Resum 6 Kurikulum.doc

  • Uploaded by: Kelsi aprilia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resum 6 Kurikulum.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 8,150
  • Pages: 43
Rabu 20 Maret 2019

TUGAS INDIVIDU 6 KURIKULUM FISIKA SEKOLAH MENENGAH “Penilaian Berbasis Kelas KTSP dan Penilaian Otentik Kurikulum 2013”

KELOMPOK 7

NAMA

: KELSI APRILIA

NIM

: 17033021

PRODI

: PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN PEMBIMBING

: Prof. Dr.FESTIYED, M.s

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019

A. PERANGKAT PENILAIAN 1. PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KTSP Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan proses pembelajaran (Sanjaya: 2006,184). Dikatakan Penilaian Berbasis Kelas karena kegiatan penilaian dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran (Muslich,2007:91). Penilaian berbasis kelas dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan data dan informasi tentang hasil belajar peserta didik untuk menetapakan tingkat pencapain dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapakan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Perangkat Penilaian KTSP : Dalam KTSP dikenal berbagai penilaian yang dapat digunakan baik berupa tes maupun non tes. Harianti (2006) dan Surapranata (2005) mengemukakan ada tujuh penilaian yang dapat dilakukan dalam penilaian berbasis kelas, yaitu: a) Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktek sholat, praktek olah raga prestasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Contoh Tugas Penilaian Kerja Form Penilaian Pembacaan Cerita Nama Siswa : Tema cerita : Petunjuk : Tuliskan centang di belakang huruf di mana kemampuan siswa teramati pada waktu bercerita.

Ekspresi No 1 Fisik (Physical Expression)   2

2

3

4

Berdiri tegak melihat pada penonton Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan

pernyataan yang disajikan Suara (vocal expression)  

3

1

Berbicara dengan kata-kata yang jelas Nada suaranya berubah-ubah sesuai

dengan

pernyataan yang disajikan  Berbicara cukup keras untuk didengar oleh penonton Verbal (Vercal expression)   

Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti Tidak mengulang-ulang pernyataan Menggunakan kalimat yang lengkap untuk

mengutarakan suatu pikiran  Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting

b) Penilaian Sikap Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, penomena, atau masalah. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut. a. b. c. d.

Sikap terhadap materi pelajaran Sikap terhadap guru/pengajar. Sikap terhadap proses pembelajaran. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu pelajaran

Penilaian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain a. Observasi perilaku, misalnya tentang kerja sama, inisiatif, perhatian. b. Pertanyaan langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru c. Laporan pribadi, misalnya menulis tentang “tawuran antar pelajar” Contoh Penilaian Sikap Pilihan Sikap SS S N

No

Pernyataan

1

Kegiatan

2

diadakan di sekolah Kepala sekolah dan guru hendaknya ikut

pentas

seni

drama

perlu

aktif dalam apresiasi terhadap sastra 3

khusunya drama Pementasan drama tidak mendukung

TS

STS

untuk menumbuhkan kreativitas siswa. c) Penilaian Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain sebagainya. d) Penilaian Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proyek, misalnya pada saat : a. Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi b. Bekerja dalam tim c. Arahan diri Contoh Tugas Penilain Proyek Materi : Koperasi Sekolah, cara pengelolaan dan dampaknya bagi sekolah Perancangan Kegiatan : a. b.

Observasi ke beberapa koperasi sekolah Wawancara dengan beberapa ahli dari bidang perkoperasian, pengelola

koperasi, dan anggota koperasi. c. Pembuatan laporan/makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh guru dan dapat juga dikembangkan oleh siswa. d. Mengadakan diskusi di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang makalah yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut. Penilaian dilakukan terhadap :  Keaktifan pada saat kegiatan wawancara  Makalah yang dibuat  Aktivitas dalam diskusi e) Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produkproduk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,

gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: 1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. 2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. 3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. f) Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.Portofolio merupakan kumpulan atas berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian. Tujuan portofolio : a. Menghargai perkembangan yang dialami siswa b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung c. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik. Contoh alat penilaian portofolio : puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, makalah, laporan observasi, sinopsis, naskah pidato, naskah drama, kartu ucapan, surat, teks lagu, resep masakan, dan sebagainya. Contoh Tugas Penilaian Portofolio (membuat makalah) Nama siswa : ............... Tanggal : ............... No 1 2 3 4 5

Aspek yang dinilai Latar belakang masalah/pendahuluan Kajian pustaka Ketajaman pembahasan/analisis Penyimpulan/penutup Tata tulis dan bahasa Skor total (maksimal 100)

Skor (10 – 20)

g) Penilaian Diri (self assessment)

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai.

Contoh Penilaian Diri Format Penilaian Diri Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Nama Siswa : …………… Hari : ……………………. 1. 2. 3. 4.

Terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, saya ………………. Tujuan mempelajari atau memahami Bahasa Indonesia adalah …………. Menurut saya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang ………. Semester ini, pokok bahasan yang paling saya sukai dari Bahasa

Indonesia adalah …………….. 2. PENILAIAN OTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian hasil belajar peserta didik memperhatikan prinsip-prinsip penilaiannya sama dengan yang KTSP. Sedangkan pada kurikulum 2013, penilaian lebih menitikberatkan pada proses pada ketiga aspek yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Teknik penilaiannya yaitu: a. Penilaian Sikap Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecendrungan perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik dalam kelas maupun luar kelas. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik sesuai butirbutir sikap dalam KD pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Kompetensi Inti Sikap Sosial (KI-2). Penilaian sikap dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Penilaian sikap utama yaitu observasi 2) Penilaian sikap penunjang yaitu penilaian diri dan penilaian teman sejawat

Adapun teknik penilaian sikap, yakni: a) Observasi Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Observasi ini merupakan teknik penilaian sikap yang utama yang dilakukan di sekolah. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi: 1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama periode satu semester. 2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut. 4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu, jika butirbutir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya. 5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali. 6) Perilaku peserta didik yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan norma yang diharapkan. Contoh Instrumen beserta Rubrik Penilaian Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik

: ………………….

Kelas

: ………………….

Tanggal Pengamatan

: …………………..

Materi Pokok

: …………………..

No

Aspek Pengamatan

1

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan

2 3

sesuatu Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan Memberi salam sebelum dan sesudah

4

menyampaikan pendapat/presentasi Mengungkapakan kekaguman secara lisan

Skor 1

2

3

4

maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat 5

kebesaran Tuhan Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah : Sangat Baik

: apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00

Baik

: apabila memperoleh skor :2,33 < skor ≤ 3,33

Cukup

: apabila memperoleh skor :1,33 < skor ≤ 2,33

Kurang

: apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

b) Penilaian Diri Adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kelebihan atau kekurangan dirinya dalam berperilaku. Penilaian diri oleh peserta didik dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya, peserta didik dapat menyadari kekuatan dan kelemahannya, dapat mendorong, melatih dan membiasakan peserta didik untuk berbuat jujur. Instrumen yang digunakan dalam penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa yang bisa dipahami peserta didik dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi peserta didik. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri 2) Menentukan indikator yang akan dinilai 3) Menentukan kriteria penilaian yang digunakan 4) Merumuskan format penilaian, berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian atau dalam bentuk essai untuk mendorong peserta didik mengenali diri dan potensinya. LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari Nama Peserta Didik :

………………….

Kelas

:

………………….

Materi Pokok

:

………………….

Tanggal

:

………………….

Pernyataan No 1

Saya semakin yakin dengan

TP

KD

SR

SL

keberadaan 2

Tuhan

setelah

mempelajari ilmu pengetahuan Saya berdoa sebelum dan sesudah

melakukan

sesuatu

3

kegiatan Saya mengucapkan rasa syukur

4

atas segala karunia Tuhan Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan

5

pendapat di depan umum Saya mengungkapkan keagungan

Tuhan

apabila

melihat kebesaranNya Jumlah Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual c) Penilaian teman sejawat/antarteman Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai perilaku temannya. Penialaian antarteman dapat mendorong: (a) objektifitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/perbedaan, (d) refleksi diri. Penilaian teman sejawat/antarteman paling cocok dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan kelompok, misalnya setiap peserta didik menilai dua orang temannya dan dia juga dinilai oleh dua orang teman lainnya dalam kelompoknya. Sebagaimana diagram berikut.

Gambar. Diagram penilaian antarteman Berdasarkan diagram di atas menggambarkan aktivitas saling menilai sikap/perilaku antarteman.  Peserta didik A mengamati dan menilai B dan E, A juga dinilai oleh B dan E  Peserta didik B mengamati dan menilai A dan C, B juga dinilai oleh A dan C  Peserta didik C mengamati dan menilai B dan D, C juga dinilai oleh B dan D

 

Peserta didik D mengamati dan menilai C dan E, D juga dinilai oleh C dan E Peserta didik E mengamati dan menilai D dan A, E juga dinilai oleh D dan A

Contoh Daftar Cek Lembar Penilaian Antarpeserta Didik Sikap Disiplin Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan. Nama penilai

: Tidak diisi

Nama peserta didik yang dinilai

: ...............

Kelas

: ...............

Mata pelajaran

: ...............

No 1 2 3 4 5 6

Sikap yang diamati

Melakukan Ya Tidak

Masuk kelas tepat waktu Mengumpulkan tugas tepat waktu Memakai seragam sesuai tata tertib Mengerjakan tugas yang diberikan Tertib dalam mengikuti pembelajaran Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang

ditetapkan Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran Membawa buku teks mata pelajaran Jumlah Petunjuk Penskoran

7 8

Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin

d) Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa pengtetahuan faktual, konseptual, prosedural, metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar, juga untuk

mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian pengetahuan yakni: 1) Penilaian Tertulis Merupakan tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. 2) Penilaian Lisan Merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan dan dapat diberikan secara klasikal dalam pembelajaran. Tes lisan dapat menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani mengeluarkan pendapat. Instrumen tes lisan berupa kuis dan tanya jawab. 3) Penugasan Merupakan pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau

meningkatkan

pengetahuan.

Penugasan

dapat

berupa

tugas/pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. 4) Teknik lain, seperti observasi Observasi selama proses pembelajaran juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan

kelompok. Tujuannya untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan proses pembelajaran. e) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Teknik penilaian keterampilan, yaitu: 1) Penilaian Proyek Merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran. Pada penilaian proyek ada empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu: 

Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.



Relevansi yaitu kesesuaian topik, data dan hasilnya dengan KD atau mata pelajaran.



Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik merupakan hasil karya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik.



Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsure-unsur baru dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.

2) Penilaian Unjuk Kerja/kinerja/praktik Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu seperti praktikum di laboratorium, praktik olahraga, bermain peran, bernyanyi, dan lain-lain. 3) Penilaian Produk Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 

Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk.



Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal).

4) Portofolio Portofolio merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Karya peserta didik yang dapat disimpan dalam dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan, piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya. B. PELAKSANAAN PENILAIAN 1. PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KTSP a. Ulangan Harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran. b. Ulangan Tengah Semester Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 89 minggu kegiatan pembelajaran. c. Ulangan Akhir Semester Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan materi meliputi

indikator-indikator

yang

merepresentasikan

semua

standar

kompetensi (SK) pada semester tersebut. d. Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan materi yang dipelajari pada semester genap. e. Ujian Sekolah Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur dalam Permendiknas

yang

dikeluarkan

oleh

Depdiknas

untuk tahun

yang

bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh BSNP. f. Ujian Nasional Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP. Pelaksanaan penilaian pada penilaian berbasis kelas,menggunakan berbagai teknik-teknik penilaian yaitu:

1.Penilaian Unjuk Kerja Petunjuk Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. 4 = sangat baik. 3 = baik. 2 = cukup. 1 = kurang. Lembar penilaian Unjuk Kerja Nama peseta didik

: Halimah

Kelas

: XII IPA 1.

Mata Pelajaran

: Fisika.

Skor No

Aspek Pengamatan

1 2 3 4 4 3 2 1

Tahap Persiapan 1

Menggunakan Jas laboratorium



2

Membaca Prosedur kerja.



3

Memilih alat ukur sesuai dengan benda yang akan



diukur. 4

Melakukan pengecekan terhadap jangka sorong.



5

Memegang jangka sorong.



6

Membuka kunci rahang jangka sorong.

7

Menempatkan benda pada jangka sorong untuk diukur.

√ √

Tahap Pelaksanaan 1

Menentukan NST dari jangka sorong.



2

Menentukan ketidakpastian jangka sorong.



3

Mengeser rahang jangka sorong.

4

Mengunci rahang jangka sorong.

5

Membaca skala hasil pengukuran.

√ √ √

Skor No

1 2 3 4

Aspek Pengamatan

4 3 2 1 6

Melaporkan hasil pengukuran



Tahap Penutup 1

Menempatkan posisi rahang jangka sorong ke posisi



semula. 2

Mengunci Rahang jangka sorong.

3

Meletakkan alat pada tempat semula

4

Merapikan meja praktikum.



Jumlah skor

√ √ 53

2.Penilaian Sikap Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknikteknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. a)Observasi perilaku Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian. Nama Peserta Didik : Muhammad Ali

No

Kelas

: XII IPA 3

Mata pelajaran

: Fisika.

Aspek Pengamatan

Skor 1

2

1

Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan baik

2

berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan



3

Saya menuduh orang lain tanpa bukti



4

Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain

5

Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang

3 √

√ √ √

merugikan orang lain Jumlah Skor

4

30

b) Pertanyaan langsung Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban". Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. c)Laporan pribadi Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya. 3.Penilaian Tertulis Contoh Penilaian tertulis a.

Memilih jawaban (pilihan ganda)

b.

Mensuplai jawaban (Uraian)

4.Penilaian Proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. 4 = sangat baik. 3 = baik. 2 = cukup.

1 = kurang Lembar Penilaian Proyek Nama peserta didik

: Muhammad Ali

Kelas

: XII IPA 2.

Mata Pelajaran

:Fisika.

Nama Proyek

:Model Jembatan. Skor

No

1 2 3 1

Aspek Pengamatan

4 3 2 1 Tahap Persiapan 1

Menuliskan tujuan penggunaan model jembatan

2

Menggambar model jembatan



3

Menuliskan bagian-bagian jembatan



4

Menuliskan

bahan-bahan

untuk

membuat



model



5

Menetapkan panjang dan lebar bentang model jembatan



6

Menetapkan kekuatan gaya beban jembatan

7

Menghitung gaya kekuatan tiang penyangga jembatan



8

Menghitung gaya kekuatan rangka jembatan



9

Menghitung gaya kekuatan lantai jembatan.



jembatan √

Tahap Pelaksanaan 1

Menguji bahan untuk tiang penyangga



2

Menguji bahan untuk rangka jembatan



3

Menguji bahan untuk lantai jembatan

4

Menyusun tiang jembatan

5

Menyusun rangka jembatan

6

Menyusun lantai jembatan



7

Merakit seluruh bagian jembatan.



√ √ √

Tahap Penutup 1

Menguji coba kekuatan jembatan

2

Mendemonstrasikan penggunaan jembatan

3

Mencatat

saran/hal-hal

yang

√ doperlukan

√ dalam



perbaikan Jumlah skor

64

5.Penilaian Produk Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.  Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk.  Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal). Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. 4 = sangat baik. 3 = baik. 2 = cukup. 1 = kurang Lembar Penilaian Produk Nama Siswa

: Huswatul Aminah

Mata Pelajaran

: Fisika

Produk

: Membuat Kamera Sederhana (Kamera Lubang Jarum)

Kelas

: XII IPA 1

No

Skor

Aspek Yang Dinilai

4

3

2

1

Kreatifitas Dalam Mencari Alat dan Bahan

2

Waktu Untuk Melaporkan Alat dan Bahan yang digunakan

3

Membuat Frame Pada Kotak Korek Api Bagian Dalam



4

Melubangi Bungkus Kotak Korek Api



5

Mengambil Bagian Kaleng minuman Sebesar Kotak Korek Api Bagian Dalam



6

Melubangi Bagian Kaleng Yang Sudah Diambil Dengan Jarum.

7

Mengkombinasikan Frame Pada Kotak Korek Api Bagian Dalam dengan Kaleng Minuman.



8

Mengkombinasikan Bagian Kaleng Yang Telah Dilubangi Jarum Dengan Kotak Korek Api Bagian Dalam Serta Dengan Bungkus Kotak Korek Api Yang Telah Dilubangi Tadi.



9

Cara Membuat Shutternya Dengan Menutupi Lubang Jarum Pada Kotak Korek Api

10

Membuat Penanda Bunyi Klik Menggunakan Spiral Jilid Buku

11

Mengkombinasikan Hasil Jadi Terakhir Tadi Dengan Film

12

Membuat Winder Minuman

13

Hasil Akhir

Menggunakan

Bukaan

√ √



√ √ √

Kaleng



Keindahan



Gambar Yang Dihasilkan



Jumlah Skor

1

45

6. Penilaian Portofolio Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan,

tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. b) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya c) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah. d) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. e) Sebaiknya tentukan aspek-aspek yang akan dinilai dari sampel portofolio beserta pembobotannya bersama para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, untuk kemampuan menulis karangan aspek yang akan dinilai, misalnya: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosakata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut. f) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. g) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan. h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud

serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Petunjuk: No

Tingkat pencapaian

1

Istimewa ( 4 )

Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang sangat baik secara konsisten atau bahkan terus meningkatkan unjuk kerjanya.

2

Cakap ( 3 )

Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang baik secara umum atau setidaknya konsisten dengan unjuk kerjanya.

3

Magang ( 2 )

Peserta didik menampilkan sedikit perkembangan keterampilan yang baik serta terdapat beberapa ketidakkonsistenan.

4

Pemula ( 1 )

Keterampilan peserta didik kurang berkembang dengan baik dari waktu ke waktu atau unjuk kerjanya benarbenar tidak konsisten.

Deskripsi

Rubrik Penilaian Portofolio Mata pelajaran

: Fisika.

Kelas

: XI IPA 1.

Kompetensi dasar :

Nama Peserta didik : Arizaldy

Meerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk Tanggal : 27 Maret 2011 menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari

No

Penilaian

Indikator

4

1

Menerapkan hukum kekekalan energi √ mekanik pada gerak dalam bidang miring

2

Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak misalnya gerak jatuh bebas, gerak parabola dan gerak harmonik sederhana

2

1



3

Menerapkan hukum kekekalan energi √ mekanik pada gerak benda pada bidang lingkaran

4

Menerapkan hukum kekekalan energi √ mekanik pada gerak getaran

5

Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak satelit Jumlah skor

3

√ 17

Dicapai melalui Bantuan guru

Seluruh kelas

Kelompok besar

Kelompok kecil

Diri sendiri √

Komentar guru :

Komentar siswa :

Tingkat terus cara belajarmu.

Terlalu banyak tugas, sehingga kekurangan waktu untuk lebih Komentar orang tua : memahami materi Tugasmu hanya belajar, jadi belajarlah dengan pembelajaran. sungguh-sungguh.. 7. Penilaian Diri (self assessment) Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB Nama Peserta Didik : Muhammad Ali Kelas

: XII IPA 2

Mata pelajaran

: Fisika.

No

Aspek Pengamatan

Skor

1 1

2

Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan

3

4



baik 2

Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan



3

Saya menuduh orang lain tanpa bukti



4

Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang

√ √

lain 5

Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang



merugikan orang lain Jumlah Skor 2. PENILAIAN OTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 a. Perumusan indicator Pelaksanaan penilaian diawali dengan pendidik merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat terukur dan/atau diobservasi termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan perumusan indikator sikap dari KD-KD pada KI-1 dan KI-2. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas. 1) Pelaksanaan penilaian a) Penilaian sikap spiritual Penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester yang dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran sedangkan di luar kelas dilakukan oleh wali kelas dan guru BK. b) Penilaian sikap sosial Penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester. Penilaian utama dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran sedangkan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik dilakukan sebagai

penunjang. Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran sedangkan di luar kelas dilakukan oleh wali kelas dan guru BK. c) Penilaian pengetahuan Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan maupun penugasan. d) Penilaian keterampilan Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian protofolio yang diberikan setelah proses pembelajaran. C. HASIL PENILAIAN 1. PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KTSP a) Data Penilaian Unjuk Kerja Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5. Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya. b) Data Penilaian Sikap Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan pengamatan/ observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi.

c) Data Penilaian Tertulis Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan prosedur: Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian non-objektif. Uraian objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab peserta didik diberi skor 1. Skor maksimal butir soal adalah sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 10. d) Data Penilaian Proyek Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/persiapan,

pengumpulan

data,

pengolahan

data,

dan

penyajian

data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. e) Data Penilaian Produk Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian. Contoh tabel penilaian analitik dan penskorannya.

Tahap Persiapan

Deskripsi Kemampuan merencanakan seperti:  menggali dan mengembangkan gagasan;  mendesain produk, menentukan alat dan

Skor 1-10

Pembuatan Produk

bahan  Kemampuan menyeleksi dan

1-10

menggunakan bahan;  Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat;  Kemampuan menyeleksi dan

Penilaian produk

menggunakan teknik;  Kemampuan peserta didik membuat

1-10

produk sesuai kegunaan/fungsinya;  Produk memenuhi kriteria keindahan.

f) Data penilaian Portofolio Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik. Hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio, (2) dokumentasi/data dalam folder, (3) perkembangan dokumen, (4) ringkasan setiap dokumen, (5) presentasi dan (6) penampilan. Hasil profil perkembangan

peserta didik mampu memberi

skor berdasarkan gambaran

perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0 – 10 atau 0 - 100. Pensekoran dilakukan berdasarkan kegiatan unjuk kerja, dengan rambu-rambu atau kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0 -10 atau 0 – 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan portofolio masing-masing. g) Data Penilaian Diri

Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh guru. Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%. Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besardari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata pelajaran.Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator yang belum tuntas.Sebaliknya, apabila nilaiindikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik belum dapat mempelajari KD berikutnya.

Contoh penghitungan nilai kompetensi dasar dan ketuntasan belajar pada suatu mata pelajaran.

Kompetensi Dasar Menganalisis

Indikator 1. Menganalisis

dinamika dan

keterkaitan teori

kecenderungan

tektonik lemeng

perubahan litosfer

terhadap persebaran

dan pedosfer serta

gunung api, gempa

dampaknya

bumi dan

terhadap

pembentukan relief

kehidupan dimuka

muka bumi

bumi

Kriteria

Nilai peserta

Ketuntasan

60%

didik 60

Tuntas

60%

59

Ketuntasan

Tidak Tuntas

50%

59

Tuntas

60%

61

Tuntas

70%

80

Tuntas

60%

90

Tuntas

2. Mengidentifikasi ciri bentang lahan sebagai akibat proses pengikisan dan pengendapan 3. Mengidentifikasi degradasi lahan dan dampaknya

Menganalisis

terhadap kehidupan 1. Mengidentifikasi

atmosfer dan

ciri-ciri lapisan

dampaknya

atmosfer dan

terhadap

pemanfaatannya

kehidupan di muka 2. Menganalisis unsurbumi

unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, kelembaban, awan, curah hujan) 3. Mengklasifikasikan berbagai tipe iklim

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai indikator pada kompetensi dasar 1 cenderung 60. Jadi nilai kompetensi dasar 1 adalah 60 atau 6. Nilai indikator pada kompetensi dasar ke 2 bervariasi, sehingga dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai kompetensi dasar ke 2 : 61  80  90  77 atau 7,7 3

Pada kompetensi dasar 1, indikator ke- 2 belum tuntas. Jadi peserta didik perlu mengikuti remedial untuk indikator tersebut. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orangtua/wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan tersebut merupakan sarana komunikasi dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah. Pelaporan hasil belajar hendaknya:  Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik  Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.  Menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar Bentuk Laporan Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada mata pelajaran matematika. Namun, makna nilai tunggal seperti itu kurang dipahami peserta didik maupun orangtua karena terlalu umum. Hal ini membuat orangtua sulit menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmatika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain. Laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif dan komprehensif agar “profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca

dan dipahami). Dengan demikian orangtua/wali lebih mudah mengidentifikasi kompetensi yang belum dimiliki peserta didik, sehingga dapat menentukan jenis bantuan yang diperlukan bagi anaknya. Dipihak anak, ia dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan. Isi Laporan Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut; 

Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan emosional?



Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?



Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?



Apa yang harus orangtua lakukan untuk membantu dan mengembangkan prestasi anak lebih lanjut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya; 

Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.



Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.



Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.



Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.



Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

Rekap Nilai Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasitentang pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun waktu 1 semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial. Nilai yang ditulis merupakan rekap nilai setiap KD dari setiap aspek penilaian. Nilai suatu KD dapat diperoleh dari tes formatif, tes sumatif, hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas perseorangan maupun kelompok. Ratarata nilai KD dalam setiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang bersangkutan. 2. PENILAIAN OTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 1) Nilai sikap spiritual dan social

Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap : 1. Sikap yang ditulis adalah sikap spritual dan sikap sosial. 2. Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan. 3. Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 4. Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 5. Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi. 6. Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A= sangat baik, B= baik, C= cukup, dan D= kurang. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan refleksi. Kriteria penilaian sikap dibuat oleh satuan pendidikan disesuaikan dengan peraturan dankarakteristik satuan pendidikan sebagai rujukan untuk menentukan nilai akhir deskripsisikap peserta didik pada rapor. 2) Nilai pengetahuan Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dan lain-lain sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu KD atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas dan komplek sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut selesai. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel

pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.

Teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian pengetahuan yakni: a.) Penilaian Tertulis merupakan tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. b.) Penilaian Lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan dan dapat diberikan secara klasikal dalam pembelajaran. Tes lisan

dapat menumbuhkan sikap peserta didik untuk berani mengeluarkan pendapat. Instrumen tes lisan berupa kuis dan tanya jawab. c.) Penugasan Merupakan pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan dapat berupa tugas/pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Contoh pengisian hasil penilaian tugas No.

Nama

Skor pendahul pelaksanaa kesimpul uan

n

an

Jumlah tampil

Keter

an

bacaa n 3

Nilai

skor

1 Adi 4 2 2 3 14 Keterangan:  Skor maksimal=banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria Pada contoh di atas, skor maksimal= 5x4=20  Nilai tugas = jumlah skor diperoleh x 100

70

skor maksimal pada contoh, nilai tugas Adi = 14

x 100 = 70

20 d.) Teknik lain, seperti observasi Observasi selama proses pembelajaran juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Tujuannya untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan proses pembelajaran. 3) Nilai keterampilan Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.

Pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian : 1. Pembelajaran Remedial Bentuk-bentuk pelaksanaan remedial adalah Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, pemberian bimbingan secara khusus, Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus, pemanfaatan tutor sebaya. 2. Pengayaan Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui: a. belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama di luar jam pelajaran satuan pendidikan. b. belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati. c. pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. 3. Hasil penilaian a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.

b. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD. c. Nilai akhir setelah remedial untuk aspek keterampilan diambil dari nilai optimal KD. d. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) peserta didik. Hasil pencapaian kompetensi peserta didik tersebut disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan peserta didik. Dokumen tersebut dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian kompetensi peserta didikdan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada peserta didik (program remedial atau program pengayaan). Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester. Bentuk dan model rapor untuk Sistem Paket dan Sistem Kredit Semester (SKS) pada prinsipnya sama. Contoh format laporan hasil belajar (rapor) terlampir. Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM yang berbeda dibuat tabel interval predikat seperti contoh pada tabel berikut:

Contoh rapor kurikulum 2013:

(Permendikbud nomor 53 tahun 2015 tentang panduan penilaian untuk SMA) Contoh format Rapor SMA KTSP

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad.1989. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung :Sinar Baru Arifin, Zainal.2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya Dakir, 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Jakarta :

Ar-

ruzz Suryosubroto, 2005. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta :Rineka Cipta PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016

Related Documents

Resum
August 2019 47
Resum
October 2019 42
Resum
November 2019 35
Resum
December 2019 29
Resum
November 2019 35

More Documents from ""