menyebutkan topik dan tujuan 1

Persiapan

percobaan yang dilakukan siswa

mengetahui

dan

menyebutkan prosedur percobaan  Percobaan pertama: Apakah yang

sebuah

benda

dimasukkan

ke

dalam air akan menaik Keatas  Percobaan kedua: Apakah 2

sebuah

benda

Pengumpulan

yang

Data

dalam air akan melayang

dimasukkan

ke

 Percobaan ketiga: Apakah yang

sebuah

benda

dimasukkan

ke

dalam air akan bergerak ke bawah sampai menyentuh dasar tempat cairan dan tetap berada di dasar  Pada percobaan pertama: Mencari 3

Pengolahan

membuktikan

Data

FA > W

serta

ρ cairan g Vcairan > ρ benda g Vbenda 18

ρ cairan > ρ benda  Pada percobaan kedua: Mencari

serta

membuktikan FA = W ρ cairan g Vcairan = ρ benda g Vbenda ρ cairan = ρ benda  Pada percobaan ketiga: Mencari

serta

membuktikan FA < W ρ cairan g Vcairan < ρ benda g Vbenda ρ cairan < ρ benda  Membuat

hasil

pengamatan

mulai

dari

topik, tujuan, dasar teori, langkah kerja, alat dan bahan,

4

Pelaporan Tertulis

tabel

data,

pengolahan

data,

pembahasan

dan

kesimpulan  Menyajikan

pembahasan

sesuai dengan percobaan dan hasil percobaan yang Dilakukan  Menyajikan

/

membuat

kesimpulan sesuai dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan Total Skor

19

Keterangan Skor:  Skor (4)

: Apabila siswa melaksanakannya dengan tepat dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan

 Skor (3)

: Apabila siswa melaksanakannya dengan benar tetapi kurang tepat dari petunjuk yang diberikan

 Skor (2)

: Apabila siswa melaksanakannya kurang tepat dan tidak benar dari petunjuk yang diberikan

 Skor (1)

: Apabila siswa melaksanakannya tidak sesuai dan tidak sama sekali dengan petunjuk yang diberikan

c) Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Contoh / format penilaian produk: Materi Pokok

: Rangkaian Elektronika

Kelas / Semester

: XII / 2

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

Hari / Tanggal

:

Nama / Kelompok

:

Standar Kompetensi

: 1. Mengenal jenis-jenis komponen listrik beserta fungsi penerapannya pada suatu rangkaian

Kompetensi Dasar

: 1.1. Merangkai komponen listrik sehingga menghasilkan rangkaian yang benar

No

Aspek Penilaian

Nilai /

Indikator

a. Siswa

mengetahui

Skor fungsi

komponen yang akan digunakan 1

Tahap Persiapan

b. Siswa dapat menjelaskan tujuan praktikum c. Siswa dapat menguasai materi yang menjadi dasar praktikum 20

a. Siswa mengetahui bentuk-bentuk Tahap 2

Pelaksanaan: Ketepatan memilih

komponen yang akan digunakan b. Siswa dapat mengambil alat dan bahan sesuai kebutuhan

alat dan bahan c. Siswa mampu mengenali jenis komponen yang digunakan a. Siswa menggunakan alat dan bahan sesuai dengan langkah kerja 3

Keterampilan menggunakan alat

b. Siswa menggunakan alat dan bahan dengan benar c. Siswa mampu membaca nilai komponen yang digunakan a. Siswa menggunakan waktu secara efisien dan efektif b. Siswa menggunakan alat dan bahan bekerja sama dengan teman sekelompok

Keterampilan 4

selama melakukan praktikum

c. Siswa menggunakan komponen sesuai kebutuhan d. Siswa mampu merakit rangkaian dengan rapi dan benar e. Siswa mampu terlibat aktif dalam kegiatan praktikum

5

Tahap Hasil: Hasil Produk

a. Rangkaian yang dihasilkan sesuai dengan tujuan praktikum

21

b. Siswa mengumpulkan produk rangkaian sesuai jadwal c. Siswa mengetahui fungsi dari rangkaian yang dibuat

Total Nilai / skor

d) Portofolio Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman.

B. Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 1. Pada KTSP Pada

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan,

penilaiannya

lebih

menitikberatkan pada penilaian kognitif peserta didik yang teknik penilaiannya, berupa: a. Ulangan Harian b. Ulangan Tengah Semester c. Ulangan Akhir Semester d. Ulangan kenaikan kelas e. Ujian Sekolah f. Ujian Nasional 22

2. Pada Kurikulum 2013 Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Adapun penilaian terhadap peserta didik dapat dilihat sebagai berikut: a. Proses penilaian di awali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih. b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik. c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan

kepada

pihak

terkait

dan

dimanfaatkan

untuk

perbaikan

pembelajaran. d. Pelaksanaan penilaian otentik menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu masalah.

No

Jenis Penilaian

Penilai

Waktu

1

Penilaian autentik

Guru

Berkelanjutan

2

Penilaian diri

Siswa

Tiap kali sebelum ulangan harian

23

3

Penilaian proyek

Guru

Setiap akhir abab atau akhir tema pelajaran

4

Ulangan harian

Guru

Terintegrasi dalam proses pembelajaran

5

Ulangan tengah dan akhir

Guru

Semesteran

semester 6

Ujian tingkat kompetensi

Sekolah (kisi- Setiap kisi

7

Ujian

mutu

tingkat

dari tidak

pemerintah)

UN

Pemerintah

Setiap

kompetensi

kompetensi bersamaan

yang dengan

akhir kompetensi

(yang bukan akhir jenjang sekolah)

8

9

Ujian sekolah

Ujian

nasional

Sekolah

sebagai Pemerintah

Akhir jenjang sekolah

Akhir jenjang sekolah

ujian tingkat kompetensi pada akhir jenjang satuan Pendidikan

Aspek yang dinilai pada penilaian otentik yaitu : a. Penilaian sikap spiritual Penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester yang dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik.Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran sedangkan di luar kelas dilakukan oleh wali kelas dan guru BK.

b. Penilaian sikap sosial Penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester.Penilaian utama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran sedangkan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik dilakukan 24

sebagai penunjang.Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran sedangkan di luar kelas dilakukan oleh wali kelas dan guru BK.

c. Penilaian pengetahuan Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan maupun penugasan.

d. Penilaian keterampilan Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian protofolio yang diberikan setelah proses pembelajaran.

C. Hasil Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP dan Otentik dalam Kurikulum 2013 1. Pada Kurikulum 2013 Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik, menentukan kriteria minimal tingkat kompetensi, mengoordinasikan semua nilai-nilai ulangan, menyelenggarakan ujian sekolah, menentukan kriteria kenaikan kelas; dan seterusnya.Sebagaimana diketahui bahwa penilaian pada kurikulum KTSP berbeda dengan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, penilaian dilakukan secara komperehensif untuk menilai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) 25

pembelajaran meliputi: ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian otentik menilai kesiapan peserta didik serta proses dan hasil belajar secara utuh. Dalam penilaian otentik setiap pendidik mengetahui perkembangan siswa dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Setiap komponen yang ada di kelas termasuk antar siswa ikut terlibat dalam penilaian otentik ini. pada kurikulum sebelumnya penilaian menggunakan skala 0 hingga 100, sedangkan aspek afektif menggunakan huruf A, B, C, dan D. Pada kurikulum 2013 skala nila tidak lagi 0 – 100, melainkan 1 – 4 untuk aspek kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk aspek afektif menggunakan SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang. Skala nilai 1 – 4 dengan ketentuan kelipatan 0,33. Diantara aspek penilaian pada kurikulum 2013 adalah penilaian knowlidge, penilaian skill, dan penilaian sikap.Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K). Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan deskripsi koherensi. Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD). Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: Nilai (Angka)

Bentuk Nilai SB = Sangat Baik

= 80 – 100

B = Baik

= 70 – 79

C = Cukup

= 60 – 69

K = Kurang

= < 60

Adapun bentuk penilaian pengetahuan terdiri atas:  Nilai Proses (Nilai Harian = NH)  Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)  Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)  Penilaian Keterampilan 26

Penilaian Keterampilan terdiri atas: Nilai Praktik, Nilai Projek dan Nilai Portofolio. Penilaian rapor untuk pengetahuan dan keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan setiap aras (tingkatan) diberi predikat sebagai berikut: Tabel skala penilaian Huruf

Nilai angka

Huruf

Nilai angka

A

3,67 – 4.00

C+

2,01 – 2,33

A-

3,34 – 3,66

C

1,67 – 2,00

B+

3,01 – 3,33

C-

1,34 – 1,66

B

2,67 – 3,00

D+

1,01 – 1,33

B-

2,34 – 2,66

D

< 1,00

Tabel konversi skor dan prediket hasil belajar untuk setiap ranah

Sikap Modus

Predikat

Pengetahuan Skor

Huruf

Rerata 4,00

SB

3,85 –

(Sangat

4,00

Baik)

3,51 –

B

3,18 –

(Baik)

3,50 2,85 –

A

A-

C

2,18 –

(Cukup)

2,50 1,85 –

B+

A

3,51 –

A-

3,18 –

B+

3,50 B

2,85 –

B

3,17 B-

2,51 –

B-

2,84 C+

2,18 –

C+

2,50 C

2,17 1,51 –

3,85 –

3,84

2,84 2,00

Huruf

4,00

3,17 2,51 –

Capaian Optimum

3,84 3,00

Keterampilan

1,85 –

C

2,17 C

1,51 –

C

27

1,84 1,00

K

1,18 –

(Kurang)

1,50 1,00 – 1,17

1,84 D+

1,18 –

D+

1,50 D

1,00 –

D

1,17

2. Pada KTSP Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM

harus

mengikuti pembelajaran remedi. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN. Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk model rapor, masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap matapelajaran yang diperoleh dari ketuntasan kompetensi dasarnya. Nilai pada rapor merupakan gambaran kemampuan peserta didik, karena itu kedudukan atau bobot nilai harian tidak lebih kecil dari nilai sumatif (nilai akhir program). Kompetensi yang diuji pada penilaian sumatif berasal dari SK, KD dan Indikator semester bersangkutan.

28

BAB II ANALYSIS Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian otentik adalah adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. A. Perangkat Penilaian 1. KTSP Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat yaitu:

a. Tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. b. observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. c. Penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. 2. Kurikulum 2013 Penilaian otentik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat penilaian kompetensi yaitu: a. Penilaian kompetensi sikap merupakan Penilaian yang dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. b.

Penilaian kompetensi pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan melalui tes tulis, observasi, dan penugasan.

c.

Penilaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek dan penilaian portofolio.

B. Pelaksanaan Penilaian 1. KTSP a. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik) atau menggunakan skala penilaian(rating scale). b. Pada penilaian sikap kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif, atau dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.

29

c. Penskoran pada penilaian tertulis dapat diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor. d. Pada penilaian proyek aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan kondisi siswa/sekolah. Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor. e. Pada penilaian produk aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat. Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor. f. Pada penilaian portofolio, skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0 - 10 atau 0 - 100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai. g. Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. 2. Kurikulum 2013

a. Pada penilaian kompetensi sikap,dilakukan penilaian dengan mengambil nilai modus(nilai yang paling sering muncul) b. Pada penilaian pengetahuan,dilakukan penilaian dengan mengambil nilai ratarata. c. Pada penilaian kompetensi keterampilan,dilakukan penilaian dengan mengambil nilai tertinggi. C. Hasil Penilaian 1. KTSP a. Penilaian Unjuk Kerja 1) Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5. 30

2) Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya. b. Penilaian Sikap 1) Catatan Guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasaan peserta didik berkaitan dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk kalimat naratif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi perilaku, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat penghargaan/pujian atau peringatan. c. Penilaian Tertulis 1) Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran dan kompleksitas jawaban. Nilai akhir semester ditulis dalam rentang 0 sampai 10, dengan dua angka di belakang koma. Nilai akhir semester yang diperoleh peserta didik merupakan deskripsi tentang tingkat atau persentase penguasaan Kompetensi Dasar

dalam semester tersebut. Misalnya, nilai 6,50 dapat diinterpretasikan

peserta didik telah menguasai 65% unjuk kerja berkaitan dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran dalam semester tersebut. d. Penilaian Proyek 1) Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. e. Penilaian Produk 31

1) Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. f. Penilaian Portofolio 1. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik. g. Penilaian Diri 1) Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.

2. Kurikulum 2013 a. Penilaian Kompetensi Sikap untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 – 4,00 dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB) b. Penilaiaian Kompetensi Pengetahuan untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 – 4,00 dengan predikat D–A c. Penilaian Kompetensi Keterampilan untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 – 4,00 dengan predikat D –A.

32

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. E.Mulyasa.

2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya. Masril Dan Fanny Brahmatina Rahim.2017.Kurikulum Fisika Sekolah.Padang.Sukabina Press Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaiaian. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang satandar penilaian

33

Related Documents

Resum
August 2019 47
Resum
October 2019 42
Resum
November 2019 35

More Documents from ""