Kompas.Com
Page 1 of 2
Print
Send
Close
Longsor, Jalur Selatan Jateng Macet Senin, 23 Februari 2009 | 00:54 WIB
Cilacap, Kompas - Hujan yang turun pada Sabtu (21/2) malam menyebabkan dua titik di ruas jalur selatan Jawa Tengah digenangi lumpur dan tanah longsor. Akibatnya, arus lalu lintas di kedua titik itu tidak lancar. Kendaraan bermotor yang melalui lokasi tersebut harus berjalan bergantian. Jalan yang dilanda banjir lumpur persisnya berada di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di Kilometer 75+500 di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sepanjang 200 meter. Sementara jalan yang dipenuhi tanah longsor berada di Kilometer 48+500 di Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Longsoran menutup badan jalan selebar 1,5 meter dengan panjang tiga meter. Banjir lumpur di Cimanggu itu merupakan yang kedua kali dalam tahun ini. Sebelumnya pada 1 Februari lalu juga terjadi hal serupa, yaitu air saluran irigasi yang berada di atas bukit Persemaian Cimanggu Perum Perhutani I meluap. Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap Priyono mengatakan, penyebab banjir lumpur kemarin sama dengan yang terjadi pada awal Februari. Agar tak mengganggu arus lalu lintas Jawa Tengah-Jawa Barat, kata Priyono, pihaknya mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material tanah yang dibawa banjir lumpur. Tentang ruas jalan yang terkena longsoran di Kecamatan Lumbir, menurut Priyono, hal itu juga sudah ditangani. ”Untuk menghindari terjadinya longsor susulan, kami akan segera memasang beberapa pasak bambu. Senin ini kami akan memasang bronjong pada badan jalan yang longsor itu,” ujarnya. Putus Dari Atambua, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan, puluhan kendaraan bermotor terjebak lumpur di jalan alternatif yang menghubungkan Kupang-Atambua. Penggunaan jalan alternatif tersebut akibat ruas jalan utama yang lazim disebut Lintas Timor (sekitar 300 km) terputus sejak 15 Februari lalu setelah jembatan Holo’o di Desa Seo, Kecamatan Tasifeto Barat, hanyut diterjang banjir. Jarak jembatan yang putus tersebut sekitar 40 km dari Atambua, kota Kabupaten Belu, atau 260 km dari Kupang. Jalan alternatif dimaksud adalah ruas jalan yang menghubungkan Kefamananu (kota Kabupaten Timor Tengah Utara) dengan Kupang. Jalan ini sempit dan berlumpur pada musim hujan seperti sekarang. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Belu Defi Ermin Ndolu yang dihubungi dari Kupang mengatakan, sejumlah bus, angkutan pedesaan, truk, bahkan tronton tertahan di jalur itu. ”Saat saya melalui jalan tersebut, ada sejumlah kendaraan yang tertanam di lumpur. Ada puluhan kendaraan yang tertanam sejak jalur alternatif itu diberlakukan 16 Februari lalu,” katanya.
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/23/00545525/longsor.jalur.selatan.jateng.ma ... 2/24/2009
Kompas.Com
Page 2 of 2
Kondisi jalan terburuk, badan jalan becek dan berlumpur tebal, berada di wilayah Labur. Dinas Pekerjaan Umum Belu sedang mengerahkan alat berat untuk menarik puluhan kendaraan yang tertanam di lumpur itu. ”Pemerintah Kabupaten Belu sebenarnya sudah bersiap mengerahkan alat berat untuk membuka jalan darurat di sekitar lokasi kerusakan di Jembatan Holo’o. Tetapi, rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena masyarakat meminta ganti rugi tanah sampai ratusan juta rupiah,” kata Defi menambahkan. (KOR/MDN)
kor;mdn
Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/23/00545525/longsor.jalur.selatan.jateng.macet
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/23/00545525/longsor.jalur.selatan.jateng.ma ... 2/24/2009