Republika Online - Longsor Putuskan Jalur Selatan Kereta Api
Page 1 of 1
Rabu, 25 Februari 2009 pukul 07:24:00
Longsor Putuskan Jalur Selatan Kereta Api BANDUNG -- Tanah di bawah jalur kereta api kilometer 233+9/0 antara Cipeundeuy-Stasiun Bumi Waluya, Kabupaten Garut, longsor, Selasa (24/2). Perbaikan jalur tersebut diperkirakan butuh waktu tiga hari, sehingga akan kembali normal Jumat (27/2) pekan ini. Data yang dihimpun dari Daop II Bandung, menunjukkan, panjang longsor mencapai 75 meter dengan kedalaman enam meter. Humas PT KA Daop II Bandung, Bambang Setyoprayitno, menyebutkan akibat kejadian tersebut, sedikitnya lima kereta api yang siap diberangkatkan dari wilayah Daop II Bandung, Selasa (24/2), harus dialihkan ke jalur utara. Lima kereta api yang dialihkan jalurnya itu, yakni Mutiara Selatan jurusan Bandung-Surabaya, Turangga jurusan Bandung-Surabaya, Lodaya Malam jurusan Bandung-Solo, KA Kertajaya jurusan Surabaya, dan KA Kahuripan jurusan Bandung-Kediri. Selama tiga hari ke depan, papar Bambang, lima kereta api tersebut terpaksa harus menggunakan jalur utara melalui Kabupaten Purwakarta, Cikampek dan Cirebon. ''Dengan pengalihan jalur itu, maka perjalanannya lima jam lebih lama,'' ujar Bambang saat dihubungi Republika, Selasa (24/2). Pasalnya, imbuh dia, perjalanannya harus melingkar ke arah utara. Meski diberlakukan pengalihan jalur secara mendadak, namun menurut Bambang tidak ada penumpukan penumpang. Karena memang, tambah dia, musibah longsor itu tidak mengganggu jadwal keberangkatan kereta api dari wilayah Daop II Bandung. Hanya saja, diakuinya ada kereta Argowilis dari Stasiun Kroya yang terpaksa dihentikan di Stasiun Tasikmalaya. Dari Stasiun Tasikmalaya, lanjut dia, penumpang kereta api Agrowilis itu diantar dengan menggunakan bus menuju Bandung. Ini dibenarkan Kepala Stasiun Tasikmalaya, Endang Triyanto. Bambang menandaskan, saat kejadian, rel tidak sedang dilintasi kereta api. Dengan demikian, lanjut dia, musibah longsor rel kereta api tidak menimbulkan korban jiwa. Menurut Bambang, longsor itu dipicu oleh curah hujan yang tinggi di daerah tersebut. Dia mengakui, kondisi tanah pada jalur kereta api itu memang labil. Diungkapkan pula terdapat empat titik lainnya yang dinyatakan jalur kereta api rawan longsor. Jalur itu, sebut dia, yakni Nagreg-Lebakjero, Lebakjero-Leles, Warung Bandrek-Bumi Waluya, dan Bumi Waluya-Cipendeuy. Untuk itu, ungkap Bambang, pada jalur rawan longsor itu telah disiagakan tim khusus. Bahkan, pihaknya menyiapkan alat berat di lima lokasi rawan longsor tersebut. Sementara, Kepala Bagian Informatika, Pemkab Garut, Dikdik Hendrajaya, menyebutkan, lokasi longsoran itu terdaftar sebagai daerah rawanbencana alam. Menurut dia, Pemkab Garut telah melaporkan kepada PT KA soal titik rawan longsor. ''Di musim hujan ini, kami terus berkoordinasi dengan PT KA dalam tanggulangi daerah rawan longsor,'' ujar Dikdik. san/mus
http://republika.co.id/koran/33/33662/Longsor_Putuskan_Jalur_Selatan_Kereta_Api
2/26/2009