Republika Online - Lumpur Macetkan Jalur Selatan Jateng
Page 1 of 1
Senin, 23 Februari 2009 pukul 08:15:00
Lumpur Macetkan Jalur Selatan Jateng Banjir merusak jalur jalan Sipayang - Kota Kisaran CILACAP -- Banjir lumpur kembali memacetkan arus lalu lintas jalur selatan Jawa Tengah pada kilometer 75+500 ruas jalan Cimanggu-Majenang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Ahad (22/2). Berdasarkan pantauan, puluhan warga tampak membersihkan lumpur yang menutupi seluruh badan jalan tersebut sepanjang 200 meter dan setinggi mata kaki orang dewasa. "Banjir lumpur ini selalu terjadi setiap turun hujan akibat adanya longsoran di bukit sana (sebelah utara jalan, red)," kata seorang warga setempat, Haryadi. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, kata dia, warga berinisiatif membersihkan lumpur yang menutupi badan jalan. Arus kendaraan yang melintas di jalur tersebut diatur dengan sistem buka tutup. Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah wilayah Cilacap, Priyono, mengatakan, pihaknya telah menyiagakan alat berat di lokasi tersebut untuk mengeruk lumpur. "Kita memang sulit mengantisipasinya karena banjir lumpur selalu terjadi setiap kali hujan turun akibat adanya longsoran di hutan milik Perhutani. Kita hanya bisa melakukan pengerukan saja," katanya. Menurut dia, penanganan intensif banjir lumpur tersebut harus dilakukan pada lokasi tanah longsor. Banjir lumpur yang terjadi pada ruas jalan nasional km 75+500 tersebut sudah terjadi hampir sebulan akibat adanya tanah longsor di petak 24 hutan pinus Perhutani RPH Cimanggu, KPH Banyumas Barat, pada 1 Februari lalu. Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, menyatakan, beberapa dusun di sekitar Cimanggu, seperti Dusun Kalipada dan Bunter (Desa Pamulihan, Karangpucung) serta Dusun Telagaluhur dan Garunggang (Desa Negarajati, Cimanggu), dan Dusun Nangkod (Desa Karangsari, Cimanggu) merupakan zona merah yang rentan dengan pergeseran tanah. Dengan demikian, sekitar 313 kepala keluarga (KK) di Cimanggu dan 154 KK di Karangpucung yang berada pada zona merah pun akan segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Banjir Asahan Sementara itu, jalan darat yang menghubungkan Kota Kisaran dan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara (Sumut), terputus akibat terjangan banjir yang melanda pada Januari 2009. Hal ini menyebabkan ratusan KK terisolasi terutama untuk mengangkut hasil pertanian. "Kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten Asahan segera memperbaiki jalan utama dari Simpang Banjar menuju Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang. Paling tidak beberapa titik yang terputus supaya ditimbun dengan batu," ungkap Encet, warga desa setempat. ant
http://www.republika.co.id/koran/0/33132/Lumpur_Macetkan_Jalur_Selatan_Jateng
2/24/2009