Makalah Pestisida Bawang Putih.docx

  • Uploaded by: Wahyu Sanjaya
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pestisida Bawang Putih.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,412
  • Pages: 10
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pembuatan Pestisida Nabati dengan Bahan Dasar Bawang Putih” dengan baik. Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pihak pembaca kami perlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca unutuk menambah pengetahuan.

Hormat kami

Tim Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan ............................................................................................................. 1 BAB II ISI & PEMBAHASAN .............................................................................. 2 A. Gambaran Umum ........................................................................................... 2 B. Cara Membuat dan Cara Menggunakan ......................................................... 5 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 6 A. Kesimpulan .................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini sektor pertanian Indonesia mengalami penurunan akibat serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar mencapai miliaran Rupiah akibatnya saat ini masyarakat menggunakan pestisida kimia sebagai solusi yang cepat dan efektif (Achmad djunaedy,2009 ) . Namun dibalik pemakaian pestisida kimia tersebut berdampak terhadap kesehatan manusia , pestisida dapat menyebabkan berbagai penyebaran penyakit seperti sakit pernapasan.. Racun pestisida dapat mengakibatkan rusaknya kesuburan dan perubahan Ph tanah (Deden,2010). Oleh karena itu perlu adanya alternatif untuk pestisida kimia yang tidak mengganggu kesehatan dan tidak mencemari lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan pestisida dari bahan nabati, contohnya bawang putih. Bawang putih (Allium sativum) mengandung Allisin yang merupakan zat antioksidan dan anti mikroba yang kuat. Saat ini bawang putih dimanfaatkan sebagai penghambat perkembangan penyakit kanker

karena mengandung

komponen aktif yaitu dially sulfide yang merupakan bentuk aktif dari allysin (Dimas Tri Anantyo,2009). Selain dimanfaatkan sebagai penghambat penyakit kanker saat ini penelitian terhadap bawang putih

telah ditingkatkan yaitu

memanfaatkan bawang putih sebagai pestisida alami.

B. Tujuan Mengetahui cara membuat pestisida nabati dengan bahan dasar bawang putih.

1

BAB II ISI & PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penggunaan pestisida sekarang ini merupakan hal umum yang kita temui karena saat ini penggunaan pestisida merupakan salah satu bahan utama dalam bercocok tanam karena dengan penggunaan pestisida dapat meningkatkan hasil panen termasuk meningkatan kualitas dan bobot tanaman. Selain itu pengunaan pestisida bertujuan untuk melindungi tumbuhan dari organisme penganggu seperti hewan pembusuk daun, pembusuk buah maupun pembusuk batang pada tanaman. Akan tetapi, dibalik keuntungan yang kita peroleh, banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida secara terus-menerus. Keliru dalam penggunaan insektisida sintetik dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan penggunanya (Afriyanto, 2008 ). Kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida kadang-kadang menyalahi aturan, selain dosis yang digunakan melebihi takaran, penggunaan pestisida yang dilarang beredar, petani juga sering mencampur beberapa jenis pestisida , dengan alasan untuk meningkatkan daya racunnya pada hama tanaman . Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan mengakibatkan dampak bagi kesehatan petani itu sendiri yaitu timbulnya keracunan . (Afriyanto.2008) Salah satu cara mengurangi dosis pestisida dan frekuensi penggunanya adalah mengkombinasikan insektisida sintetik dengan penggunaan insektisida nabati salah satunya yaitu dengan penggunaan bawang putih sebagai pengganti pestisida sintetik (Agus Kardinan, 2011). Pengendalian

organisme

penganggu

tanaman

menggunakan

pestisida nabati , pestisida biologi, dan agensia hayati merupakan terobosan baru yang perlu dikembangkan dan ditindak lanjuti . Hal tersebut sangat penting karena saat ini sangat dirasakan adanya perubahan ekosistem tumbuhan yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhannya dan menguntunggkan bagi organisme penganggu tanaman . Cara pengendalian tersebut merupakan suatu usaha pengendalian yang sesuai dengan pengendalian hama terpadu (PHT ) dan

2

dipandang lebih aman dan akrab dengan lingkungan . Tanaman yang dikaji kandungannya sebagai pestisida alami adalah bawang putih (Allium sativum ). Klasifikasi dari tumbuhan bawang putih: Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub divisio

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledonae

Bangsa

: Liliales

Suku

: Liliaceae

Marga

: Allium

Jenis

: Allium sativum

(Syamsiah dan Tajudin,2003 ) dan (Wikipedia 2008) Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu: (1) merusak perkembangan telur, larva dan pupa. (2) menghambat pergantian kulit. (3) mengganggu komunikasi serangga. (4) menyebabkan serangga menolak makan. (5) menghambat reproduksi serangga betina. (6) mengurangi nafsu makan. (7) memblokir kemampuan makan serangga. (8) mengusir serangga. (9) menghambat perkembangan patogen penyakit. Pestisida nabati mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati adalah: (1) murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani. (2) relatif aman terhadap lingkungan. (3) tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.

3

(4) sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama. (5) kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain. (6) menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia. Sementara, kelemahannya adalah: (1) daya kerjanya relatif lambat. (2) tidak membunuh jasad sasaran secara langsung. (3) tidak tahan terhadap sinar matahari. (4) kurang praktis. (5) tidak tahan disimpan. (6) kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang. Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibaskibaskan pada tanaman Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali.

4

B. Cara Membuat dan Cara Menggunakan Bahan dan alat yang diperlukan antara lain - 85 gram bawang putih - 50 ml minyak sayur - 10 ml deterjen/sabun - 950 ml air - Alat penyaring - Botol

Cara Pembuatan : - Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. - Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari.

Cara Penggunaan : - Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. - Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari

5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Dari berbagai penelitian yang telah diuji kebenarannya dapat disimpulkan bahwa bawang putih (Allium sativum ) mempunyai potensi sebagai insektisida alami (Hasnah dan Usamah Hanif , 2010) dan tidak diragukan lagi bahwa bawang putih dapat dikembangkan sebagai salah satu insektisida alami yang tepat digunakan saat ini karena pestisida alami memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pestisida kimiawi sintesis antara lain : 1. Relatif lebih ramah lingkungan . 2. Tersedia di alam. 3. Relatif murah . 4. Mudah membuatnya dan aplikasinya. Mengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

kita

seharusnya mengurangi penggunaan pestisida sintetik yang dapat merusak lingkungan kita harus beralih ke pestisida yang ramah lingkungan, meskipun pestisida alami proses kerja dan keefektifannya lebih lambat dibandingkan dengan pestisida sintetik namun hal ini lebih bermanfaat dibandingkan penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan dan menganggu kesehatan pernapasan .

6

DAFTAR PUSTAKA Afriyanto.2008.kajian Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Cabe di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang . Program Pasca Sarjana Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponogoro Semarang . Agnetha,Andi yuliana . 2014.Efek Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes sp . Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Indosesia . Amagase,H.2006 Clafrifying the Real bioactive Constituens of Garlic .J nurt 136(3 suppl) :716-25 Anantyo , Dimas Tri.2009. Efek dari Minyak Astiri Bawang Putih (Allium sativum ) Terhadap Persentase Jumlah Neutrofil Tikus Wistar yang diberi Diet Kuning Telur. Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro Semarang: Semarang

Aranillewa,S,T.,T.EtrakenedanJ.O.Akinneye.2006. Protectans the Maize Weevil, Sitophilus Zeamais (Motsch) Aficant Journal of Biotechnology vol 5(21).pp.2032-2036 Auger, J.,I.Arnault,S,Diwo-Alllain ,M.Ravier, F.Molia,M.Peltiti.2004.Insectidical and Fungicidal Potential of Allium Substance as Biofugmigants , Agroindustria vol .3 Djojosumarto,2008, Manfaat Bawang Putih. Universitas Sumatera Utara . Djunaedy ,Achmad .2009. Biopestisida Sebagai Pengendali Organism Penganggu Tanaman (OPT) yang Ramah Lingkungan. Jurusan Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unijoyo.EMBRYO VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 ISSN 0216-0188 Fikri,Elanda, Onny Setiani dan Nurjazuli.2012.Hubungan Paparan Pestisida dengan Kandungan Arsen (AS) Dalam Urin dan Kejadian Anemia (Studi : Pada Petani Penyemprot Pestisida di Kabupaten Brebes ).Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia VOL. 11 NO. 1/April 2012: Brebes. Hanif,Usamah dan Hasnah (2010) J. Floratek 5:1-10 Efektivitas Ekstrak Bawang Putih Terhadap Mortalitas Sitophilus zeamais M Pada Jagung di Penyimpanan. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Jurusan Pertanian Unsyiah ,Banda Aceh Darusalam. IPTEKnet . 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan,PT.Agromedia Pustaka.Jakarta. payne,T.S.2007.Harvest and Storage Management of Wheat.

7

Kardinan ,Agus. 2011. Penggunaan Pestisida Nabati Sebagai Kearifan Local dalam Pengendalian Hama Tanaman Menuju System Pertanian Organic. Pengembangan Inovasi Pertanian 4(4) 2011 262-278 Balai Penelitian. Tanaman Obat dan Aromatic : Bogor Ramadanti,Irmudita Ari. Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Bakteri Escherichia coli IN VITRO.2008. Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro Semarang . Utami,Aras. 2006. Uji Banding Efektifitas Perasan Bawang Putih (Allium sativum) 25% dengan Ketokonazol 2% Secara IN VINTRO Terhadap Pertumbuhan Candida abligans Pada Kandidiasis Vaginalis Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro Semarang : Semarang.

8

Related Documents


More Documents from "Nur Ain Mohd Amin"