Residu Pestisida

  • Uploaded by: krisdayanti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Residu Pestisida as PDF for free.

More details

  • Words: 465
  • Pages: 6
Residu Pestisida

OLEH •

KRISDAYANTI S

(F0B016007)



HARTATI NAIBAHO (F0B016008)



WULAN SYAFA’AH

(F0B0160 )

PRODI DIII KIMIA ANALIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI

Residu Pestisida Pestisidamerupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani Pestisida memil iki kemampuan membasmi organisme selektif. Tetapi pemakaian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Tampak negatif terhadap organisme non targetmeliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencem aran dan menimbulkankeracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagimanusia Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan pangan, atau pakan hewan, baik sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari penggunaan pestisida. Istilah ini mencakup senyawa turunan pestisida, seperti senyawa hasil konversi, metabolit, senyawa hasil reaksi, dan zat pengotor yang dapat memberikan pengaruh toksikologis.

Bahaya residu pestisida dapat membahayakan kesehatan konsumen yaitu: 

timbulnya reaksi alergis



keracunan



karsionogenik

Batas Maksimum Residu Pestisida Batas maksimum residu pestisida dapat didefenisikan sebagai konsentrasi maksimum residu pestisida yang secara hukum diijinkan atau diketahui sebagai konsentrasi yang dapat diterima dalam atau pada hasil pertanian bahan pangan, atau bahan pakan hewan. Konsentrasi tersebut dinyatakan dalam miligram residu pestisida per kilogram hasil.

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan PP No. 7 Tahun 1973.

Metode Analisis Residu Pestisida 1.Analisis Residu Pestisida Metidation Alat Gas-Chromatography (GC) digunakan karena lebih sensitif terhadap beberapa jenis senyawa pestisida dibandingkan dengan metode lain, hanya memerlukan sejumlah kecil cuplikan. Gas chromatography memegang peranan yang spesifik karena adanya detektor yang selektif dan peka untuk senyawa halogen organik dan senyawa dengan : 

R

= Residu pestisida pada sayuran (ppm)



Sx

= Area sampel



Ulx = Volume ekstrak sampel kubis yang disuntikkan (μl)



Ngs = Jumlah metidation standar yang disuntikkan (Volume standar yang disuntikkan



Ss

= Area standar



Fv

= Volume akhir ekstrak (ml)



W

= Massa sampel (gram)

Selanjutnya, ditentukan keakuratan metode ini yang dapat dilihat dari harga persen recovery dengan : 

Xr

= Kadar yang diperoleh dari hasil pengukuran ekstrak sampel



Xa

= Kadar sebenarnya larutan baku yang ditambahkan.

2.Sistem Gas-Chromatography (GC) Pada sistem kromatograf gas ini dilengkapi kolom kemas OV-17 yang mengandung fase diam poli (fenilmetil) siloksan(50% fenil) yang bersifat semipolar dapat memisahkan dengan baik pestisida organofosfat yang diuji. Suhu kolom yang digunakan 220oC dan suhu injektor dan detektor 230oC. Suhu detektor lebih tinggi dibandingkan dengan suhu kolom sehingga komponen yang dianalisis dapat terdorong keluar dari kolom menuju detektor, badan detektor diprogram suhunya 160oC, untuk mengeliminasi terjadinya embun yang dapat menggangu kestabilan nyala api dari detektor. Detektor fotometri nyala yang dilengkapi dengan filter P sehingga hanya dapat mendeteksi senyawa yang mengandung fosfor, menjadikan detektor ini sangat tepat digunakan dalam analisis pestisida golongan organofosfat, tanpa terganggu oleh adanya pengotor di dalam matriks sampel.

Related Documents


More Documents from ""