III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Pestisida dan Aplikasi dilaksanakan pada hari Selasa, 4 april 2017 pukul 08.00 WIB bertempat di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Riau. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada pelaksanaan praktikum adalah berbagai jenis pestida, sedangkat alat yang digunakan adalah alat tulis dan kamera handphone. 3.3. Prosedur Kerja 1. Persiapan alat dan bahan 2. Pengarahan dari asisten mengenai prosedur praktikum 3. Perhatikan tiap pestisida antara lain nama dagang, bahan aktif, bentuk formulasi, dosis, konsentrasi, cara masuk, cara kerja, dan sasaran pada kemasan pestisida 4. Catat hasil pengamatan dan dokumentasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil No.
Nama dagang
1
Bahan aktif
Sasaran
Bentuk Formulasi
Dosis
Konsentrasi
Cara masuk
Cara kerja
Reitametrin 25 g/l
Ulat grayak
EC
2,5 kg/ha
0,5-1 ml/l
Kontak dan lambung
Sistemik
Profenofos 500 gl
Ulat grayak
EC
-
3-4,5 g/l
Lambung dan Kontak
Sistemik
Isopropilamina glifosat 486 g/l
Gulma
SL
5 l/ha
-
-
Sistemik
Metomil 25%
Insect
WP
4501050 l/ha
1-1,5 g/l
Kontak Dan Lambung
Sistemik
Mankozeb 80%
Bercak daun
WP
12kg/ha
1,5-3 g/l
Kontak
Sistemik
Decis 25 EC
2
Bio Cron 500 EC
3
Roundup
4
Duppont Lannate
5
Dithane M-45
6
Isopropil Amina glifosfat
Gulma
SL
5-8 L/Ha
486 g/L
Lambung
-
Klopirifos 400 g/l
Rayap
EC
0,7 kg/m3
-
Lambung
Sistemik
-
Racunkontak
-
SMART
7
Termiban 400 EC
8
Methileuguenol Serangga
CAIR, 15-25 PEREKAT botol/ha
Glumon
9
Difenokonazol
jamur
EC
-
0,25-0,5 ml/Ha
Racunkontak
-
Tetradion 75,2 g/l
Tungau
EC
1,2 l/ha
-
Kontak dan lambung
Sistemik
Centa-cole
10
Tedion 75 EC
4.2. Pembahasan 1. Decis 25 EC Pestisida dengan merk dagang Decis 25 EC memiliki kandungan bahan aktif Reitametrin 25 g/l dengan formulasi emulcion concentrate (EC) yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun kontak dan lambung dengan dosis 2,5 kg/ha dan konsentrasi 0,5-1 ml/l. Salah satu hama sasarannya adalah Ulat grayak 2. Bio Cron 500 EC Pestisida dengan merk dagang Bio Cron 500 EC memiliki kandungan bahan aktif Profenofos 500 gl dengan formulasi emulcion concentrate (EC) yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun kontak dan lambung dengan konsentrasi 3-4,5 g/l Salah satu hama sasarannya adalah Ulat grayak
3. Roundup Pestisida dengan merk dagang Roundup memiliki kandungan bahan aktif Isopropilamina glifosat 486 g/l dengan formulasi SL yang merupakan racun sistemik dosis 5 l/ha. Salah satu opt sasarannya adalah gulma
4. Duppont Lannate Pestisida dengan merk dagang Duppont Lannate memiliki kandungan bahan aktif Metomil 25% dengan formulasi WP yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun kontak dan lambung dengan dosis 450-1050 l/ha dan konsentrasi 1-1,5 g/l. Salah satu hama sasarannya adalah serangga
5. Dithane M-45 Pestisida dengan merk dagang Dithane M-45 memiliki kandungan bahan aktif Mankozeb dengan formulasi WP yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun dengan dosis 1-2kg/ha dan konsentrasi 1,5-3 g/l. Salah satu opt sasarannya adalah patogen bercak daun
6. SMART Pestisida dengan merk dagang Smart memiliki kandungan bahan aktif Isopropil Amina glifosfat dengan formulasi SL yang menyerang secara racun lambung dengan dosis 5-8 L/Ha dan konsentrasi 486 g/L. Salah satu opt sasarannya adalah gulma
7. Termiban 400 EC Pestisida dengan merk dagang Termiban 400 EC memiliki kandungan bahan aktif Klopirifos 400 g/l dengan formulasi EC yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun lambung dengan dosis 0,7 kg/m3. Salah satu hama sasarannya adalah rayap
8. Glumon Pestisida dengan merk dagang Glumon memiliki kandungan bahan aktif Methileuguenol dengan formulasi cairan perekaat yang menyerang secara racun kontak dengan dosis 15-25 botol/ha. Salah satu hama sasarannya adalah serangga.
9. Centa-cole Pestisida dengan merk dagang Centa-cole memiliki kandungan bahan aktif Difenokonazol dengan formulasi EC yang menyerang secara racun kontak dengan konsentrasi 0,25-0,5 ml/Ha. Salah satu opt sasarannya adalah jamur
10. Tedion 75 EC Pestisida dengan merk dagang Tedeon 75 EC memiliki kandungan bahan aktif Tetradion 75,2 g/l dengan formulasi EC yang merupakan racun sistemik dan menyerang secara racun kontak dan lambung dengan dosis 1,2 l/ha. Salah satu hama sasarannya adalah tungau
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan Pestisida yang diamati terdiri dari herbisida, fungisida, insektisida, akarisida. Memiliki bahan aktif sebagai zat racun yang bekerja dengan cara sistemik baik itu ravun kontak atau racun lambung. Pengaplikasian pestisida menggunakan dosis dan konsentrasi sesuai aturan pemakaian sehingga penggunaan pestisida menjadi tepat sasaran dan tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan. Tujuan dari mengetahui nama dagang, bahan aktif, bentuk formulasi, dosis, konsentrasi, cara masuk, cara kerja, dan sasaran adalah agar pengaplikasian pestisida tepat jenis, tepat cara, tepat waktu, tepat dosis dan tepat sasaran. 5.2. Saran Pada pelaksanaan praktikum hrap memperhatikan kemasan pestisida yang terbuka atau bocor, agar tidak berserakan dan terhirup oleh praktikan.