KORAN TEMPO › Print Article
Page 1 of 1
Edisi 26 Februari 2009
Tanah Longsor di Garut, Jalur Selatan Kereta Dialihkan BANDUNG -- Tanah longsor yang menutup jalur selatan kereta api di Desa Mekarmulya, Kecamatan Malangbong, Garut, cukup parah. PT Kereta Api memperkirakan perbaikan jalur kereta membutuhkan waktu empat hari. Jalur kereta pun terpaksa dialihkan lewat Cikampek. "Ini bencana alam, karena itu kami harap penumpang dapat memakluminya," kata Bambang Setyo Prayitno, juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, saat dihubungi Tempo kemarin. Seperti diketahui, tanah longsor pada Selasa lalu menutupi jalur kereta sepanjang 70 meter dari Km 233+9/nol. Lokasinya cukup terpencil, antara stasiun Bumi Waluya dan Cipeundeuy, Kabupaten Garut. Tanah longsor terjadi karena hujan lebat yang turun berharihari dan membuat tanah di bawah rel kereta api ambles sedalam kurang-lebih 10 meter. Jalur kereta dari timur ke Bandung dan sebaliknya mati total. Menurut Bambang, jalur ini menghubungkan Bandung dengan berbagai kota di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Daerah yan mengalami tanah longsor itu berada di kawasan terpencil di antara pegunungan dan perbukitan. Namun, evakuasi dan perbaikan sudah bisa dilakukan hingga kemarin untuk memulihkan kondisi jalur kereta. Daerah di sekitar Stasiun Cipeundeuy, Cibatu, dan Tasikmalaya dikenal rawan tanah longsor. Kawasan ini kerap diwaspadai PT Kereta Api menyusul sering anjloknya kereta di jalur itu akibat terjadi pergerakan tanah. Akibat peristiwa kemarin, banyak kereta ke arah timur, seperti Mutiara Selatan, Turangga, Lodaya Malam, Kahuripan, dan Kutojaya Selatan, dialihkan ke utara, memutar ke arah Cikampek. Adapun kereta masuk dari timur ke Bandung, seperti Argo Wilis dan Pasundan berhenti sampai Stasiun Tasikmalaya. Para penumpangnya dipindahkan dengan menggunakan bus. RANA AKBARI F | MUH SYAIFULLAH
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/02/26/Nusa/krn.20090226.158000.id.htm ... 3/2/2009